Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18 Delita
"Pak, Marni menelpon"
Johan menyerahkan ponselnya pada Tantra.
"Ada apa Marni? Apa terjadi sesuatu dengan Amelia?"
"Tidak pak, ibu baik-baik saja hanya tadi Bu dokter bertanya soal keluarga bapak dan kenapa di rumah ini tidak ada foto keluarga"
"Lalu kau jawab apa?"
"Saya jawab tidak tahu"
"Hmm, jangan bicara apapun jika Amelia bertanya lagi soal foto keluarga"
"Baik pak"
Tantra mematikan telepon dan mengembalikan ponsel pada Johan..
Amelia sudah beraksi lagi rupanya, mimik wajah Tantra berubah jadi kesal.
"Pak anda di tunggu untuk interview bersama para wartawan" kata Johan.
Tantra mengangguk, ia berjalan menemui para wartawan yang sudah menunggunya sejak tadi.
Johan sudah menduga pasti ada yang tidak beres, melihat Tantra terlihat kesal tadi saat menerima telepon dari Marni.
Di sisi lain, Amelia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan tangannya. Ia sudah mulai bisa menggerakkan jemarinya tapi sekarang tangannya jadi mudah kesemutan dan kebas.
"Kau juga pasti tahu jika perlu waktu untuk pemulihan saraf di telapak tangan mu dokter Amelia" kata dokter Hendra yang merupakan partner kerja Amelia di rumah sakit.
"Aku tahu, aku kemari karena agar mas Tantra tidak cemas"
Dokter Hendra tersenyum,
"Jadi kau sudah mulai mencintai nya?"
Amelia menoleh terkejut ke arah Hendra.
"Apa maksudmu?"
"Aku kira kisah cinta yang rumit akan segera di mulai, dulu kau begitu mencintai Alvin. Kekasih mu itu, sekarang aku lihat di matamu ada cinta untuk pak gubernur"
Amelia terlihat salah tingkah dan langsung mengalihkan pandangannya. Tidak mungkin ia jatuh cinta pada Tantra sementara demi Alvin ia rela berkorban sejauh ini.
Demi memuluskan langkah Alvin menang di pemilu tahun depan ia rela menjadi mata-mata dan sekarang terpaksa harus menjadi istri Tantra, pria yang tidak ia cintai.
"Sudahlah, aku pulang dulu" Amelia berdiri dari duduknya.
"Untuk terapi kau bisa mulai dari gerakan kecil tapi intens dan santai, cobalah berkebun" kata dokter Hendra.
"Baiklah, bye dokter" Amelia meraih tasnya.
Inka yang menunggu di luar ruangan terlihat sigap membawakan tas milik Amelia.
"Kalau tanganku tidak sakit, aku tidak ingin merepotkan mu untuk sekedar membawakan tas ku Inka"
"Tidak apa Bu, ini tugas saya"
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Amelia terus berpikir soal perempuan di foto. Jika bukan keluarga atau saudara kenapa Tantra begitu rapi menyimpan foto itu di laci meja kerjanya.
Apa mungkin perempuan itu kekasih mas Tantra?
Amelia merasa tiba-tiba tenggorokannya kering, ada sedikit rasa aneh di hatinya saat membayangkan jika perempuan dalam foto itu adalah kekasih Tantra.
Jika perempuan itu kekasih mas Tantra, berarti Alvin salah soal harta warisan yang sekarang di kuasai mas Tantra.
Kepala Amelia terasa begitu pusing, rumit sekali pria yang menikahinya. Pria itu pejabat, royal, baik, tapi juga misterius sekali kehidupan pribadinya. Bahkan di situs pencarian data, tidak banyak informasi tentang kehidupan pribadi Tantra.
Berapa bersaudara tidak di sebutkan, nama orang tuanya juga tidak tertera di dalam data dirinya. Aneh sekali, dia bisa jadi gubernur. Pikir Amelia.
"Bu sudah sampai" Inka membuka pintu mobil dan mempersilahkan Amelia turun.
Di lihatnya di halaman ada mobil Tantra sudah terparkir disana.
Mas Tantra? Kenapa sudah pulang? Ia bilang akan pulang terlambat ...
....
Setibanya di rumah Tantra melihat Elia belum pulang dari rumah sakit. ia bergegas memanggil Marni ke ruang kerjanya untuk bicara.
"Ibu bertanya lagi apa bapak punya saudara perempuan"
"Baiklah Marni sesuai instruksi ku, kau jangan buka mulut soal keluargaku"
"Baik pak"
"Kau boleh pergi"
Marni pergi meninggalkan ruang kerja Tantra dan kembali ke ruang dapur.
"Johan kenapa dia bisa berpikir aku memiliki seorang saudara perempuan?"
Johan terdiam, ia juga belum tahu kenapa Amelia mengira Tantra memiliki saudara perempuan. Johan melihat ke arah laci meja kerja Tantra. ia menduga Amelia menemukan foto Delita. satu-satunya perempuan yang fotonya di simpan oleh Tantra.
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏