Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26: Kota Batas Dimensi
Langit menyala dalam perpaduan dua warna yang dulu tak pernah bersatu: biru pucat dari dunia manusia dan merah kelam dari dunia zombie. Titik pertemuan dimensi itu kini berada di sebuah dataran luas yang baru terbentuk belum bernama, belum ditentukan… namun akan segera menjadi simbol dunia baru.
Shinn berdiri di tebing tinggi yang menatap ke arah dataran itu. Di belakangnya, para pengikut setianya bersiap memulai tahap berikutnya: membangun kota terakhir… atau bisa jadi, kota pertama dari dunia gabungan.
“Tempat ini...” gumam Zareth, berdiri di sisi Shinn. “...tidak lagi milik salah satu dunia. Ini tanah netral, kosong tapi penuh potensi.”
Iluthar mendekat, rambut keperakannya tertiup angin. “Kita bisa menyebutnya… Nexus Haven.”
Shinn tersenyum tipis. Nama itu langsung terekam dalam sistem.
[Zona Baru Terdaftar: Nexus Haven]
[Status: Tanah Netral Dimensi Ganda]
[Potensi Peradaban: Tinggi]
[Fungsi Strategis: Super dimensional Hub]
Namun membangun sebuah kota di batas dimensi tidaklah mudah. Medannya keras, realitasnya labil. Kadang tanah bergeser sendiri, kadang makhluk-makhluk liar dari antara dunia muncul tanpa peringatan.
Untungnya, Shinn bukanlah manusia biasa lagi. Setelah mengalahkan Overlink, kekuatan Void-nya telah sepenuhnya matang. Ia kini adalah Void Core Holder, penguasa jembatan dua realitas.
“Kita mulai dari menstabilkan zona ini,” ujar Shinn.
Miyu, kini menjadi kepala tim teknik dimensi, membuka blueprint holografik yang rumit. “Aku sudah mendesain fondasi utama dengan sistem jalinan realitas. Bangunan ini tidak hanya berdiri di dunia manusia dan zombie… tapi juga bisa menyesuaikan bentuknya tergantung siapa yang melihat.”
“Bangunan hidup?” tanya Iluthar, penasaran.
“Lebih seperti kota yang bisa berpikir,” jawab Miyu, matanya berkilat penuh semangat. “Dan setiap bagian bisa disinkronkan dengan sistem-mu, Shinn. Kita bisa buat pertahanan otomatis, regenerasi dinding, bahkan komunikasi antar dimensi secara real time.”
Asha muncul sebagai hologram biru, menyatu dengan jaringan pusat. “Aku akan mengelola sistem komando. Mulai dari keamanan hingga akses teknologi dari reruntuhan mecha.”
Zareth bersandar pada tombaknya. “Lalu siapa yang akan menjaga perbatasan kota ini? Dunia zombie masih menyimpan banyak makhluk tak dikenal.”
Shinn memandang ke kejauhan, ke bayangan kelam yang berkeliaran di balik batas realitas. “Aku akan menempatkan pasukan hybrid di sana. Para mantan zombie yang telah dibersihkan sistem, diberi kesadaran dan identitas baru. Mereka tahu medan itu lebih baik dari siapa pun.”
[Unit Baru Dibentuk: Hybrid Guard - Vanguard of Nexus Haven]
[Loyalitas: 94%]
[Kekuatan Bertarung: Menengah Tinggi]
[Kemampuan Adaptif: Sangat Tinggi]
Iluthar menatap Shinn. “Apa tujuan sebenarnya kota ini, Shinn? Tempat perlindungan? Markas militer? Atau... sesuatu yang lebih?”
Shinn menatap fondasi yang mulai dibangun. Para pekerja baik manusia maupun zombie yang disembuhkan bekerja sama tanpa rasa takut. Mereka membangun dinding, menanam energi kristal Void sebagai sumber daya, dan menegakkan menara pemantau yang bisa melihat celah antar realitas.
“Tempat ini,” kata Shinn akhirnya, “adalah awal dari dunia baru. Dunia tanpa diskriminasi antara makhluk hidup dan makhluk hasil mutasi. Tanpa batas antara kehancuran dan harapan.”
Sore itu, bangunan pertama Nexus Haven berdiri. Sebuah menara yang menjulang ke langit, bentuknya seperti tombak terbalik. Di puncaknya, lambang Void Core sekarang dikenal sebagai lambang Rekonstruksi Dunia bersinar terang.
Namun, perubahan besar tak bisa terjadi tanpa tantangan baru.
Saat malam pertama turun, sinyal aneh muncul di sistem.
[Sumber Energi Asing Terdeteksi]
[Lokasi: Bawah Permukaan Zona Nexus]
[Klasifikasi: Artefak Pre-Void Era]
Asha langsung memperbesar tampilan peta. “Ada struktur lama… jauh di bawah kita. Aku mendeteksi teknologi yang bahkan tidak dikenali sistemku.”
Miyu bergidik. “Itu artinya... peninggalan sebelum pecahnya dimensi? Tapi tidak mungkin ada yang bertahan sedalam itu…”
Zareth mencengkeram senjatanya. “Kalau ini jebakan, kita tidak bisa gegabah.”
Shinn mengangguk. “Kita bentuk tim ekspedisi besok. Kita tidak akan membiarkan Nexus Haven dibangun di atas sesuatu yang bisa menghancurkannya.”
Iluthar menyentuh bahu Shinn, lembut. “Kau sadar, kan? Dunia akan mulai melihatmu sebagai lebih dari sekadar manusia.”
Shinn hanya menatap langit. Dua bulan kini menggantung berdampingan satu dari dunia zombie, satu dari dunia lama.
“Aku tak butuh disembah,” bisiknya. “Aku hanya tak mau melihat dunia hancur dua kali.”
Keesokan harinya, tim ekspedisi bergerak turun ke dalam perut Nexus. Dan di sana, mereka menemukan bukan reruntuhan… tapi pintu. Sebuah pintu mekanis besar dengan simbol mirip mata berkedip dalam cahaya merah lembut.
[Akses Dibatasi: Kunci Biometrik Diperlukan]
[Void Core Terdeteksi - Hak Akses Diberikan]
Saat Shinn menyentuhkan tangannya, pintu terbuka perlahan. Asap putih menyembur, dan di baliknya…
Sebuah ruang laboratorium tersembunyi. Di tengahnya, tersimpan sebuah kapsul raksasa di dalamnya, tubuh seorang gadis tidur dalam cairan kristal.
Iluthar langsung menggenggam pedangnya. “Siapa itu…?”
Asha, dengan suara tercekat: “Shinn… DNA-nya… cocok denganmu. Sangat mirip. Dia... mungkin... berasal dari masa depan.”
Miyu menatap data yang muncul di layar. “Tidak mungkin. Sistem menyebutnya sebagai…”
[Subjek Tertinggi: “Project E.V.E”]
[Status: Stabil. Menunggu Aktivasi.]
[Fungsi: Penghubung Antar Dimensi… dan Pewaris Void Sempurna]
Shinn menatap gadis itu rambut panjang keperakan, wajah damai seperti tidur abadi.
Dan saat jantung kota Nexus Haven baru mulai berdetak… rahasia baru mulai terkuak.
kadang informasinya kurang.
apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
kapan ketemu player lain ya?
bunga untuk author /Rose/
thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
dan jadi bisa ngurus ibunya.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...