Long Guan, seorang pemuda bodoh yang tidak terbakat mengalami hinaan serta perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Sekte Pedang Langit.
Tetapi tidak ada yang bisa merubah pendiriannya, sebagai putra seorang pendekar bergelar ia berjuang atas nama ayahnya yang difitnah telah berkhianat ke Sekte Iblis.
Selama bertahun-tahun, Long Guan tumbuh berkembang tanpa mendapatkan pengajaran langsung dari Sekte yang telah dibesarkan oleh ayahnya sendiri, namun ia tidak berkecil hati meski berstatus sebagai murid pekerja.
Long Guan setiap beberapa waktu pergi mencari tanaman obat sebagai tugas utamanya, namun pada suatu ketika ia terjebak dalam sebuah reruntuhan kuno hingga beberapa tahun.
Perbedaan waktu antara dua dunia, membuat Long Guan memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu berpedang dari warisan seorang kultivator keabadian.
Setelah keluar dari reruntuhan, ia kembali ke Sekte tanpa rasa dendam. Namun hal berikutnya adalah kemunculan Sekte Iblis yang datang memburu dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahpahaman
Long Guan tidak terusik dengan aktivitas penyembuhan luka yang dilakukan oleh para murid Sekte Awan Hitam itu, alih-alih terlibat membantu Long Guan justru melompat ke salah satu pohon besar dan bersandar dengan nyaman.
Mereka yang melihatnya tidak berani berkata apa-apa, bagi mereka Long Guan adalah sosok yang tidak bisa disinggung. Bahkan bagi Shi Mengyu lebih baik membereskan puluhan jasad perampok untuk mencari bukti kejahatan ketimbang mempedulikan sikap dingin Long Guan.
Hanya saja, apa yang dipikirkan oleh para murid Sekte Awan Hitam tidak sejalan dengan apa yang direncanakan oleh Long Guan. Dibalik sikap acuh tak acuhnya ia sedang memindai area sekitar untuk memastikan keamanan mereka, ditambah dengan situasi hutan mati yang berbahaya Long Guan sedang memancarkan aura pendekar dewanya untuk mencegah kedatangan hewan buas.
Setelah hari menjelang sore, para murid Sekte Awan Hitam mulai merasakan pemulihan kondisi tubuhnya berjalan dengan lancar. Bahkan beberapa orang tampak berkultivasi menyerap esensi alam untuk menguatkan kondisi tubuhnya.
Termasuk pemuda yang bernama Fang Shui, ia pun tampak memfokuskan diri dengan posisi duduk bersila menyerap energi alam. Di dekatnya tampak Shi Mengyu dengan wajah lelahnya mengusap keringat, sesekali memandang ke arah Long Guan yang tampak tidak bergerak sepanjang hari.
"Long Guan? Namanya tidak pernah terdengar, apakah ia berhubungan dengan orang itu?" Gumam Shi Mengyu mengingat nama salah seorang Tetua Sekte Pedang Langit.
"Mustahil, orang itu dan nona besar sudah menghilang sejak lama. Bahkan tidak ada cerita apapun tentang mereka" Tepis Shi Mengyu dalam pikirannya sendiri.
Walau bagaimanapun pikiran gadis cantik itu terus berkecamuk, kemunculan seorang pemuda dengan kekuatan menakutkan adalah bukan hal yang sederhana. Bahkan ia khawatir jika Ketua Sekte sekalipun akan kewalahan ketika berhadapan dengan pemuda tersebut, ditambah dengan Pedang di punggungnya membuat kesan angkuh tidak terkira.
"Hai, sudahkah kalian menjadi lebih baik? Sebentar lagi kabut akan turun, apakah kalian berencana bermalam di tempat ini?"
Tiba-tiba suara Long Guan terdengar tegas, seperti mata pisau yang menusuk hati siapapun. Tetapi itu adalah pengingat yang jelas, sehingga tidak satupun dari mereka yang menunjukkan ekspresi keberatan.
"Baiklah, mari kita bersiap. Sebaiknya kita segera meninggalkan tempat ini" Ajak Shi Mengyu pada yang lainnya.
Mendengar himbauan dari Shi Mengyu, para murid Sekte Awan Hitam pun segera bersiap untuk kembali ke Kota Qin, tempat Sekte Awan Hitam berada.
Kota Qin berada di wilayah timur dari Hutan mati, sedangkan Kota Taiyuan tempat dimana Sekte Pedang Langit berada di sebelah selatan hutan mati. Bisa dikatakan jika wilayah hutan mati sendiri menjadi pemisah antara dua Kota besar tersebut, sekaligus dua Sekte yang tampak damai di permukaan.
Ketika semuanya sudah berjalan, Long Guan secara perlahan mengikuti di bagian paling belakang. Pakaiannya yang tampak usang memperlihatkan dirinya seperti seorang murid pembantu diantara rombongan tersebut.
"Berapa lama kita ke Sekte kalian?" Tanya Long Guan pada salah seorang murid yang masih jalan agak tertatih.
"Untuk tiba di Sekte biasanya dalam 8 hingga 10 jam, namun karena hari sudah malam kemungkinan kita akan bermalam di pinggir Kota Qian" Jawab murid tersebut dengan hati-hati.
"Baiklah, kebetulan aku juga butuh pakaian yang baru sebelum tiba di Sekte kalian" Ujar Long Guan dengan santai.
Setelah beberapa jam perjalanan mereka tiba di pinggiran Kota, meski hari sudah gelap namun keramaian masih terlihat di beberapa titik. Melihat situasi seperti ini, Long Guan terhanyut pada sebuah kehidupan yang sudah lama ia nantikan. Namun di masa lalu itu hanyalah cita-citanya saja setelah kepergian kedua orangtuanya.
Meskipun bukan berada di pusat Kota, di sepanjang jalan masih terlihat ramai dengan para pedagang yang menawarkan barang dagangannya.
"Kalian duluan saja, nanti aku menyusul ke tempat penginapan terdekat" Kata Long Guan pada Shi Mengyu.
"Baiklah tuan pendekar" Balas gadis itu dengan patuh.
Setelah berpisah dengan kelompok murid Sekte Awan Hitam, Long Guan berkeliling sejenak sambil mencari barang-barang kebutuhannya. Di dalam cincin penyimpanannya, terdapat banyak perak serta emas. Jadi untuk berbelanja ia tidak perlu berhemat atau takut kekurangan uang.
Hanya saja saat melintasi pedagang buah yang belum menutup barang dagangannya, ingatan Long Guan tertuju pada She Mao. Musang Bulan yang telah menyelamatkan hidupnya itu benar-benar makhluk spiritual yang takkan pernah ia lupakan.
Setelah membeli banyak pakaian serta kebutuhan lain, Long Guan segera bergegas menuju penginapan sebagaimana yang sudah ia janjikan dengan Shi Mengyu.
Ketika memasuki penginapan, ia memesan kamar dan mendapatkan layanan terbaik untuk mendapatkan kamar di lantai dua. Sebelumnya ia sudah bertanya dan memastikan jika Shi Mengyu dan yang lainnya sudah tiba duluan dan sedang beristirahat di kamar masing-masing untuk memulihkan diri.
Selesai membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, Long Guan berjalan diantara lorong hingga berhenti di sebuah meja makan tempat restoran berada.
Ia sengaja duduk di sudut dekat jendela sambil memandang ke arah luar, dari lantai dua ia masih bisa memperhatikan lalu lalang penduduk yang masih melakukan aktivitas.
Namun saat sedang menunggu pesanan, dari sebelah mejanya tampak dua orang gadis yang sedang memperhatikan dirinya.
"Nona, sepertinya saya mengenal pemuda itu" Ucap seorang wanita sembari menunjuk ke arah Long Guan.
Mendengar ucapan Qiu Changyi, tampak Lu Siyin mengernyitkan keningnya.
"Dia adalah Long Guan, murid pekerja di Sekte kita. Dia juga seseorang yang tidak berguna dan diabaikan oleh para Tetua. Tetapi saya tidak menyangka akan bertemu dengan dirinya di tempat seperti ini" Kata Qiu Changyi dengan nada tidak percaya.
Sebelumnya ia sempat beberapa kali melihat sosok pemuda yang ia ketahui tidak disukai oleh Luo Feng yang merupakan putra Tetua pertama Sekte Pedang Langit. Informasi ini pernah ia dengar dari Kang Tahu saat berkunjung ke Paviliun Tetua pertama.
"Oh, orang tak berguna. Lalu apa istimewanya?" Lu Siyin berkata dengan cuek.
"Sebelumnya dia sangat menjijikan, namun entah mengapa sekarang itu sangat berbeda. Ditambah ia berada di tempat bukan seharusnya bisa ia datangi" Ujar Qiu Changyi dengan nada tidak suka.
Saat ini Long Guan menggunakan pakaian berwarna putih, meskipun hari sudah gelap namun pemuda itu tampil menawan dengan aura bangsawan yang mendominasi.
Menyadari dirinya tengah jadi perhatian, tatapan mata Long Guan pun mengarah pada Lu Siyin, setelah keduanya saling tatap sejenak lalu keduanya tampak cuek tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Hai, apakah kamu tidak menyadari statusmu?" Hardik Qiu Changyi dengan penuh amarah saat melihat sikap Long Guan yang kurang ajar.
bantai.....
bantai.....
bantai.....
⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️🗡🗡🗡🗡🗡🗡
💪💪💪💪