Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.
"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.
"Dimana aku...."
"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"
"Aku menjadi kecil?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ledakan Pertama
Setelah makan malam, tentu saja semuanya berbincang-bincang sejenak. Dan itu tidak luput dari pandangan fang Yin. Setelah putrinya terbangun, wanita itu masih saja mencuri-curi pandang pada Jun Hui. Siapa yang bisa menolak pesona pria tampan itu, dan terlebih dia juga gagah dan yang terpenting.... Dia kaya.
"Ibu, apa kita akan tinggal disini?" Tanya putrinya.
"Tentu saja putriku. Kita akan tinggal disini." Jelas Fang Yin.
"Jadi,. mereka itu siapa Bu?" Tanya Jia sembari menunjuk keluarga kecil itu.
"Apakah itu anak-anak ayah Jun Hui?" Ucap Jia.
"Iya. Mereka itu adalah keluarga jenderal Jun Hui." Jawab Fang Yin dengan tidak suka.
"Tapi kita tetap tinggal disini kan Bu? Iya kan?" Tanya Jia dengan mendesak.
"Tentu saja. Itu pasti putriku. Kita akan tinggal disini, karena itu kau harus mengikuti apa yang ibu katakan. Kau ingin tinggal disini kan?" Jia mengangguk dengan antusias.
"Aku mau Bu! Disini sangat indah, besar dan megah. Dan juga sangat nyaman, dan terlebih aku mau gaun seperti dia Bu. Gaun seperti itu." Ucap Jia dengan pandangan tidak suka.
Dia ingin gaun indah yang terpakai di tubuh Qian. Dan juga hiasan rambut itu.
"Ya, kau akan mendapatkan nya. Jadi, karena itu ikuti rencana ibu, ya?"
"Iya Bu. Aku akan mengikuti nya."
"Bagus, ibu senang mendengarnya."
***********************
"Aku sudah minta pelayan untuk membersihkan kamar untuk mu dan putrimu." Ujar Yeong.
"Terimakasih, aku sangat berterimakasih." Ucap Fang Yin.
"Kalau begitu mari, pelayan akan mengantar mu."
"Iya, baiklah." Fang Yin mengikuti pelayan dan Jia digendongan nya.
"Silakan, ini kamarnya." Fang Yin membalas dengan senyum tipis.
"Kalau begitu saya permisi." Fang Yin membalas dengan anggukan. Setelah kepergian pelayan, dia langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuk itu.
"Empuk sekali!"
"Iya Bu! Ini sangat nyaman, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rumah ibu." Jia berguling-guling merasakan sensasi empuk nya kasur itu.
"Ini tidak bisa dibandingkan dengan rumah putriku. Dan terlebih, jangan membahas nya lagi, hmmmm."
"Baiklah Bu!"
"Lemari!" Jia bangkit dan membuka lemari itu dengan tangan nya, tapi wajah bahagia nya langsung surut ketika melihat lemari itu hanya berisi selimut saja.
"Bu, tidak ada pakaian untuk kita? Badanku sudah gatal Bu." Ucap Jia.
"Ibu! Tidak ada pakaian!" Kali ini Jia sedikit berteriak, karena ibunya hanya diam.
"Ibu! Ibu dengar aku?" Jia menggoyang-goyangkan tangan ibunya.
"Ya putriku, ibu dengar."
"Lalu kenapa ibu diam saja? Tubuh ku gatal-gatal Bu." Adu Jia sembari menggosok-gosok lengannya.
"Putriku sayang..... Kau tenanglah, pakaian kita akan datang."
"Datang tanpa diminta Bu?"
"Iya, kau lihat saja. Duduk manis disini, dan pakaian untuk kita akan datang." Ketukan pintu membuat senyum fang Yin melebar.
"Lihat? Duduklah dengan manis, dan lihat ibu." Jia mengangguk dan melihat ibunya membuka pintu, terlihat Yeong membawakan pakaian.
"Ini, pakaian untuk mu dan putrimu."
"Terimakasih." Balas Fang Yin sembari menerima pakaian itu.
"Kalian bersihkan tubuh, dan segera tidurlah."
"Iya, terimakasih nyonya....."
"Jika butuh bantuan, katakan saja ya."
"Iya nyonya."
"Pakaian untuk putrimu diatas ini ya."
"Pakaian untuk ku?" Jia tiba-tiba muncul.
"Iya, pakaian untuk mu."
"Wah, ini pasti pakaian......"
"Ibu, pakaian ku sudah ibu berikan padanya?" Qian datang entah darimana dengan langkah kecilnya.
"Ya Qian. Ini sudah ibu berikan."
"Iya, ini pakaian nya. Kau bisa pakai, umur kita tidak jauh berbeda, tapi ukuran kita berbeda kan. Pakaian ini ketika aku usia 4 tahun. Pasti muat dengan mu. Semoga pas ditubuh mu ya." Sedangkan Jia, dia merasa kesal dengan Qian dan juga kata-katanya.
"Ah, ya. Terimakasih nona Qian. Jia akan menyukainya. Kalau begitu selamat malam." Fang Yin menutup pintu dan benar saja putrinya langsung meledak. Jia melemparkan pakaian itu dengan wajah merungut.
"Pakaian bekas! Aku tidak mau Bu!"
"Jia..... Kau...."
"Aku tidak mau! Pakaian bekas ini! Dia memberikan ku pakaian bekas nya!"
"Jia dengar ibu! Kau tidak boleh bersikap seperti ini. Tujuan kita belum tercapai Jia.... Jadi bersabarlah, kau harus menunjukkan sikap sebagai anak yang baik, raih hati jenderal Jun Hui. Dengan begitu, kau akan mendapatkan pakaian baru."
***********************
"Mereka hanya pantas mendapatkan bekas. Rasakan penyambutan ku. Kau dan putrimu itu akan mendapatkan penyambutan yang tidak terduga. Kau ingin merebut hati ayah ku? Tidak bisa!"
"Qian, kenapa belum tidur?"
"Aku akan tidur Bu. Tidur yang nyenyak."
'Aku bisa tidur nyenyak karena sudah membuat ledakan pertama.'
Bersambung........
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
Dan author ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan 🙏
ceritanya menarik ❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️❤️