Awalnya aku merasa melayang dan jatuh cinta, tapi setelah tahu alasannya memilihku hanya karena aku mirip cinta pertamanya, membuat hatiku terluka.
Bisakah aku, kabur dari obsesi cinta suamiku🎶
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Aku Punya Pacar
"Kak aku mau menikah dengan CEO Hexana Group."
"Kak, aku mau jadi istri kedua CEO gila."
"Hiks.. Kak, aku dipaksa menikah oleh CEO gila. Hiks..."
"Kak.. aku mencium Tuan Bastian duluan."
Semua kata-kata itu hanya tertelan lagi di tenggorokan Viola, tidak ada satupun yang dia ucapkan.
Pada akhirnya, Viola mengatakan sesuai dengan skenario yang sudah dibuat tuan sekretaris tadi.
Dan itulah yang membuat Venus shock, dia membantu selama beberapa saat. Dan setelah Viola selesai bicara pun, karena saking kagetnya, dia belum bergerak dari tempat duduknya.
Viola sudah masuk ke dalam klinik untuk menjaga ibu.
Kejadian beberapa waktu lalu tepatnya seperti ini.
Viola meraih tangan Venus, sorot mata gadis itu mengisyaratkan dia mau mengatakan sesuatu yang serius.
"Kau ini kenapa? jangan membuat Kakak takut?" ujar Venus.
"Janji ya, kakak nggak akan marah dan dengarkan aku dulu."
"Memang kamu mau bicara apa dulu?"
"Janji dulu, jangan marah dan menyela."
Apalagi si, gumam Venus.
"Baiklah, aku akan dengarkan sampai kau selesai bicara. Sekarang, bicaralah, memang kamu mau bicara apa?"
Viola menelan ludah, otaknya sedang bekerja keras menyusun kalimat. Semilir angin berhembus, sejenak menghilangkan ketegangan gadis itu.
"Aku punya pacar," ujar Viola lirih.
"Oh, pacar. Apa! Pacar!" Seperti bumi langsung berguncang. Viola sampai menutup telinganya. "Vio? "
"Dengarkan aku dulu, tuh kan, kakak sudah heboh sendiri."
Viola sebenarnya panik dengan reaksi Venus. Wajah kakaknya sudah memerah, pasti campur kaget, bingung dan tidak rela.
"Kamu pacaran sama siapa?"
Viola membuang pandangan, ada orang yang berlalu lalang, entah untuk kepasar, atau sekedar lewat. Tapi terlihat juga, pasien yang mau masuk ke dalam klinik.
"Vio!"
Vio sedang menekan suaranya, supaya tidak terlihat berbohong.
"Aku bertengkar dengan pacarku, jadi aku kabur dan kembali ke desa. Maaf, aku sudah bohong sama Kakak."
Deg..
Raut wajah Venus menegang.
"Apa dia menyakitimu? dia selingkuh? dan kamu pacaran sama siapa Vio? dia laki-laki baik kan? Dan yang utama, dia single dan tidak punya istri kan?"
Sekarang, jantung Viola yang langsung berdetak kuat. Sekali lagi, dia melengos dan tidak mau menatap Venus.
Keduanya terdiam sesaat, tapi bola mata Venus membulat.
"Dia sudah punya istri?"
Viola yang diam saja, sambil menggigit bibir sudah menjadi jawaban bagi Venus.
"Vio! bagaimana bisa kamu pacaran dengan laki-laki yang sudah beristri! Ya Tuhan!" Venus mengguncang bahu Viola. "Putus dengannya sekarang juga. Tinggalkan laki-laki sialan itu! Kau itu berharga, untuk sekedar jadi pacar laki-laki yang sudah beristri!"
Dengan keras Venus mengguncang bahu Viola, supaya adiknya sadar.
"Kami saling mencintai Kak."
Cinta sialan! Kau yang mencintainya, tapi dia, kenapa juga orang yang sudah menikah malah mencintai adikku! kenapa dia tidak mencintai istrinya saja. Itu membuat Venus geram.
"Vio, dengarkan Kakak! Cinta itu buta, dia membutakan hati dan pikiran mu. Dia sudah beristri, bagaimana bisa kau tertipu kata-kata laki-laki yang sudah beristri. Kalau dia laki-laki baik, dia tidak akan mengatakan mencintaimu sementara dia terikat pernikahan dengan wanita lain. Aku tidak setuju! Atas nama kepala keluarga dan walimu aku tidak menyetujuinya!"
Bahu Viola bergetar, dia tahu reaksi ini yang akan diberikan Venus padanya. Tapi Kak, pernikahanku inilah yang menyelamatkan hidup keluarga kita. Dia CEO gila yang terobsesi padaku. Dan... kenapa kakak bisa tertipu, dan berhutang sebanyak itu pada Hexana Group.
"Putus dengannya Vio! Kau tidak usah kembali ke kota. Ayo tinggal di desa nanas sialan ini, dan menikah saja dengan orang desa ini!"
Walaupun tidak ada laki-laki tampan di sini, gumam Venus. Tapi, aku akan menikahkan mu dengan laki-laki baik.
"Dia menyusul ku kemari."
"Apa! siapa yang menyusul mu kemari! laki-laki sialan itu menyusul mu kemari!"
Kebetulan sekali, aku sedang ingin menghajar orang. Sekalian saja aku berkelahi dengannya kan, geram Venus.
"Kak, kakak janji nggak akan marah kan."
"Ah, sialan! lupakan janji sialan itu! Dimana dia, dimana orang gila yang sudah punya istri dan mengajak bocah polos seperti mu pacaran!"
Langit yang tadinya cerah, seperti langsung berarak mendung. Bahkan ada petir yang bergemuruh. Seperti suasana hati Venus yang tiba-tiba berubah.
"Kak, aku mencintainya. Kami juga berjanji akan menikah."
"Vio!"
"Pernikahan dengan istri pertamanya tidak berjalan dengan baik."
"Kalau begitu, suruh dia menceraikan istri pertamanya, dan baru mengajak kalian pacaran."
Venus kembali mengguncang bahu Viola.
"Ah, hubungan pernikahan mereka tidak semudah itu Kak, mereka dijodohkan orangtua mereka. Katanya ada kesepakatan bisnis diantara mereka."
Venus tertawa mengejek.
"Heh! Vio, memang pacarmu itu CEO Hexana Group, pakai bicara pernikahan kesepakatan bisnis segala. Antar aku bertemu dengan sialan itu! Sekarang dimana dia? Kenapa kau diam saja?"
Viola mengigit bibirnya. Venus seperti merasa aneh.
Deg..
"Vio... kau tidak memikirkan sesuatu yang sedang aku pikirkan kan?"
Viola mengganguk.
"Vio, hei, haha.. bagaimana mungkin kau dengan CEO Hexana Group. Haha."
Venus masih menertawakan hal yang sepertinya tidak mungkin terjadi di dunia mereka.
Tapi...
"Dia memang CEO Hexana Group Kak, dia Tuan Bastian. Pacarku, laki-laki yang sudah beristri dan berjanji akan menikah denganku dan menjadikan aku istri keduanya."
Sekarang, seperti ada bebatuan yang menjatuhi kepala Venus. Wajahnya menjadi pias. Laki-laki itu mencengkeram tangan Viola.
"Vio, kamu sedang ngerjain Kakak kan? Haha, bagaimana mungkin dengan CEO Hexana Group? Haha, memang kamu kenal dengannya dimana? Haha, bohong kan?"
Viola tidak menjawab, namun sorot matanya menjawab semuanya. Bahwa dia mencintai laki-laki itu. Bahwa dia akan membela laki-laki itu, seperti yang selalu Vio lakukan untuk Venus selama ini.
Deg.. deg...
Tubuh Venus bergetar.
"Dimana beliau sekarang? CEO Hexana Group?"
"Di rumah Vila. Aku baru saja bertemu dengannya tadi."
"Kau pergi tadi untuk bertemu dengannya?"
"Ia Kak."
"Jadi yang selama ini membeli jus nanas mu dia? Kamu tahu kalau dia yang membeli jus nanas mu?"
Viola menggeleng.
"Vio, Kakak..." ucapan Venus menggantung. Apa yang harus dia lakukan sekarang.
Pacar adiknya laki-laki beristri, dan dia adalah CEO Hexana Group. Perusahaan yang menjerat hidupnya dengan hutang 100 juta.
Seperti itulah yang terjadi, yang membuat Venus shock dan tidak bergerak dari tempatnya duduk. Walaupun senja mulai menyergap di ufuk barat.
Adikku pacaran dengan CEO Hexana Group, kok bisa? Kenapa bisa begitu! Kenapa disaat aku ditipu teman sialan dan tersandra hutang 100 juta. Aaaaa! Sialan! Tapi... Vio, istri kedua itu agak gimana. Aaaa! Sialan! geram Venus sambil memukul pahanya.
...🍓🍓🍓...
Dan keesokan harinya, seperti bumi Venus berguncang lagi.
CEO Hexana Group dan sekretarisnya muncul di klinik.
"Kalau Tuan Bastian dan saya tahu Anda kakak Nona Viola, kami pasti tidak akan mempermasalahkan uang 100 juta itu."
"Hah? Su.. sunguh?"
Venus menyambut uluran tangan tuan sekretaris dengan bingung.
Sebenarnya Venus itu mulutnya saja yang tengil dan berbeda dengan Viola, kalau sifatnya mereka tidak jauh berbeda. Sama-sama polos dan tidak mudah berburuk sangka.
"Tentu saja, Andalan kakak wanita yang dicintai Tuan Bastian."
"Hah?"
Bersambung