Sahabat Jadi Cinta

Hari ini Gisel dan Keyla sangat sibuk, mereka pikir tak akan seramai ini grand opening cafe mereka,ternyata sangat ramai.

Bahkan melebihi ekspetasi mereka,karena itu sejak awal buka,Gisel tak berhenti sebentar pun di dapur karena sibuk memasak pesanan orang,dan untung saja keryawan yang bekerja cukup cekatan membantu Gisel di dapur,jadi dia tak terlalu kesusahan.

"Done pesanan antrian 20A."ucap Gisel dan pesanan pun segera di bawa kedepan.

Di depan Keyla juga tak kalah sibuk,bahkan dia berpindah tempat untuk membantu adik-adik mereka yang kesulitan melayani pembeli.

Saat sedang sibuk-sibuk nya bang Ravano datang bersama keluarga nya,juga ada Ega yang ikut serta.

"Wow ramai banget. "ucap Megan melongo melihat ramai nya pengunjung.

"Bagus kalau ramai,itu arti nya banyak yang penasaran dan semoga kembali lagi sebagai pelanggan. " ucap Mommy Lena.

"Selamat datang tante dan Om,hai Ega Megan."ucap Keyla menyapa keluarga bang Vano.

"Ga ada tempat duduk ya buat kami Key.?"tanya Megan kepada Keyla .

"Ada di sini,udah di siapin dari tadi malahan."ucap Keyla mengajak semua nya untuk duduk di meja kosong yang memang sudah Key siapkan atas permintaan Gisel.

"Gisel mana Key.?"tanya bang Vano saat mereka sudah duduk.

"Ga lagi lupa kan bang,?Key itu satu-satu nya cheff yang membuat semua menu ini bang,ga mungkin banget Key didepan,pasti nya di belakang."ucap Keyla membuat Vano berdehem canggung sedangkan Megan sudah cekikikan.

"Kalau mau liat langsung ke belakang aja bang. "ucap Keyla menunjuk pintu menuju dapur.

Vano pun bangkit dan berjalan menuju pintu yang di tunjuk oleh Keyla sedangkan Keyla sendiri mencatat pesanan Megan dan kedua orang tua nya,juga Ega.

Beralih kepada Vano yang sudah berada di dapur dan dia berdiri sambil melihat Gisel yang sangat sibuk bekerja apalagi fokus gadis itu yang semakin membuat nya tampak mempesona.

"Eh aduhh,salah ruangan ya kak,kalau toilet bukan di sini kak."ucap pria yang seperti nya sw umuran Ega.

"Bang Vano. "panggil Gisel yang teralihkan saat mendengar suara salah satu adik-adik nya.

"Bro biarin aja,lanjutin kerjaan nya."ucap Gisel mencuci tangan dan mengelap nya.

Gisel menghampiri bang Vano yang masih berdiri di dekat dapur itu.

"Yang lain udah di depan bang.?"tanya Gisel kepada bang Vano.

"Udah,ada Ega juga."jawab Vano yang masih sangat suka melihat Gisel jika tengah memakai pakaian cheff dan topi khusus cheff itu.

"Sorry banget ya aku ga bisa nyambut,soal nya adik-adik di sini masih belum bisa hafal resep nya."ucap Gisel meringis.

"Ga papa,sana lanjut kerja nya,biar abang bantu juga."ucap Revano membuat Gisel heran.

"Sorry emang abang bisa masak,?bukan meragukan tapi liat sendiri di sini kotor lo."ucap Gisel.

Vano tak peduli dan malah melangkah memasuki dapur itu dan memakai Apron yang tampak tergantung untuk menutupi bajunya agar tidak kotor.

Vano menggulung lengan baju nya hingga sikut nya dan Vano pun memanggil Gisel mendekat untuk segera menyelesaikan pesanan orang-orang.

Gisel terpesona saat melihat bang Vano yang ternyata juga bisa memasak dengan baik dan entah sejak kapan Gisel malah mengangumi bang Vano yang tampak semakin tampan saja.

Gisel kembali fokus saat bang Vano menatap nya dengan mengedip kan mata,agar Gisel tetap fokus pada kerjaan nya.

Menjelang sore para pelanggan tak lagi seramai siang dan pagi,,Gisel sudah dapat santai dan bagian dapur di serahkan kepada adik-adik yang bekerja dengan nya.

Apalagi sudah Gisel beri catatan takaran setiap masakan di setiap menu kalau untuk bagian depan minuman adik-adik itu sudah paham dan mengerti.

"Waduh ini dia chef terbaik kita."ucap Keyla yang sedang duduk bersama Megan dan Ega,kalau Mommy dan Daddy Ravano sudah pergi karena ada urusan.

"Diem lo buk manager. "sengit Gisel yang ikut duduk dengan mereka.

Bang Vano sendiri sedang pergi kw toilet jadi dia akan menyusul nanti.

"Sel enak banget masakan lo,kalau di nongkrong tempat beginian mah enak,bukan cuma tempat yang bagus tapi makanan juga enak."ucap Megan memuji masakan Gisel yang memang sangat Enak.

"Mbak Gisel selalu mempesona. "ucap Ega mengacungkan jempol nya kepada mbak Gisel.

"Ega kamu alasan apa sama mama dan papa kesini.?"tanya Gisel kepada adik nya itu.

"Tuh kak Megan yang datang ke rumah sama Mommy dan Daddy nya,tau sendiri papa selalu menjaga nama baik,dan selalu ingin di kira keluarga bahagia dan harmonis jadi ya gitu cuma kata-kata dari Om Pradana,Papa lansung bolehin."ucap Ega yang di angguki oleh Gisel.

Tak lama bang Vano ikut bergabung dengan mereka dan saat malam hari Megan dan Ega di antar kerumah bang Vano.

Ega memang menginap di rumah bang Vano dan besok baru balik pulang bersama mommy dan Daddy bang Vano.

Gisel dan Keyla masih di Cafe dan akan tutup nanti di jam sepuluh malam,dan juga mereka perlu berbicara juga dengan adik-adik yang bekerja dengan mereka saat cafe sudah tutup nanti nya.

****

Sedangkan di kediaman Hendra dan Yana,kedua nya sedang duduk di ruang tamu.

"Apa Ega belum pulang sayang.?"tanya Hendra kepada istri nya.

"Belum mas,Ega besok pulang nya."jawab Yana yang memang di beri tau oleh orang tua Revano jika meraka besok balik kesini.

"ckck lagi pula untuk apa anak itu malah sok-sok an buka cafe grand opening segala,,gaya banget berasa jadi anak yang sukses gitu. "sengit Hendra yang merasa Gisel terlalu lebay.

"Aku tersingung karena anak itu tidak mengundang kita mas."ucap Yana yang memang merasa tidak terima dengan perlakuan Gisel kapada nya.

Bagaimana bisa Gisel mengundang keluarga Revano tapi tidak mengundang dia dan suami nya,dan malah hanya mengundang Ega saja.

"Biar kan saja,kita lihat sampai sejauh mana usaha anak itu,palingan sebentar lagi juga bakalan tutup. "ucap Hendra yang memang tak percaya dengan apa pun yang di lakukan oleh Gisel dan dia percaya tak lama lagi anak itu akan hancur usaha nya.

"Ya mas kamu benar,,Gisel itu anak yang gampang menghancurkan segala nya,dan pasti nya nasib nya selalu buruk."ucap Yana yang merasa sakit hati sekali.

"Ya kita tunggu saja,dan saat dia hancur aku yang akan tertawa paling keras."kekeh Hendra.

Kedua nya berkata seperti Gisel adalah musuh dan manusia yang paling kedua nya benci,padahal Gisel adalah anak kedua nya,darah daging mereka tapi kedua nya tega berkata dan mendoakan yang buruk untuk Gisel.

Dan saat Gisel hancur adalah kemenangan bagi kedua nya,bukan nya membantu malah menjadi orang yang tertawa paling keras.

kembali lagi pada Gisel yang sudah sampai di kontrakan nya,dan dia pun segera bersih-bersih untuk tidur begitu juga dengan Gisel.

"Capek banget hari ini Sel, dan ya gue seneng karena ramai walaupun ada capek nya."ucap Keyla yang berbaring di atas kasur karena sudah selesai mandi.

"Semoga besok ramai juga Key,semangat buat besok. "ucap Gisel berbalik saat sudah selesai menyisir rambut nya.

"Kalau rasa nya kekurangan tenaga,kita tambah satu lagi karyawan Sel,biar lo juga ada santai nya,bukan kerja aja dari pagi sampai sore. "ucap Keyla yang memang memilih akan menambah anggota jika Gisel masih saja tak ada santai nya.

"Kalau itu gue oke,kalau bisa yang udah ada pengalaman dalam memasak,biar ga susah ngajarin nya."ucap Gisel yang di angguki oelh Keyla.

Karena untuk tambahan anggota itu urusan Keyla yang akan mencari yang cocok dengan mereka.

Setelah nya mereka pun segera tidur karena lelah dan juga menggantuk tentu nya.