"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"
"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"
"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"
"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"
---
Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!
Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...
Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:
Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Bertarung dengan Bajak Kucing Hitam
Kuro berdiri di geladak, tatapannya tajam seperti mata Kucing yang mengawasi mangsanya, membuat suasana yang mencekam di sekelilingnya, seakan seluruh kapal menahan napas menghadapi amarahnya yang perlahan memuncak.
"Harus dibunuh !!! Tidak boleh ada yang tersisa" Itu satu-satunya pikiran yang berputar di kepalanya.
Bahkan tanpa berkata-kata, auranya yang berbahaya membuat para anak buahnya mundur tanpa sadar. Mereka tahu, saat Kuro serius, tidak ada yang selamat.
Jarak antara kapal perang Andi dan kapal bajak laut Kuro kini tak lebih dari seratus meter dan Hanya dengan satu tembakan yang cukup untuk memicu pertumpahan darah.
BRAAKK !!!
Kedua kapal bertabrakan hebat, menimbulkan guncangan dahsyat yang hampir membuat beberapa orang terjungkal.
Tanpa aba-aba, pertempuran meledak seketika.
Pedang bersilang.
Cakar dan pisau beradu.
Darah mengalir ke kayu kapal, menciptakan jejak merah yang semakin lama semakin pekat.
Pada detik-detik awal, bajak laut Andi menunjukkan keunggulan, Mereka bergerak dengan terlatih, mengalahkan anak buah Kuro satu per satu. Mayat mulai berjatuhan, hanya dalam hitungan detik.
"Bagaimana mungkin?" gumam salah satu bajak laut Kucing Hitam dengan ketakutan.
"Bajak laut biasa tidak punya ilmu pedang seperti ini!"
"Jangan bilang mereka telah berlatih dari dojo pendekar pedang ternama!"
Di tengah medan perang yang kacau, Sam dan Jango bertarung mati-matian, Cakarnya menyambar cepat, mencabik pedang lawan, tetapi jumlah musuh terlalu banyak.
Setiap kali mereka menangkis, serangan baru datang tanpa henti yang membuat Nafas mereka mulai tidak teratur, dan tubuh mereka mulai terasa berat.
Sementara itu, di tengah hiruk-pikuk pertempuran, dua sosok berdiri diam.
Andi dan Kuro.
Tanpa kata-kata, mereka saling Tatap, Hanya lewat tatapan itu, mereka sudah memahami segalanya ini bukan sekadar duel biasa.
Setelah sekian lama Kuro akhirnya bersuara, suaranya rendah namun tajam. "Kapan Lautan Timur melahirkan orang sepertimu?"
Dengan tenang, Andi menyelipkan pedangnya ke dalam genggaman yang mantap. "Lautan Timur penuh dengan kejutan, Beberapa orang menjadi raja di Dunia Baru, yang lain malah dipuja sebagai pahlawan yang menyelamatkan dunia."
Aura disekitar mereka semakin intens dan ketegangan semakin membesar.
"Maukah kau bergabung dengan Kelompok Bajak laut ku ?" tanya Andi dengan nada penuh percaya diri.
Kuro tertawa kecil, nada suaranya penuh penghinaan, "Beberapa tahun lalu, mungkin aku akan mempertimbangkannya, tapi sekarang? Aku muak dengan permainan bajak laut."
Dia mengangkat Cakarnya, ujungnya berkilat di bawah sinar matahari. "Jadi biarkan aku mengirimmu ke neraka."
SREEEKKK!
Dalam sekejap, mereka berdua menghilang dari pandangan, yang terlihat hanyalah percikan logam yang bertabrakan di udara, menciptakan suara benturan yang tajam dan menusuk telinga.
KLANG!
KLANG!
KLANG!
Pertarungan mereka seperti badai yang mengamuk, Kecepatan keduanya hampir mustahil diikuti mata biasa.
Setiap Tebasan cakar dari Kuro dibalas dengan serangan balik dari tebasan pedang Andi serta sambil mencari setiap celah yang bisa ditembus.
Dengan teknik pedangnya yang luar biasa, ia terus-menerus menggagalkan setiap serangan Kuro.
Hingga akhirnya—
SRET!
Darah memercik ke udara.
Kuro merasakan sengatan perih di bahunya.m dan Luka itu memang dangkal, tapi bukan itu yang membuatnya terkejut.
"Aku ditekan?" gumamnya, matanya membelalak. "Aku... ditekan dalam kecepatan terbaikku?"
Dada Kuro bergetar, bukan karena ketakutan tapi karena kegembiraan.
"Menarik!"
Matanya berbinar dengan gairah bertarung yang semakin menggila. Adrenalin mengalir lebih deras dalam tubuhnya, membuatnya bergerak lebih cepat dan lebih beringas.
Kini, bahkan Kru bajak laut mereka pun tak bisa melihat pergerakan Kuro, Yang tersisa hanyalah goresan-goresan tajam yang terus muncul di lantai kapal, bekas cakaran yang menghancurkan kayu seolah terukir oleh tangan iblis.
Salah satu bajak laut Kuro berseru dengan suara gemetar, "I-Itu… Sendok!"
Seketika, anggota bajak laut Kucing Hitam terpaku ketakutan. Mereka tahu arti kata itu.
Kapten mereka telah melepaskan teknik terkuatnya.
Saat berikutnya, seorang bajak Laut Kuro terhenti di tempat, matanya membelalak.
Perlahan, ia melihat ke dadanya deretan goresan rapi muncul di sana, begitu dalam hingga memperlihatkan tulang dan organ dalam.
Ia terbatuk.
Darah menyembur dari mulutnya.
Lalu, tanpa sempat berkata apa pun tubuhnya jatuh ke belakang tak bernyawa.