NovelToon NovelToon
MY SUGAR DADDY

MY SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Sugar daddy
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Garis hidup Jossy Jeanette berubah seratus delapan puluh derajat ketika dia bertemu dengan Joshua, CEO tampan yang mendadak menjadi kekasihnya, akan tetapi hubungan mereka berdua harus disembunyikan dari siapapun sesuai permintaan sang CEO itu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Dangkalnya Pikiran

Tampak pria bernama Robert berjalan menghampiri Josua Maxim lalu berdiri dengan congkaknya.

"Apa kamu Josua Maxim ?" tanyanya sambil berkacak pinggang.

Josua Maxim terdiam sembari menatap dingin kepada Robert, tidak menjelaskan siapa dia.

"Katakan padaku siapa kamu ? Dan benarkah kamu orang bernama Josua Maxim ?" tanya Robert.

Matt mengarahkan lengannya ke arah Robert, supaya dia tidak dekat-dekat dengan Josua Maxim.

"Hai, kau ! Siapa kau ?" tanya Robert menggertak marah.

"Jaga cara bicaramu itu, apakah kau tahu siapa yang ada di depanmu ini ?" sahut Matt.

"Siapa memangnya dia ? Hah ?" kata Robert .

"Apa ?" sahut Matt dengan raut wajah membeku.

"Be-berani sekali kau bicara seperti itu pada kami ?" kata Matt panik.

"Memangnya apa peduliku ? Hah ?" sahut Robert.

"Peduliku ?!" kata Matt tertegun dengan sikap Robert yang bertingkah kurang sopan.

"Berani sekali, kau ? Siapa namamu ?" tanya Matt meradang marah.

"Memangnya apa perlunya kau bertanya tentang namaku ? Akan aku beritahu siapa namaku, kalau begitu !" sahut Robert angkuh.

"Ya, sebut saja !" kata Matt.

"Robert, namaku Robert", sahut Matt.

"Robert, baiklah, aku akan mengingat-ingat namamu dengan baik", kata Matt.

"Baguslah kalau kau ingat namaku", ucap Robert sombong.

Josua terdiam melihat sikap Robert, pria maskulin yang penampilannya sangat memikat itu terlihat menghina dirinya.

Namun Matt tidak terima dengan perlakuan Robert terhadap Josua yang seakan-akan meremehkan.

"Dengar ya, aku ini relasi bisnis dari manager Mall Maxx ini, dan aku bisa saja mengusir kalian berdua dari Mall ini jika aku mau", kata Robert.

"Siapa manager kenalanmu itu ?" tanya Matt.

"Kau tidak perlu tahu siapa dia, tapi akan aku beritahu padamu bahwa aku memiliki rekanan hubungan kuat dengan manager Mall Maxx disini", kata Robert.

"Lantas ?" sahut Matt sembari membetulkan letak kacamata yang dia kenakan.

"Karena relasiku yang luas maka aku dapat memasukkan Alfa ini ke Mall Maxx ini sebagai sekretaris pribadi tuan Josua Maxim", kata Robert bangga.

Robert menepuk keras bagian dadanya saat berbicara dengan Matt.

"Menyebalkan...", gumam Matt.

Matt terlihat kesal dengan perkataan Robert yang terdengar angkuh.

"Dia benar-benar minta dihajar habis...", kata Matt cemberut.

Josua menahan tangan Matt agar dia tidak melangkah maju, mendekati Robert.

Matt segera memalingkan muka ke arah Josua yang sedang memandanginya tajam, tampak Josua menggelengkan kepalanya pelan ke arah Matt yang tersulut emosinya atas sikap angkuh Robert.

"Kenapa, takut ? Sudah tahu kalau tidak punya kuasa disini, masih saja berlagak sombong, mengaku-ngaku pemilik Mall Maxx ini !" kata Robert.

Robert mendengus kesal seraya memalingkan mukanya ke arah lain lalu meludah ke bawah.

"Cuih !" umpatnya kesal. "Lebih baik kalian berdua segera menyingkir saja dari sini, sebelum kalian lebih dipermalukan lagi", sambungnya sok.

Matt bertambah marah dengan sikap Robert terhadap dirinya serta Josua Maxim.

Kedua tangannya mengepal erat-erat saat dia melihat ke arah Robert, dia ingin rasanya menghajar pria sombong itu sekarang juga.

Namun Josua lagi-lagi menahan Matt agar dia tidak bertindak gegabah terhadap Robert yang akan mematik pertengkaran hebat di area luar Mall ini, sebab mulai banyak pengunjung Mall yang berdatangan disini.

"Jika kau memang mempunyai rekanan di Mall Maxx ini seperti yang kau katakan itu maka panggilah manager itu kemari", kata Josua.

Josua yang sejak tadi diam saja, dia mulai angkat bicara seraya melangkah maju, menghampiri Robert yang berdiri congkak.

"Untuk apa ?" tanya Robert lalu tertawa keras.

"Agar kami semua yakin kalau kau mempunyai rekanan bisnis dengan manager Mall Maxx ini", sahut Josua.

"Apa kau ingin diusir dari Mall Maxx ini oleh manager itu ? Hah ?" kata Robert masih dengan sombongnya.

"Diusir ? Tidak, aku tidak takut karena hal itu, tapi sebaiknya saja kamu segera memanggilnya kemari sebelum semua security di Mall Maxx ini menendang pantatmu jauh-jauh dari sini !" sahut Josua tajam.

Josua menatap sangat dingin ke arah Robert.

"Namamu siapa tadi ?" tanya Josua sembari menggaruk-garuk bagian belakang telinganya.

"Robert !" sahut Robert dengan membusungkan dadanya.

"Oh, iya, Robert..., aku baru mengingatnya, aku sempat lupa tadi kalau namamu adalah Robert...", kata Josua Maxim.

"Kenapa ?" tanya Robert.

"Panggil saja manager Mall Maxx itu, untuk datang kemari karena aku ingin tahu, siapa manager yang mengaku-ngaku sebagai rekanan bisnismu itu !" sahut Josua.

"Apa ? Mengaku-ngaku, katamu ?" kata Robert mematung diam.

"Yah, seperti itulah kira-kira maksud dari ucapanku ini", ucap Josua datar.

"Kalian tidak mempercayai aku, rupanya, ya ???" kata Robert semakin kesal dengan ucapan Josua.

"Daripada kau difitnah mengada-ada saja, maka kusarankan padamu, lebih baik segera kamu panggil manager Mall Maxx ini kemari", ucap Josua mengulangi lagi permintaan nya kepada Robert.

"Apa kau bilang ? Berani betul kamu berkata kurang ajar seperti itu padaku !" kata Robert.

Wajah pria bernama Robert berubah merah padam karena menahan emosinya.

"Mengapa ?" tanya Josua tajam.

Josua Maxim menatap dingin kepada Robert seraya berucap.

"Akan lebih baik jika kamu beritahukan pada kami tentang kolegamu di Mall Maxx ini, dan kami sepakat mempercayaimu", kata Josua.

"Dia sangat sibuk, aku tidak ingin mengganggu dia bekerja", ucap Robert.

"Bukankah kau bilang Alfa, adikmu itu dipilih sebagai sekretaris pribadi bagi Josua Maxim, maka tunjukkan pada kami kebenaran ucapanmu itu", kata Josua.

Josua menaikkan kedua alisnya ke atas seraya menatap dingin.

"Rupanya kau tidak mampu memenuhi permintaan kami", kata Josua tersenyum tipis.

"Kalian meragukan ucapanku lantas apa imbalannya jika aku berhasil meminta manager Mall Maxx ini datang kemari", kata Robert.

"Aku akan membayar hutang sepuluh miliar milik Jossy kepada kalian kontan", sahut Josua.

"Apa ?" kata Robert.

"Kenapa kau ragu dengan ucapanku ?" tanya Josua.

"Mana mungkin kamu mampu membayar hutang sepuluh miliar itu, sedangkan kau sendiri tidak memiliki apa-apa atau bukti bahwa kau adalah Josua Maxim, pemilik Mall ini", sahut Robert.

Robert masih memandang sinis kepada Josua Maxim, meragukan identitas asli laki-laki berwajah tampan itu.

"Yang benar saja, kau bercanda rupanya", kata Robert tertawa mengejek.

"Untuk apa aku bercanda, aku bukanlah tipikal orang yang suka main-main karena aku orang yang sangat serius", sahut Josua.

"Seandainya kau tahu berapa gaji yang akan diterima Alfa nanti setelah dia diangkat sebagai sekretaris pribadi tuan Josua Maxim yang asli", kata Robert.

Tiba-tiba Alfa menyela ucapan Robert.

"Kakak, sudahlah, kita tidak perlu lagi berdebat panjang lebar, biarkan saja mereka berpikiran dengan daya khayal mereka sendiri", ucapnya.

"Alfa..., adikku sayang, betapa beruntungnya dirimu bisa dipilih menjadi sekretaris pribadi tuan Josua Maxim dari ribuan pelamar yang datang", kata Robert.

"Tentu saja aku sangat beruntung karena bisa dipilih menjadi sekretaris pribadi tuan Josua Maxim", ucap Alfa.

"Apalagi bayaran yang akan kamu terima tidaklah main-main, sekitar tiga puluh miliar", kata Robert.

"Yah, itu bukanlah nilai uang yang banyak bagi tuan Josua Maxim karena dia adalah pria terkaya di negera ini, wajar saja jika Josua bukan orang sembarangan", ucap Alfa.

Alfa masih menyangsikan kata-kata Josua Maxim bahkan meragukan kalau laki-laki tampan itu adalah Josua Maxim, pemilik Mall Maxx terbesar di negara ini.

"Sebaiknya kita tidak usah meladeni mereka berdua yang penipu ini, dan segera tangkap saja keponakan Zieya itu sekarang, kakak", lanjut Alfa.

Alfa memandang menghina kepada Josua Maxim lalu menoleh pelan ke arah Jossy Jeanette yang sedari tadi berdiam diri.

1
Andina Spencer
keren thor 😍😍😍😍
Andina Spencer
wah, mau juga donk, dapat my sugar daddy kayak gini, selain muda dan tampan, juga tidak pelit, penyayang pula 😍😍😍😍
Andina Spencer
seru kali, yak, punya pasangan CEO seperti ini, seneng aja punya suggar daddy setajir dan tidak pelit kayak gini,
Andina Spencer
lucu ceritanya ini thor, suka banget 🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thaks you, terimakasih atas dukungannya serta komentarnya, ya
total 2 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
sunshine wings
Dari bab 1 hingga ke bab 20 ini aku ga tau pasti yang mana benarnya tentang uang 10 miliar itu. Apa benar ya tante Zeya yang meminjamnya ato gimana? Boleh author tolong bantu jelaskan ato belum sampe masanya ato akunya yang terlepas pandang.. Maaf yaa thor.. ♥️♥️♥️♥️♥️
Reny Rizky Aryati, SE.: oh, iya, akan saya tanyakan perihal ini pada Zieya, sebentar tante
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas kesediaannya berkunjung kemari 🎂
total 3 replies
Nick
Hello Thor, how is this story going?
Nar Sih
cerita nya kok kejar,,terus kak ngk seru
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you Nar sih atas komentar nya serta dukungan nya, ya, salam kenal dari penulis ✍️
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 3 replies
Nar Sih
masih mengikuti kak
Nar Sih
mampir kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!