No action
No romansa
Masuk ke dalam novel❎
Melompati waktu karena penyesalan dan balas dendam ❎
Orang stress baru bangun✅
*****
Ini bukan kisah tentang seorang remaja di dunia modern, ini kisah pangeran tidur di dunia fantasi yang terlahir kembali saat ia tertidur, ia terlahir di dunia lain, lalu kembali bangun di dunianya.
-----------------
"Aku tidak ingin di juluki pangeran tidur! Aku tidak tidur! Kau tau itu?! Aku tidak bisa bangun karena aku berada di dunia lain!" -Lucas Ermintrude
******
Lucas tidak terima dengan julukan yang di berikan oleh penulis novel tanpa judul yang sering ia baca di dunia modern, ia juga tidak ingin mati di castil tua sendirian, dan ia juga tidak mau Bunda nya meninggal.
-------------------
"Ayah aku ingin melepaskan gelar bangsawan ku, aku ingin bebas."-Lucas Ermintrude
"Tentu saja, tidak."-Erick Hans Ermintrude
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lucapen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4
Dua Minggu telah berlalu semenjak Lucas kembali tertidur. Luciana sangat marah pada Anastasia karena perbuatan gadis tersebut membuat anaknya kembali tidur.
Setelah dua Minggu kemudian Lucas kembali bangun dan kali ini remaja itu menurut kepada perintah Bunda nya.
Saat ini Lucas duduk bersandar pada sandaran kasur sembari membaca buku yang ia minta pada pelayan.
POV Lucas.
Aku tidak tau harus memulai dari mana, karena sepertinya semua hal tidak penting.
Baiklah di mulai dari aku terkena serangan sihir Kakak ku, Jonathan.
Itu terjadi secara tiba-tiba, saat terkena serangan sihir itu, pandangan ku langsung menjadi gelap serta kehilangan kesadaran dan semua lenyap.
Itu semua belum berakhir di sana saja.
Saat aku melihat cahaya sekali lagi, aku telah terlahir kembali sebagai manusia di dunia lain, di mana semua hal di dominasi oleh sains dan teknologi.
Aku pikir, tidak mungkin sebelumnya aku bermimpi menjadi seorang pangeran.
Aku akan menjelaskan sekilas tentang diri ku di sana.
Aku terlahir di keluarga sederhana, dan harmonis seperti biasanya.
Namun itu hanya sebentar karena kedua orang tua ku saling berselingkuh. Saat aku berusia 12 tahun kedua orang tua ku bercerai dan mereka membangun keluarga baru tanpa mengajak anak mereka.
Semenjak umur ku 12 tahu. Aku mulai tinggal sendiri di rumah kedua orang tua ku tinggal dulu, mereka selalu mengirim uang bulanan untuk ku.
Aku berbakat di bidang atletik lompat tinggi. Saat aku memasuki SMA aku masuk ekstrakurikuler lompat tinggi.
Tidak ada hal luar biasa dalam hidup ku kecuali lompat tinggi, tapi semua nya berakhir saat ibu ku bercerai dari suaminya. Ia kembali ke rumah lama nya dengan membawa anaknya. Di sana kehidupan ku mulai berantakan bahkan aku berhenti mengikuti ekstrakurikuler.
Setelah menyelesaikan SMA aku mulai bekerja paruh waktu sembari berkuliah, aku juga tinggal sendiri di apartemen kecil. Aku membeli nya dari tabungan ku.
Semua baik-baik saja walaupun aku sangat merindukan menjadi pangeran kecil bunda ku, tapi sekarang aku harus bisa melakukan apapun sendiri.
Di saat senggang pulang kerja paruh waktu ataupun kuliah, aku akan membaca novel tanpa judul yang di berikan oleh seorang pria tua penjual koran di Stasiun Kereta Api.
Aku melepas rindu pada bunda dengan membaca novel tersebut, hingga beberapa kali saat aku merasa lelah dengan hidup ku.
Tepat di usia ku 20 tahun, aku mulai mendaftar olimpiade lompat tinggi, namun saat semi final olimpiade aku membuka buku novel tanpa judul itu lagi setelah sebulan tidak membacanya.aku membuka nya di samping rel kereta api sembari menunggu kereta datang.
Semua berakhir, saat tiba-tiba tubuh ku terdorong melewati pembatas rel kereta api dan aku kembali terbangun di tubuh lama ku.
Tamat.
Aku pikir, aku tidak bisa kembali ke tubuh ku yang dulu. Setiap kali aku membaca novel itu, aku tidak terima Bunda meninggal karena sakit. Dan aku tidak terima diri ku di juluki sebagai pangeran tidur. Aku juga tidak terima Anastasia sebagai pemeran utama dan mengapa juga harus gendre romansa? Tidak masuk akal menurut ku.
POV Lucas end.
Lucas menghela nafas berat mengerinyit tidak suka saat memikirkan tentang novel yang ia baca. Lucas sedikit curiga tidak mungkin ada yang bisa membuku kan cerita belum terjadi.
Tapi, semua kejadian sangat sama dan semua mirip, latar belakang, ciri-ciri fisik karakter, hal yang di sukai dan semuanya itu sangat sama persis.
"Dan kapan awal mulai cerita nya? Ah! Saat Anastasia kehilangan orang tuanya karena di bunuh lalu runtuh nya kerajaan yang di pimpin Ayah nya Anastasia, setelah itu time skip. Hay! Kenapa tidak ada penjelasan saat protagonis wanita nya jahil pada ku, sungguh tidak masuk akal, bahkan itu tidak di tuliskan dalam bukunya," gerutu Lucas tidak terima.
Remaja itu hanya bisa menunggu kondisinya membaik dan saat itu tiba ia langsung melaksanakan recana yang telah ia susun sebaik mungkin.
Lucas juga merasa sedikit tidak nyaman dengan Bunda nya, ia masih sakit hati dengan ucapan Bunda nya sehari sebelum ia tidur, kalimat itu terus terbayang-bayang bahkan hingga sekarang.
Remaja itu juga merasa canggung dengan keluarganya, maksud nya ia merasa sedikit asing. Orang-orang bisa berubah seiring waktu berjalan dan begitu pula dengan Lucas, tapi ia masih sangat menyayangi Bunda nya hingga sekarang.
Pagi ini mood Lucas hilang dalam beberapa detik karena memikirkan tentang bagaimana kelanjutan hidupnya.
Siang nya, Lucas masih duduk bersandar pada sandaran kasur nya.
Remaja itu terus duduk dengan memperhatikan bukunya, hanya memperhatikan. Ia tidak pintar membaca maksudnya penulisan huruf di sana sangat berbeda dengan penulisan di bumi.
"Apa kau tau? Keluarga Grand Duke dan Duke muda yang di rumor kan itu juga sudah datang, mereka sangat keren kau tau?!" pekik salah satu pelayan wanita yang sedang membersihkan kamar Lucas.
Sedangkan pemilik kamar hanya diam saja, mendengar ocehan pelayan-pelayan tersebut.
"Pesta ini untuk Tuan putri," sahut seorang pelayan laki-laki malas.
"Apa ada pesta?" tanya Lucas mengerinyit tidak suka, ia tidak mendapat kabar apapun tentang pesta yang di maksud para pelayan.
"Ya, yang mulia. Ini pesta untuk merayakan kelulusan pangeran Jonathan dan acara tunangan tuan putri Amira," jawab seorang pelayan perempuan yang memasukkan baju-baju Lucas ke dalam lemari baju milik Lucas.
" .... " Lucas hanya diam beberapa detik lalu turun dari kasur nya meninggalkan tempat tersebut.
Bam!
Suara pintu kamar yang di tutup kasar oleh Lucas. Apa sekarang dirinya bukan lagi anggota keluarga mereka lagi? Hingga tidak ada yang memberitahu nya apapun.
"Tunggu yang mulia!" panggil seorang pelayan laki-laki yang mengikuti Lucas.
Lucas menuli kan telinga nya, ia terus melangkah pergi ingin menuju ke tempat kaisar berada.
*****
Sesampainya di depan pintu ruang kaisar dengan di temani pelayan laki-laki sebelumnya, Lucas langsung mengetuk pintu besar di depannya beberapa kali hingga kaisar menjawab.
Lucas langsung membuka pintu ruangan ayahnya itu pelan.
Erick yang sedang mengobrol dengan beberapa orang penting di Kekaisaran pun menatap ke arah Anak nya, Lucas.
"Apa sedang sibuk?" tanya Lucas tanpa basa-basi, wajah Lucas terlihat jelas sangat kesal.
"Ya," jawab Erick singkat menatap putra nya itu.
"Baiklah," jawab Lucas kembali berbalik, mungkin ia akan ke tempat bunda nya.
"Kemari lah," titah Erick mengetuk meja kerjanya beberapa kali, menyuruh sang Anak untuk mendekat.
"Tidak, anda sedang sibuk. Saya akan ke tempat Bunda saja," jawab Lucas datar.
"Apa ada masalah? Bila ada, tidak masalah menceritakannya kepada Ayah," ujar Erick menatap punggung Lucas lekat.
"Tidak," jawab Lucas singkat lalu meninggalkan ruangan ayahnya itu.
"Sepertinya dia sedang marah," gumam Erick pelan.
Bila di tanya Erick sibuk, maka jawaban nya 'iya' tapi Erick selalu meluangkan waktunya untuk semua orang, karena pertanyaan Lucas tidak masuk akal karena ayahnya seorang kaisar pasti beliau sibuk. Seharusnya remaja itu bertanya 'apa anda punya waktu sebentar?' karena mood Lucas sudah sangat turun hingga ke inti planet, jadi ia tidak ingin bertanya banyak hal lagi.
"Apa-apaan mereka ini! Apa aku sudah tidak di anggap sebagai anggota keluarga lagi?! Mereka benar-benar tidak pernah menganggap aku ada ... tunggu dulu, bukankah ini kesempatan?" Lucas berhenti melangkahkan kakinya lalu berjalan ke arah jendela koridor istana, menatap pemandangan luar istana lekat.
"Sempurna, ini kesempatan. Aku bisa membuat alasan dari masalah ini dan tidak ada yang akan membantah nya bukan begitu? Sebenarnya tidak masalah juga aku keluar dari keluarga kekaisaran, karena aku tidak berperan penting di sini," gumam Lucas menompang pinggangnya, remaja itu berpikir bahwasanya tidak ada yang akan membantahnya ia tidak terlalu berharga untuk menjadi pangeran, Lucas Tau dirinya hanya rebahan di atas kasur.
"Apa pangeran baik-baik saja? Sejak tadi beliau berbicara sendiri," bisik seorang pelayan wanita melirik ke arah Lucas yang berdiri berhadapan dengan jendela.
"Entahlah, biarkan saja," sahut pelayan lainnya berjalan meninggalkan Lucas sendirian.
Remaja itu bisa mendengar nya, karena dua pelayan tadi berbisik tepat di belakang dirinya.
'sebaik nya aku berhenti berbicara sendiri, ini kebiasaan buruk.' Lucas membantu mulai kembali melangkahkan kakinya menuju ke tempat sang bunda.
****
Sesampainya di tempat Luciana. Lucas ingin mengamuk dan membakar semua isi istana, namun dirinya adalah orang paling lemah dan tidak berguna di sana, jadi ia hanya bisa pasrah.
Penyebab Lucas marah adalah, Bunda nya bahk
an tidak sadar Lucas berdiri di sampingnya. Apa kini ia menjadi hantu? Hingga tidak nampak? Pikir Lucas menahan kesal nya.
[TBC]