NovelToon NovelToon
Cinta Yang Datang Tiba-tiba

Cinta Yang Datang Tiba-tiba

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Melia menangis sejadi-jadinya saat terpaksa harus menerima perjodohan yang tak di inginkan. pasal nya melia sudah memilki kekasih yang begitu ia cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"terbangun dari koma"

arkan yang di beri kabar dari pihak rumah sakit segera menuju ke rumah sakit. Ada rasa bahagia tapi juga ada rasa malu terhadap melia. "sus bagaimana keadaan istri saya" tanya arkan kepada suster yang bertugas "mba melia sudah sadar pak tapi dokter memberi nya suntikan penenang, karna mba melia berontak ingin mencari anak nya" ujar suster "kalo bisa saya saran kan pertemukan baby nya dengan mba melia karna itu bisa membantu pemulihan nya lebih cepat" sambung suster tersebut.

"akan aku pikir kan" ucap arkan. "baiklah kalo begitu saya permisi pak" arkan mengangguk. Arkan melangkahkan kaki nya perlahan ia duduk di samping melia dan menggenggam tangan nya.

Melia membuka mata perlahan saat merasa ada yang menyentuh nya. "de' apa kabar mu, bagaimana perasaan mu sekarang, apa masih ada yang sakit?" ucap arka dengan lembut, melia menarik tangan nya perlahan masih ada rasa nyeri di hati nya saat melihat suami nya.

"de' apa kamu masih marah sama mas? mas tau mas salah" arkan menunduk air mata nya menetes, sedang kan melia sudah tak mampu menangis rasa nya sudah kering air mata nya.

"pulang lah mas, bawa anak ku kepada ku, aku hanya ingin bersama nya" ucap melia lirih. "tapi de' kania masih terlalu kecil untuk di bawa kemari" ujar arkan merasa ragu. "bukan kah dia lebih kecil saat kalian membawa nya pulang?".

arkan berpikir sejenak demi mendapat maaf dari melia ia rela melakukan apa pun. "baik lah de' aku akan telfon mama" melia membuang muka tak ingin melihat pria yang sudah menoreh kan luka di hatinya.

"halo, ma....maaf sebelum nya boleh kah arkan meminta sesuatu?" ("apa itu arkan?") "bawa kania ke rumah sakit ma ibu nya ingin bertemu" ("apa? Nggak bisa ar kamu tau sendiri kan baby kania masih terlalu kecil, lagi pula bentar lagi melia pulang untuk apa baby nya di bawa ke sana") kata nyonya drajat dari seberang "tapi ma aku sudah janji sama melia" ("enggak ya enggak")tut...sambungan telfon di putus secara sepihak.

Arkan mengusap wajah nya dengan kasar. "aku harus bilang apa pada melia, kenapa mama begitu keras kepala" akhir nya arkan memberanikan diri untuk bicara. "de' mas sudah telfon mama, dan mama bilang baby kania masih terlalu kecil, begini saja kamu kan sedang dalam masa pemulihan, bentar lag pasti pulang, jadi kita tunggu saat kamu pulang ya".melia yang mendengar alasan suaminya membuang nafas kasar.

...****************...

Setelah seminggu akhir nya melia di perbolehkan pulang. "langsung ke kamar saja ya non" kata mbok tun yang menyambut nya. Melia hanya diam tanpa reaksi. "mbok mama mana?" tanya arkan " ada den mungkin sedang bersama nona kecil di taman belakang" kata mbok tun lalu berlalu mengantar melia ke kamar untuk istirahat.

"mbok bawakan putri ku kemari, aku ingin putriku mbok" kata melua penuh penekanan. "iya non sabar ya mungkin den arkan sedang mengambil nona kecil". Melia terdiam kembali mata nya mulai berkaca-kaca. "ya tuhan kenapa begitu susah bagiku untuk bertemu dengan putriku sendiri" lirih melia.

Beberapa saat kemudian arkan masuk. "mbok tinggalkan kami" ucap arkan mbok mengangguk sebelum pamit. "de' kania sedang tidur kasihan kalo harus di ganggu, sabar ya?" tangan arkan yang sedang menyentuh pundak melia ia sisihkan perlahan . Rasa kecewa di hati nya tak bisa lagi ia tutupi, perlahan ia bangun dari duduk nya.

"de' mau kemana kamu belum sehat betul" melua menghentikan langkah nya dan menoleh pada arkan "stop ! Mas diam di situ jangan ikuti aku, aku bisa berjalan sendiri aku tak butuh bantuanmu mas" ucap melia dengan lantang.

Dengan tertatih-tatih melia berjalan menyusuri tangga satu persatu. "loh non awas hati-hati" mbok tun berlari untuk membantu melia berjalan. "bawa aku pada putri ku mbok" mbok tun mengangguk sesampai nya di kamar yang di khususkan untuk baby kania mbok tun melepaskan genggaman tangan nya.

"non masuk sendiri ya mbok tadi lupa belum matikan kompor" ujar mbok tun yang segera berlari ke dapur. Ce klek pintu kamar di buka, dan melia langsung menetes kan air mata, merasa terharu dapat melihat putri nya. "melia kamu ngapain di sini, tolong jangan ganggu kania dia masih tidur" ujar nyonya drajat. "ma..aku ini ibu nya aku berhak menemui anak ku kapan pun aku mau" melia akan melangkah masuk namun tangan nyonya drajat menarik nya hingga ia terjatuh ke belakang "aw..."melia meringis kesakitan ia memegang bagian perut nya yang terasa nyeri kembali. "arkan....arkan...." arkan segera menghampiri mama dan istri nya "loh ada apa ini, de' kamu nggak papa? Mas sudah bilang kamu istirahat saja dulu" arkan membantu melia untuk berdiri namun melia malah pendarahan.

"bawa istrimu ini menjauh dari kamar baby kania dan ingat jangan biar kan dia masuk" melia yang sudah lemas tak mampu menjawab ucapan mama mertua nya. "mbok tun tolong saya mbok" teriak arkan mbok segera berlari menghampiri arkan yang membopong tubuh kurus melia.

"astagfirullah... Ada apa dengan non melia den?" tanya mbok tun "mbok tanya nya nanti saja tolong saya bersihkan tubuh melia sekalian gantikan pakaian nya mbok" dengan sigap mbok tun melakukan apa yang di perintah kan arkan.

"sudah den" kata mbok tun. "bagus sebentar lagi dokter datang kemari tolong ambilkan melia air hangat mbok" ucap arkan " baik den". Setelah dokter memeriksa dan memberinya obat keadaan melia membaik.

"sebenar nya apa yang terjadi den? Tadi non melia baik-baik saja." tanya mbok tun pelan takut menyinggung tuan muda nya. "aku nggak tau mbok saat aku turun keadaan sudah seperti itu".

...****************...

"iya pa tunggu kania bisa mama bawa, mama akan susul papa keluar negri biar kan perkebunan di sini yang ngurus anak-anak, baik lah kalo begitu aku tutup dulu telfon nya" ce klek tiba-tiba pintu di buka betapa terkejut nya nyonya drajat. "arkan? apa kamu sudah lupa dengan sopan santun? Setidak nya ketuk pintu terlebih dahulu" arkan tak menjawab ia melangkah masuk lalu menggendong baby kania. "arkan ! Mau di bawa baby kania" "melia sangat merindukan nya ma jadi biarkan melia bersama dengan baby kania jangan di larang lagi ma" ucap arkan yang membuat nyonya drajat melotot tak percaya.

"dengar arkan kamu tau perjanjian kita bahwa melia tidak berhak atas putri nya, kalo bukan karna hutang mama juga tak sudi menikahkan mu dengan keluarga miskin itu!" kata nyonya drajat " cukup ma...arkan mohon lupakan tentang hutang biarkan aku bersama keluarga kecil ku bahagia ma" arkan memohon namun tidak membuat nyonya drajat meluluh.

"tidak berikan baby kania letakkan kembali" ucap nyonya drajat penuh penekanan, akhir nya arkan meletakan kembali baby kania dan pergi ke kamar nya. "di mana putri ku" tanya melia "de' maafin mas pintu kamar nya terkunci mas nggak tau kunci nya di mana, sekarang kamu istirahat dulu ya besoj kita cari cara untuk bisa bertemu baby kita" bujuk arkan.

...****************...

Tiga bulan berlalu melia tak pernah di izinkan bertemu putri nya sampai pada suatu pagi ia berniat nekat masuk kamar putri nya namun yang terjadi. "mbok....mas arkan...." kedua orang yang di panggil nya langsung datang secara bersamaan "ada apa?" tanya keduanya. "Di mana putri ku, kenapa barang-barang tidak ada, apa mama membawa nya pergi?" mbok tak bisa menjawab begitu juga dengan arkan pasal nya keduanya tau tentang rencana nyonya dan tuan drajat, hanya rasa iba yang tergambar di mata kedua nya.

Arkan berusaha menenangkan melia dalam pelukannya. Isak tangis melia ter dengar pilu. Mbok tun mengusap air matanya ia turut merasakan kesedihan yang di alami melia.

1
Jeje
Ya cerita yang bagus
atik
lanjut thor, semangat
Puspita.D: terima kasih atas dukungan nya.
total 1 replies
atik
bagus
Jeje
Next
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
IamEsthe
Maaf ya. sekedar saran aja. dalam satu bab, jangan sampai templat tempat atau waktu lebih dari dua ya. ini kamu udah sampe tiga atau empat template.
IamEsthe: coba cek personal chat dr aku ya /Smirk/
Puspita.D: boleh ganti tempat tapi cuma satu kali ngk boleh ganti lalu balik lagi gitu ya kak
total 8 replies
IamEsthe
"Nak, ibu dan bapak tidak bisa menolak perjodohan ini karena ketidakmampuan kami di masa lalu, kami terpaksa menerimanya," ucap Ibu dengan raut wajah penuh rasa bersalah bla bla bla
IamEsthe
Dialognya sebenarnya benar, cuman kurang sedikit aja.

"Bagaimana dengan mimpiku, Bu? Apa aku tak berhak untuk memiliki mimpi atau mewujudkannya?" Melia nelangsa, dengan derai air mata bla bla bla
Puspita.D: waah makasih banyak kak atas saran nya,
total 1 replies
IamEsthe
diinginkan. bukan dipisah ya.
IamEsthe
Untuk fungsi kata 'di' ada 2, sbg penunjuk dan sbg kalimat kerja.


semisal,
Di hadapan
Diduga

dan untuk nama menggunakan huruf kapital. Melia


dan untuk kata -nya itu digabung, bukan dipisah ya.
Puspita.D: terimakasih banyak kaka sudah berbagi cara menulis yang benar☺️
total 1 replies
Fastandfurious
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Kami
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Gaara
Gak kecewa sama sekali! 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!