NovelToon NovelToon
Kerudung Yang Tersimpan

Kerudung Yang Tersimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cty S'lalu Ctya

Merasa patah hati di kalah ingin meminang wanita yang selama ini dia kagumi ternyata sudah menikah hal itu menjadikan Syamil memilih ke suatu tempat untuk pelarian cinta nya, dia pun memutuskan tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi takdir berkata lain disaat dia bertemu dengan gadis malam yang membuat Syamil tertarik yaitu Syakilah. Tanpa disadari kedekatan mereka telah menumbuhkan rasa cinta Syamil kembali, tapi banyak sekali kendala yang menyeret kisah cinta mereka juga jarak yang harus memisahkan mereka ketika Syamil di tuntut untuk meneruskan usaha ayahya. Sebuah kerudung telah di berikan Syamil untuk Syakilah sebelum perpisahan mereka.
"Pakailah jika kau sudah yakin dengan keputusan mu!" pesan Syamil.
"Kerudung ini akan aku simpan, seperti cintaku padamu" lirih sendu.
Syakilah selalu mengharap suatu saat Syamil datang dan memakaikan kerudung itu untuknya. Tapi apakah semua itu bisa terjadi?
Adakah cinta tanpa batas untuk seorang wanita malam seperti Syakilah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersimpan Dalam Kalbu

Hotel berbintang lima ini mengingatkan ku pada awal ku bertemu dengan dia di sebuah pesta yang di hadiri oleh orang-orang ternama, dan kini kembali lagi aku menghadiri sebuah pesta di dalam hotel ini, Tante Nura dan Arkan begitu berharap aku menghadiri pesta ini, lagi dan lagi aku tak mampu menolak meski aku tidak mengenal yang mempunyai acara, tapi kata Tante Nura masih keluarga nya. Gaun yang ku pakai ini juga mereka yang memilih di butik ibu ku tadi.

Ku menarik nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan sebelum masuk ke dalam.

"Kak Syakilah" Arkan datang menghampiri ku di lobi.

"Yuk masuk, umi sudah menunggu" ajak Arkan, jujur aku sedikit gugup, sudah lama aku tak menghadiri pesta. Aku berjalan di samping Arkan.

"Itu umi kak, kita kesana!" ajak Arkan, terlihat Tante Nura bersama seseorang wanita dan lelaki yang seumuran dengan om Fernando.

"Assalamu'alaikum.." salam Arkan.

"Wa'alaikum salam" jawab serempak.

"Eh,, kamu sudah datang Syakilah" sapa Tante Nura menggandengku.

"Ayo, kamu itu kita tunggu-tunggu lho" lanjut Tante Nura. Aku pun merasa tak enak hati.

"Sini aku kenalin!" lanjut Tante Nura.

"Mbak ini dia Syakilah, Syakilah ini mbak Asiyah dan itu suaminya pak Tommy, mereka yang punya acara" aku memperhatikan wanita bercadar di depan ku, sepertinya dia adalah wanita yang ada di butik kemarin.

"Kita berjumpa lagi Syakilah" ujar wanita bercadar di depan ku. Aku pun mengulas senyum dan menyapa.

"U-mi"

"Ya, senang bertemu dengan mu nak" tangan umi terulur seketika aku mencium punggung tangan nya. Umi mengusap lembut kepala ku yang tak tertutup hijab.

"EHEM" dehem seorang lelaki, membuat aku dan umi mengerjap dan mengarah pada suami umi.

"Oh, iya mas, ini lho yang aku ceritain kemarin, ternyata namanya Syakilah" ujar umi pada suami nya.

"Oh, Syakilah senang bertemu" ujar suami umi.

"Sama-sama tu-"

"Panggil Daddy saja!" seru nya. Aku sempat bengong, dan tak enak hati, harus kah aku panggil Daddy?

"Karena kamu panggil istriku umi, So panggil saya Daddy!" lanjut nya.

"Tapi-"

"Tak ada penolakan!, ok!" tekan suami umi. aku pun hanya mampu mengangguk jujur saja melihat raut wajah nya yang tegas membuatku sedikit takut.

"Ok, bagus" lanjutnya

"Sayang, aku menyapa rekan bisnis dulu ya!"pamit nya pada umi, terlihat beliau sangat sayang pada umi. Umi mengangguk dengan seulas senyum.

"Syajilah, maafkan suami umi ya, dia memang begitu tapi percayalah dia begitu baik" ujar umi pada ku.

"Gak apa umi" balas ku.

"Oh, jadi kalian berdua sudah kenal" tanya Tante Nura

"Hem, kemarin aku ke butik nya" jawab umi. Umi mengarah pada ku.

"Kamu tahu anak umi suka sekali dengan kemejanya, apalagi pas di badan nya" ujar umi pada ku

"Syukurlah jika cocok umi" jawab ku, tak lama ada seorang menghampiri kami

"Maaf nyonya, acara akan di mulai, nyonya di panggil tuan" seorang lelaki baya datang memberi tahu.

"Terima kasih pak" balas umi.

"Syakilah, umi pergi dulu ya, nanti umi kenalin sama anak umi" ujar umi sebelum ke dalam. Aku hanya mengulas senyum.

"Kamu sama Nura dan Arkan dulu" lanjut umi. Ternyata umi begitu baik.

"Kak Syakilah akan selalu Arkan jaga lho ammah" timpal Arkan. Umi mengulas senyum, meski pakai niqab tapi masih terlihat dari tatapan mata nya.

"Good boy Arkan, ammah masuk dulu, Assalamu'alaikum" salam umi sebelum beranjak.

"Yuk Syakilah, kita duduk di sana" ajak Tante Nura.

Acara pun dimulai dan terlihat umi dan suami nya berdiri di atas podium sedang mengumumkan jika perusahaan baru mereka yang ada di kota ini akan di pimpin oleh anak nya yaitu Adam Syamil Dirga.

Deg'

Nama itu seperti nama dia, orang yang selalu ku rindu, untuk memastikan mata ini tak lengah dari atas podium melihat pria yang naik ke atas dan berdiri di tengah-tengah antara umi dan suami nya. Pria itu mengulas senyum dan senyum itu adalah senyum yang selalu ku rindukan, senyum tulus seorang pria yang mau mengubah wanita malam sepertiku.

Takdir. Dia telah kembali bukan untuk ku tapi menjadi seorang yang memimpin sebuah perusahaan besar. Sadarlah Syakilah kalian berbeda, mungkin saja dia sudah lupa padaku. Tak banyak yang ku harap, melihat nya baik-baik saja sudah cukup bagi ku, aku pun tak ingin berharap lebih, biarlah cinta ini tersimpan dalam diam karena cinta itu kadang tak dapat memiliki begitu pun dengan kisah cinta ku yang hanya akan menjadi sebuah coretan yang tersimpan dalam kalbu.

1
Lita
baca ah...
Lia siti marlia
masih nyimak
Adiba Shakila Atmarini
kisahx menarik..lnjut up thor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!