bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Apartment Tomi
" Tomi ayah tidak pernah mendidik kamu untuk menjadi seorang pengecut, kamu harus bertanggung jawab nikahi dia, atau... kami tidak akan menganggap kamu sebagai anak lagi " berang ayah Tomi.
" aarrrrhhh... kenapa kalian tidak percaya padaku, aku ini sudah berkata jujur, kami tidak melakukan apapun seperti yang ada dalam pikiran kalian " ucap Tomi yang frustrasi.
" kamu jangan jadi manusia brengsek Tomi, kamu harus bertanggung jawab, kamu ini seorang laki laki, jangan jadi pengecut.. " kali ibu nya Tomi yang berbicara.
" oke.. oke.. oke.. aku akan tanggung jawab aku akan nikahin dia " Tomi merasa terdesak, padahal sejujurnya Tomi memang menyukai Lusi, hanya saja rasa suka itu belum kuat dan berubah menjadi cinta, mungkin dengan pernikahan ini rasa cinta itu akan segera datang.
" memang seharusnya begitu, jangan jadi laki-laki yang habis manis sepah dibuang " sahut ayahnya Tomi.
" arghh... terserah kalian, ayo Lusi ini sudah malam kamu harus pulang nanti nenek mu pasti mencarimu " ucap Tomi dan langsung menyambar tangan Lusi, kedua orang tua Tomi saling bertemu pandang satu sama lain, tercetak sebuah senyuman tipis di bibir mereka masing masing, sejak dulu Tomi tidak pernah dekat dengan wanita manapun bahkan dengan sepupu wanita pun dia berjarak, sehingga timbul lah gosip tak berujung yang mengatakan kalau Tomi adalah seorang Gay atau pecinta sesama jenis.
" II... iya tuan.. Om.. tante saya pulang dulu " ucap Lusi terbata, dia masih terkejut dengan situasi saat ini, lalu dia pun mulai pamit pada orang tua Tomi satu persatu.
" mulai sekarang panggil saya ibu, karena sebentar lagi kamu akan menikah dengan anakku " ucap ibu Tomi dengan lembut, dia membelai rambut Lusi lalu memeluknya dengan penuh sayang dan juga tulus, bagaimana tidak sayang karena sebentar lagi dia akan menjadi menantu ibu tersebut, keluarga Tomi adalah keluarga terpandang ayahnya seorang polisi sementara sang ibu merupakan seorang pengusaha dibidang fashion dan mempunyai beberapa butik besar. Mereka juga sangat baik dan tidak pernah memandang kasta, sehingga wanita manapun yang akan menjadi pendamping anaknya, mereka akan selalu menerima dengan tangan terbuka, asalkan wanita itu adalah wanita yang baik.
" I.. iya nyo... eh ... ibu " jawab Lusi dengan terbata.
" tuan .. " saat akan pamit pada ayahnya Tomi, dia beneran takut apalagi melihat seragam polisi yang masih dikenakan oleh ayahnya Tomi tersebut.
" panggil saya ayah... pulang lah besok kami akan ketempat mu dan menemui keluarga mu untuk membicarakan acara lamaran nya " ucap ayah Tomi lembut namun masih terkesan tegas.
" I.. iya ayah.. " Setelah ber pamitan Tomi pun keluar dan mengantarkan Lusi, pada saat perjalanan suasana dalam mobil mendadak sepi dan juga hening.
" tidak ada hal yang ingin kamu tanyakan?? " ucap Tomi memecahkan keheningan didalam mobil, dia tahu saat ini pasti Lusi merasa syock atas kejadian yang baru saja terjadi.
" eh.. anu itu.. apakah anda serius ingin kita menikah?? " ucap Lusi
" memang nya saya terlihat becanda, lagipula setiap ucapan yang keluar dari mulut saya adalah kebenaran " ucap Tomi dengan tegas, namun dibalik ketegasan nya ada senyum tipis yang melintas di bibirnya.
" saya ingin menikah denganmu, sekaligus ingin membuktikan bahwa apa yang kamu pikirkan terhadap saya adalah salah " lanjut Tomi kembali.
" hah.. pikiran apa?? " sumpah saat ini Lusi sangat bingung dengan apa yang diucapkan oleh Tomi, dia bahkan saat ini tidak bisa berfikir apapun. Tomi menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang semakin gelap dan sepi.
" saya akan membuktikan kalau saya ini bukan Maho, atau manusia Ho mo seperti anggapan mu selama ini, saya akan membuktikan kehebatan ku di ranjang, yang pastinya akan membuatmu menjerit kenikmatan dibawah tubuhku " Lusi menelan ludahnya yang kering, apalagi saat tubuh Tomi mendekatinya, tangan Tomi meraih tengkuk Lusi dan memajukan wajah dan mencium Lusi denagn lembut. Cup..
Tomi mencium Lusi selama beberapa detik lalu melepaskan nya, selama beberapa saat mereka saling memandang.
" manis.. " ucap Tomi, lalu dia mencium kembali bibir Lusi yang sudah menjadi candu baginya sejak peristiwa di sofa tadi, lagi dan lagi Tomi ingin terus mencium bibirnya yang menggoda.
.
.
.
.
Rumah Nayla
Pagi harinya Nayla mengeliatkan tubuhnya, tanpa sengaja lengan yang menggeliat menyenggol pipi Saga, hingga membuat Saga kaget dan terbangun, Nayla langsung nyengir ketika melihat Saga yang baru saja membuka matanya.
" Sachi... aku masih ngantuk " ucap Saga sambil merengek manja. Nayla menepuk bibir Saga yang maju hingga lima centi.
" oups.. kok aku dipukul sih Sachi... sakit tahu " ucapnya makin merengek.
" geli.. ih Boo kamu ngomong kayak gitu " ucap Nayla sambil tertawa kecil.
" lalu apakah harus seperti ini hem... " Saga mengganti suara kembali ke stelan pabrik, tegas dan berwibawa.
" astaga calon suami ku ganteng banget kalau begini apalagi dengan suara nya nge bass.. aku suka banget sama kamu Boo... " ucap Nayla yang diringi cekikikan dan memegang kedua pipi Saga.
Cup.. Nayla mencium kedua pipi Saga sekilas secara bergantian, lalu dia pun beranjak ingin pergi dari ranjangnya, namun segera ditahan oleh Saga.
" mau kemana sih.. tidur lagi aja "
" aku mau nyiapin sarapan kamu sebelum pergi ke kantor "
" nggak usah... hari ini aku ingin bersama kamu saja, aku udah ambil cuti untuk beberap hari kedepan.. gimana kalau kita jalan jalan selama liburan "
" mana bisa aku kan harus kuliah.. "
" aku udah wakilkan kamu untuk cuti kuliah beberapa hari kedepan " Nayla membulatkan matanya.
" hah.. kok kamu nggak bilang dulu sama aku sih Boo " ucap Nayla sedikit kesal.
" udah sih nggak usah cemberut gitu, sekarang katakan kamu mau liburan kemana " bujuk Saga
" nggak mau... aku mau dirumah aja " jawab Nayla sedikit ketus.
" kok dirumah sih, mending juga kita liburan, katakan kamu mau kemana, ke Paris, ke Korea atau kemana saja, tinggal sebutkan maka aku akan mengatur semua nya "
" aku nggak mau... aku mau seharian diam dirumah aja sama kamu, saling menghabiskan waktu "
" baiklah ibu ratu apapun perintah darimu hamba akan laksanakan, nah sekarang ayo kita tidur lagi, nggak usah masak untuk makan kita pesan makan online saja " Saga menarik Nayla masuk kedalam pelukannya sambil mencium kepala Nayla berkali kali.
" eh tapi sebentar lagi Nadira akan pulang, sebaiknya kita bangun aku nggak mau kalau dia melihat kita dalam keadaan seperti ini " ucap Nayla yang berusaha melepaskan pelukan Saga darinya.
" udah sih tenang aja, saat ini dia lagi liburan ke Bali " Nayla mendongkakkan kepalanya dan melihat kearah Saga, lalu Saga pun melihat kearah Nayla, dan langsung mencium bibir gadis itu sekilas, kemudian memeluk Nayla kembali.
" darimana kamu tahu kalau Nadira pergi liburan ke Bali, semalam dia hanya pamit akan menginap di rumah temannya "
" aku tahu dari ponsel kamu, semalam aku tak sengaja melihat notifikasi masuk ke ponselmu dan aku membaca nya, tapi aku tidak membuka pesan itu hanya membaca lewat notif aja " ucap Saga pajang kali lebar, hanya dengan gadis ini Saga bisa berbicara banyak dan terkesan cerewet padahal jika dengan orang lain dia sangat irit berbicara. Nayla hendak bangkit dan ingin mengambil ponselnya, namun Saga segera menarik tubuh Nayla dan memeluknya dengan erat.
" tidur lagi lah, aku masih mengantuk " ucap Saga dengan pelan dan menutup matanya, hingga lima belas menit kemudian mereka pun tertidur kembali dan bangun saat cacing ditubuh mereka berteriak meminta diisi.
Nayla bangun dan melihat jam ternyata waktu sudah menujukkan pukul dua siang, setelah dia mengumpulkan nyawanya dia tersadar jika saat ini dia tidak berada dikamar nya, melainkan berada disebuah kamar mewah, namun entah dimana.
Nayla yang kebingungan akhirnya membangunkan Saga yang masih tertidur disampingnya.
" Boo.... bangun Boo.. coba buka matamu sekarang " ucap Nayla sambil membuka paksa mata Saga yang masih tertutup, karena dia mencoba menggoyangkan badan Saga namun tak berhasil membangunkannya.
" hoam... ada apa Sachi?? " ucap Saga dengan suara khas orang bangun tidur terdengar sangat seksi ditelinga Nayla, dan mengundang dia ingin mencium pria tampan itu, namun di tahan karena masih penasaran dengan tempat sekitar.
" Boo kita ada dimana sekarang?? " Nayla masih nampak kebingungan dia seperti sedang bermimpi, ketika hendak tidur dia ada dikamarnya lalu ketika dia bangun tidur sudah berada ditempat lain, bukankah ini seperti mimpi.
" di salah satu Villa milik ku, kenapa memangnya?? " ucap Saga masih dengan suara serak nya.
" loh... memangnya kapan kita kesini, bukankah tadi kita tidur dikamarku?? " ucap Nayla makin kebingungan. Pasalnya dia masih ingat terakhir kali mereka tidur dirumah Nayla kenapa sekarang jadi disini.
" aku juga tak tahu, mungkin hantu kali " Jawab Saga asal sambil terkekeh, Nayla segera mencubit perut Saga sehingga membuatnya meringis namun diiringi kekehan nya yang terasa menyebalkan untuk Nayla.
" ishhh... kamu jangan bicara sembarangan, serius ini " Nayla kesal dibuatnya, orang masih bingung malah diajakin becanda.
" jangan marah sayang... iya tadi aku yang bawa kamu kesini, kamu bilang ingin menghabiskan liburan dirumah saja, jadi aku bawa kamu kesini, walaupun bukan rumah besar tapi aku rasa tempat ini cukup untuk kita berdua untuk menghabiskan waktu liburan kita, gimana?? Kamu setuju nggak, atau kamu mau menginap di hotel saja ?? " tawar Saga sambil memainkan kedua alisnya naik turun.
" nggak usah kita disini aja tapi Boo.. tapi.." Nayla merasa sedikit malu untuk meneruskan ucapannya.
" tapi apa .. heum.. " jawab Saga sambil memperhatikan wajah Nayla dan tersenyum tipis tapi manis.
" aku lapar.. " ucapnya dengan sedikit meringis menahan malu.
" ya sudah kita pesan makanan saja, kamu ingin makan apa?? " ucap Saga sambil mengutak ngatik ponsel nya yang entah kapan dia ambil.
" apa aja yang penting enak dan mengenyangkan " jawab Nayla sambil menerangkan makan bakso dengan kuah asam manis pedas.
Ck... Nay.. Nay kenapa nggak bilang langsung sih kalau mau makan bakso, ntar kalau si Saga salah beli gimana.
" udah aku pesenin, sekarang kamu mandi gih.. biar aku tunggu makanan nya " Nayla langsung beranjak ke kamar mandi, sementara Saga dia keluar kamar dan menunggu makanan datang di ruang tamu.
aminn