Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Melihat kimora yang terus-menerus menangis mama sarrah.
Mulai bertanya pelan-pelan kepada kimora.
"Kamu kenapa nak ko kamu menangis seperti ini ?".
Kimora tidak mungkin bisa menceritakan kepada mama sarrah.
"Aku tidak apa-apa mah.mungkin ini bawaan hormon aku kan lagi hamil kadang perasaan ku berubah-ubah".
Kimora masih menangis terus.
"Terus gimana mama harus gimana supaya kamu bisa berhenti menangis".
"Biarin aku sendiri an aja mah di kamar".
"Yasudah mama pergi yaa kamu istirahat aja yah di kamar".
Mama sarrah meninggalkan Kimora di kamar nya.
"Aku harus menelepon Alena cuman dengan dia aku bisa berbicara sepuasnya".
Kimora mulai menghubungi Alena.
"Hallo Alena ini aku kimora"
"Iya Kimora aku tau nomer kamu sudah aku simpan.ada apa Kimora ? apa ada masalah dengan kandungan kamu ?".
"Aku mau control kandungan ku hari bisa ? kamu mulai buka praktek jam berapa ?".
"Bisa aku buka praktek jam 12 siang".
"Oke nanti sebelum jam 12 aku akan tiba di sana".
"Oke,aku tunggu yah".
Kimora menutup pembicaraan nya di telephone dengan Alena.
"Aku harus bersiap dulu agar bisa menceritakan semuanya kepada alena tidak menggangu jam praktek nya".
Kimora mulai bersiap-siap dan mencari mama sarrah.
"Mama aku hari ini mau control kandungan ku".
"Kamu jadwal control kandungan sekarang ? dengan siapa ? dengan genzy ?".
"Aku sendirian aja mah mungkin nanti minta antar supir pribadi di sini".
"Tapi kamu kan sering mual muntah dan pusing kalau kamu sendiri siapa yang jagain kamu ?".
"Aku mual muntah cuman di pagi hari aja ko mah.kalau maju ke siang aku seger lagi".
"Yasudah kalau gitu mama saja yah yang nganterin kamu gimana ?".
"Jangan mah aku bisa sendiri ko mah.sepertinya mobilnya sudah siap aku berangkat dulu yah mah".
Kimora langsung pergi terburu-buru dia gamau sampai mama sarrah ikut mengantar nya.
"Hati-hati Kimora"
Teriak mama sarrah.
Kimora langsung masuk ke dalam mobil.dan ternyata supir yang sering mengantar kan genzy ke kantor.
"Pak, bapak supir yang sering di pake mas genzy yah ?".
"Oh,iya bu benar".
"Boleh ga aku nanya tapi mas genzy jangan sampai tau".
"Ada apa yah bu".
"Setiap pagi biasanya mas genzy itu selalu membeli setangkai mawar putih di toko bunga langganan nya.kenapa sekarang saya jarang banget yah mas genzy itu beli bunga tiap pagi apa bapak tau ?".
"Waktu itu sih bu pak genzy pernah memesan bunga mawar putih malam hari bu".
Kimora langsung teringat malam-malam ketika Kimora membuka gorden jendela melihat suaminya membawa barang dan langsung membawa ke belakang rumah.
"Oh begitu yah pak terimakasih yah atas informasi nya".
"Memang bunga itu untuk siapa sih bu dari sebelumnya pun pak genzy selalu membeli bunga mawar putih itu setiap hari".
"Jadi sebelum menikah dengan saya pun pak genzy sudah sering membeli bunga mawar putih itu?".
"Iya buu, setau saya begitu bu"
Kimora mulai kebingungan untuk apa bunga itu dari sebelum kita menikah.sedangkan jelas-jelas makam Ayana tidak ada di belakang rumah itu yang ada cuman bangunan rumah kosong seperti gudang.
"Oh iya pak terimakasih yah bapak sudah menjawab dengan jelas pertanyaan saya".
Sesampainya di rumah sakit~
"Pak bapak tunggu sebentar yah di sini saya mau periksa kandungan saya dulu".
"Baik bu, silahkan hati-hati yah bu".
"Oh iya pak terimakasih".
Kimora mulai memasuki ruangan praktek Ayana masih ada waktu 1jam sebelum jadwal praktek nya di buka.
Tok tok tok
Kimora mengetuk pintu ruangan praktek Kimora.
"silahkan masuk"
Kimora membuka pintu dan segera masuk.
"Hey, kimora kamu sudah datang cepat sekali
ada apa.ada masalah dengan kandungan kamu ?"
Alena langsung mengecek tensian Kimora.
"130/70.kimora kamu kenapa ?"
"Aku kemarin ribut dengan ibu"
"Ribut ? ribut kenapa Kimora ?"
"Ibu bilang jika aku nanti sudah melahirkan bayi ini aku di suruh cerai dengan mas genzy".
"Hah kamu di suruh cerai.bukan nya ibu kamu yang memaksa kamu untuk menikah dengan Genzy".
"Ibu terpaksa menikah kan aku karena harta.dan menurut ibu anak ini akan menjadi pewaris seluruh harta kekayaan yang mas genzy punya jadi jika aku cerai tidak akan jadi masalah anak ini pasti akan di biayai semuanya".
Alena terdiam mendengar semua cerita Kimora
"Kimora kamu tau kan kamu ini sedang hamil kamu gaboleh sedih stress semua akan berdampak buruk pada kandungan kamu ini"
"Iyaa aku tau Alena tapi aku gabisa menahan semua ini."
Alena langsung memeluk Kimora.
"Kamu sabar yah aku yakin semua nya pasti akan baik-baik saja".
"Terimakasih Alena kamu memang teman terbaik kuu".
Handphone Kimora mendering.
"Mas genzy telepon".
"Hallo mas ada apa".
"Kimora kamu di mana mama bilang kamu pergi sendirian ke rumah sakit".
"Iyaa mas aku sudah sampai ko di rumah sakit
aku baik-baik saja ko mas.aku juga diantar supir pribadi yang sering nganterin kamu ke kantor."
"Yasudah saya sekarang segara ke sana ke rumah sakit sejahtera".
"Oke mas aku tunggu yah".
Genzy langsung mematikan handphone nya.
"Kimora suami mu begitu sangat perhatian kepada mu.dia seperti nya suami yang sangat siaga".
"Iya Alena semuanya berubah seiring berjalannya waktu".
Tak lama kemudian genzy datang.
Mengetuk pintu ruangan praktek Alena
Tok..tok..tok
"Silahkan masuk"
Jawab Alena
Lagi-lagi Kimora terpesona melihat ketampanan genzy.
"Mas kamu sudah datang.kalau begitu ayo kita pergi mas".
"Memang kamu sudah di USG nya ?".
"Nggk mas aku cuman konsultasi aja bertukar pikiran sama Alena tapi kandungan aku sehat ko mas jadi kita bisa pulang sekarang.soalnya Alena sebentar lagi akan buka praktek nya."
Alena tetap terus memandangi wajah genzy yang tampan.
Melihat Alena terus memperhatikan suaminya.
Kimora langsung menarik tangan genzy dan berpamitan dengan Alena.
"Alena Renata aku pulang dulu yah".
"Iyah Kimora letica hati-hati di jalan yah".
"Saya pamit pulang dulu yah dokter Alena."
Mendengar genzy bicara langsung kepada nya.
Alena tersenyum manis kepada suami sahabatnya tersebut.
*Hati-hati di jalan mas genzy semoga setiap bulan kita selalu bertemu*
Ucap Alena dalam hatinya.