NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harapan Palsu

Winda merasa malu setengah mati setelah Bisma membisikkan sesuatu, lalu menjauh darinya tanpa memberikan kecupan seperti yang sempat dia harapkan. Jika bukan di bibir, setidaknya di kening, begitulah pikir Winda. Tapi ternyata, Bisma sama sekali tak meninggalkan jejak apa pun di wajahnya.

Saking malunya, wanita itu bahkan tak berani lagi melihat ke arah Bisma. Bahkan, sampai mereka pamit pulang, Winda terus saja membuang muka setiap kali beradu pandang dengan suaminya itu.

"Bunda duduk di belakang, ya. Arsen pengen ngobrol berdua dengan Ayah," pinta Arsen ketika mereka hendak masuk ke mobil.

"Siap, Sayang," jawab Winda sembari membukakan pintu untuk bocah kecil itu.

Setelah Arsen duduk dengan nyaman dan Winda juga sudah memasangkan sabuk pengamannya, wanita itu kemudian menutupkan pintu mobil dengan pelan. Ketika hendak berbalik, Winda dibuat terkejut karena ternyata Bisma masih berada di belakangnya.

"Silakan," kata Bisma yang membukakan pintu bagian belakang untuk Winda.

"Terima kasih," balas Winda yang lagi-lagi dengan mengalihkan pandangan, tak mau menatap Bisma hingga dia tak menyadari senyuman yang terulas di bibir lelaki itu.

Winda masih saja terdiam di bangku belakang. Sementara di bangku depan, Bisma dan Arsen terdengar mengobrol dengan seru meski obrolan tersebut dikuasai oleh Arsen. Banyak hal mereka berdua bahas, tapi wanita itu tak bisa menangkap apa yang kedua lelaki berbeda generasi itu bicarakan.

Fokus Winda justru tertuju pada bisikan Bisma tadi ketika mereka berdua berada di ruang ganti. "Jangan berharap lebih dariku dan jangan jatuh cinta padaku jika kamu belum mengenalku lebih jauh. Karena bisa jadi, aku tak seperti apa yang kamu pikirkan dan harapkan. Aku nggak mau kamu kecewa dan menyesal nantinya."

Winda jadi berpikir, apakah sikapnya yang mulai menunjukkan ketertarikan pada Bisma begitu kentara hingga laki-laki itu dapat menebak isi hatinya? Sejujurnya, Winda memang mulai dapat membuka hatinya untuk Bisma meski sikap laki-laki itu masih saja sulit dia tebak.

Bisma memang sangat irit bicara setiap kali berhadapan dengan Winda. Sangat berbeda jika dengan Arsen atau Nicholas. Atau, dengan Ira seperti yang tadi dia lihat sendiri.

Selain itu, sikap Bisma juga selalu dingin dan seolah tak peduli dengan keberadaan Winda. Namun, terkadang Bisma juga memberikan angin segar, seolah Winda begitu berharga.

"Memangnya, siapa dia? Kalau dia nggak menjelaskan padaku tentang keluarga atau pun masa lalunya, bagaimana aku bisa mengenalnya? Tau, ah. Pusing mikirin dia!" batin Winda yang kemudian memilih memejamkan mata.

"Bun. Mau makan dulu, nggak?"

Suara Arsen membuat Winda membuka matanya. "Terserah kalian aja, Sayang."

"Tapi kata Ayah jika Bunda nggak capek, Ayah pengen makan masakan Bunda," kata Arsen sambil melirik sang ayah.

Bisma yang tak tahu menahu dengan rencana Arsen, menautkan kedua alisnya. Lalu, laki-laki itu geleng-geleng kepala sendiri.

"Iya, Sayang. Nanti Bunda masakin, ya."

"Hore!" Jawaban kesediaan Winda, membuat bocah laki-laki itu berseru, senang.

Setibanya di apartemen, Winda segera menuju dapur. Tentunya setelah bertanya pada Arsen, anak itu mau dimasakin apa.

"Masak apa, ya," gumam Winda setelah membuka lemari pendingin. Dia nampak bingung karena jawaban Arsen tadi, terserah padanya mau dimasakin apa pun akan dimakan.

"Bikin capcay aja, deh, yang cepet." Winda kemudian mengeluarkan bahan yang hendak dimasak.

Sambil menyiapkan bahan, Winda teringat kembali dengan bisikan Bisma tadi. "Apa iya, aku harus mengorek informasi mengenai Mas Bisma dari Mas Nicky? Nggak-nggak. Dia pasti nggak mau cerita. Atau, aku sewa detektif saja."

"Kalau masak, jangan sambil melamun."

Suara Bisma yang tahu-tahu sudah berada di dapur, berhasil mengejutkan Winda. Karena terkejut, Winda yang sedang mengiris bawang merah tak sengaja tangannya tergores pisau hingga wanita itu pun menjerit tertahan. "Aw!"

"Hati-hati, dong," kata Bisma dengan tatapan khawatir.

Winda kembali terkejut ketika Bisma tiba-tiba meraih tangannya, lalu mengulum jemarinya yang berdarah. Winda sampai tak bisa berkata-kata, mendapatkan kejutan seperti itu dari Bisma.

Rasa hangat di ujung jarinya yang dikulum Bisma, menjalar ke seluruh tubuh hingga membuat Winda menjadi berdebar. Debaran di dadanya bahkan semakin kencang ketika Bisma kemudian menatapnya dengan dalam.

"Apa masih perih?" tanya Bisma dengan suaranya yang terdengar penuh perhatian hingga mampu membius Winda.

Karena tak ada jawaban dari Winda, Bisma kemudian meniup jari wanita itu, lalu mengecupnya dengan lembut. Apa yang dilakukan Bisma, membuat Winda terpana. Dia merasa begitu diperhatikan dan disayang.

"Tunggu sebentar dan jangan pegang apa pun!"

Bisma bergegas meninggalkan Winda yang masih mematung di tempatnya semula. Tak berapa lama, laki-laki itu telah kembali dengan kotak P3K di tangan. Dengan telaten, Bisma kemudian mengobati luka kecil di jari Winda dan menempelkan plaster di sana.

"Sudah, kamu duduk aja di sana!" Perintah Bisma kemudian.

"Tapi, Mas —"

"Biar aku aja yang melanjutkan," sergah Bisma.

Winda mengedikan bahunya, lalu duduk di meja makan seperti yang diperintahkan Bisma. Sementara Bisma segera menggulung lengan bajunya hingga sebatas siku sebelum melanjutkan mengiris bawang merah.

Dari tempat duduknya, Winda dibuat terpesona dengan apa yang dilakukan Bisma. Winda dapat melihat betapa cekatan laki-laki itu mengeksekusi bahan-bahan yang tadi dia siapkan.

"Benar-benar suami idaman." Tanpa sadar, Winda menggumam.

"Kamu mengatakan apa barusan?''

Pertanyaan Bisma membuat Winda tersadar jika sedari tadi dia sama sekali tak mengalihkan tatapan dari suaminya itu. Buru-buru dia buang pandangan ke tempat lain. Namun, hanya sekejap saja karena setelahnya Winda memberanikan diri menatap Bisma. Bahkan, wanita itu beranjak, lalu mendekati Bisma yang masih memasak.

"Mas. Boleh aku menanyakan sesuatu?"

"Hem."

"Dimana kedua orang tua Mas?"

Bisma menghentikan sejenak aktivitasnya, lalu menoleh ke arah Winda. "Apa sewaktu penghulu membacakan identitasku, kamu tidak menyimak?"

Winda terdiam seperti mengingat-ingat sesuatu. "Oh, iya. Maaf, aku lupa jika orang tua Mas sudah nggak ada," sesal Winda setelah mengingat jika ayah Bisma sudah almarhum.

"Tidak masalah," balas Bisma. "Apalagi yang ingin kamu ketahui tentangku?"

"Mamanya Arsen —" Winda nampak ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Em ... maaf. Lupakan saja," lanjut Winda.

"Kenapa? Tidak masalah, kok, jika kamu ingin tahu tentang mamanya Arsen. Tapi jika kamu ingin bertemu dengan mamanya Arsen, nggak bisa." Bisma menghela napas panjang kemudian setelah mengatakan demikian. Laki-laki itu seperti menahan sesak di dada.

Winda mengangguk-angguk dan tak ingin bertanya lebih lanjut, kenapa dia nggak bisa bertemu dengan mamanya Arsen. Winda hanya berpikir, jika mungkin Bisma sudah menutup masa lalunya bersama mamanya Arsen.

"Ada lagi?" tanya Bisma ketika Winda masih berdiri di sampingnya.

"Apa Mas Bisma belum ingin menceritakan tentang pekerjaan Mas?"

Bisma mematikan kompor, lalu menatap Winda. "Setelah resepsi pernikahan kita, aku akan ceritakan semuanya. Tapi sebelumnya, kamu harus mau berjanji padaku."

"Berjanji untuk apa?"

Bisma mengikis jarak, lalu mengungkung Winda di meja dapur dan tatapannya mengunci kedua netra wanita yang telah sah menjadi istrinya itu.

"Jangan PHP, Mas! Katakan saja, aku harus berjanji untuk apa!" tegas Winda yang tak ingin tertipu lagi dengan sikap Bisma.

Bisma tersenyum samar. Lalu, laki-laki itu menoleh ke sembarang arah untuk beberapa detik. Winda pun tersenyum masam karena meyakini jika Bisma memang hanya memberinya harapan palsu saja.

Cup ...

Tiba-tiba, sebuah kecupan mendarat di kening Winda hingga membuat wanita itu terpaku.

bersambung ...

1
Sonya Kapahang
Nah kan.. pura² gila doang niy si Lisa..
Jgn smp deh Bisma kelamaan percaya sm perempuan ulet kadut modelan Lisa begini.. Cepet kebongkar deh kelakuannya.. 😡😡😡
Nar Sih
nah lo nih moga,,ini istri nya ronald yg dtg buat tangkap bsh kebohongan juga perselingkuhan mereka ,lisa,,dsr perempuan sinting yg pura,,gila lanjut kak thorr lgi seru ,,nya👍🥰
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!