NovelToon NovelToon
Kekuatan Dari System

Kekuatan Dari System

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Seorang pemuda tanpa sengaja jiwanya berpindah ke tubuh seorang remaja di dunia lain. Dunia dimana yang kuat akan dihormati dan yang lemah menjadi santapan. Dimana aku? Itulah kata pertama yang diucapkannya ketika tiba di dunia yang tidak dikenalnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedua Puluh Tujuh

Melihat kedua orang yang sedang mereka lawan melarikan diri, salah seorang berpakaian hitam berteriak, “Cepat kejar! Jangan biarkan mereka lolos!”

Masih bersiaga di tempatnya berada, Arsa sudah bersiap dengan sebuah bola embun berukuran besar di tangan kanan, menunggu waktu yang tepat untuk di lemparkan.

Bukan sembarang bola embun. Benda bulat ciptaan dari pikiran Arsa itu, telah dicampur dengan setetes racun jiwa, racun yang berasal dari empedu monster Lupi Bandeng.

Elemen kegelapan juga di suntikkan, membuat bola embun itu tidak hanya beracun, tapi juga mengerikan dalam proses ledakannya.

Dan pada saat ini, tepat ketika kedua pria yang di tunggu-tunggu tiba, Arsa maju beberapa meter. Tanpa menunda waktu, bola embun beracun dilemparkan, menyasar sekelompok orang berpakaian serba hitam, orang-orang yang melakukan pengejaran.

Saat itu juga, bola embun beracun pecah dan menyebar. Situasi menjadi gelap gulita, mengabaikan cahaya bulan yang bersinar terang. Arsa bergegas berbalik arah, menghampiri kedua pria yang menunggu dengan terpana, meraih dan mencengkram lengan keduanya.

“Ikuti aku!” mengatakan itu, dengan kedua pria di sisi kana dan kiri, Arsa melompat ke udara, mengaktifkan sayap angin di saat yang sama.

Sama seperti yang pertama, arah terbang Arsa adalah kedalaman hutan. Dia telah menghitung jarak jangkau untuk eksekusi teleportasi, agar bisa dengan cepat dan tepat berada di ruang pohon.

Kedua orang pria, yang mana keduanya masih di bawah cengkraman Arsa, saling memandang satu sama lain dengan takjub dan penuh tanya menghampiri pikirannya saat ini.

Selain usianya yang masih belia, bagi kedua pria itu. kecekatan dan daya berpikir Arya. tergolong tidak biasa, kebanyakan pemuda seusianya pasti akan melarikan diri jika mendapati situasi seperti tadi.

Sampai pada jarak yang sudah ditentukan sebelumnya, Arsa mengambil langkah selanjutnya, menghilang seperti saat membawa gadis muda pertama, “Cling!”

*

Betapa kaget kedua pria itu kemudian, pemandangan yang terlihat bukan lagi hutan belantara. Melainkan sebuah ruangan besar yang terang benderang dan sangat besar.

“Paman! Tetua!” pekik sapa si gadis muda, orang pertama yang dibawa Arsa ke ruang pohon.

Gadis itu tampak gembira, juga menangis di saat yang sama. Sangat tidak menyangka, dirinya selamat dari malapetaka. Setidaknya untuk saat ini, dirinya masih bisa menghirup udara segar.

Setelah tenang dalam sesaat, mendapati kondisi gadis itu telah pulih, bahkan luka-luka di tubuhnya berkurang banyak, lelaki tua itu kembali terkejut, “Lukamu?”

“Pemuda ini memberikanku Pil Pemulihan, Tetua,” Terang gadis muda itu, mengerti dengan pertanyaan di lelaki tua.

Sebelum lelaki tua itu menanggapi, Iyon lala, Pria paruh baya yang datang bersama lelaki tua, tiba-tiba memuntahkan seteguk darah, jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri.

Sontak, gadis muda itu berteriak panik. “Paman!”

Tidak mungkin tidak, Arsa bertindak. Menyentuh nadi pada leher Iyon lala, dahinya berkerut seketika, ia merasakan detak jantung pria itu terus melambat dengan sangat cepat.

‘System, adakah yang bisa aku lakukan?’ tanya Arsa di benak.

System. “Ding! Tuan memiliki Air Kehidupan yang melimpah. Cukup setetes, selagi masih bernapas, maka akan tertolong, bahkan dengan vitalitas yang lebih baik.”

Tidak lagi bertanya lebih banyak, Arsa mengeluarkan tiga buah botol kristal transparan berukuran mini, yang mana setiap botolnya berisi setete Air Kehidupan.

Dan sudah barang tentu, semua itu telah diatur sedemikian rupa oleh System. Agar mempermudah Arsa pada saat akan menggunakan.

“Tetua, tolong buka mulutnya! Semoga ini bisa membantu,” pinta Arsa kepada lelaki tua di sebelahnya.

Begitu setetes Air Kehidupan dituangkan ke mulut Iyon Lala, sekitar lima tarikan napas berikutnya, tubuh pria itu memendarkan cahaya hijau terang transparan.

Seoalah-olah cahaya itu mendesak untuk keluar, sinarnya seperti jarum tak berujung, muncul dari seluruh pori-pori tubuh, tak berselang lama, Iyon Lala membuka matanya perlahan-lahan.

Tetapi kemudian, pria paruh baya itu langsung mengambil posisi duduk tegak, menyadari situasinya terbebas dari kematiaan, Iyon Lala posisi berlutut, tepat di depan Arsa.

Akan tetapi, sebelum Iyon Lala dapat mengucapkan sepatah kata, Arsa merendahkan tubuh, meletakkan kedua tangannya pada pundak pria itu, dan memaksanya untuk berdiri.

Dengan tersenyum Arsa berkata, “Paman, maaf jika aku lancang memanggilmu dengan sebutan paman, jujur saja. Aku tidak suka dan tidak akan pernah untuk berlutut kepada siapa pun, kecuali kepada kedua orang tuaku.”

“Begitu juga sebaliknya, aku tidak ingin siapa pun berlutut di depanku, apalagi orang yang lebih senior dariku,” imbuh Arsa setelah menarik napas panjang.

“Terima kasih, Teman Kecil. Jika bukan karena bantuanmu, kami bertiga mungkin sudah mati,” ucap lelaki tua dengan suara dalam, membungkukkan badan, diikuti oleh Iyon Lala dan si gadis muda.

Teringat jenazah Lelaki tua yang ditemukannya, Arsa bertanya dalam praduga, “Apakah seorang lelaki tua dengan jubah hijau…. bersama kalian sebelumnya?”

“Benar sekali. Apa kamu mengetahui di mana dia sekarang?” tanya si gadis muda.

“Ah, maafkan aku. Jenazahnya aku temukan tiga kilo meter dari sini. Dan agar tidak dimakan binatang buas atau monster, aku meletakkannya di atas ketinggian pohon,” jawab Arsa seraya sedikit membungkuk, menyesalkan peristiwa yang terjadi.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Arsa, ketiga orang itu langsung terduduk di lantai kayu, menghela napas panjang pun dengan ekspresi sedih yang teramat.

Melihat ekspresi ketiganya, Arsa mencoba menyakinkan, “Untuk sementara, beristirahtlah di sini sambil memulihkan energi. Aku pastikan, mereka tidak akan menemukan tempat ini.

“Ketika situasi telah aman, Anda semua dapat kembali ke tujuan dengan tenang,” imbuh Arsa tersenyum ramah.

“Terima kasih teman kecil. Apakah ini tempat tinggalmu?” sahut Iyon Lala.

“Bukan, Paman,” sanggah Arsa, lantas memperjelas, “tempat ini hanya persinggahan sementara bagiku. Kebetulan aku menemukannya ketika sedang berlatih di hutan ini.”

Melihat kearah lelaki tua, Arsa berkata sambil menyerahkan sebuah botol kristal transparan, “Tetua, di dalam botol ini terdapat setetes yang sama, gunakan ini untuk menyembuhkan luka dalammu.”

“Dan ini untuk luka-lukamu, Nona,” lanjut Arsa sambil menyerahkan botol kristal yang sama kepada si gadis muda.

“Teman kecil, Bagaimana kamu mengetahui aku mengalami luka dalam? Dan di dalam botol ini, apakah ini Air Kehidupan?” tanya lelaki tua dengan sangat penasaran.

Sejak melihat cahaya hijau yang muncul dari tubuh Iyon Lala, sebuah pertanyaan menambah deretan pertanyaan yang bergulir di kepala lelaki tua itu.

Dari napasmu, Tetua. Dan ini memang Air Kehidupan. Sekitar tiga bulan yang lalu, aku menemukannya tanpa sengaja,” jawab Arsa, ekspresinya tenang, seolah tidak ada yang istimewa atas benda yang di perolehnya.

“Tapi ini sangat berharga,” sahut lelaki tua itu, merasa telah menerima sesuatu yang tak ternilai dan tak tergantikan. Lantas berkata. “Bahkan, ini dapat menyebabkan perang besar walau hanya untuk setetes.”

Arsa tersenyum dan melambai ringan, “Tidak apa-apa, Tetua. Kemungkinan, benda yang aku temukan ini telah berjodoh dengan kalian bertiga.”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan telah berhasil membunuh kultivator Tahap Prajurit Alam tingkat Ketiga, Poin Pengalaman bertambah….”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan berhasil membunuh kultivator Tahap Prajurit Alam tingkat Kesembilan, Poin Pengalaman bertambah…”

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan berhasil membunuh kultivator Tahap Raja Alam tingkat Keempat, Poin Pengalaman bertambah…”

Mendengar notifikasi system dibenaknya, Arsa berkata sambil menunjuk jari kearah lubang kayu berbentuk oval, “Selama tidak keluar melewati lubang itu, kalian bertiga akan tetap aman.”

“Maafkan aku, bukan maksudku untuk meremehkan kekuatan siapa pun, “Imbuh Arsa, seraya sedikit membungkuk silih berganti ke arah Iyon Lala dan lelaki tua, dan melanjutkan, “sekalipun Anda berdua berada pada Tahap Kaisar Alam dan Tahap Raja Alam, monster di area hutan ini juga memiliki kekuatan yang sama, bahkan lebih tinggi.”

“Aku akan memeriksa keadaan diluar,” kata Arsa sebelum ada yang menanggapi. menghilang dari pandangan kemudian, “Cling!”

Melihat ini, kedua orang itu, tertegun cukup lama tanpa berkedip. Dengan gerakan serentak tanpa sengaja, keduanya saling memandang satu sama lain, bertanya dalam pikir.

“Iyon, apa kau melihat kecepatan dari gerakannya?” tanya lelaki tua memecah keheningan.

Iyon Lala menggeleng dengan tatapan mata yang tidak berubah yang tidak berubah arah. Dia masih sangat terkejut, terkesima sekaligus sulit untuk percaya.

Begitu Iyon Lala dan Lelaki tua menoleh ke arah yang sama, menatap gadis muda dengan maksud untuk bertanya, keduanya melihat gadis muda itu telah menahan tawa.

Dengan alis kiri terangkat, lelaki tua langsung mengajukan tanya, “Kenapa tertawa?”

“Hahaha…. aku pikir hanya aku yang tercengang melihat pemuda tampan itu menghilang,” jawab si gadis muda, tetapi kembali tertawa sambil berkata, “ternyata….. Tetua dan Paman juga sama, bahkan ekspresinya lebih parah dariku, hahahaha….”

Mendengar jawaban konyol si gadis muda, lelaki tua itu menutar matanya, lalu menatap kearah Iyon Lala, “ Pemuda ini tidak sesederhana kelihatannya. Dengan kultivasinya yang sangat rendah, dia mampu mengetahui tingkat kultivasiku.”

“Hampir enam ribu tahun aku hidup, ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan orang seaneh ini. apalagi dia masih sangat muda.” ujar lelaki tua setelah menarik napas, ada kekaguman dalam nada suaranya.

Iyon Lala mengangguk dan menduga-duga, “Tetua benar. Kecepatanya melebihi kecepatanku. Atau jangan-jangan…. Anak muda ini sebenarnya seorang kultivator Ranah Dewa?”

“Tidak mungkin!” sanggah lelaki tua. Lalu menengaskan bantahanya sendiri, “usia tulangnya masih lima belas tahun, dan kita semua tahu, bahwa usia tulang manusia tidak dapat di sembunyikan, setinggi apa pun kekuatan keberadaan itu.”

“Lima belas tahun? Berarti dia lebih muda dariku!” sergah si gadis muda terkejut, dia sama sekali tidak menyadari.

Silih berganti antara Iyon Lala dan lelaki tua, menatap si gadis muda itu, mengingatkan, “Tetua, Acha, sebaiknya lekas gunakan Air Kehidupan! Ini adalah berkah dari pemuda itu.”

“Aku dan seluruh keturunanku, tidak akan pernah melupakan kebaikanya,” lanjut Iyon Lala menghela napas panjang. Matanya memerah dan mulai berkaca-kaca. Tanpa kehadiran pemuda itu, mungkin nyawanya tidak akan tertolong.

“Paman benar,” angguk Acha, nama si gadis muda itu. Lalu berkata dengan wajah tegas, “Sesampainya di kerajaan, aku akan menceritakan semuanya kepada ayah. Jika pemuda itu tidak membawaku ke tempat ini, mungkin aku sudah mati.”

“Biasanya…. inilah yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama, hahahaha,” ledek si lelaki tua itu, membuat suasana sedih dan haru menghilang untuk sesaat.

“Tetua! Apa yang kau bicarakan!” pekik ketus Acha, matanya mendelik, namun terdapat rona merah di kedua pipi, menandakan hatinya merasa senang dan berbunga-bunga.

***

Pada saat yang sama, tanpa melonggarkan kewaspadaan, Arsa berteleportasi dari satu pohon ke pohon yang lain, bergerak kearah tertentu dengan sangat cepat.

Sudah barang tentu, medan pertempuran sebelumnya adalah tujuan Arsa. Adanya keganjilan atas notifikasi system, mengharuskan dirinya untuk segera bertindak.

Apa keganjilan itu? dari sepuluh orang yang terdampak bola embun racun, notifikasi system hanya memastikan delapan orang yang tewas. Yang itu artinya, terdapat dua orang lagi yang masih bernapas.

Dalam jarak dua kilo meter dari tempat pertempuran sebelumnya. Arsa berhenti pada ketinggian sebuah pohon, dia memasukkan mayat seorang lelaki tua kedalam tas ruang.

Mayat yang sebelumnya ia temukan dan di evakuasi dari kawanan binatang buas dan monster. Untuk berjaga-jaga, Arsa mulai mengumpulkan embun seukuran bola basket. Dia meneteskan racun jiwa, di tembah elemen kegelapan ke dalamnya.

1
Uraaaa
oke kak
Hr⁰ⁿ
baru baca,Thor kalo bisa pas di system pake tanda ( ) gitu Thor biar mempermudah pembaca,itu aja si sarannya untuk skrng Thor,smngt trus
Uraaaa: oke mksh kak
total 1 replies
Uraaaa
semoga menghibur
Alfathir Paulina
lucu thor nama dr para penjahatnya ada blangkon ada ndasmu ada telu limo🤣🤣🤣🤣👍👍💪💪😙😙
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!