Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Tidak satupun orang yang berpikir jika anak kedua akan berputar-putar di desa dingzhou. Betapa putus asa dia ketika menyadari keduanya tidak ada di desa lagi.
Wajah putus asanya tercermin yang membuat bulan mengerutkan kening.
"Bulan,paman pikir mereka sudah pergi.Kita terlambat"Kata Zhangkai lirih.Segala harapan yang dia kubur di dalam hati, segera lenyap menjadi buih.
Dia terlambat, sangat terlambat.
Bulan sudah menduga ini sejak lama. Jelas orang-orang akan pergi meninggalkan Desa, lalu apa yang diharapkan dengan desa yang sudah kosong.
"Paman bukankah mereka akan pergi ke kota Yang? Mari pergi ke sana, mungkin kau akan beruntung menemukan keluarga dan istri mu kembali"kata bulan pelan.
Dia orang asing yang tersesat tidak tau akan pergi kemana.Dalam kata kata nya,dia ingin mengikuti Zhangkai tapi apa mungkin.
"bulan jika paman pergi,mau kah kau ikut? Jika kau tidak punya keluarga, Paman akan jadi keluarga mu mulai sekarang itu pun jika kau mau"
Zhangkai mendengar kisah menyedihkan bulan.Dalam perjalanan dia kehilangan ayah dan ibu.Dia memiliki saudara kandung yang sudah menikah.Tapi hati mereka terlalu hitam, bulan yang malang di jual dengan sekantong beras.
Dia beruntung bisa kabur tapi tidak mungkin kembali lagi kepada keluarga aslinya.
Zhangkai mengerti dan dia berbicara tulus.Bulan masih seusia dengan Aqing putri nya.Jika Aqing masih ada, mereka bisa menjadi saudari.
Mata bulan bersinar lagi,di menarik tangan Zhangkai dengan keras dan berkata dengan nada bahagia."baik paman,aku.. aku ikut paman ya hehe"
Keduanya tertawa dan segera merencanakan ulang perjalanan ke kota Yang.
Saat ini beberapa kelompok orang datang menjarah desa Dingzhau. Ada beberapa dari mereka berpikir untuk bermalam di desa ini menggunakan rumah yang sudah kosong sebagai penutup.
Mungkin semuanya berpikir akan menemukan sesuatu yang bisa dimakan tapi sayang hal itu tidak ada sama sekali.
Zhangkai hanya berpikir untuk meninggalkan Desa, sampai dia mendengar seseorang yang menempati rumah tetangganya dengan mengutuk.
"Sialan tidak ada satupun makanan,apa penduduk desa ini semua nya sudah mati?"
"Kapan kita bisa makan, hah!!"
Tangisan anak anak terdengar dari rumah itu.Rata rata mereka menyebut kan kata lapar.
Perut Zhangkai juga segera mengerutu.
Glu ..glu ...glu...
"Sialan kalian,apa makanan bisa keluar dari udara kosong?A Yan,apa kau tidak ingin hidup lagi?"
Segera ada suara wanita ,"Suami ku,aku.. Aku akan pergi menggali sayuran liar dulu tapi putri kita demam. Bisakah kau menunggunya sebentar?"
Suara wanita itu terlihat begitu menyedihkan tapi tidak menimbulkan rasa simpati bagi pasangannya. Hanya ada kata makian yang terdengar .
"Omong kosong, jika kau tidak berguna untuk apa aku menikahimu. Pergi bawa putrimu bersama untuk menggali sayuran liar dikaki gunung.Oh kulihat gunung itu masih hijau mungkin masih ada banyak makanan di sana .Pergilah kau mencarinya aku lelah"
"Suami ku, biarkan aku pergi tapi putriku tidak bisa dia sudah demam sejak dua hari aku khawatir otaknya terbakar"
"Ahhh... menikahimu adalah kesialan untukku selama tujuh kehidupan. dasar wanita yang tidak berguna"
Segera ada suara benturan dan pekikan terendam di dalam rumah itu.Zhangkai yang mendengar itu tidak membantu tapi mulai teringat sesuatu.
Makanan di gunung.
Keluarga Ding bukankah menyerut sagu sebagai perbekalan.Dia juga bisa melakukannya sementara orang lain tidak berani naik ke gunung.
Mata Zhangkai segera berbinar cerah. Dia membisikkan beberapa kata kepada gadis bulan dan membuat Gadis itu setuju.
Seorang gadis muda yang tidak memiliki pegangan apapun, hanya bisa menurut kepada pria yang tidak dikenalinya.
Tapi dia juga tidak berdaya.
"Paman aku tau"kata Bulan.
Zhangkai berjalan ke arah pegunungan yakrab.Semetara bulan hanya bernisiatif mengikutinya dari belakang. Sama seperti Zhangkai perutnya juga sudah kosong. Dia sudah sangat lemah bahkan merasa tidak bisa menggerakkan kakinya sama sekali.
Tapi untuk tinggal di tempat yang tidak dikenal dia khawatir hidupnya tidak akan lama.
Ketika keduanya tiba di gunung, sebenarnya sudah beberapa orang yang sudah memasuki gunung itu. Jejak kaki terlihat di sana-sini. Ada juga beberapa pepohonan yang kulitnya di potong.
Ngomong ngomong Zhangkai merasa naif.
Kau tau tanpa uang dan makanan dia mulai menikmati pasta kayu.
Bulan yang sudah berjalan selama beberapa minggu sebenarnya memperkenalkan dia, apa itu pasta kayu.
Ini adalah kulit pohon muda, dia direbus dua kali, setelah itu di tumbuk halus dan di rebus lagi sampai menyerupai pasta.
Rasanya tidak enak dan berwarna hijau tua.
Zhangkai tidak memiliki pilihan waktu itu dan dia hanya memakannya untuk mengisi perut.
Baru dia baru jika jadi pengungsi sangat kasian.
"Hei siapa kau? tiba-tiba saja seseorang menyapanya dari belakang. pria ini tampak ramah meskipun memiliki kulit kering dan tubuh yang juga kurus layaknya para pengungsi.
Zhangkai tidak bisa mempercayai orang Setelah dia mengalaminya sendiri. Dipaksa pun dia tidak akan pernah mengakui jika Dia berasal dari desa Dingzhau .
"Halo saudaraku,kami baru tiba. Mana tahu ada barang yang bisa dimakan di gunung hehehe"
Pria ini percaya saja dengan apa yang dia katakan. Cukup banyak orang yang datang dari tempat yang tidak diketahui. Rata-rata dari mereka juga adalah orang asing.
"Gunung di sini masih asli dan hijau. Kupikir masih ada beberapa hewan yang bisa dimakan di dalamnya.Apa mungkin ada kelinci atau ular kecil. Meskipun tidak banyak daging mereka cukup enak di bandingkan dengan kulit pohon " katanya dengan senyum licik yang jelas.
Aku mau tau,apa kau ingin bekerjasama ?" tambah nya lagi.
"Kerjasama apa?" tanya Zhangkai.
Pria ini melirik Bulan yang berlindung di belakang punggung Zhangkai.Dia menyimpan niat buruk tapi tetap berkata dengan nada biasa."Aku mengumpulkan orang untuk menarik babi hutan atau yang lain. kita hanya perlu menarik perhatian hewan itu dan mengarah mereka ke dalam jebakan sebelumnya. Jika berhasil , semua akan dibagi sama rata"
Tawaran yang bagus tapi Zhangkai tidak bersedia.Dia kurang makan tapi dia bisa mencari makanan sendiri alih alih berkerja sama dengan orang yang tidak di kenal.
Apalagi ini adalah Desa kelahiran nya.Dia akrab dengan hal hal di gunung ini.Lagipula ada Bulan yang menjadi tanggung jawabnya sekarang.
Seorang gadis sangat rentan terhadap pelecehan.
"Tidak aku tidak ingin bergabung. Aku akan mencarinya sendiri"ungkap Zhangkai.
Wajah pria ini segera berubah, seperti nya dia tidak berharap Zhangkai akan menolak pesona daging.
"Kau tidak mau, kenapa?"
"Hewan buas berbahaya, lebih baik mencari sayuran liar saja"jawab Zhangkai sekenanya.
Tapi dia. Tidak bohong,ada bahaya ketika orang nekat untuk memancing babi hutan. Dia tidak ingin menanggung resiko karena masih ada keluarga yang menunggunya. Mengenai makanan dia tahu di mana tempat ubi jalar berada.
Jadi dia lebih suka menjadi seorang pengecut di bandingkan dengan laki-laki dengan keberanian yang tidak perlu .
Mau mati pergi saja sendiri jangan ngajakin orang.
Pria itu tidak lagi tersenyum tapi dia memandangnya dengan mata yang menuduh.
"Kupikir kau pria sejati tapi nyatanya hanya pria lembek. Dengan perilakumu semacam ini kau pantas mati"
Dengan cepat topeng pria baik itu dirobek. Nyatanya kelaparan membuat hati nurani semua orang terbaca secara transparan.
" Saudara ku aku tidak akan melakukan tindakan bunuh diri hanya untuk membuktikan aku adalah pria sejati. Kau adalah pria baik dan termotivasi,aku tidak akan mengganggu mu"
Zhangkai mundur,dia berjalan dengan cepat karena tidak ingin memprovokasi orang lain.Tapi saat ini semua orang memiliki hati berdarah dan tidak memiliki kesabaran.
Zhangkai yang tidak ingin memprovokasi orang lain tidak akan pernah menduga jika pria itu mengangkat pisau patah nya dan segera menyerang.
Das.
Serangan tiba-tiba ini membuat jangkai lengah. Tapi untung saja dia bukan pria yang tidak memiliki insting. Hampir satu bulan di jalanan dan dia juga memiliki pengalaman bertahan hidup.
Satu tebasan tidak terduga itu dihindari hanya dengan menghindar sedikit ke samping.
Hal ini memantik kemarahan penyerang , dia marah dan segera berteriak,"saudaraku majulah, ada mangsa gemuk"
Sreg ..
Wisss..
Segera lusinan pria yang tidak dikenal keluar dari semak belukar.Bulan yang tidak tahu apa-apa mendapatkan krisis di dalam hatinya.
"paman berhati-hatilah," katanya dengan gugup.
Zhangkai segera meringis dan mundur satu persatu tapi lawannya malah maju dan tertawa terbahak-bahak.
"saudaraku, orang ini tidak punya uang, Apa kau mengincar gadis di sebelahnya?"
"Hei kau benar hahaha"
Lusinan pria memandang bulan seperti makanan cepat saji.Semua orang tertawa bahagia.Mereka membayangkan bulan yang menangis di bawah Kungkungan mereka nanti.
Pasti legit dan hangat.
Wah wah wah.
Berbagai kata kata kotor terlontar begitu saja.
Segera bulan menelan ludahnya. Dia tidak berbicara apapun untuk membuat rasa keberadaan pudar di sini. Tapi kenapa orang-orang masih memperhatikannya.
Zhangkai segera tahu maksud mereka , Dia berkata,"semua orang dalam masalah sekarang. Tapi itu bukan berarti tidak ada penegak hukum. Apa kau tidak tahu ikut dihukum mati? berani-beraninya mencoba melakukan kejahatan di siang bolong"
Kata-kata Zhangkai membuat semua orang tertawa lagi. Di sini jumlah mereka kurang dari dua puluh orang. Zhangkai hanya bersendirian dan dia masih harus melindungi gadis kecil di belakangnya.
Gadis ini tidak begitu cantik tapi melihat perawakannya yang cukup bersih dibandingkan dengan para wanita-wanita penyintas membuat semua orang menelan ludah.
Gadis ini bisa di lecehkan dan bisa di jual juga setelah bosan.Jika makanan tidak cukup, kulit lembut nya masih bisa mengisi perutmu.
Ini adalah kemenangan di dalam hidup.
"Hei Paman, kami tidak ingin melakukan kejahatan tapi kau juga harus menyerah. Saat ini memiliki hati yang baik juga tidak bagus.Putri mu ini,hei, ckckck"dengus nya
Dia melirik bulan yang bersembunyi di balik punggung Zhangkai dengan licik.
"Lumayan" pikir nya.
"sikap paman melepaskannya Kami juga akan melepaskan Paman. Tidak ada kebencian diantara kita hehehe"tambahnya lagi dengan serius.
Dia pikir metode ini cukup bagus.Zhangkai adalah pria di atas 30-an dan dia sudah cukup tua di era ini. Mana mungkin tubuh tuanya bisa melawan pria muda dengan jumlah yang banyak.
ini juga yang dipikirkan oleh Bulan.
Dia tidak memiliki hubungan darah apapun dengan Zhangkai, jadi mudah untuk Zhangkai menyerahkannya.
Rasa takutnya merambat dan ingat bagaimana klan nya pergi meninggalkan dia setelah orang tuanya meninggal.
Bahkan saudara-saudaranya..
Jangan dipikirkan lagi.
Jika saudara-saudaranya itu tega melakukannya. Jadi bagaimana pria separuh baya yang baru dia kenal mempertahankannya.
Ini tidak mungkin kan.
Bulan merasa dia tidak memiliki harapan lagi. Air matanya hendak turun saat itu juga .Tapi dia tidak menyangka Zhangkai menatap semua orang dengan rasa takut di masih tersisa.
Tapi dia masih berbicara," Ini tidak bisa di lakukan.Kalian binatang berkaki dua,apa kalian tidak punya ibu dan saudari di rumah?"
Bulan tercengang tapi pihak lawan segera beraksi.
"Penawaran yang bagus tidak diberikan dua kali"
Segera dia maju menerjang ke arah Zhangkai.Zhangkai adalah pria tua tapi di era modern dengan usianya itu dia masih memiliki potensi yang tidak ada habisnya.
Karena dia melakukan pekerjaan di ladang dan sebagainya, staminanya tidak kalah dengan pria muda di depannya ini.
"Bulan menyingkir jika ada kesempatan kabur lah"
Bulan segera mundur bukan karena dia takut tapi dia tidak ingin menjadi beban dari Zhangkai.
Satu tebasan dari pria itu tidak berhasil, malah Zhangkai berhasil memukul lututnya dengan satu tendangan di lutut kiri.
Karena jumlah orang yang banyak, Zhangkai tidak berhenti meski pihak lawan sudah terjatuh karena rasa sakit. Dia menghentakkan kakinya lagi di lutut lawan sampai terdengar suara tulang patah.
Krak...
Akhhhhhh...
Pria itu bergumul di tanah dan berguling-guling. Serangan itu berhasil memecahkan tempurung lututnya.
Dua lagi yang berdekatan segera dihantam dengan pisau patah. Pisau ini adalah milik lawan yang saat ini sedang berguling-guling di tanah.
Tapi sekarang pisau ini berada di genggamannya dan berhasil melukai dua orang dengan sabetan di perutnya dan dipelipis lawan nya
Dengan tiga orang yang terluka, para pria yang tersisa di belakang segera mundur. Tadinya mereka merasa Zhangkai adalah pria tua yang bisa di mainkan sesuka hati.Tapi mereka sebenarnya sedang meremehkan musuh.
Mereka miskin tapi masih ingin hidup.
Segera gerakan Zhangkai yang membunuh monyet menakutkan ayam berhasil.
Musuh segera menjauh tapi mereka tidak pergi.
Zhangkai mundur satu persatu dan dia mengacungkan pisau tajam ke arah mereka. "Sejauh ini aku sudah membunuh lebih dari dua ratus orang .Aku tidak takut untuk menambah jumlah korbanku"katanya dengan mata yang cukup serius.
Semua orang terkejut dengan apa yang diucapkan dan mereka percaya begitu saja. Untuk bisa hidup di dalam perjalanan pengungsian ini semua orang harus memiliki bakat tertentu.
Salah satunya adalah membunuh.
Jika kau tidak membunuh maka kaulah yang akan terbunuh.
Mereka sangat takut tapi tidak berpikir jika Zhangkai bukanlah pengungsi seperti mereka. Dia tidak datang ke sini untuk mencari perlindungan tapi sebenarnya hanya pulang ke desa asal.
Dan tentang pembunuhan yang dia katakan sebenarnya hanya melibatkan, ayam dan bebek yang selama ini dia potong ketika tahun baru.
Bulan juga tidak mengerti itu ,tapi anehnya dia tidak merasa takut.
Zhangkai memang tidak memiliki hubungan darah. Tapi selama mereka bergaul dia mendapati jika Zhangkai memiliki karakter yang baik.
Melihat semua orang mulai mundur dan memperlihatkan mata ketakutan.Zhangkai segera menarik Bulan dan mereka buru-buru pergi dari tempat berdarah itu.
Sukses menakutkan lawan, Zhangkai hampir ketawa melihat lusinan pemuda yang ketakutan tadi tidak berani mengikutinya.
"Hei katakan siapa yang sekarang menjadi penakut, Hem"
"Bulan lari cepat "
Musuh terlihat shock tapi pasti tidak akan lama.Jangan tunggu orang jahat sadar.
Bulan tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Zhangkai. Dia berlarian bersamanya seperti orang gila.
Zhangkai sendiri berlari seperti prustrasi namun sebenarnya dia tahu di mana akan pergi. Ini adalah pegunungannya ini adalah Desa tempat dia lahir dan dibesarkan.
Jika lawan ingin membunuhnya di desanya sendiri maka mereka akan sesat terlebih dulu.
Zhangkai pertama-tama berlari ke area di mana biasanya ada begitu banyak jebakan para pemburu di desa mereka.
Dia mungkin bukan seorang pemburu tapi dia sudah cukup akrab dengan jebakan ini.
Beberapa tanda ditanamkan di sini agar penduduk desa tidak mengalami kecelakaan saat itu. Tapi saat ini jebakan ini adalah penyelamat hidupmu.
Saat Zhangkai sedang berlarian menyelamatkan hidupnya, Adinda menarik Along dan Ahong untuk melihat kondisi di luar gua.
Akhir akhir ini ditemukan ada beberapa penyintas yang mencoba masuk ke hutan. Ini sangat wajar karena pegunungan masih sangat rimbun.
Orang-orang begitu ingin menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Mereka terkadang tidak khawatir menemukan binatang buas.
Akibatnya Adinda memerintahkan keluarga Ding tidak keluar sama sekali dari gua.
Mereka tidak khawatir dengan hewan buas tapi khawatir dengan para penyintas yang sembarangan.
Sekarang Adinda yang sudah tua berbaring di semak semak.Dia tidak berniat untuk bertarung dengan siapapun.
Dia sudah tua ok.
Meskipun jiwanya masih muda tapi putranya pasti tidak akan percaya . Alih-alih keluar sendirian mencari informasi, Putra dan keponakannya mengikuti dari belakang.
Dia sudah berkeliling dari pagi dan jelas melihat beberapa penyintas yang kurus kering.
Beberapa penyintas ini melihat keberadaan Adinda.Mereka berpikir jika Adinda dan kelompoknya adalah para pengungsi dengan niat yang sama.
Untung nya Adinda memaksa semua orang memakai pakaian yang compang camping.
Jadi dengan mudah dia membohongi para pengungsi yang malang.
Setelah beberapa jam berkeliaran ketiganya berinisiatif untuk berbaring di semak belukar.
Niatnya hanya untuk istirahat sebentar tapi tak di sangka mereka melihat sesosok yang familiar sedang berlari seperti dikejar babi hutan.
Ini adalah Zhangkai.
terus lanjut update nya thorr
terus lanjut update nya thorr