Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTS
Agnes benar-benar sulit mengendalikan perasaan sukanya pada Daru, yang selalu mengirimkan bunga atau makanan untuknya setiap hari kerja. Meskipun sudah dua minggu ini mereka tidak bertemu, hanya berkirim pesan saja namun Daru tetap bersikap layaknya mereka pasangan kekasih.
"Kenapa Nes? Kok kayak uring-uringan gitu?" tanya Mas Rio melihat Agnes tidak semangat menghabiskan makanannya.
"Ga suka sama menunya? Tapi ini kan salah satu makanan favorit kamu, ayam taliwang." kata Selfia jelas tahu apa saja kesukaan Agnes. Mereka sudah berteman lama, dari awal masuk kerja disini.
"Kalo ga suka besok minta ganti lagi sama Mas Daru, mbak. Pasti langsung di ACC." ujar Andi terlihat sangat menikmati makan siang mereka.
Sudah beberapa hari ini Agnes mendapatkan kiriman makan siang dari Daru. Tidak hanya untuknya saja tapi juga teman-temannya. Seperti hari ini mereka kembali mendapatkan kiriman makan siang dari salah satu restoran terkenal.
"Bukan itu, aku cuma heran kenapa Mas Daru jadi sering kirim makanan atau bunga. Tapi ga pernah ajak aku ketemuan lagi. Apa dia cuma anggap aku temen biasa ya? Jadi ga istimewa gitu." Agnes mengungkapkan kegelisahannya. Dia merasa overthinking memikirkan Daru yang sudah lama tidak menemuinya.
Kemarin juga saat melakukan perawatan dia berangkat ditemani Selfia. Daru mengatakan sedang banyak pekerjaan di kantornya. Jadi meminta Agnes mengajak Selfia saja. Toh semua sudah ia bayar lunas di awal. Selfia menggantikan dirinya melakukan perawatan.
Tentu saja Selfia mau, kapan lagi dia bisa merasakan perawatan gratis di tempat mahal.
Selama dua minggu mereka hanya rutin berkirim pesan, sesekali Daru menelponnya sekedar mengobrol sebentar. Menayangkan apakah Agnes bahagia, apakah kadang masih memikirkan mantan kekasihnya itu.
"Ya kamu ajak ketemu aja nanti. Apa susahnya?" kata Aina memberikan saran. "Selama ini kan dia yang ajak kamu ketemu. Ya sekarang gantian lah kamu yang ajak dia ketemu. Sesekali gapapa cewek gerak duluan, Nes."
"Bener itu, lagian ngapain kamu mikir dia anggap kamu temen biasa, ga istimewa. Kurang bukti apa lagi coba udah dikasih perawatan gratis, tiap hari dikirim bunga atau makanan. Perhatian kayak gitu ga akan dikasih sama cowok yang cuma anggap kamu temen biasa. Ngapain dia keluar uang secara cuma-cuma? Sedekah gitu buat kamu?" ujar Mbak Wita ikut menanggapi.
"Mungkin emang lagi sibuk aja, Nes. Lagian ini mau akhir tahun. Beberapa perusahaan pasti lagi sibuk audit. Yang penting komunikasi kalian masih lancar, nanti juga kalo udah ga sibuk bakal ngajak kamu keluar. Atau langsung mau diajak nikah aja?" kata Mas Rio menggoda Agnes.
"Ahh masa mau langsung nikah. Hubungan aku sama dia aja ga jelas. Temen tapi perhatian, sampe effort kirim bunga sama makanan. Tapi kalo pacar juga bukan, ga ada dia ngajak aku pacaran." jawab Agnes berseru kesal.
"Ya kan udah biasa anak jaman sekarang itu HTS. Hubungan tanpa status. Temen bukan, pacar bukan. Nanti tiba-tiba statusnya langsung melejit jadi calon istri." sahut Mbak Wita disetujui oleh yang lainnya.
Mas Wahyu mengacungkan jempol tanda setuju dengan Mbak Wita. "Nah bener itu, anak jaman sekarang emang sukanya begitu. Mereka mikir semakin jelas hubungan, semakin berliku cobaan. Jadi mending HTS aja. Lebih menantang."
"Ahhh ini mah bukan Hubungan Tanpa Status tapi Hubungan Tapi Stres. Stres mau dibawa kemana ini? Stres ga ada kepastian." Agnes menjatuhkan kepalanya di meja, merengkek bingung harus bagaimana.
"Kalian udah pernah bahas kedepan pengen gimana belum?" tanya Selfia mencoba mengorek cerita mereka.
Agnes menegakkan kepala. "Mas Daru cuma bilang, aku jangan mikirin mantan lagi. Padahal kan emang aku ga pernah mikirin lagi si Wira. Udah aku buang jauh-jauh tentang dia. Tapi kenapa Mas Daru mikirnya aku masih sakit, masih galau, masih perlu waktu untuk sembuh. Aku udah sembuh, kan dia obatnya." ungkap Agnes berseru kesal.
"Berarti komunikasi kalian kurang mantep itu, Mbak. Mungkin Mbak Agnes kadang masih cuek sama Mas Daru, pembahasan kalian masih monoton di situ-situ aja. Coba sesekali Mbak Agnes yang inisiatif tanya duluan. Lagi apa, lagi dimana, kesibukan hari ini ngapain aja, besok malem free ga, ngopi yuk, Mas Daru suka makanan apa, atau lain sebagainya. Intinya Mbak Agnes juga harus bisa kasih perhatian-perhatian kecil ke Mas Daru. Jadi komunikasi kalian bukan sekedar ucapan terimakasih udah dikirimin bunga, makanan. Ayo lah Mbak, agak berani dikit jadi cegil ngejar cintanya."
Andi nyerocos cukup panjang memberikan saran. Dia paling kecil tapi bersikap seolah-olah banyak pengalamannya.
"Eh bener juga loh kata Andi. Bisa jadi Daru mikirnya kamu masih trauma. Apalagi kamu kalo bales chat dia masih terlalu singkat, Nes. Coba sesekali bales agak panjang. Biar dia tahu kalo kamu juga tertarik buat berhubungan sama dia" kata Selfia yang jelas tahu isi chat mereka. Karena Agnes tadi sempat menunjukkannya.
"Tuh, kamu aja bilangnya pengen sama dia, suka sama dia tapi ga mau menunjukkan secara terang-terangan. Jangan gengsi Nes, tunjukin perhatian kamu ke dia." Mbak Wita kembali menasehati agar Agnes tidak sungkan memberikan perhatian.
Agnes mengangguk dan akhirnya sadar jika selama ini hanya Daru yang selalu menghubungi dirinya, menayangkan kesibukannya. Dia sendiri hanya menunggu, belum sekalipun inisiatif bergerak lebih dulu.
Agnes kira memberikan respon baik sudah cukup. Ternyata laki-laki juga ingin diperlakukan sama, dihubungi lebih dulu, diberikan perhatian kecil.
"Baik, aku akan mencobanya. Semoga saran dari kalian membuahkan hasil positif." ujar Agnes penuh harap.
"Pasti berhasil. Laki-laki mah kalo dikasih perhatian cepet luluhnya. Penting Mbak Agnes jangan cuek kalo bales. Jangan ragu ajak ketemu lebih dulu. Ga masalah Mbak sesekali duluan ngajak. Itu sebagai tanda kalo kehadiran Mas Daru mulai di rasakan sama kamu. Jadi dia merasa dibutuhkan." kata Andi membuat Mas Rio dan Wahyu bertemu tangan.
PROK PROK PROK
"Hebat nih si Andi. Udah kagak sering banget ngalamin hal begini jadi tahu jelas gimana posisi Daru sekarang." Mas Wahyu mengatakan sambil tertawa.
"Iya bener, kalo orang ga tahu, dikira Andi udah tua atau udah berumah tangga karna banyak pengalamannya." sambung Mas Rio ikut tertawa.
"Kan aku udah bilang, Andi itu pacarnya ada 7 mas. Tiap hari juga gonta ganti. Gimana ga paham coba masalah begini. Dia udah khatam mempelajarinya." sahut Selfia mengejek Andi.
Wajah Andi langsung cemberut. "Fitnah itu. Orang banyak pengalaman bukan hanya karna sudah melakukan. Tapi juga sudah mendengarkan itu dari pengalaman orang lain. Sirkel ku di rumah kan bapak-bapak, jadi banyak tahu lah." balas Andi tidak terima dengan ejekan Selfia.
brsa pgn ktmu clon mrtua jg.....🤭🤭🤭
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠