kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 017
rere membawa revan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.lalu balik lagi ke kamar dan membentangkan dua sajadah.
rere dan revan memulai shalatnya.sedangkan papa danu,mama sofia,elang dan edo mengintip dari balik pintu.rere shalat dengan khusyuk sedangkan revan hanya mengeluarkan suara"wes wes wes"dari mulutnya,seperti orang yang sedang membaca mantra.
"apa kamu tidak berniat menggantikan posisi rere sebagai imam dan menjadikannya sebagai makmum lang",tanya papa danu setelah mereka kembali duduk di ruang keluarga.
"maksud papa",tanya elang tidak mengerti.
"kamu lihat revan,semenjak rere bersamanya dia bisa shalat.revan butuh sosok ibu seperti rere lang.membimbing revan ke arah yang baik dan benar.apa selama ini kamu pernah mengajarkan revan shalat.kamu hanya sibuk mencari uang saja"
elang terdiam,benar kata papanya.selama ini dia hanya sibuk mencari uang dan uang saja.dia pikir dengan uang,revan bisa bahagia.bahkan dia lupa entah kapan terakhir dia shalat.
"tapi elang tidak mencintai rere pa, dan rere juga belum tentu mau menerima elang",elang memberi alasan.
"cinta akan datang dengan sendirinya,tapi kesempatan tidak datang dua kali lang.aku melihat ada ketulusan pada diri rere.dia merawat dan menjaga revan seperti anaknya sendiri,papa bisa lihat itu"
"benar kata papamu lang,walau mama baru bertemu rere hari ini.tapi mama yakin rere gadis yang baik dan bisa menjadi ibu yang tepat untuk revan".
"nanti elang pikirkan lagi ma"
"jangan lama-lama mikirnya,nanti aku rebut dia dari mu",kata edo sambil melangkah keluar,dia hanya menggoda elang saja.
bugh..elang melempar edo pakai bantal sofa.
"mau kemana kamu do",teriak elang karena edo sudah menjauh.
"mau main catur sambil ngopi sama pak udin"
pak udin adalah satpam di rumah orang tua elang.
"cepat ambil keputusan lang,sebelum wanita ular itu merebut revan dari tanganmu,mama dengar dia sudah kembali ke negara ini".
"tidak akan ku biarkan wanita iblis itu merebut revan dariku",elang mengeraskan rahangnya.emosinya bisa tiba-tiba datang jika berurusan dengan mantan istrinya.
"maka dari itu,cepatlah bertindak.bisa saja orang-orang itu suruhan silvi.kamu tau sendirikan silvi itu orang yang nekat.menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan keinginannya".
"tapi bagaimana dengan rere,aku tidak mungkin memaksanya ma"
"memaksa apa",tiba-tiba rere sudah berdiri di belakang mereka sambil menggendong revan yang sedang meminum susu dari dotnya.
"eh rere,sejak kapan kamu di situ.sini nak duduk,gabung dengan kami",kata mama sambil menepuk sofa di sebelahnya.
rere menurut saja.revan di baringkannya di sofa dengan posisi kepala berada di paha rere.
"begini re,masalah orang yang selalu memantau rumah kalian,papa takut mereka adalah orang-orang suruhan mantan istri elang",papa membuka pembicaraan.
"mantan istri",tanya rere bingung.
rere menoleh ke arah elang,tatapan mata mereka pun bertemu.elang menundukkan kepalanya.jantungnya berdebar-debar tak menentu.
begitu juga dengan rere,buru-buru dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.entah mengapa,akhir-akhir ini jantungnya sering berdebar saat dia menatap wajah elang.tanpa sadar rere memegangi dadanya.
"kamu kenapa re,apa kamu sakit",tanya mama khawatir karena melihat rere memegang dadanya.
"mommy cakit,dimana yang cakit mommy.cini levan obati",kata revan sambil meniup dan mengusap tangan rere yang tadi memegang dada.
"mommy tidak apa-apa sayang,tidurlah nak",jawab rere sambil mengelus lembut rambut revan.
elang melihat itu,dia semakin mantap untuk menjadikan rere istrinya dan ibu untuk revan.
papa danu dan mama sofia hanya tersenyum melihat tingkah lucu cucunya.
"maaf tuan dan nyonya,bisakah kita sambung lain waktu pembicaraan ini,sepertinya revan sudah mulai mengantuk",pinta rere.karena memang revan sudah mulai memejamkan matanya.walau kadang sesekali dia membuka mata dan meminta rere untuk mengelus punggungnya.
semua yang berada di ruangan itu mengangguk dan mengizinkan rere mengantar revan ke kamarnya.