Alzahro adalah pria miskin dan hanya bekerja serabutan. Awalnya pernikahan itu terjadi karena kecelakaan kecil, ya itu Saat Genisa hendak menikah, tunangan Genisa kabur di hari pernikahannya. kebetulan Alzahro sedang lewat ia pun di tarik oleh Genisa sebagai pengganti pengantin pria.
Selama hidupnya di rumah keluarga Genisa, ia tidak pernah di anggap sebagai keluarga, melainkan seorang pembantu di rumah itu, tapi meskipun Genisa tidak mencintainya, Genisa juga tidak membencinya. Hanya Genisa yang baik padanya di rumah itu.
Berkali-kali Ibu Genisa minta Alzahro bercerai dengan Genisa, tapi Alzahro selalu menolaknya, hingga akhirnya Ibu mertuanya itu pun melakukan sesuatu padanya, memukulnya dengan kayu hingga ia sekarat.
Di saat ia sekarat, ia mendapatkan sebuah berkah, yaitu sistem yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Warga yang penasaran
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Di tepi jalan raya berdiri megah sebuah rumah mewah yang selama bertahun-tahun tidak berpenghuni.
Rumah itu, dengan arsitekturnya yang menawan namun terkesan misterius, menimbulkan rasa penasaran di hati warga sekitar.
Tapi hari ini pemandangan yang tak biasa membuat perhatian warga. Pintu gerbang besar rumah mewah itu terbuka. Bukan sekadar terbuka sedikit, melainkan terbuka lebar.
"Lho? Rumah ini sudah ada penghuninya ya?" tanya Pak RT karena rasa penasaran.
"Bagus juga kalau sudah ada penghuninya," sahut Bu Aminah, tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan pagar rumah mewah itu. "Selama ini saya selalu was-was melewati rumah kosong ini, apalagi kalau malam hari."
Rasa penasaran warga semakin menjadi-jadi. Ada yang berbisik-bisik, menebak-nebak siapa penghuni baru rumah mewah tersebut.
"Mungkinkah yang tinggal di sini adalah seorang artis terkenal, pengusaha sukses, atau bahkan seorang bangsawan?" tanya mereka penuh tanda tanya.
"Yang pasti yang tinggal di rumah ini adalah orang kaya deh. Lihatlah, hanya ruang dia sendiri yang tinggi antara rumah warga lain. Meskipun cuma dua lantai, tapi rumahnya sangat besar dan luas," sahut Bu Ani.
Kehadiran penghuni baru di rumah mewah itu seakan menjadi perbincangan warga yang sedang penasaran.
Mentari siang menyinari halaman rumah mewah itu, menghasilkan kilauan emas di atas genteng-gentengnya yang terawat.
Alzahro, penghuni baru keluar dari rumah untuk memindahkan mobilnya yang masih terparkir di tepi jalan. Langkahnya ringan, namun hatinya sedikit berdebar. Ia masih merasa asing dengan lingkungan barunya.
Begitu melewati pintu gerbang, pandangan Alzahro langsung tertuju pada sekumpulan warga yang berkumpul di halaman rumahnya. Mereka berbisik-bisik, sesekali melirik ke arah rumah dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Suasana terasa berbeda, lebih ramai dan penuh dengan aura misteri yang membuat Alzahro sedikit was-was.
"Eh, ada apa ini?" tanyanya, bingung dan gugup.
Para warga yang tadinya berbisik-bisik, seketika terdiam. Tatapan mereka tertuju pada Alzahro, seakan-akan sedang mengamati seorang tuan besar dari negeri dongeng.
Seorang ibu-ibu tua tersenyum ramah, menyapa Alzahro dengan hangat. Namun, di balik senyum itu, Alzahro merasakan ada sesuatu yang tersembunyi, sebuah rasa ingin tahu yang tak terbendung.
"Wah," ucap seorang wanita, suaranya terdengar kagum. "Tampan sekali penghuni rumah mewah ini."
Dengan langkah tenang, Alzahro mendekati para warga yang masih berkumpul di halaman rumahnya.
"Ada apa, Pak?" tanya Alzahro, suaranya lembut, mencoba meredakan ketegangan yang tercipta. Ia ingin membangun hubungan baik dengan tetangga-tetangganya yang baru.
Seorang bapak tua, yang tampak sebagai pemimpin informal di antara warga, tersenyum ramah. "Ah, kami cuma penasaran saja, Tuan," katanya. "Soalnya rumah ini sudah lama tak berpenghuni, bahkan hingga bertahun-tahun. Kami tak tahu siapa pemiliknya. Tak menyangka, ternyata Tuan pemilik rumah ini." Suaranya diiringi anggukan setuju dari warga lainnya. Mereka tampak lega dan senang telah bertemu dengan pemilik rumah yang selama ini menjadi misteri.
Alzahro tersenyum simpul. Ia mengerti rasa penasaran mereka. "Oh iya, Pak," jawabnya. "Ini rumah mendiang ayah saya. Selama ini saya tinggal di rumah istri saya, tetapi sekarang saya ingin pindah ke sini," ucap Alzahro berbohong agar membuat suasana menjadi lebih cair. Rasa penasaran mereka terjawab sudah, diganti dengan rasa senang dan penerimaan.
Para warga saling bertukar senyum dan mengangguk, menunjukkan rasa senang dan penerimaan mereka terhadap Alzahro.
"Oh, begitu ya, Tian," ucap Bapak RT tadi, sambil menunjuk ke arah rumah-rumah warga di sekitarnya. "Selamat datang di lingkungan kami. Rumah kami ada di sana, tak jauh dari rumah Anda. Senang sekali bisa bertetangga dengan Anda." Ia kemudian memperkenalkan diri dan beberapa warga lainnya kepada Alzahro.
Satu per satu warga mengulurkan tangan, bersalaman dengan Alzahro. Sentuhan hangat di antara mereka, Alzahro tersenyum merasa diterima dan disambut dengan hangat oleh lingkungan barunya.
"Ah, iya, terima kasih banyak," jawab Alzahro, senyumnya merekah. "Saya juga senang bisa bertetangga dengan Bapak dan Ibu sekalian," ucap Alzahro tersenyum.
"Ya sudah, Tuan. Nanti main-mainlah ke rumah kami ya. Meskipun rumah kami sederhana, tapi kami selalu senang menerima tamu," kata seorang ibu-ibu dengan ramah. Undangan itu disambut dengan tawa ramah dari warga lainnya.
Alzahro mengangguk-angguk, menunjukkan kesetujuannya. "Iya, iya, Bu. Kalau ada waktu, saya pasti mampir ke rumah kalian," jawabnya dengan senyum ramah. Ia berusaha untuk bersikap positif, walaupun ada sedikit keraguan di dalam hatinya.
Setelah para warga berpamitan dan bubar, Alzahro menarik napas panjang. Senyum ramahnya perlahan memudar, diganti dengan ekspresi yang lebih serius, sedikit masam.
Di balik keramahan yang ditunjukkan para warga tadi, ia merasakan ada sesuatu yang ganjil. Ia menyadari, tidak semua warga tulus ingin bertetangga dengannya. Beberapa dari mereka, ia yakin, hanya pura-pura ramah karena ada maksud terselubung di balik keramahan tersebut. Entah apa tujuan mereka, tetapi Alzahro merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Alzahro pun bergegas masuk ke dalam mobilnya. Ia menyalakan mesin, kemudian dengan hati-hati memindahkan mobilnya ke halaman rumah mewah tersebut.
Jangan lupa like, vote, komen, subscribe dan hadiah ya gaes 🥰
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......