Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Belas
Sampai di kantor Nathan tidak bisa fokus bekerja. Ia masih terus memikirkan Kaluna yang ternyata masih khawatir terhadapnya. Dilubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya Nathan tidak percaya terhadap perselingkuhan Kaluna dulu, tapi entah mengapa hatinya tertutup akan hal itu. Ia masih sayang terhadap Kaluna hingga sekarang tapi ia masih terlalu kecewa.
Nathan menghela napas dalam-dalam dan mencoba untuk fokus pada pekerjaannya. Tapi pikirannya terus kembali ke Kaluna dan kenangan mereka bersama. Ia masih ingat betapa bahagianya mereka dulu, tapi juga masih ingat betapa sakitnya hatinya ketika mengetahui tentang perselingkuhan Kaluna. Nathan tidak tahu bagaimana cara untuk melepaskan perasaan kecewa dan sakit hati yang masih terpendam di dalam hatinya. Ia hanya tahu bahwa ia masih mencintai Kaluna, tapi tidak tahu bagaimana cara untuk mempercayainya lagi.
"Fokus Nathan fokus," dalam hati Nathan mencoba untuk fokus tapi ia tak bisa.
Nathan memutuskan untuk keluar dari kantornya sejenak untuk mendapatkan udara segar dan mencoba untuk membersihkan pikirannya. Ia berjalan keluar dari kantor dan menuju ke taman yang terletak di dekat kantornya. Udara segar dan pemandangan alam yang indah membuat Nathan merasa sedikit lebih tenang. Tapi, pikirannya masih terus kembali ke Kaluna dan kenangan mereka bersama. Nathan tidak tahu bagaimana cara untuk melupakan Kaluna dan melanjutkan hidupnya tanpa dia tapi sekarang Kaluna sudah menjadi istrinya lagi. Ia hanya tahu bahwa ia masih mencintai Kaluna dan tidak tahu bagaimana cara untuk melepaskan perasaan itu.
"Tenang Nathan kamu nikahin Kaluna hanya untuk balas dendam sama hal yang udah di lakuin Kaluna dulu, jadi kamu harus terus tak peduli dengannya lagi," kata Nathan dalam hatinya.
Nathan mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia hanya menikah dengan Kaluna untuk balas dendam. Ia berusaha untuk menghilangkan perasaan cinta dan sayang yang masih ada di hatinya terhadap Kaluna.
"Aku tidak peduli dengan perasaannya, aku hanya ingin membuatnya merasa bersalah dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya," kata Nathan dalam hatinya dengan nada yang lebih keras.
Tapi, meskipun ia berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri, Nathan tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ia masih memiliki perasaan yang lebih dalam terhadap Kaluna.
Sedangkan di rumah Kaluna masih istirahat setelah selesai melakukan tugasnya. Ia mencoba menelfon orang tua nya menanyakan kabar mereka.
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya orang tua Kaluna menjawab teleponnya.
"Halo nak! assalamualaikum?" kata ibu Kaluna dengan suara yang hangat dan penuh kasih sayang.
Kaluna tersenyum dan menjawab, "Waalaikumsalam bu, gimana kabar ayah sama ibu di rumah," jawab Kaluna sambil menanyakan kabar.
"Alhamdulillah kami sehat nak, kamu gimana sehat kan, kerjanya gak cape juga kan," tanya ibu beruntun.
"Alhamdulillah aku juga sehat bu, aku kerjanya juga gak cape," jawab Kaluna dengan senyuman di wajahnya.
Ayah Kaluna kemudian mengambil alih telepon dan bertanya, "Bagaimana kehidupanmu dengan Nathan? Apakah kamu sudah bahagia?"
Kaluna terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku...aku bahagia ayah, ayah tenang saja," kata Kaluna dengan sedikit berbohong.
"Ayyara gak bohong kan nak," tanya ayah nya ragu.
"Beneran ayah aku bahagia disini, majikanku baik semua," jawab Kaluna meyakinkan.
"Alhamdulilalah kalau begitu, ayah senang dengarnya, ya sudah dulu ya nak lanjut sama ibu, ayah mau ke sawah dulu, yang sehat ya disana," pamit ayah undur diri.
"Iya ayah, ayah juga jangan cape-cape di sawahnya," nasihat Kaluna pada ayahnya.
"Iya nak,"
Kemudian Kaluna melanjutkan berbincang-bincang dengan ibunya, mengobati rasa kangen yang Kaluna pendam selama bekerja di rumah Nathan.
*****
Sekarang waktunya Kaluna membuat makan siang untuk suaminya. Ia membuat makanan yang simple tapi Nathan menyukainya. Sambil memasak Kaluna juga mencuri pandang dengan Athan yang sedang bermain di ruang tamu setelah sepulang sekolah tadi. Kaluna bisa lihat Athan bermain dengan bersemangat sedangkan babysitternya lebih banyak melamun.
Kaluna tersenyum melihat Athan yang bermain dengan bersemangat. Ia merasa bahagia melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Sambil memasak, Kaluna juga memantau babysitter yang sedang merawat Athan. Ia merasa sedikit khawatir karena babysitter tersebut terlihat tidak terlalu memperhatikan Athan. Kaluna memutuskan untuk mengawasi lebih dekat dan memastikan bahwa Athan selalu dalam keadaan aman. Setelah selesai memasak, Kaluna memanggil babysitter dan berbicara dengannya tentang kekhawatirannya.
"Sus kenapa kok saya lihatin banyak melamun," tanya Kaluna dengan hati-hati.
"Saya bingung mba, saya mau izin sama tuan Nathan untuk pulang kampung merawat ibu saya yang sedang sakit, tapi saya takut enggak di izinin," kata suster Athan menceritakan keluhan hatinya.
"Izin saja sus, saya yakin tuan pasti izinin sus, gak mungkin gak di izinin," kata Kaluna meyakinkan suster Athan, karena ia tau sifat Nathan yang tidak tegaan terhadap siapapun.
Suster Athan terlihat lega dan berterima kasih kepada Kaluna.
"Terima kasih, Mba Kaluna. Saya sangat berterima kasih atas sarannya mba, sekarang hati saya lebih tenang," kata suster Athan dengan senyum.
Kaluna tersenyum kembali dan berkata, "Tidak perlu berterima kasih, Sus. Saya hanya ingin membantu. Sekarang, silakan Sus siap-siap untuk berbicara dengan Tuan Nathan tentang izin pulang kampung, nanti sore tuan Nathan sepertinya pulang cepat."
Suster Athan mengangguk dan berterima kasih lagi sebelum pergi untuk menyiapkan diri. Kaluna kembali ke dapur untuk menyelesaikan makan siang, sambil berpikir bahwa ia harus memberitahu Nathan tentang keinginan suster Athan untuk pulang kampung.
Kaluna selesai menyiapkan makan siang dan segera ia masukan ke kotak bekal supaya cepat di antarkan oleh supir ke kantor Nathan. Hal itu sudah ia lakukan berulang kali sesuai dengan perintah Nathan sebagai tugas istri rahasia.
Kaluna memasukkan makan siang ke dalam kotak bekal dan menutupnya dengan rapat. Ia kemudian memanggil supir untuk mengambil kotak bekal tersebut dan mengantarkannya ke kantor Nathan. Supir tersebut datang dan mengambil kotak bekal, kemudian berangkat ke kantor Nathan. Kaluna memantau dari jendela, melihat supir tersebut berangkat dengan mobil. Ia merasa lega karena telah menyelesaikan tugasnya sebagai istri rahasia Nathan. Kaluna kemudian kembali ke dapur untuk membersihkan dapurnya. Sedangkan bu Tati membersihkan area laundri baju. Semua tugas telah Kaluna lakukan sepenuh hati. Ia berfikir walaupun cuma sebagai istri rahasia Nathan, tapi itu sudah hal yang wajib di lakukan oleh istri. Jadi sebisa mungkin Kaluna lakukan dengan hati yang ikhlas, toh Kaluna juga tetap dapet gajinya. Walaupun hitunganya Kaluna juga kaya pembantu biasa, tapi tak apa-apa demi orang tua dan anaknya ia akan melakukan apapun.