Bereinkarnasi Menjadi Istri Mafia Kejam

"kalau begitu jangan terlalu mengakrabkan diri dengannya,ini demi kebaikan mu dan juga Theo"ucap Dave.

"ehh,apa maksud mu??kenapa pertemanan ku dengan Alvin berdampak pada Theo??"ucap Alexa.

"biar waktu memberitahukan kepada mu"ucap Dave sambil mengambil makanan untuknya.

Hal tersebut membuat Alexa berusaha berpikir keras.

Tak berselang lama Theo datang dan memeluk Alexa.

"mommy,theo merindukan mommy"ucap Theo.

"aduduh,padahal belum sehari masa udah kangen saja"ucap Alexa sambil membelai rambut Theo.

"ayo makan"ucap Alexa.

Theo menatap ke arah Dave dan duduk di tengah-tengah di antara Alexa dan Dave.

Theo melirik Dave tajam.

Tuk

"makan lah yang banyak agar kamu lebih kuat melirik orang"ucap Dave sambil meletakkan lauk daging ayam yang sudah di pisahkan dari tulangnya kepada Theo.

"berpura-pura baik karena di depan mommy ku itu tidak boleh"ucap Theo.

"ck,apa yang salah saat aku ngadon dulu,apa mungkin karena aku kesal dan membenci Alexa saat bercinta dulu? " batin Dave.

"sudah,sudah.ayah dan anak itu harus saling mengasihi,mencintai,menyayangi bulan saling bertengkar loh"ucap Alexa.

"hum"keduanya serempak mengangguk kan kepala.

keduanya kembali makan dengan tenang.

Alexa mengamati keduanya dengan banyak hal yang ia pikirkan.

"apakah aku harus menyerah pada karir ku sebagai seorang dokter??" batin Alexa.

"yaa mungkin aku harus menyerah,tidak tidur 24 jam dan berada di ruang operasi 9 jam nonstop itu tidak ku rasakan lagi huff,tapi tidak apa-apa lah,lagi pula uang Dave sangat banyak tidak habis tujuh turunan" batin Alexa sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"tapi tangan ku gatal" batin Alexa berteriak,dengan susah payah ia menelan makanan itu bersama keinginannya.

"tidak,aku tetap harus masuk.aku harus menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.aku harus membuktikan perkataan Dave" batin Alexa membuka matanya dan menatap ke arah dave.

"tak perlu menatap ku seperti itu"ucap Dave tanpa menoleh.

"aku bingung,kenapa kamu selalu tau kalau aku menatap mu,apa kamu punya 3 mata??"ucap Alexa.

"tentu saja,seorang mafi,,,,"Theo terdiam saat menyadari kata-kata nya.

"ada apa sayang,Mafi apa??"ucap Alexa bingung.

"enggak,Mafi itu sebutan teman-teman di sekolah untuk seorang bos besar"ucap Theo.

Alexa memicingkan matanya ia mencoba mencari kejanggalan dari gerak gerik Theo,Theo yang merasa di intimidasi langsung keringat dingin.

tuk

Dave meletakkan gelas airnya setelah meminumnya.

"Alexa,pergi dan lihat isi dari paper bag di samping meja ku"ucap Dave mengalihkan Alexa.

"ahh ya,memangnya apa isinya??"ucap Alexa mengalihkan tatapannya menatap ke arah beberapa paperbag yang di maksud oleh Dave.

"ambil dan bukalah,kamu akan tau apa isinya.jika kamu tidak ingin aku akan membuang nya"ucap Dave.

"ck,kenapa sangat misterius sekali"ucap Alexa sambil bangkit berdiri dan berjalan menuju paper bag itu.

"aku berutang pada mu"cicit Theo.

"tidak perlu,nanti malam datang lah ke ruang kerja ku"ucap Dave.

"baiklah"ucap Theo.

"wahh!!Dave ini serius??"ucap Alexa dengan senyum yang terukir di wajahnya.

"ya"

Alexa bangkit berdiri dan mendekati Dave dengan binar bahagia di wajahnya.

Cup.

"terimakasih"ucap Alexa mengecup pipi Dave.

"kau.."ucap Dave merona malu.

"kenapa??kamu malu??atau tidak suka hum??"ucap Alexa.

"menjauhlah,a-aku tidak malu atau pun takut.hanya saja aku tidak ingin di sentuh orang"ucap Dave.

"ckck,di sini tidak bisa berbohong Dave"ucap Alexa sambil membelai telinga Dave,hal tersebut membuat Dave semakin memerah malu.

cup

Sekali lagi Alexa mencium pipi Dave.

"sekali lagi terimakasih,kau membuat ku bersyukur merasakan namanya memiliki suami dalam perjalanan hidup ku yang ini,ternyata tidak buruk dan asumsi ku dulu ternyata salah besar"cicit Alexa.

Dave yang mendengar itu mengerutkan keningnya mendengarkan apa yang di katakan oleh Alexa.

"mommy, Daddy bisakah kalian berhenti bermesraan seperti itu??tidakkah kalian kasihan pada anak yang di bawah umur ini??"ucap Theo yang sudah kekenyangan melihat keduanya.

"haha maaf sayang"ucap Alexa lalu menjauh dari Dave dan duduk di samping Theo.

Theo yang awalnya cemberut langsung duduk di pangkuan Alexa dan memeluk tubuh mommy nya itu.

"ngantuk"ucap Theo lirih.

"humm,sudah ayo tidur biar mommy puk puk"ucap Alexa sambil menepuk-nepuk lembut punggung Theo.

Perlahan mata Theo semakin sipit dan akhirnya ia tertidur pulas di pangkuan Alexa.

Dave mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya dan memberikan nya kepada Alexa.

"surat apa ini??"ucap Alexa lalu mengambil surat itu dan membacanya.

"ehh,surat panggilan orang tua??"ucap Alexa terkejut.

"ya,aku sudah menyelidiki nya.ternyata Theo bertengkar dengan beberapa murid yang mengejeknya"ucap Dave.

"dua hari yang akan datang akan ada waktu dimana orang tua datang untuk mengamati anaknya belajar,Theo tidak memberitahu kan pada mu bukan??"ucap Dave.

"i-iya,Theo tidak menceritakan apapun"ucap Alexa.

"dia tepikal anak yang ingin menyelesaikan masalahnya sendiri"ucap Dave.

Alexa menatap ke arah wajah Theo yang terlelap,ada rasa bersalah di dalam hatinya saat ia memilih ingin melanjutkan kuliah.

Alexa baru menyadari,Theo pasti tidak memberitahu kan kepada nya karena ia sibuk dengan tujuannya.

Rasa bersalah menyelimuti diri Alexa.

"apakah saat lomba tersebut kamu memiliki waktu??"ucap Dave.

"ya,aku akan datang melihat Theo"ucap Alexa.

"aku gagal menjadi ibu yang baik"cicit Alexa.

"lupakan, seperti yang di katakan oleh mu belum terlambat untuk memulai dari awal"ucap Dave menggenggam tangan Alexa.

"kau benar"ucap Alexa.

"tunggu!!apa artinya,,,,,kamu juga sedang memulai dari awal??"ucap Alexa.

"kenapa kau ingin aku mencekik mu terus??"ucap Dave.

"ck,bukan itu jawaban yang ku inginkan,seharusnya kamu menjawab.iya aku ingin memulai dari awal, memperlakukan mu selayaknya istri tercinta ku,begitu"ucap Alexa.

"terlalu alay"ucap Dave.

"ck dasar suami kulkas"cicit Alexa mengatai dave

"aku masih mendengar nya,Alexa"ucap Dave.

TBC