NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Perlahan Raka membuka mata dan mendapati dirinya sedang terbaring di sebuah kamar asing.

Lelaki itu refleks membuka mata lebar-lebar dan memandangi seisi kamar.

Ia baru bernapas lega setelah menyadari berada di rumahnya sendiri, meskipun bukan di kamar pribadinya.

"Kenapa kepalaku sakit sekali?" gumam Raka sambil memijat kepala.

Raka tidak tahu mengapa bisa ada di kamar itu dan bagaimana ia pulang?

Seingatnya semalam dirinya ada di tempat hiburan malam bersama Hellen.

Dalam kesadaran yang belum utuh sepenuhnya, ia berusaha untuk bangkit.

Baru akan menurunkan kakinya ke lantai, ia sudah disuguhkan dengan sesuatu yang membuat hatinya berdenyut.

Nirma terbaring di lantai beralas sajadah. Tubuhnya masih terbalut mukena dan cadar. Di tangannya ada tasbih.

Sepertinya ia selesai menjalankan shalat malam dan ketiduran.

Bahkan dalam keadaan tidur pun ia masih memakai cadar, karena Raka melarang membukanya.

Menghela napas panjang, Raka berjongkok di sisi wanita itu. Menatapnya sebentar, dan memindahkannya ke tempat tidur dengan penuh kehati-hatian.

Beruntung tubuh Nirma yang ramping membuatnya terasa ringan.

Sebelum kembali ke kamar, Raka sempat mengelus puncak kepala istrinya itu.

****

Lantunan adzan subuh membangunkan Nirma dari tidurnya. Ia sedikit terkejut saat mendapati dirinya terbaring di tempat tidur.

Padahal tadinya ia berbaring di lantai dengan beralas sajadah. Selain itu, Raka sudah tidak berada di kamar.

"Apa Mas Raka yang memindahkan aku?"

Setelah menjalankan shalat subuh, ia menuju taman belakang dan membersihkan dedaunan kering yang berserakan.

Lalu kembali ke kamar, memunguti pakaian Raka semalam dan membawanya ke ruang cuci.

Tak lama berselang, Raka tampak menuruni tangga dan menuju dapur.

"Kamu tidak membuat sarapan?" tanya Raka.

"Tidak, Mas. Kan Mas Raka melarang saya masak."

"Maksudnya, sarapan untuk kamu sendiri."

"Saya sedang puasa, Mas."

"Oh ...." Raka mengangguk. "Semalam siapa yang membawa saya pulang?"

"Kak Bryan dan Kak Rafa."

"Ya sudah."

Tanpa kata ia berlalu pergi meninggalkan dapur. Nirma dapat mendenggar suara mobil yang menjauh dari rumah.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Nirma memilih duduk di ruang tamu. Ia meraih ponsel dan menghubungi Umi Mawar.

"Assalamualaikum, Nak." Sapaan Umi terdengar dari sana.

"Walaikum salam, Umi. Apa saya mengganggu?"

"Tidak. Umi sedang santai. Kenapa? Tumben kamu hubungi Umi lebih dulu."

"Tidak apa-apa, Umi. Hanya ingin mengobrol saja."

"Oh ...."

"Umi, apa Umi tahu siapa itu Zahra Hadiwijaya?"

Selama beberapa saat Umi terdiam. Ia baru menjawab saat Nirma kembali memanggil.

"Itu Zahra ... Adiknya Brayn. Saudara kembarnya Zayn. Kamu ingat Brayn, kan? Sahabatnya Raka, dia juga hadir di pernikahan kalian."

"Ingat, Umi."

"Ngomong-ngomong kamu tahu dari mana nama itu, Nak?" tanya Umi penasaran.

"Em... dari ... ini Umi. Habis bersih-bersih rumah. Saya dapat catatan kecil ada nama itu di sana."

"Loh... kok bisa? Catatan apa?"

"Tidak tahu. Hanya dari sana ada catatan kalau Zahra sepertinya sudah ...."

"Iya, Nak. Kejadian itu memang membuat kami semua bersedih."

"Memangnya apa yang terjadi, Umi?"

"Qadarullah, Zahra hanyut di sungai 13 tahun lalu dan sampai sekarang jasadnya tidak ditemukan."

Nirma membeku di tempat.

"Hanyut di sungai? 13 tahun lalu?"

Jantung Nirma berdegub cepat mendengar ucapan Umi Mawar.

Seingatnya, Ibunya pernah bercerita bahwa ia ditemukan di tepi sungai saat sang Ibu sedang bersembunyi dari kejaran orang-orang jahat.

"Astaghfirullah, apa yang kupikirkan? Tentu saja aku bukan Zahra, aku tidak mungkin seberuntung itu untuk terlahir dari rahim Ibu lembut seperti Bu Resha. Aku hanyalah anak malang yang dibuang orang tuaku dan kebetulan beruntung ditemukan wanita sebaik Ibu Mulan." batin Nirma.

Kenangan tentang kejadian itu pun sudah menghilang dari memorinya.

Nirma bahkan tidak tahu lagi seperti apa kejadian persisnya, yang Nirma ingat hanya bagaimana ia tumbuh bersama sang Ibu dalam persembunyian.

Memikirkan itu, hatinya seketika dipenuhi kebimbangan. Bagaimana jika Ibunya adalah orang yang sama dengan yang dicari Raka selama ini?

"Kenapa, Nak?" tanya Umi, membuyarkan lamunan Nirma.

"Tidak apa-apa, Umi. Aku hanya penasaran saja dengan kisahnya Zahra."

"Terlalu sedih untuk dikenang. Pencarian Zahra dilakukan selama berbulan-bulan, tapi tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya pihak kepolisian dan tim SAR menghentikan pencarian. Mereka mengatakan, jasad Zahra kemungkinan besar sudah hancur terbawa arus sungai selama berbulan-bulan. Kejadian itu membuat semua orang sedih, terutama Mamanya, Mbak Resha. Dia sempat mengalami depresi berat."

"Seperti apa Zahra itu Umi?" tanya Nirma semakin penasaran.

Zahra pasti anak yang sangat istimewa sampai Raka tidak bisa melupakannya. Bahkan menuliskan sebuah catatan yang begitu menyayat hati untuk Zahra.

"Dia anak paling unik yang pernah Umi temui. Tingkahnya beda dari anak perempuan lain. Biasanya anak perempuan itu sukanya boneka dan mainan. Tapi, Zahra lebih menyukai barang-barang branded seperti orang dewasa. Tas, baju, sepatu... pokoknya kalau kamu lihat, kamu pasti gemas."

Nirma terkekeh pelan.

Pikirannya membayangkan seperti apa Zahra kecil dengan penampilan modis menyerupai wanita dewasa.

"Bu Resha dan Pak Vino pasti merasa kehilangan."

"Sangat, Nak. Zahra anak perempuan satu-satunya. Setiap Zahra ulang tahun, akan digelar doa bersama. Ulang tahun Zahra kemarin saat Brayn dan Raka membawa sembako ke pondok."

Umi Mawar menghela napas panjang.

"Zahra hilang di usia 6 tahun. Andai dia masih ada, dia mungkin sudah seusia kamu."

***********

***********

1
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Konny Rianty
Muak kaliii nengok raka" bikn si raka pisah dgn Nirma thoorr" biar nyesel ntiii
Konny Rianty
Zahraaa nya" pasti Nirma itu..
lanjut Thorrr" bgs cerita nyaaaa....
Rian Moontero
lanjooot yuuukk smangaaaaat💪💪🤸🤸🤩
erlina herliani
Luar biasa
Yaya Sukmalia
bagaimana nasib Norma?
Yaya Sukmalia
seru nih .
Santy Anty
ok,,,
Konny Rianty
Bikin raka menyesal thorrr" udh nyakitin perasaan nirmaaa...
Konny Rianty
lanjutt Thorrr" sedihhh cerita nya" mdh² an raka cpt sadarrr....
omen_getih72: terimakasih sudah mampir Kak 🙏😊
total 1 replies
•§~Arkey~§•
hallo kk , aku mampir 👋🏻👋🏻
•§~Arkey~§•: sama-sama kk 😁😁
omen_getih72: terimakasih banyak Kak 🙏😊
total 2 replies
Yoona
aku mampir 😊😊
omen_getih72: Terimakasih Kak 🙏😊
total 1 replies
yanah~
mampir kak 🤗 ceritanya menarik 💪
omen_getih72: terimakasih Kak 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!