Sebuah hubungan yang dimulai dari kesalahan yang berujung cinta tulus, namun dibumbui dengan kerikil tajam menyakitkan.
Nadine seorang calon dokter sukses harus merasakan kehancuran masa depannya akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pria yang tak dikenal. Pria yang sedang dalam pengaruh obat perangsang itu merenggut kesucian Nadine dan menanamkan benih di rahimnya.
Pria itu menyesali perbuatannya dan berusaha mencari keberadaan Nadine yang menghilang semenjak kejadian itu.
Hingga akhirnya pertemuan mereka menjadi suatu momen yang mengawali kisah cinta manis ini.
Sembilan bulan pasca kejadian. Seorang Arthur sang mafia sekaligus dokter spesialis anak hebat andalan rumah sakit, mendapat pasien kecil berumur satu minggu dalam kondisi parah.
Arthur ingin menemui orangtua bayi itu dan berniat memarahinya karena melihat kondisi yang sangat parah. Siapa sangka ibu dari sang bayi adalah gadis yang dicarinya selama ini. Dan Arthur mulai mencari tahu siapa ayah biologis bayi itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zidny zidan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penderitaan yang belum seberapa
Arthur terbangun sekitar pukul 9 pagi. Ketukan dari pintu kamarnya membawanya kembali kedunia nyata. Dia kembali terlelap setelah beberapa lama menunggu pesan masuk dari nadine yang tak kunjung datang. Tubuhnya terasa sedikit lemas karena banyaknya darah yang dikeluarkan sebelumnya.
Mark, asisten arthur masuk ke kamarnya dengan membawa nampan berisi makanan.
"Sebaiknya anda segera menghabiskan sarapan ini bos, prosedur kedua akan segera dilaksanakan sebentar lagi" mark mengingatkan jadwal arthur.
"Yes, i'm ready" arthur menyemangati dirinya sendiri sambil mengunyah makanannya.
Mark mengelus dada melihat kelakuan bosnya. Orang lain mungkin tidak akan menyangka laki laki yang sehari harinya lembut dan sopan ini, terutama kepada para pasiennya dirumah sakit adalah ketua mafia yang kejam jika berhadapan dengan musuhnya.
Mark masih ingat betul bagaimana arthur mencabik cabik tubuh musuhnya dengan pisau ditangannya. Tumpahan darah adalah pemandangan biasa yang dilihatnya sehari hari. Tapi pagi ini arthur bagaikan bocah yang begitu manis dan menyenangkan. " mungkin inilah yang dinamakan aura kebapakan" gumam Mark sambil senyum-senyum sendiri.
.
.
.
"Apa yang sedang kau lakukan?" arthur mengirimkan pesan ke ponsel nadine.
Arthur menunggu balasan pesan dari nadine, tapi jangankan dibalas dibacapun tidak oleh wanita itu.
"Ada apa dengannya, kenapa dia tidak membalas pesan ku?" arthur mulai gelisah.
Sementara itu di tempat berbeda nadine sedang serius melakukan pekerjaannya. Dia tidak menggunakan ponsel selama bekerja, dia menyimpan tasnya didalam loker yang disediakan pihak rumah sakit, karena itu dia tak mengetahui kalau ada pesan masuk dari si dokter aneh kepadanya.
.
.
"Tuan, bersiaplah, ini mungkin akan terasa sedikit lebih sakit daripada kemarin" ucap seorang suster yang mulai menyuntikkan cairan ke tubuh arthur.
Arthur merasakan pandangannya mulai berkunang kunang dan tak menunggu waktu lama, dia terlelap dalam pengaruh obat bius.
.
.
.
Arthur tertidur selama hampir 2 jam, perlahan reaksi obat bius di tubuhnya mulai berkurang. Arthur merasakan nyeri hebat dibagian punggungnya, saat ini posisinya adalah tidur dalam keadaan tengkurap.
"Anda sidah sadar tuan?" Mark yang berjaga sedari tadi menegurnya.
"Ambilkan minum!" perintah arthur.
Mark menyodorkan gelas ditangannya dan membantu arthur minum.
Namun baru saja arthur menelan minumannya rasa mual yang hebat menyerang nya, arthur memuntahkan semua isi perutnya saat itu. Perasaan tak nyaman menyerang tubuhnya saat ini, Lemas dan pusing pun ikut melengkapi penderitaannya.
Mark memanggil dokter jaga untuk mengecek kondisi arthur. Dokter menjelaskan kalau ini adalah efek bagian awal dari proses pencangkokan sumsum tulang yang akan arthur lakukan.
"Ini baru efek kecil dari proses awal tuan, untuk beberapa hari kedepan akan ada banyak reaksi yang diterima tubuh anda, apakah anda ingin menyerah?" pancing dokter itu.
"Tidak, saya bukan laki laki lemah, lanjutkan prosesnya sampai selesai, saya ingin putra saya segera sembuh!" tegas arthur.
"Ini tidak seberapa dibandingkan penderitaan nadine, aku tak akan menyerah" batin arthur.
"Baik tuan, berisitirahat lah, beberapa jam lagi akan ada proses selanjutnya" ucap dokter menjelaskan.
"Hmmm" jawab arthur.
"Ambilkan ponsel ku!" perintah arthur kepada mark.
"Baik tuan, Mark menyerahkan ponsel arthur.
.
.
.
"Hai, sedang apa? kenapa tak membalas pesanku?" arthur mengirimkan pesan ke ponsel nadine
Arthur sangat berharap nadine membalasnya kali ini, dia sangat merindukan wanita itu, terlebih dalam kondisinya saat ini.
dan pemerkosa ya, meski Arthur melakukannya suka sama suka selama ini, apakah masih bisa dianggap pria baik? sama aja bejat bukan.
jadi jangan buat karakter Arthur itu seperti pria sangat baik. karena satu saja sikap bejatnya gak akan bisa membuat pria itu terlihat baik.
tapi kelakuannya bejat, coblos sana sini😌 sifatnya dibangun seperti orang yang baik tapi gak bisa menutup kelakuan buruknya..sebaik apapun karakter yang dibentuk..sebenarnya gak cocok sama sekali, gak nyambung.