NovelToon NovelToon
Transmigrasi Gadis Pengacara

Transmigrasi Gadis Pengacara

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Iblis / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Nara Stephana, pengacara cemerlang yang muak pada dunia nyata. Perjodohan yang memenjarakan kebebasannya hanya menambah luka di hatinya. Dia melarikan diri pada sebuah rumah tua—dan takdirnya berubah saat ia menemukan lemari antik yang menyimpan gaun bak milik seorang ratu.

Saat gaun itu membalut tubuhnya, dunia seakan berhenti bernafas, menyeretnya ke kerajaan bayangan yang berdiri di atas pijakan rahasia dan intrik. Sebagai penasihat, Nara tak gentar melawan hukum-hukum kuno yang bagaikan rantai berkarat mengekang rakyatnya. Namun, di tengah pertempuran logika, ia terseret dalam pusaran persaingan dua pangeran. Salah satu dari mereka, dengan identitas yang tersembunyi di balik topeng, menyalakan bara di hatinya yang dingin.

Di antara bayangan yang membisikkan keabadian dan cahaya yang menawarkan kebebasan, Nara harus memilih. Apakah ia akan kembali ke dunia nyata yang mengiris jiwanya, atau berjuang untuk cinta dan takhta yang menjadikannya utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindar Sementara

"Nara, kau kenapa?" tanya Arven. Ia mendekat, menatap lekat wajah Nara, mencoba mencari tahu apa yang telah terjadi. Namun Nara tak segera menjawab, hanya menggeleng pelan sambil memalingkan wajah.

"Tidak ada apa-apa," jawab Nara akhirnya. Suaranya bergetar ringan seperti menahan sesuatu, namun sorot matanya mengkhianati ketenangan yang ia coba perlihatkan.

"Pangeran Arven, sepertinya menelusuri kamar Ratu Athera cukup sampai di sini dulu. Aku akan melanjutkannya nanti. Tidak apa-apa, kan?" ujar Nara, suaranya terdengar lelah. Sorot matanya menyiratkan banyak hal yang tak dapat ia ucapkan. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Arven mengeryitkan dahi, kemudian ia langsung memberi jawaban. "Baiklah, tapi aku hanya ingin mengingatkan mu, mungkin saja mereka bergerak lebih cepat dari apa yang kau kira. Jadi sebaiknya jangan terlalu banyak menunda untuk kedepannya, apapun itu." Peringat Arven. Meskipun dia ingin Nara tetap menelusuri ruangan Athera bersama dirinya, namun Arven juga tak tega melihat Nara yang terlihat terguncang.

Nara tersenyum tipis, berusaha menutupi kegelisahannya. "Terima kasih, Pangeran. Aku mengerti," ucapnya sambil menundukkan kepala sedikit. "Mohon maaf untuk kali ini. Aku permisi dulu." Ia berbalik dengan langkah perlahan, meninggalkan Arven yang masih berdiri di sana dengan tatapan matanya yang mengikuti langkah Nara hingga menghilang di balik pintu.

...***...

Raja Veghour duduk di singgasana kecil yang tersembunyi di balik ruang kerjanya yang jauh dari keramaian istana. Lilin-lilin yang berpendar redup hanya menerangi sebagian ruangan, menciptakan bayangan di wajahnya yang penuh kewaspadaan. Kasim kepercayaannya, berdiri membungkuk rendah memberi hormat.

"Energi Ratu Baily terdeteksi kuat di dekat Junto, hanya beberapa saat sebelum ia ditemukan tak bernyawa," ucap Raja Veghour, suaranya berat namun terkendali.

Kasim menegakkan tubuhnya perlahan, matanya memancarkan kehati-hatian. "Dugaan itu bisa berbahaya, Yang Mulia. Banyak yang mungkin mencurigai ini sebagai tindakan pengkhianatan. Tapi... energi seperti itu tidak bisa dipalsukan, bukan?" Ia mencoba menimbang ucapan sang Raja tanpa menunjukkan keterkejutan. "Apakah Ratu Baily tahu bahwa Junto memiliki informasi yang mengancam?"

"Kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan itu," gumam Raja Veghour, tangannya yang kokoh mengusap dagunya. "Junto tahu banyak tentang pergerakan istana. Jika dia benar-benar mengancam rahasia kerajaan, maka siapa pun yang mendekatinya di hari terakhirnya adalah kunci." Raja berhenti sejenak, menatap tajam ke arah Kasim yang bernama Arx.

"Apa pendapatmu tentang Ratu Baily, Arx? Seberapa jauh dia mampu melangkah untuk melindungi posisinya?"

Kasim menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Ratu Baily adalah sosok yang pandai menyembunyikan niatnya, Yang Mulia. Namun, saya belum pernah melihatnya bertindak gegabah secara terang-terangan. Jika memang ia terlibat, maka langkahnya pasti sudah direncanakan dengan sangat matang." Ia menundukkan kepala kembali.

Raja Veghour memandangi kasim itu dengan penuh pertimbangan. "Aku butuh kepastian. Cari tahu lebih banyak. Jika memang benar Baily yang terakhir menemui Junto, maka kita harus tahu apa yang terjadi di antara mereka sebelum semuanya terlambat."

"Dan satu hal lagi, aku ingin datang ke daerah perbatasan yang sedang konflik. Raze sudah mengirim tim, dan aku ingin memeriksa tim tersebut, apakah kinerja Raze dalam menyusun formasi bisa diandalkan atau tidak. Sekaligus aku ingin tahu, dengan ketiadaan ku di Istana, apakah yang akan orang itu lakukan selanjutnya setelah kematian Junto."

Kasim itu mengangguk, lalu membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruangan. Raja Veghour bersandar pada singgasananya, pikirannya bergulat dengan bagaimana cara mengungkap Athera tanpa harus jatuh korban jiwa lebih banyak lagi.

...****...

Malam itu, Nara berdiri di tepi balkon kamarnya menikmati semilir angin yang membawa aroma malam. Langit bertabur bintang seperti kanvas penuh kilauan menjadi latar yang menenangkan. Dengan segelas teh tawar hangat di tangannya, ia membiarkan pikirannya melayang. Ternyata perkenalan di awal tentang dunia bayangan yang terdiri dari ambisi, sesuatu yang tidak selesai, atau yang lainnya sehingga masuk limbah dari kehidupan, kini Nara dapat memahaminya.

Ratu Athera adalah perwujudan dari kegagalan selama ia menjadi seorang pengacara. Karena itulah, Nara tak pernah berhenti merasa bersalah dan ingin menebusnya dengan apapun, tapi dia tidak tahu bagaimana caranya. Sekarang, waktu untuk penebusan itu telah tiba di hadapannya. Nara berkesempatan memberikan yang terbaik menangani kebenaran Ratu Athera di dunia bayangan ini. Tetapi, sialnya dia bentrok dengan alerginya yang sedang kumat.

Nara punya alergi terhadap cowok yang sudah punya pasangan. Kalau dekat-dekat, Nara khawatir bisa menjadi perusak hubungan orang. Itu sangat menyulitkan dirinya, karena situasinya sekarang, Nara justru membutuhkan Arven sesering mungkin.

Keheningan terusik oleh bunyi langkah pelan dari arah bayangan pepohonan di taman. Nara berbalik, waspada, sampai akhirnya melihat sosok yang tidak asing melompat ringan ke balkon. Pangeran Raze, dengan sorot matanya yang gelisah, tampak menghindari cahaya terang.

"Maaf sudah mengganggu." Ia menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "Aku tidak tahan lagi, Nara. Hukuman yang aku jalani terlalu berat."

Nara memandang Raze sejenak, memahami tekanan yang laki-laki itu rasakan.

"Aku terbiasa menjadi penjelajah malam, sebab hanya dengan itu aku memperoleh kedamaian. Biasanya aku akan pergi ke pemukiman penduduk ditemani Junto, tetapi kali ini situasi sudah berubah. Apakah kamu mau menemaniku menjelajahi malam ini, Nara?"

" Kau sedang dihukum, Pangeran. Sebaiknya jalani saja hukuman dengan baik agar--"

"Nara?" Suara Arven terdengar jelas di malam yang sunyi, membuat Nara menoleh dengan kaget. Di bawah sana, Arven berdiri menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Hati Nara seketika berdebar, bukan karena takut, tapi karena ia tahu percakapan ini akan membawa rasa canggung yang selama ini ia hindari. Ia tidak mau memberi celah pada perasaannya, apalagi sampai merusak hubungan Arven dengan kekasihnya.

Dengan cepat, Nara memutar otak. Ia melirik Raze yang masih menunggu dengan ekspresi heran.

"Pangeran Raze,” bisiknya sambil mendekat, "Aku ikut kamu sekarang."

"Kau serius?" tanya Raze, setengah tak percaya. Nara hanya mengangguk sambil menepuk bahu Raze untuk segera bergerak. "Buruan. Kalau kita ketahuan, tamat sudah."

Di bawah, Arven masih berdiri. Melihat Nara tiba-tiba menghilang dari pandangan bersama Raze membuat Arven mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sementara itu, Nara dan Raze berjalan cepat menuju arah pemukiman, memanfaatkan bayangan malam untuk menyembunyikan diri.

Nara menarik napas lega, merasa telah menghindari situasi yang tak ingin ia hadapi untuk sementara ini. Di sisi lain, Raze menyeringai kecil. "Aku tidak tahu kenapa kamu tiba-tiba setuju, tapi aku senang kau disini bersamaku, Nara." ujarnya. Nara hanya tersenyum samar, tidak berniat menjelaskan alasan sebenarnya.

Lho, dimana ini?

"Ini kita sedang berada dimana Pangeran?" tanya Nara kepada Raze. Ini bukan lagi penampakan pemukiman. Ini lebih ke sebuah jalan tersesat yang mencekam.

Raze pun terkejut begitu menyadari pertanyaan Nara. Keterkejutannya sudah terlambat karena mereka sudah di intai sepasang mata menakutkan. Sorot mata itu merah tajam, dengan sayap hitam menjulang tinggi.

.

.

Bersambung.

1
Teteh Lia
lanjut Kaka...
Teteh Lia
pangeran Arven udah ada pawangnya, nih...
Ikan
Et dah bocah
Zenun: hehehehe
total 1 replies
RE💜
mau ngungkit Nara ada hubungan sm iblis itu kan
Zenun: hmm bisa jadi
total 1 replies
F.T Zira
Raze lagi😮‍💨😮‍💨
Zenun: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
F.T Zira
oiiii.... ambil kesempatan amat sihhh🙈🙈🙈
Zenun: iya dong hehe
total 1 replies
F.T Zira
keksihnya kan si Nara..ehh🤭🤭
Zenun: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Dewi Payang
tisak/tidak
Zenun: 😁😁😁😁👍
total 1 replies
Dewi Payang
Ada yang nguping
Zenun: yuhuuu
total 1 replies
Dewi Payang
Ads/ada✌️✌️
Zenun: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Teteh Lia
definisi cinta buta atau keegoisan semata nih?
Zenun: egois kayanya
total 1 replies
Teteh Lia
yang udah dapet salam tempel mah jadi tenang ya,,, 🤭
Teteh Lia
Prit.... woy... maen sosor aja...
Zenun: hehehe
total 1 replies
Teteh Lia
jangan ngintip, bang.... ntar bintitan .
Zenun: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Ikan
Yeu bocah, baru dikiss doang udah ke mana-mana pikiran. Menjelalah kamar Ratu Athera weyyy
Zenun: xixixixi
Ikan: Emang agak lainn
total 3 replies
Ikan
Tok tok permisi dulu dah kata aku teh, asal nyosor aja kau
Zenun: Iiiih, tetep dibalikin atuh😁
Ikan: Ya, silakan. Tapi kalau udah distempel nggak bisa retur ya
total 3 replies
Dewi Payang
Ecieeee, yg kasih penjelasan🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang
Haduh si Arven😁
Dewi Payang
Raze benar juga,
Zenun
Jangan, nanti keenakan😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!