Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 23
Kicauan burung peliharaan paman Sam yang seolah memberitahukan penghuni rumah itu jika waktu sudah pagi walau masih terlihat gelap
Lastri yang sudah terbiasa mendengarkan itu,bangun dari tidur nya dan melihat jam di atas meja belajar nya sudah di angka 5. Ia berdoa mengucap syukur pada sang maha pencipta lalu membereskan tempat tidur nya beranjak ke dapur untuk melakukan rutinitas nya seperti biasa
Ia mulai pekerjaan nya dari menanak kan nasi dalam rice cooker dan merendam pakaian kotor terlebih dahulu sebelum mencuci nya,karna Lastri mencuci dengan tangan jadi supaya lebih cepat menghilangkan noda nya Lastri rendam dulu sekitar 10 menit
Yang lain beliau ada yang bangun jadi Lastri mengerjakan pekerjaan nya dengan pelan pelan supaya tidak terlalu berisik, ia mulai siapkan bumbu untuk masakan lauk dan sayuran nya
Karna di dalam kulkas hanya ada udang dan cuma juga bayam,maka itu ia olah dengan sangat nikmat
Lastri yang begitu sangat cekatan,memasak lauk dan sayur nya hanya dalam 30 menit. Dan,ia lanjut mencuci pakaian yang sudah ia rendam tadi. Perabotan bekas ia memasak di biar kan dulu dalam wastafel,jika sempat maka ia cuci kan jika tidak maka ia cuci setelah pulang sekolah
Selesai semua nya setelah waktu menunjukkan angka 6 lewat 20,perabotan yang masih ter onggok di wastafel ia sempatkan mencuci nya sementara kedua adik nya sedang mandi
Karna itu lah paman Sam dan istri nya begitu bangga dan senang dengan kehadiran Lastri, kerja yang cekatan dan benar benar pandai sekali dalam hal apapun itu
Mereka berharap,putri mereka satu satu nya pun meniru Lastri nanti nya jika sudah gede. Pintar,baik,rapi,dan juga cekatan
Setiap paman Sam dan istri nya sudah bangun,pasti Lastri sudah selesai dengan kegiatan nya
"Tri..masak apa?"
"Udang cumi itu ku sambel ijo bi,sama bening bayam. Habis stok di kulkas kita bi,jadi masak yang itu aja "
"Ooh ,udah paten itu Tri. Nanti sepulang sekolah kita ke pajak yah,mumpung paman mu sedang di rumah. Pulang cepat nanti kan "
"Iya bi,siap"
"Ya udah,sarapan dulu kalian. Biar berangkat sekolah " bibi Liana menyiapkan bekal kedua putra nya sementara Lastri masih merapikan rambut nya
Setelah nya mereka sarapan bertiga saja,sementara paman dan bibi sarapan nya tunggu mereka bertiga berangkat sekolah
Lastri sudah berangkat setelah pamit an sama paman dan bibi,seperti biasa Lastri akan pergi berjalan kaki. Dan,di saat Lastri sudah mulai berjalan yang masih melangkah paling 5 langkah dari halaman rumah mereka. Randy pun yang begitu penasaran karna dengar cerita dari sahabat nya Putra
"Hei,kau sekolah di sekolah x kan.. sama yah"
"Eh,iya bang. Abang juga kah? Kok aku gak pernah liat abang"
"Iya,mungkin karna beda kelas kali. Aku kelas tiga,kau?"
"Oh,aku masih kelas satu bang. Pantes aja lah bang"
"Iya,kenalan dulu dong. Randy,aku tinggal tepat depan rumah pak Sam "
"Oh iya? Gak pernah liat abang juga,apa memang aku yang anak rumahan kali yah bang he he he. Lastri"
"Hmm,nama yang cantik sama kek orang nya. Tiap hari jalan kau dek?"
"Iya bang,sebenarnya paman bilang mau antar kan cuma karna deket milih jalan kaki aja,lebih sehat bang"
"Pantes saja si Putra jatuh hati sama ni cewek,ternyata benar benar gak cewek manja" gumam Randy dalam hati nya kagum
"Iya juga sih,aku baru ini sih jalan. Karna kakak ku lagi pergi" Bohong Putra yang hampir ketahuan
"Oooh,iya yah bang"
"Iya tapi mulai hari ini sampai tamat nanti mau jalan kaki aja,karna ada teman ini kau. Gak apa apa kan, maksud ku mau kan dek"
"Ya udah,gak apa apa sih bang"
Sepanjang perjalanan mereka terus mengobrol bertukar cerita,tanpa mereka sadari jika mereka sudah sampai di sekolah. Putra yang melihat itu pun,seperti ada rasa panas di dada nya ada apa dengan ku?
Tanpa banyak mikir,Putra langsung menghampiri Randy ke dalam kelas nya
"Bang,apa apa an kau tadi? Jangan macem macem sama Lastri bang"
"Wuidihhhhh,marah kau ini bro? Tenang saja,aku mana lah berani sama cewek yang udah di jaga kali sama sahabat baik ku. Aku cuma pengen tau lebih dalam aja tentang nya,gak lebih bro"
"Ku pegang cakap mu bang,jangan sampai kau bocor kan kalau aku sering awasi Lastri. Paham kau kan bang"
"Iya bawel"
Putra pun berlalu menuju kelas nya karna sebentar lagi bel akan berbunyi,seperti kebiasaan nya sebelum mulai belajar Putra akan selalu sempatkan menuju kelas Lastri untuk memastikan kehadiran gadis remaja yang membuat nya begitu berdebar
"Tri,abang pikir gak masuk kau"
"Masuk lah bang,kan belum selesai ujian"
"Iya,abang nungguin dari tadi. Ini makan dulu,tadi abang beli banyak trus Desi bilang sisa in sama mu. Nih di makan yah" Putra menyodorkan sebungkus roti yang benar benar sangat lezat membuat Lastri begitu senang karna sudah lama ia pengen makan roti itu yang kebetulan ia lihat kemaren waktu nemenin bibi Liana belanja
"Wahhhh,ya ampun bang. Makasih banyak bang" Lastri mengambil roti yang masih terbungkus dengan cantik itu
"Iya dek,kau makan aja sekarang mumpung masih enak nunggu bel bentar lagi. Abang tinggal dulu yah" Putra berlalu menuju kelas nya karna sudah merasa bahagia yang sudah melihat wajah Lastri
"Ok bang makasih yah bang"
Setelah kepergian Putra,teman sekelas Lastri datang mendekat ke bangku nya
"Tri,seperti nya bang Putra sayang kali sama kau yah.Ada aja yang di kasih dia sama mu,ku rasa dia suka sama kau Tri" ucap salah satu teman sekelas nya secara gamblang
"Husss, apa an sih kau ini ahk. Ngomong entah apa apa,aku sama bang Putra udah kek abang adik loh. Lagi an aku gak ngerasa itu suka suka atau cinta cinta lah,karna prioritas ku belajar dengan baik sampai lulus nanti" sahut Lastri dengan tegas
"Is is is,kau ini memang gak paham" teman sekelas nya itu bubar meninggalkan nya sendiri karna mereka melihat Lastri memang cewek yang gak peka
Lastri pun menikmati roti yang di berikan Putra tadi sembari memikirkan apa kata teman teman nya barusan,bagi Lastri ucapan mereka seperti tidak masuk akal Apa iya seperti itu? Ahk,buat ku sekarang mikir in sekolah lah yang utama.....