NovelToon NovelToon
Gairah Sang Papa Angkat

Gairah Sang Papa Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Terlarang / Cerai / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Luh putu Sri rahayu

menjadi sukses dan kaya raya tidak menjamin kebahagiaanmu dan membuat orang yang kau cintai akan tetap di sampingmu. itulah yang di alami oleh Aldebaran, menjadi seorang CEO sukses dan kaya tidak mampu membuat istrinya tetap bersamanya, namu sebaliknya istrinya memilih berselingkuh dengan sahabat dan rekan bisnisnya. yang membuat kehidupan Aldebaran terpuruk dalam kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Luh putu Sri rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setelah bersiap dan memakai seragam sekolah, Lilia kembali turun ke ruang tengah di sana Brian masih menunggunya, pria itu duduk di sofa. Mata gadis itu masih sembab karena menangis.

Brian berdiri dari sofa menoleh ke arah Lilia yang menuruni anak tangga rok lipit-nya bergoyang lembut saat ia menuruni anak tangga, kepalanya masih menunduk dalam seolah ia enggan pergi ke sekolah.

"Om Brian, hari ini Lilia tidak mau masuk sekolah." Katanya pada akhirnya, Lilia berdiri di hadapan Brian, ia masih menunduk seolah ia enggan menatap Brian langsung.

"Eh?! Kenapa?" Tanya Brian, sedikit terkejut dan khawatir.

Brian bisa melihat bahu mungil gadis itu gemetar dan tangannya yang kecil meremas ujung rok sekolahnya.

"Apa Bos memarahinya?" Batin Brian, ia mulai cemas.

Brian melihat butiran air mata gadis itu mulai menetes dan isak yang sedari tadi ia tahan akhirnya pecah juga, Brian yang melihat Lilia tiba-tiba menangis jadi kebingungan ia tak tahu harus berbuat apa.

"Lilia?! Ada apa? Kenapa kau menangis? Apa Papa-mu memarahimu?" tanya Brian, khawatir dan sedikit panik, ia tak tahu bagaimana cara menangani gadis remaja mengingat dirinya masih bujang dan belum menikah yang jadi, ya... Brian tidak tahu bagaimana cara menangani seorang anak gadis yang lagi tantrum.

"Tapi Lilia tidak mau sekolah..." Kata Lilia, suaranya bergetar karena menahan tangisnya, yang membuat Brian semakin bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

"Tapi Lilia... Jika Papa-mu tahu kau tidak masuk sekolah dia pasti akan memarahimu." Bujuk Brian, namun itu semakin membuat tangis Lilia semakin pecah. Brian berusaha menenangkan Lilia dengan mencoba membujuk gadis itu.

"Hei, kau bisa cerita padaku, meski aku tidak tahu apa yang membuatmu sesedih ini, Lilia." Bujuk Brian lagi. Brian menepuk-nepuk pundak Lilia.

Setelah beberapa lama Brian berusaha membujuk Lilia hingga ia mau masuk sekolah. Di dalam mobil Lilia duduk diam dan menatap ke luar jendela tanpa mengatakan sepatah kata pun. Brian merasa Lilia tidak seperti biasanya ia akan selalu tertawa dan banyak bicara sepanjang perjalanan ke sekolah, ia selalu membicarakan teman-teman dan kegiatannya di sekolah, namun pagi ini ia terlihat seperti seorang gadis yang sedang patah hati, semangat yang biasa ia perlihatkan bak lenyap di telan keheningan.

"Lilia? Apa kau bertengkar dengan Papamu?" Tanya Brian, mencoba membuka pembicaraan. Pandangan pria muda itu masih fokus ke jalan raya, meski sesekali ia melirik Lilia yang duduk di kursi penumpang.

Lilia hanya menggeleng pelan, kepalanya masih tertunduk dalam.

Brian menghela nafas panjang, "hei! Jika Papamu marah padamu itu artinya dia khawatir dia tidak ingin kau terluka atau dalam bahaya, ya, aku tahu kadang Papamu itu menyebalkan, suka marah-marah tanpa sebab bahkan pada hal kecil pun dia juga marah. Tapi percaya deh! Sebenarnya Papamu itu ingin kau selalu bahagia, Lilia." jelas Brian panjang lebar.

"Om, bukan itu... Lilia..." Lilia meremas ujung rok sekolahnya semakin erat, air matanya menetes di punggung tangannya, bahunya yang kecil gemetar saat ia mencoba untuk merangkai kata-kata, namun ia tak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya ia rasakan saat ini pada siapapun dan mungkin saja akan menjadi masalah jika sampai orang lain mengetahui perasaannya selain dirinya sendiri.

"Kalau bukan itu, lalu apa?" Tanya Brian dia menoleh sekilas ke arah Lilia yang duduk di sebelahnya di kursi penumpang, terlihat jelas ia sedang menahan isaknya.

"Om, apa pernah Om, merasa marah saat Papa-Om pergi menemui seorang wanita dan pergi berkencan?" tanya Lilia tiba-tiba. Gadis itu menatap Brian dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Sontak pertanyaan itu membuat Brian kaget hingga ia hampir kehilangan kendali pada setir mobilnya.

"EEEEH?!! IIIHH!!! HAM-PIR AKU SETOR NYAWA KE MALAIKAT PENCABUT NYAWA GRATIS!!" Brian nyaris nge-drift mobilnya di jalan raya sambil matanya melotot seperti ikan koi kejedot kaca.

Lilia tetap menatapnya dengan wajah basah oleh air mata, tapi Brian yang masih syok malah ngomong sendiri, "Hoo… Ternyata ini rasanya dikerjain sinetron. Kecemburuan anak gadis, Guys…"

Lilia mengendus-endus, "Om… Lilia serius…"

Brian buru-buru nyetir lurus sambil pura-pura tenang, padahal jantungnya masih berdebar kayak drum band SMP setelah hampir menabrak trotoar tadi. "Jadi… Dari tadi kau sedih… karena Papa kamu mau pacaran?"

Lilia mengangguk pelan, wajahnya seperti anak kucing yang baru kehujanan. "Iya… aku tidak mau dia punya Mama pengganti…"

Brian garuk-garuk kepala, "Hmm… gimana ya…" Tiba-tiba dia dapat ide. "Tapi kan kalau Papamu dapat pacar baru, nanti kau bisa dapet diskon belanja. Misal, ‘Bu, aku anaknya lho~ boleh dong harga 10 ribu jadi 5 ribu?’ Kan lumayan!"

Lilia melotot, "Om Brian ini tidak pernah serius!!"

"Ya elah, namanya juga usaha sampingan!" Brian ketawa, tapi ia masih melihat Lilia masih murung, dia akhirnya kasih senyum lembut. "Tapi… kau boleh kok tidak setuju. Bilang aja ke Papamu. Pasti dia mengerti."

Lilia mendesah, "Tapi Lilia tidak mau egois…"

"Egois itu, kamu makan bakso seporsi sendirian pas aku lagi puasa. Ini mah perasaan wajar!" Kata Brian sambil menahan tawanya.

Lilia akhirnya ketawa kecil, meski matanya masih berkaca-kaca. "Om Brian ini nggak bisa serius…"

"Nggak bisa serius? Tadi aku hampir jadi guest star di alam baka tuh!" Brian ngeluh sambil pura-paya megang dadanya dengan dramatis.

Akhirnya, Lilia tersenyum sedikit, meski hatinya tetap berat. Brian kembali fokus ke jalanan.

"Tadi Om kira kau habis dimarahi Papamu karena ketahuan punya pacar," goda Brian sambil nyengir, matanya menyipit seperti detective tukang nguping tetangga.

"IIIHHH!! OM BRIAN INI!! LILIA NGGAK PUNYA PACAR!!" teriak Lilia sambil mukanya memerah seperti tomat yang kelewat matang. Tangannya langsung menutupi pipi, tapi warna merahnya malah merambat sampai ke telinga—seakan-akan baru saja ketahuan ngumpetin tabungan buat beli kuota.

Brian, yang melihat reaksinya, langsung overacting dengan mengangkat alis sampai hampir nyangkut di rambut. "Waaaah… kalo nggak punya pacar, kok wajahmu bisa lebih merah dari saos sambal botolan di warung mie ayam? Apa kamu baru aja ditembak laser alien?"

"BUKAAAN!!" Lilia menggeleng-geleng keras, rambutnya ikut berterbangan seperti baru kena angin puting-beliung. "Ini… ini karena panas aja!!"

"Panas? Di mobil ada AC, Lilia. Kecuali… kamu lagi demam sahabat~" Brian nyengir lebar, senyumnya lebih menyebar dari pada mentega di atas wajan panas.

Lilia memicingkan mata, "Om Brian jahat! Ngajarin nggak baik!"

"Aku ngajarin apa? Aku cuma baca bahasa tubuh. Kalau nggak punya pacar, ngapain malu-malu kucing kayak abis nyuri gorengan?"

"LILIA NGGAK NYURI GORENGAN!!"

"Nah, itu buktinya kamu nggak bantah soal pacar~" Brian ketawa sambil menepuk-nepuk setir seperti baru menang stand-up comedy.

Lilia menggerutu, "Om Brian ini… nggak tahu malu!" Tapi ujung-ujungnya, dia juga ketawa kecil, meski mukanya masih merah seperti lampu traffic light.

Brian berpura-puma serius, "Oke, oke, Om percaya. Tapi kalo suatu hari nanti kamu punya pacar, kabarin ya. Biar Om bisa…"

"Bisa apa?" Lilia penasaran.

"Bisa nawarin diskon mental preparation buat pacarmu. Soalnya jadi pacar anak kecil cengeng kayak kamu itu butuh nyali segede gajah!"

"OM BRIAN!!!" Lilia melempar bantal kecil dari jok belakang ke arahnya, tapi Brian malah tertawa semakin keras. Brian mengemudi sambil terus menggoda Lilia hingga ia sampai di gerbang sekolah. Brian memarkir mobilnya dengan presisi, karena kali ini mobil yang ia kendarai adalah mobil pribadi Aldebaran bukan mobil milik perusahaan.

"Lilia!" Panggil Brian, saat Lilia melangkah ke menuju gedung sekolah, gadis itu menoleh kembali ke belakang.

"Nanti, telepon Om kalau sudah pulang sekolah!" Lanjut Brian, Lilia hanya membalasnya dengan anggukan kecil lalu ia berjalan ke gedung sekolah, untuk beberapa saat Brian masih memandanginya hingga gadis itu menghilang di dalam gedung, setelah memastikan gadis itu masuk kedalam gedung setelah itu Brian memutar balik mobilnya meninggalkan sekolah Lilia.

Bersambung.....

1
Mirna Wati
ko cepet bener
Soraya
9+8 berarti usia lilia 17 dh SMA lilia
Naya
cihh🙄
Soraya
tinggi amat Aldebaran sampe 205 kaya raksasa
Soraya
knp gak kmu adopsi lilia Aldebaran
Soraya
mampir thor
ARIES ♈: terimakasih kak sudah mampir..🥰🥰
total 1 replies
dewi rahmawati
antara syg dn cinta itu tipis setipis tisu yg bsh bila diambil robek... 👉❗👈
Bunda
nyimak kak 🙏🏻
DonnJuan
keren kak
Elizabethlizy
kalo berkenan mampir juga yaa kelapak ku makasih
Erlin
mampirr balikk kaaa, semangattt
Erlin
semangat kaa, ceritamu kerenn, dan jangan lupa mampir yaaa
🌀Šãîďãh Ñõõř💞
aldebaran .... oh aldebaran ... andin mengkhianatimu jadian lagi sama lilia... heheh semangat thorrr
Serenarara
Lagian sekelas CEO masa kasih yang diskon? /Chuckle/
ARIES ♈: kata papa "Lilia, kita harus berhemat, tanggal tua! kalo gak mau jatah skincare-nya papa potong." 🤭🤭
total 1 replies
Author Sylvia
jangan buat Aldebaran jadi cowok plin plan dan playboy ya Thor.
sukses buat novelnya, jangan lupa support baliknya di novel baru aku ya 🙏☺️
dewi rahmawati: play boy boleh klo single klo sdh beristri jgn
ARIES ♈: terimakasih dukungannya kak, di usahain... biar gak play boy..🫠🫠
total 2 replies
Serenarara
Dasar nggak peka, huh. /Smug/
Serenarara
Wayolo...dia pedo thor?
Serenarara
/Sweat/ Pak, please lah...waras dikit kek
Serenarara
Hajar bang hajar!
Little Fox🦊_wdyrskwt
keren... ceritanya bagus/Determined/
Little Fox🦊_wdyrskwt: wau oke
Ree.Pand: say...polbek..😆😆
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!