Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.
Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4.
Aku langsung memperhatikan sekitar mencari sosok yang baru saja berbisik, namun tidak ada sosok yang bisa aku lihat.
"Ziva stop ya, jangan aneh begitu deh. " Pinta Kitty.
Aku menarik tangan Kitty dan pergi dari tempat itu.
Beberapa hari dari itu, Aku selalu di hantui oleh bisikan itu. Sosok itu selalu berbisik namun ia tidak menampakkan wujudnya.
"Mbak Kun ? " tanya ku dengan sengaja menghampiri sosok penunggu pohon nangka yang ada di halaman kontrakan rumah ku.
"I'm Coming, Hihihihihi. " jawab sosok kuntilanak itu.
"Mbak Kun, lihat ada sosok gak yang mendatangi ku akhir-akhir ini ? " Tanya ku yakin jika Kuntilanak itu tahu karna setiap malam ia selalu nongkrong di pohon itu.
"Yes I know girl. Hihihihihi. "
"Stttttt ... Jangan keras keras mbak Kun, nanti ada yang dengar ! " Ucap kesal ku tidak mau ada kegaduhan, karna dari tadi kuntilanak itu terus saja tertawa.
"Tidak ada yang bisa mendengar ku, mereka budeg alias tuli semua. Hihihihihihi. " ejek kuntilanak itu.
Aku menepuk jidat ku "Ya ampun sampai lupa jika mbak Kun ini hantu, ya sudah cepat katakan sosok seperti apa ? "
"Dia sosok wanita, tidak terlalu tua. Dia tidak bisa masuk karna nenek peot yang ada di rumah mu itu melarangnya. Hihihihihihi. "
" Ya sudah, terimakasih mbak Kun. "
"You're welcome, Hihihihihihi. "
"Gayanya mbak Kun itu, mungkin semasa hidupnya dia guru bahasa inggris kali ya ? Hahaha ... " gumam ku sambil berlalu dan menyudahi percakapan bersama Kuntilanak itu.
Ke esokan harinya Aku datang lebih awal di bandingkan murid yang lain, Aku malah di sambut hangat oleh sosok sundel yang bertengger di atas lemari kelasnya.
"Selamat pagi anak Indihome ? Hihihihihi. "
Aku tak menghiraukan sapaan sundel itu, Aku pura-pura tak melihatnya. Sundel bolong itu terbang mendekat ke arah ku secepat kilat.
Aku seketika menutup hidungku karna mencium Aroma yang tidak sedap.
"Hihihihihi sudah ku duga kamu bisa melihatku gadis Indihome. "
"Sttttt ... Diam ! jangan dekat-dekat dengan ku mbak Sun, baumu tidak enak. " Kecam diriku yang tak tahan dengan bau sundel bolong itu.
Bau anyir busuk dan bau anyir darah dan nanah tercampur menjadi satu. Bau itu bersarang di tubuh belakang sundel bolong itu. Luka menganga sangat terlihat jelas.
"Baiklah aku akan menjauh, tapi lain kali aku mau bercerita banyak. "
"Iya ... Sana, jauh ya ? jangan ganggu. " perintah ku pada sundel bolong itu.
Saat waktu istirahat tiba, Ziva berniat mencari David. David yang seorang supermarket eh salah seorang superstar maksudnya 😅, tidak susah untuk menemukan keberadaannya.
"Itu dia. " ujar diriku yang langsung menghampirinya.
"Kak ... "
David menoleh, " Siapa ? "
Aku merasa gugup, sebelumnya ia belum pernah mengajak laki-laki berkenalan lebih dulu.
"Emm ... Aku Zivanya Kak, " tangan ku terulur ke arah David.
"Oh ya, aku tidak perlu mengatakan nama ku siapa kan ? " Jawab David tidak mau menjemput tangan ku.
Sungguh aku merasa di buat malu oleh sikap ku saat itu, harga diri ku rasanya sudah hilang dalam sekejap. "Jirrr sombong amat. " dalam hati ku.
"Ziva tolong dia Ziva, tolong ... " bisikan itu datang lagi.
David memperhatikan wajah culun diriku yang dari tadi memang aku merasa bingung. " Heh wanita Aneh, apa yang akan kamu katakan ? "
"I-itu Kak, " ucap ku kaget karna sosok besar muncul di belakang David, sosok itu besar tinggi berwarna hitam berbulu lebat, dengan taring di mulutnya tak luput mata merah menyala melihat ke arah diriku.
"Bau Kak David kok aneh ya. " Pungkas ku tak berani mengatakannya.
Aku menatap wajah David yang terus di kelilingi kepulan asap hitam.
"Apa kepulan asap hitam itu sosok dari genderuwo tadi ya ? sosok dari mana dia ? Tapi kok aneh. Kasihan kak David, andai dia mau bercerita. "
David pergi dari hadapan ku tanpa permisi, aku tidak mempermasalahkan itu karna aku tahu Kak David tidak ingin berbicara dengan ku.
Aku lebih memilih duduk di taman sekolah itu, merenungi sesuatu yang berhubungan dengan David.
"Galau ya Neng. " Ucap sosok yang ada di pohon beringin taman sekolah.
Bau anyir mulai menusuk Indra penciuman ku.
"Diam lah mbak Sun, "
"Yakin tidak mau bertanya padaku ? "
"Apa yang mesti aku tanyakan ? "
"Tenang genderuwo itu. "
Aku langsung membalikan badanku melihat sosok Sundel itu. " Mbak Sun tahu tentang sosok yang ada di belakang David ? "
Sundel bolong itu tertawa, sambil menganggukkan kepalanya.
"Mbak Sun turun dong, masa aku yang manjat. " Pinta ku ingin bicara lebih lama lagi.
"Ziva, Lo gila ya ? Itu pohon beringin bukan pohon mangga. Celingak-celinguk gitu. " Sahut Kitty.
Aku menepuk jidat ku, " Astaga Kitty kamu datang di waktu yang tidak tepat. "
"Maksudnya ? " Kitty tak mengerti.
"Percuma, mau aku jelaskan pun kamu tidak akan percaya Kitty. Paling kamu hanya akan menganggap ku orang gila saja. " Jawab ku kesal.
Kitty merasa Ziva tersinggung dengan ucapannya. " Gue bercanda Zi, kok di anggap serius gitu sih !"
"Gue serius Kittyyyyyy. "
"Apanya yang serius ?" tanya Kitty.
"Serius, Tentang penunggu pohon ini. "
"Ahhhh gila lu Zi, aku kan parnoan Zi. "
"Makanya diam, ayo ikut aku. "
Kitty pun mengikuti ku. Seketika bulu kuduk Kitty merinding.
"Lo tau sesuatu gak tentang David ? "Tanya diriku, karna Kitty lebih mengenal David di banding diriku.
"David ? Emm .. Yang aku tahu dia itu superstar di sekolah ini. " Jawab polos Kitty.
"Selain superstar ? "
"Emmm, dia anak pengusaha bakso. Awalnya dia itu anak pedagang baso biasa keliling gitu. Tapi entah kenapa dia menjadi tajir melintir tiba-tiba. Maksudnya Ayah dan Ibunya jadi tajir melintir. " jelas Kitty.
Aku sangat serius mendengar ucapan Kitty. " Terus-terus? "
"Ya ... Yang gue dengar, Ibunya meninggal gitu. Dan meninggal nya juga mendadak. " Sambung Kitty.
"Apa jangan-jangan ? " ucap ku hanya bisa menebak saja.
"Ah jangan-jangan apa Zi, aku lama-lama jadi parno beneran ngobrol sama kamu Zi. " keluh Kitty.
"Aku perlu bantuan mu Ki. "
"Bantuan Apa ? " Tanya Kitty.
"Sepulang sekolah antarkan aku ke rumah David. " pinta ku.
Kitty tak menyangka jika Ziva senekat itu mencintai David. " Serius Lo ? Sesuka itu kamu suka sama David ? "
"Ki ... Kamu sudah lama kan berteman dengan ku ? Ini saat nya kamu tahu siapa aku. "
"Apaan sih Zi, "
"Nanti sepulang sekolah, Lo ikut gue Ok ? "
"Kitty hanya menganggukkan kepalanya. "
Jam pulang sekolah pun tiba, Kitty dan diriku berjalan ke arah kontrakan rumah ku. Sesampainya di kontrakan Kitty menunggu ku yang harus berganti pakaian. Kitty di temani Ibu Ziva mereka berbincang sejenak.
"Ayo ! " Ajak diriku.
Kini Ziva berpenampilan normal, tanda ada kepang dua dan juga tanpa ada kaca mata besar di wajahnya.
Kitty tertegun melihatnya. " Ziva, Zivanya ? Serius Lo Ziva ? Bu ... Ini Ziva ? "
Bu Isma tertawa. " Iya betul dia Ziva, anak ibu. "
"Buset cantik kali Neng. " Puji Kitty.
"Jangan bilang kamu naksir aku Ki. "
Bu Isma pun tertawa.
"Bocah tengil. " Cerca Kitty
Mereka pun pergi ke rumah David.