Cintanya, harga dirinya, dan ketulusannya, telah ia berikan pada pria itu, dan bahkan sampai rela tidak menginginkan, James Sebastian, tunangan yang di jodohkan Ibunya kepadanya.
Tapi, apa yang ia dapat? Eleanor Benjamin, di tinggalkan pria itu, Richard Marvin, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, demi wanita lain!
Hingga sebuah mobil menabraknya, dan ia meregang nyawa, Richard tidak memperdulikannya!
Eleanor berharap, seandainya ada kesempatan kedua untuknya! ia akan mendengarkan Ibunya. Dan membalikkan keadaan! membalas apa yang ia rasakan pada Ricard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34.
Plak!!
Richard melayangkan tangannya ke wajah Melanie, dengan penuh rasa marah. Tindakan Ricard tersebut, membuat ke dua teman Melanie terkejut.
Mereka pun akhirnya menyadari, kalau Melanie sebenarnya berbohong pada mereka, soal Ricard yang sangat mencintai Melanie.
"Ini semua karena kamu! kamu selalu saja mendatangkan masalah bagiku! aku sudah berharap sekali di pesta ini untuk berkenalan dengan beberapa investor, yang akan bekerja sama dengan perusahaan ku! semuanya menjadi kacau kamu buat!! sudah ku katakan jangan berkeliaran lagi di sekitar ku!!"
Emosi Ricard pun meledak, begitu mereka di lempar keluar dari aula pesta, ia semakin menyadari kebodohannya, yang begitu percaya mendengar setiap apa yang di katakan Melanie.
"Kalau memang kamu diundang ke pesta ini, kenapa Tuan itu tidak mengenali mu? kenapa kamu tidak menjelaskan padanya, kalau kamu secara pribadi mendapat kartu undangan untuk datang ke pasta ini?!!" Melanie pun menjerit, tidak terima disalahkan Ricard.
"Aku datang bersama dengan rekan bisnis ku! dengan bantuannya aku bisa berada di pesta, tentu saja Tuan itu tidak mengenali aku! semuanya hancur karena ulahmu! aku tidak berkesempatan untuk berkenalan dengan seorang investor pada pesta ini karena ulahmu! kamu duri dalam dagingku, yang menghancurkan masa depanku!!" teriak Ricard dengan wajah yang terlihat memerah karena emosi.
Bruk!!
Ia pun kemudian mendorong tubuh Melanie, setelah itu ia pergi dari sana, dan mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.
Tubuh Melanie yang terjatuh ke lantai, hanya dilihat ke dua teman Melanie, tanpa berniat untuk membantu Melanie berdiri.
Mereka yang tadinya ingin berbaur dan berkenalan dengan pria konglomerat di pesta tersebut, gagal total karena Melanie memprovokasi wanita, yang Melanie katakan perebut suami Melanie.
Tapi, setelah penghinaan dan cemoohan yang Melanie lontarkan kepada wanita itu, ternyata Melanie lah perusak hubungan lelaki yang Melanie katakan sebagai suaminya, dengan wanita yang mereka hina tersebut.
"Huh! dasar pembohong kamu! lain kali aku tidak akan mau mendengar apa pun yang kamu katakan! karena kamu, kami jadi diusir juga karena masalah yang kamu buat!!"
"Huh! aku juga tidak akan berteman lagi denganmu!!"
Ke dua teman Melanie itupun pergi meninggalkan Melanie, yang masih terduduk di lantai dengan wajah, yang termangu akan apa yang dikatakan Ricard, mengenai Ricard kenapa bisa berada pada pesta tersebut.
Sementara itu di dalam aula pesta, Eleanor dikenalkan James kepada semua tamu undangan, sebagai Nyonya dari grup Sebastian.
Malam berjalan semakin larut, dan pesta pun selesai dengan suasana aman. James menyampirkan jasnya ke bahu Eleanor, untuk menutupi bahu Eleanor yang sedikit terbuka, karena angin malam yang berhembus terasa dingin.
Asisten James, Nick, telah berdiri di samping mobil, menunggu James dan Eleanor keluar dari lobby hotel. Sebagai bawahan James, Nick, akan membantu Bosnya membukakan pintu mobil.
"Awas, Tuan, Nyonya!!" tiba-tiba Nick berteriak, melihat sebuah sepeda motor melaju menuju arah James dan Eleanor.
Karena posisi Eleanor tepat di depan James, sepertinya sepeda motor itu mengincar Eleanor. Dengan sigap James menarik Eleanor kembali ke belakang, dan ia yang akhirnya tersenggol oleh sepeda motor tersebut.
"James!!" teriak Eleanor melihat James terjatuh ke tanah.
Eleanor yang terhuyung kebelakang, dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya, lalu menghambur ke arah James yang terjatuh.
Sementara Nick dengan sigap menghubungi seseorang, untuk memeriksa siapa pengendara sepeda motor, yang sepertinya perintah seseorang untuk mencelakai Eleanor.
"James, apa kamu baik-baik saja??" tanya Eleanor dengan panik, memeriksa keadaan James.
"Tidak apa-apa, aku hanya lecet saja! bagaimana denganmu? apakah kamu baik-baik saja??" James balik bertanya pada Eleanor, yang tampak panik juga memeriksa keadaan Eleanor.
"Aku tidak apa-apa!" jawab Eleanor menggelengkan kepalanya.
Nick, bergegas menghampiri James setelah ia memberi arahan pada seseorang, untuk memeriksa siapa pengemudi sepeda motor tadi.
"Ayo, kita ke rumah sakit, Tuan!!" Nick memapah James masuk ke dalam mobil.
James yang terluka memegang tangan Eleanor, agar tidak jauh darinya. Ia lebih mengkhawatirkan Eleanor dari pada dirinya.
Sementara Eleanor sudah tampak begitu khawatir sekali melihat luka di balik lengan jas James, yang terlihat basah oleh darah. Sepertinya luka yang dialami James cukup serius.
Bersambung......