Bagian pertama dari Kembar Pratomo Generasi Ke Delapan
Mandasari Pratomo, putri bungsu jaksa penuntut umum New York, Adrianto Pratomo, tidak menyangka pria yang dikiranya hendak melecehkan dirinya, ternyata hendak menolong. Ditambah, pria itu adalah anggota kopassus yang sedang pendidikan di Amerika dan Mandasari menghajar pria itu hingga keduanya masuk sel. Wirasana Gardapati tidak habis pikir ada gadis yang bar-bar nya nauzubillah dan berdarah Jawa. Akibat dari kasus ini pihak kopassus harus berhadapan dengan keluarga Pratomo. Namun dari ini juga, keduanya jadi dekat.
Generasi ke delapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dasar Wiro Sableng!
Wira terkejut saat mendengar suara Mandaka di ponselnya karena dirinya mengira hanya ada Mandasari disana tapi ternyata Mandaka juga ada! Jangan-jangan nona random meloud speaker ponselnya.
"Mandaka ...."
"Wiro Sableng. Sekarang katakan padaku, kamu itu mau pakai jurus apalagi? Jujur! Kamu mabok kan?" hardik Mandaka dengan nada judes.
"Aku tidak mabok, Mandaka! Aku cuma bertekad untuk tidak menyerah sama adikmu!" balas Wira sama judesnya.
"Tapi kamu ngomong macam orang kobam, Wiro Sableng," ucap Mandasari.
Wira terpekur. Aku tidak minum alkohol kok tapi kenapa pada mengira aku mabok?
"Gini saja deh. Kalau jurus-jurus yang kamu sebutkan tadi sudah bisa kamu pelajari dari Sinto Gendeng, tunjukkan padaku," kekeh Mandasari sementara Mandaka mencari tahu arti dua jurus yang disebutkan Wira tadi di ponselnya.
"Benar ya nona random! Akan aku tunjukkan! Asalamualaikum!" Wira mematikan panggilannya.
"Wa'alaikumsalam ...." Mandasari tertawa terbahak-bahak karena tidak menduga jika pria yang katanya naksir berat dirinya, bakalan melakukan jurus Wiro Sableng.
"Benar-benar deh si Wira !" gerutu Mandaka. "Aku makanya khawatir kalau kamu sama dia soalnya akan amburadul."
"Itu dia, Daka. Aku sudah amburadul, kalau dapat pasangan amburadul ... Bakal apaan?"
"Sarimi sayang, aku yakin kamu mendapatkan pasangan yang kalem."
Mandasari menatap Mandaka. "Kok aku yang tidak yakin."
***
"Pukulan Dewa Topan Menggusur Gunung: Jurus yang sangat kuat, mampu menghancurkan segala yang ada di depannya. Ilmu Pedang Pendekar Pedang Akhirat: Jurus pedang yang mempesona dan misterius. Jadi aku harus bisa menghadapi semuanya, maju terus pantang mundur ... Wow! Terus harus mempesona pada nona random." Wira manggut-manggut. "Oke Wira ! Meskipun Sinto Gendeng lagi entah kemana ... Wiro Sableng tetap kuat!"
Wesley dan Martin yang melihat Wira sedang ngedumel sendiri, hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Whiskey yang kamu kasih masih belum hilang efeknya?" tanya Martin.
"Belum sepertinya," jawab Wesley sambil menyesap kopinya.
Semalam memang Wesley memberikan kopi ke Wira yang sedang manyun tapi bukan sembarang kopi. Wesley memberikan Irish Coffee.
Campuran whiskey dan kopi, seperti Irish Coffee, adalah minuman klasik yang hangat dan menenangkan, memadukan kopi panas, whiskey Irlandia, gula, dan krim kocok.
Perpaduan kopi dan whiskey menciptakan rasa yang unik, dengan aroma kayu ek dari whiskey yang berpadu dengan aroma kopi yang kaya.
Selain Irish Coffee, ada juga varian kopi dengan whiskey seperti Coffee Old Fashioned yang menggunakan bourbon whiskey, creme de cacao, gula, bitters, dan kulit jeruk.
"Anak itu termasuk jarang minum alkohol, tapi sekalinya kena, efeknya lama juga ya?" gumam Martin. "Memangnya kamu kasih whiskey apa?"
"Jameson Irish whiskey. Aku masih ada keturunan Irlandia jadi ... Tahu sendiri kan?" cengir Wesley.
Martin menggelengkan kepalanya. "Pantas!"
***
Princeton University New Jersey Sebulan Kemudian
Mandasari tiduran diatas alas piknik sambil menutup wajahnya dengan novel roman favoritnya. Dirinya sedang menikmati ketenangan setelah skripsi dan tesis nya semua selesai hingga tinggal maju sidang.
Mandasari tidak merasa ada seseorang yang berdiri menjulang sambil melihat dirinya dengan tatapan gemas.
"Eh kadal! Kamu menutupi aku!" gumam Mandasari karena merasa sinar matahari musim semi terhalang sosok yang berdiri di depannya.
"Siapa yang kadal?"
Mandasari menyingkirkan novelnya dan menatap sosok yang sudah membuatnya tidak bisa menikmati ketenangannya. "Wiro Sableng?"
"Halo nona random. Kamu nggak kangen aku?" senyum Wira dengan percaya diri.
"Haruskah?" balas Mandasari.
"Sebulan kita tidak berkomunikasi lho, nona random."
"Kan kamu katanya ada misi bersama Navy Seals jadi aku tidak bisa hubungi kamu. Salah siapa ?" ucap Mandasari judes.
"Tapi ... " Wira duduk di sebelah Mandasari. "Apa kamu tidak kangen aku?"
Mandasari pun duduk dan menatap Wira. "Nggak ... soalnya aku sibuk dengan skripsi dan tesis. Jadi aku fokus supaya lulus cepat dan bisa ke Tokyo."
"Apa kamu serius mau ke Tokyo?" Wira memandang wajah Mandasari.
"Super serius, Wiro Sableng."
"Apakah ... Kamu mau pergi sama aku untuk menemui ibuku?"
Mandasari memicingkan matanya. "Apa maksud kamu?"
Wira menggaruk kepalanya. "Ibuku ... Ingin menjodohkan aku dengan pegawainya tapi aku tidak mau ...."
"Terus, kamu pakai aku sebagai tameng? Tidak semudah itu Férguso! Wani Piro Kowe?" hardik Mandasari.
"Wani ngajak Kowe rabi ( berani ngajak kamu nikah )!" jawab Wira dengan percaya diri.
Mandasari melongo. "Ka ... Kamu ngajak nikah aku?" Gadis itu menoyor kening Wira. "Kowe pancen Sableng ( kamu memang sableng )!"
"Kan sesuai, dik Sari," seringai Wira.
Mandasari bergidik. "Eeewwwww! Aku paling geli dipanggil dik!"
"Jadi ... Tetap nona random?"
"Tunggu, kamu ingin apa?"
"Menjadikan kamu sebagai pasanganku seumur hidup."
Mandasari memegang pelipisnya. "Ini ... Bukan lamaran kan?"
"Semi lamaran."
"Oh astaghfirullah ...." Mandasari menutup wajahnya.
"Apakah Mr Soldier ini mengganggu kamu?"
Keduanya menoleh ke arah Oscar yang datang ke mereka.
***
Ruang Kerja Adrianto Pratomo
"Mandasari dilamar?" seru Adrianto Pratomo saat mendapatkan laporan dari pengawal bayangan putrinya. "Ya Allah, dasar Wiro Sableng!"
"Apa yang ingin anda lakukan, Mr Pratomo?"
"Seret Wiro Sableng! Bawa kemari!" perintah Adrianto.
"Wiro Sableng?"
"Never mind. Bawa saja Letnan Wirasana Gardapati ke New York!" ucap Adrianto Pratomo gemas.
"Baik Mr Pratomo."
Adrianto mematikan dan meletakan ponselnya diatas meja kerjanya. "Ya ampun dasar Wiro Sableng!"
***
Oscar melongo dan tak lama memukul bahu Wira dengan gaya centilnya.
"Yang benar saja Wira! Kamu memakai Sari menjadi tameng kamu supaya nggak sama cewek yang dijodohkan ibumu !" bentak Oscar.
"Karena aku sudah mendapatkan gadis yang memang aku inginkan, Oscar ! Aku ingin membuktikan pada ibuku bahwa pilihanku tidak salah!" balas Wira.
"Yang mau sama kamu juga siapa, Wiro Sableng!" balas Mandasari gemas karena pria satu ini benar-benar menerapkan jurus yang dia bilang dan dirinya sudah tahu arti masing-masing jurus dengan nama nyeleneh itu.
"Lho, aku serius sama kamu, nona random. Hanya kamu yang aku inginkan menjadi istriku!" senyum Wira.
"Asli, kamu itu Bonek!"
"Aku memang Bonek demi mendapatkan kamu!"
"Tapi aku tidak tertarik sama kamu!"
"Sari ... i love you."
Mandasari terkejut dengan pernyataan cinta Wira yang jauh dari suasana romantis.
"Wira ...."
"Aku serius, Mandasari."
Mandasari menoleh ke arah Oscar yang juga masih terbengong bengong. Hingga datang tiga orang dengan pakaian hitam-hitam ke mereka dan Mandasari tahu siapa mereka.
Pengawal bayangan dirinya dari Ramadhan Securitas.
Mandasari menatap bingung. Tunggu ... Jika mereka menghampiri kami ... Jadi ...
"Letnan Satu Wirasana Gardapati, anda harus ikut dengan kami," ucap Han, salah satu pengawal Mandasari.
"Hah? Anda siapa? Kenapa aku harus ikut dengan kalian?" Wajah Wira menjadi waspada.
"Kami adalah pengawal nona Mandasari. Anda ditunggu Mr Adrianto Pratomo di New York. Sekarang!" jawab Han.
Wira melongo. Apa?
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
kl ga prcya,tnya ka hana aja....😁😁😁
bentar lagi sarimi pasti terikat hatinya dengan Wiro sableng 😍😍