Dealova, Transmigrasi Ke Tubuh Petanì

Dealova pun menggaruk garuk kepalanya..

“Ooo maaf Pak Dokter, saya kan sudah bilang saya sekarang sering bicara ngelantur.. sudah lupa kan saja.. ayo cepat masuk ke dalam rumah Pak Dokter, saya buatkan minuman kopi asli dari kebun ya.. “ ucap Dealova dan segera melangkah menuju ke dapur..

“Ayo Pak Dokter segera masuk ke dalam rumah.. Mama membuat kue kue.. sebentar lagi matang..” suara imut Anjel yang sebenarnya dia ingin segera melihat isi di dalam kotak yang dibawa Kakak Antony nya..

“Mam.. Mam.. Mam.. nak.. nak.. nak...” celoteh Jendro sambil mengangguk anggukkan kepala nya..

“Wah iya baunya harum sekali.. Pak Dokter jadi lapar nih..” ucap Pak Dokter Anthony yang mencium aroma kue masakan Dealova beraroma daun pandan asli.

“Hanya kue singkong Pak Dokter, silakan duduk di tikar itu Pak Dokter. “ ucap Dealova agak keras dari dalam dapur hati nya berbunga bunga dengan ucapan Pak Dokter Anthony, padahal dia tidak tahu akan berasa enak tidak kue uji coba buatannya.

Anjel dan Jendro tampak mengikuti Kakak Antony yang juga sudah masuk ke dalam rumah, dan terus melangkah ke dapur..

“Kakak lihat dong..” suara imut Anjel..

“Kak. Kak.. mam... mam...” celoteh Jendro..

“Iya ini ditunjukkan ke Mama dulu, kita dapat oleh oleh dari Pak Dokter..” ucap Kakak Antony sambil menyerahkan dua kotak kue ke Mamanya..

“Sudah mengucapkan terima kasih ke Pak Dokter belum.. ini kue mahal.. “ ucap Dealova sambil menerima dua kotak kue itu. Ketiga anak itu pun lantas mengucapkan terima kasih ke Pak Dokter. Antony mengucapkan terima kasih lagi untuk memberi contoh pada kedua adiknya..

“Sama sama, semoga kalian suka.” Ucap Pak Dokter yang sudah duduk di tikar. Sesaat kedua mata Pak Dokter Anthony melihat ada beberapa waskom di ruang itu..

“Bu Regina buat apa ini apa adonan kue juga?” tanya Pak Dokter Anthony sambil melihat waskom waskom yang ditutup oleh kain putih bersih..

“Ooo itu singkong yang sudah diproses untuk membuat tepung tapioka dan untuk membuat kerupuk singkong Pak Dokter. “ ucap Dealova yang sudah keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi empat gelas kopi. Karena Antony dan Anjel juga ingin minum kopi sambil makan kue untuk menemani Pak Dokter Anthony.

“Itu singkong yang sudah diparut diperas , diendapkan nanti muncul endapan tepung itu yang disebut tepung tapioka, bisa dipakai untuk membuat cimol, cireng, dan lain lain.. Terus ampas nya tidak dibuang Pak Dokter, itu dikasih bumbu dan ragi, dibiarkan semalam besok diproses untuk jadi kerupuk..” ucap Dealova lagi sambil terus melangkah.

Di belakang Dealova, ada Antony dan Anjel melangkah sambil membawa piring berisi kue kue.. satu piring berisi kue lemet dan kue kaca mata, sedang satu piring yang dibawa Anjel berisi kue lapis surabaya dan kompiang Manggarai.. Sementara Jendro berjalan di barisan paling belakang dan tangan mungil nya sudah membawa satu potong kue kompiang isi daging..

“Bu Regina pernah ikut pelatihan membuat tepung tapioka dan kerupuk singkong?” tanya Pak Dokter Antony sambil membuka tutup kain di salah satu waskom. Tampak sudah ada tepung yang mengendap di waskom itu.

“Ooo anu itu Pak saat saya ikut study tour dulu waktu SMP, waktu itu datang ke suatu desa yang menjadi sentra pembuatan tepung tapioka.. saya saat itu benar benar tidak minat saya hanya senang tour nya saja tetapi study nya tidak suka he.. he.. ..” ucap Dealova sambil menaruh gelas gelas kopi di atas meja..

“Tetapi saat itu teman saya Bebby bilang katanya mungkin suatu saat ilmu bisa digunakan.. ya ampun benar benar saya tidak menyangka ilmu itu saya praktek kan di sini, moga moga saja berhasil saya sangat menyesal dulu tidak begitu sungguh sungguh mendengarkan nara sumber yang memberi penjelasan..” ucap Dealova sambil membantu Anjel menaruh piring kue di atas meja..

Dokter Anthony kembali mengernyitkan keningnya saat Dealova menyebut nama Bebby, suatu nama yang juga tidak asing bagi nya, karena adik perempuan satu satu nya juga bernama Bebby..

“Kenapa Bu Regina selalu menyebut nama nama orang spesial di hidup ku.” Gumam Dokter Anthony di dalam hati.

“Bu Regina dulu sekolah di sini atau di Jawa? Saya punya adik perempuan bernama Bebby, tapi dia sekolah di Jawa.” Ucap Dokter Anthony selanjutnya sambil menatap Perempuan kurus yang sudah duduk di dekat nya..

Dealova menggaruk garuk kepalanya lagi, sambil menatap Kakak Antony yang sudah duduk bersila sangat sopan.

“Mama dulu kan kata nya sekolah di SMP kota kecamatan, hanya sampai kelas dua, Mama tidak naik kelas karena tidak pernah bisa belajar disuruh kerja sama Nenek Lili terus.. “ suara lirih Kakak Antony sambil menatap Sang Mama.

Dokter Anthony yang mendengar menjadi semakin bingung..

“Hanya kelas dua SMP?” gumam Dokter Anthony sambil menatap Antony dan Dealova.

“Ah.. ya seperti itu Pak Dokter, ibu tiri saya itu sangat kejam dia memang sengaja begitu biar saya bodoh dan bisa ditipu. Tapi saya sekarang akan berjuang untuk mencari banyak uang, agar bisa membayar pengacara.. saya akan rebut kembali harta yang menjadi hak ketiga anak ini..” ucap Dealova dengan penuh semangat sambil mengusap kepala Anjel dan Jendro yang duduk di dekat nya..

“Ma aku sudah boleh ambil kue belum?” tanya lirih Anjel karena melihat Jendro tampak lahap memakan kue nya..

“Boleh.. boleh.. Anjel dan Antony boleh ambil kue yang disuka.” Saut Pak Dokter Anthony sambil menatap Anjel dan Kakak Antony yang duduk sopan. Tangan mungil Anjel pun segera mengambil kue yang sama dimakan oleh Jendro karena tampak ada isi daging yang banyak..

“Tapi Bu Regina hebat, sekarang bisa mengemudikan mobil, ada rencana buat usaha dan sudah dimulai, juga ada rencana untuk cari pengacara...” ucap Dokter Anthony sambil menatap wajah perempuan kurus itu..

“Biasa saja Pak Dokter, semua itu bisa dilakukan dalam suasana terpaksa he... he...he.. Ayo diminum kopi nya Pak Dokter..” ucap Dealova mempersilakan Dokter Anthony untuk minum kopi..

Pak Dokter Anthony tampak memegang gelas dan ragu ragu untuk mengangkat gelas itu.

“Tapi kalau masih panas ya jangan dipaksa, tunggu agak hangat dulu..” ucap Dealova selanjutnya sambil tersenyum.

“Bu Regina dulu study tour di mana? Saya kok belum pernah mendengar ada desa sentra tepung tapioka di pulau ini.” Ucap Pak Dokter Anthony sambil menatap wajah perempuan kurus itu lagi.. Dealova kembali menatap Kakak Antony yang sedang makan kue.

“Kalau Bu Regina bisa membuat tepung tapioka dan kerupuk itu di desa ini, itu sangat bagus Bu. Di desa ini banyak singkong, kalau ada tempat pengolahan singkong, bisa menyerap banyak tenaga kerja. Saya siap membantu untuk urusan izin dari dinas kesehatan.“ ucap Pak Dokter Anthony dengan serius dan penuh semangat..