Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Maag Mekanis: Sabotase dari Dalam Perut
(Adegan 1: Pendaratan di Gigi Roda)
Gelap. Bising. Panas.
Chen Yu, Lin Xiao, dan Knalpot jatuh bebas ke dalam kerongkongan monster bor itu, dikelilingi ribuan ton puing bangunan Jin Mao.
"Knalpot! Reverse Thruster!" teriak Chen Yu.
Naga tekno itu meraung, menyalakan jet di sayapnya, berusaha menahan beban dua manusia.
VWOOOOM!
Penurunan mereka melambat, tapi tidak cukup. Di bawah mereka, terlihat gigi-gigi roda raksasa berputar, melumatkan beton menjadi debu.
"Lin! Sayapmu!"
"Rusak!" teriak Lin Xiao. "Sistem hidroliknya macet!"
Chen Yu melihat sepotong pelat baja melayang di dekatnya. Dia menembakkan Grappling Hook dari sabuknya, mengaitkan pelat itu.
"Kalau begitu kita berselancar!"
Mereka mendarat di atas pelat baja itu, lalu meluncur di sepanjang dinding logam licin bagian dalam "tenggorokan" monster itu. Percikan api membanjir saat logam bergesekan.
KREEEEEK!
Mereka terlempar dari pelat baja dan mendarat berguling-guling di sebuah catwalk (jembatan inspeksi) sempit yang berkarat. Di bawah jembatan itu, lahar panas (cairan pendingin mesin yang mendidih) mengalir deras.
"Hah... hah..." Chen Yu bangkit, mengecek kondisi. HP-nya turun 30% karena benturan.
Lin Xiao merosot di dinding, memegangi kepalanya yang masih sakit pasca-operasi cabut chip. "Dimana kita?"
"Selamat datang di usus besar Jenderal Tu," jawab Chen Yu, menyalakan senter di bahunya. "Tempat yang sangat tidak higienis."
(Adegan 2: Suara Sang Pemakan Tanah)
Tiba-tiba, suara berat dan bergema memenuhi ruangan logam itu. Suaranya seperti batu-batu yang digiling.
"Hmm? Sensor internal mendeteksi... parasit?"
Sebuah hologram raksasa muncul di tengah ruangan mesin. Wajah Jenderal Tu terlihat—pria gemuk botak dengan gigi emas dan kacamata las yang menanam di matanya. Dia sedang duduk di kokpit utama, memakan paha ayam goreng sambil mengendalikan mesin.
"Ah, si Tikus Chen Yu dan Valkyrie yang rusak. Kalian selamat dari jatuhnya? Bagus. Mesin penggilingku butuh sedikit pelumas daging."
"Jenderal Tu," sapa Chen Yu santai, seolah bertemu tetangga. "Mesinmu ini berisik sekali. Sudah pernah uji emisi?"
Tu tertawa, membuat seluruh struktur cacing bergetar.
"The Behemoth tidak peduli emisi! Dia memakan segalanya! Beton, baja, harapan kalian... semuanya jadi bahan bakar! Nikmatilah sisa hidup kalian selama 5 menit sebelum kalian masuk ke Ruang Pembakaran."
Hologram mati. Suara gemuruh mesin meningkat. Dinding di kiri dan kanan mulai bergerak menyempit.
[TRAP ACTIVATED: Trash Compactor (Pemadat Sampah)]
(Adegan 3: Montir vs Mesin Kiamat)
Lin Xiao memaksakan diri berdiri, tombak petirnya menyala redup. "Kita harus menghancurkan dinding ini!"
"Tidak guna," kata Chen Yu, mengetuk dinding baja itu. "Ini Adamantium Grade-C. Tombakmu cuma akan tumpul."
Dinding semakin mendekat. Jarak tersisa 3 meter.
Chen Yu melihat sekeliling dengan cepat. Otak 'Gamer'-nya memindai struktur mesin ini.
Pipa uap. Kabel daya. Roda gigi.
"Mesin sebesar ini pasti punya sistem pembuangan gas yang masif," gumam Chen Yu. "Dan Jenderal Tu itu tipe orang yang rakus. Dia pasti mengatur intake (masukan) ke maksimum."
Chen Yu menyeringai.
"Knalpot! Kau lapar?"
Kuek? (Selalu).
Chen Yu menunjuk ke sebuah pipa besar berwarna merah yang berdenyut panas di atas kepala mereka. Pipa itu bertuliskan: [WARNING: EXHAUST VALVE - DO NOT BLOCK].
"Itu pipa knalpot utama cacing ini. Knalpot... makanlah pipa Knalpot itu."
Naga tekno itu mengerti ironinya. Dia terbang ke atas, mencengkeram pipa panas itu, dan mulai menggigitnya hingga penyok.
"Lin, bantu aku!" Chen Yu mengeluarkan Titan's Wrench.
Chen Yu dan Lin Xiao berlari ke arah panel kontrol manual di dinding yang sedang bergerak menutup.
"Tahan pintunya!" perintah Chen Yu.
Lin Xiao menusukkan tombaknya ke celah lantai, menahan dinding yang bergerak dengan kekuatan cyborg-nya. "Cepat, Chen! Berat sekali!"
Chen Yu membongkar panel kontrol itu. Kabel-kabel berhamburan.
"Kau ingin makan segalanya, Tu? Baiklah. Aku akan bikin kau tersedak."
Chen Yu memotong kabel Regulator Tekanan dan menyambungkannya langsung ke Pemicu Darurat.
(Adegan 4: Reaksi Berantai)
Di atas sana, Knalpot berhasil menyumbat pipa pembuangan utama dengan cara memekarkan sayap besinya di dalam pipa (seperti sumbat botol).
Gas panas hasil pembakaran mesin tidak bisa keluar.
Tekanan di dalam mesin cacing meningkat drastis dalam hitungan detik.
[WARNING: Internal Pressure 150%... 200%...]
Di kokpit utama, Jenderal Tu tersedak paha ayamnya. Alarm merah berbunyi di mana-mana.
"Apa?! Kenapa tekanannya naik?! Sensor pembuangan tersumbat?! Apa yang tikus-tikus itu lakukan?!"
Di dalam "perut", Chen Yu menyelesaikan sabotasenya.
"Sistem pencernaan... dibalik!"
Chen Yu menarik tuas darurat.
Mesin cacing yang tadinya menyedot segalanya ke dalam, tiba-tiba membalikkan putaran turbinnya.
GRRRRRR-KABOOM!
Ledakan-ledakan kecil terjadi di sepanjang tubuh cacing. Pipa-pipa pecah, menyemburkan uap panas.
Dinding pemadat sampah berhenti bergerak, lalu mundur kembali.
"Berhasil!" sorak Lin Xiao, jatuh terduduk kelelahan.
"Belum selesai," kata Chen Yu. "Kita harus keluar sebelum benda ini meledak."
Lantai di bawah mereka mulai bergetar hebat. Arus udara yang sangat kuat menyembur dari bawah ke atas.
"Muntah," kata Chen Yu. "Dia akan memuntahkan kita."
"Berpegangan pada Knalpot!"
Chen Yu dan Lin Xiao melompat ke punggung naga tekno itu tepat saat gelombang tekanan udara raksasa meledak dari dasar mesin.
WOOOOSH!
Mereka ditembakkan ke atas seperti peluru meriam melalui kerongkongan monster itu.
(Adegan 5: "Paus" Terdampar)
Di permukaan (Central Plaza yang hancur).
Tanah berguncang hebat. Pasukan Aliansi Shanghai yang sedang bertempur melawan sisa pasukan Valkyrie berhenti sejenak.
"Gempa bumi lagi?" tanya Han Xiao.
Tiba-tiba, dari lubang besar bekas Gedung Jin Mao, "The Behemoth" (Cacing Raksasa) melesat keluar. Tapi dia tidak menyerang. Dia terlempar keluar tak terkendali, tubuhnya berasap dan meledak-ledak.
BLAAARRRR!
Cacing raksasa sepanjang 200 meter itu jatuh terhempas di tengah alun-alun, menghancurkan sisa-sisa tribun. Ia menggeliat kesakitan, memuntahkan asap hitam dan puing-puing.
Dan dari mulut cacing yang menganga itu, seekor Naga Hitam (Knalpot) terbang keluar dengan gaya akrobatik, membawa Chen Yu dan Lin Xiao di punggungnya.
Mereka mendarat mulus di atas bangkai tank Zhao Long.
Chen Yu turun, merapikan rambutnya yang berantakan terkena asap.
"Pelayanan yang buruk," kata Chen Yu lantang. "Kunyahan kasar, dan tidak ada tisu toilet di dalam."
(Adegan 6: Kemarahan Jenderal Gemuk)
Pintu kokpit di kepala cacing itu meledak terbuka.
Jenderal Tu merangkak keluar. Wajahnya hitam terkena jelaga, baju zirah besarnya penyok. Dia marah besar. Sangat besar.
[BOSS PHASE 2 START]
[Jenderal Tu keluar dari Mecha.]
[Mode: The Earth Armor]
Jenderal Tu menghentakkan kakinya ke tanah. Aspal dan beton di sekitarnya melayang, lalu menempel ke tubuhnya, membentuk golem batu raksasa setinggi 5 meter.
"Kalian... merusak mainanku yang seharga miliaran... KUBAYAR DENGAN DARAH KALIAN!"
Tu mengangkat sebuah bongkahan gedung sebesar bus dan melemparkannya ke arah Chen Yu.
Lin Xiao melangkah maju, tombak petirnya menyala terang kembali (berkat istirahat singkat).
"Chen, istirahatlah. Biar aku yang urus orang gendut ini. Aku punya dendam pribadi padanya."
Chen Yu menahan bahu Lin Xiao. Dia memberikan Titan's Wrench-nya kepada Lin.
"Pakai ini. Tombakmu retak. Gada Kunci Inggris lebih cocok untuk memecahkan batu."
Lin Xiao menatap kunci inggris raksasa itu, lalu tersenyum tipis—senyum pertamanya yang tulus sejak dia dicuci otak.
"Baiklah, Partner."
Lin Xiao (Level 45 Valkyrie) memegang Kunci Inggris Titan (Legendary Tool).
Gabungan kecepatan Valkyrie dan daya hancur Titan.
Dia melesat maju, meninggalkan jejak petir.
"MAKAN INI, TU!"
BOOM!
Satu ayunan. Bongkahan gedung yang dilempar Tu hancur berkeping-keping di udara.
Lin Xiao melompat tinggi, lalu menghantamkan kunci inggris itu tepat ke kepala golem batu Jenderal Tu.
[CRITICAL HIT!]
Pertarungan Boss Darat dimulai. Tapi kali ini, Chen Yu hanya menonton sambil minum Mana Potion.
"Han," panggil Chen Yu lewat radio. "Siapkan karung goni."
"Buat apa, Boss?"
"Buat membungkus Jenderal Gemuk itu. Kita akan kirim paket balik ke Kaisar."
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...