Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru Untuk Elmira
Sesampainya di kos, Elmira langsung bersih-bersih badan sebelum memejamkan mata. Saat tubuhnya sedang bersiap-siap bepergian ke alam mimpi,dia terngiang-ngiang kata-kata bosnya.
"Hmm...rasanya capek juga kalau pulang pergi kos-kantor sejauh ini. Badanku serasa remuk redam. Apalagi tiap hari pulangnya malam begini. Ya Allah, beri hamba kekuatan. Sepertinya harus mulai memikirkan tawaran pak Jeffry," batin Elmira.
Keesokan paginya Elmira sudah bersiap-siap ke kantor. Ojek jemputannya sudah menunggu di depan kos. Hari ini lebih pagi dari kemarin karena Elmira ingin mempersiapkan diri dulu di kantor sebelum melakukan presentasi bersama Jeffry di depan pemegang saham.
Saat bersiap-siap untuk presentasi di luar kantor bersama Jeffry, rekan-rekan timnya menyemangatinya. "You can do this El...bikin mereka speechless El."
Hati Elmira pun menghangat. Dia bahagia mendapat dukungan dari teman-temannya. Jeffry pun menemuinya di lobi hotel saat akan keluar kantor bersama. Kali ini asisten Jeffry, Billy ikut bersama mereka.
Sesaat sebelum masuk mobil Jeffry bertanya, "Kamu sudah siap?"
"Insha Allah siap pak...saya sudah matangkan persiapannya sejak seminggu lalu," jawab Elmira.
Jeffry tidak membalasnya hanya senyum samar menghiasi wajahnya.
Pertemuan dengan pemegang saham berjalan 2 jam di hotel Arjuna. Banyak pemegang saham yang terkesan dengan paparan Elmira. Banyak juga yang menanyakan tingkat keberhasilannya untuk membentuk opini publik atas produk baru yang rencananya akan mereka launching bulan depan. Semua dijawab Elmira dengan paparan yang sangat komprehensif dan rata-rata mereka puas dengan presentasinya hingga mereka menyatakan kesediannya untuk mendukung project tersebut. Mereka bertiga keluar dari hotel menuju parkiran dengan senyum mengembang.
Yang tadinya ingin segera merayakan keberhasilan mereka meyakinkan para pemegang saham, sekarang terpaksa harus kembali lagi ke kantor karena Jeffry mendadak ada tamu.
Setelah jam pulang kantor, Jeffry sengaja menghubungi Elmira di sambungan extension ruangannya.
"Halo??
"Halo..iya ada apa pak?"
"Karena tadi kita tidak bisa segera merayakan keberhasilan kita di depan pemegang saham, saya ingin undang kamu untuk makan malam sekarang. Saya yang traktir," ucap Jeffry.
"Makan malamnya tapi pesan yang super enak ya pak? Hehe..becanda pak. Saya siap sekarang pak," jawab Elmira.
"Baguslah," dengan senyum lebarnya yang takkan pernah dilihat Elmira.
Mereka pun keluar bersama menuju resto langganan Jeffry. Billy, asisten Jeffry tidak ikut kali ini.
Di resto mereka diantar oleh 2 pelayan untuk menunjukkan ruangan private yang yg dipesan sebelumnya oleh Jeffry.
"Kamu sudah menikah El?" tanya Jeffry tiba-tiba.
Deg...deg..deg....jantung Elmira serasa dihantam palu. "Sudah pak," jawabnya singkat.
Jeffrey hanya mengangguk kecil mendengarnya. "Sepertinya Elmira tidak memiliki hubungan yang baik dengan suaminya. Kalau tidak, tidak mungkin suaminya tidak bersamanya," batin Jeffry.
"Bagaimana tentang kos kamu? Sudah kamu pikirkan belum tentang apa yang saya katakan semalam?" lanjut Jeffry.
"Mmm...saya sudah memikirkannya semalam pak. Walau saya masih agak takut, tapi baiklah. Saya terima jika harus mencari kos yang lebih dekat dengan kantor," pasrah Elmira.
Jeffry kali ini tersenyum dengan agak jelas. Setidaknya Elmira bisa menangkap senyum tersebut. "Tapi setidaknya tolong supaya HRD pun memberikan penjelasan tentang ini kepada rekan-rekan saya pak agar suasana kerja masih kondusif," pinta Elmira.
"Itu sama sekali bukan masalah El," jawab Jeffry. Masalahnya…......
------------ BERSAMBUNG-----------