hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rangga ingin kembali pada mawar
Bab 23
Rangga pun menetap tinggal bersama mertuanya. Dan rangga kini mengelola perkebunan milik juragan dito. Rangga juga dikenal penduduk sebagai duda keren nan kaya. Karna harta yang juragan miliki di berikan kepada rangga. Juragan dito mengangkat rangga. Sebagai anaknya. Juragan juga telah mengumumkan kepada semua penduduk desa bahwa rangga adalah putranya bukan menantu lagi.
"Mawar.. Kamu dimana sekarang ?" ucap rangga ketika berada di kamarnya, ia bicara sendiri.
Juragan dito yang kebetulan lewat mendengar rangga bicara sendiri, kemudian dia masuk ke kamar rangga
"Nak.. Kamu masih mencintai mawar ?" tanya juragan dito
"Papah..papah sudah lama disitu ?" rangga malah balik bertanya
"Tidak.. Tapi papah mendengar apa yang kamu ucapkan nak.." jawab juragan dito.
"Iya pah.. Almarhumah elsa berpesan pada rangga, rangga harus membawa mawar pulang pah.. Sedangkan rangga tidak tahu dia berada dimana, bahkan kedua orang tuanya pun tidak ada yang mengetahuinya." jawab rangga
"Maaf kan papah dan elsa ya nak.. Gara-gara kami mawar jadi korban !" ucap juragan dito kemudian dia menangis
"Sudah lah pah.. Jangan menyalahkan diri sendiri. Semuanya sudah takdir pah.. !" ucap rangga memeluk juragan dito
"Papah tidak akan marah jika kamu mau mencari mawar, papah dukung kamu, pergilah nak, cari mawar dan bawa dia pulang jadikan dia menantu papah.. !" ucap juragan dito
Rangga tersenyum bahagia, dan dia mencium-cium tangan juragan dito.
"Terimakasih pah.. Terimakasih sambil menciumi tangan juragan dito.
"Tapi rangga bingung mau cari kemana pah.. ?" tanya rangga kembali bersedih
"Coba ingat-ingat apa mawar punya teman atau sahabat di luar kampung atau di kota, mungkin saja mawar menemui temannya ?!" ucap juragan dito
"Iya pah.. Rangga baru ingat, kalau tidak salah ada cucu nya nenek darmi yang bekerja di kota, dia adalah sahabat mawar sejak SMP samapi SMA, mungkin samapi sekarang mereka masih sahabatan." jawab rangga
"Ya..bisa saja mawar menemui sahabatnya." ucap juragan dito
"Baik lah pah nanti sore rangga mau ke rimah nek darmi, siapa tahu nek darmi mempunyai kontak cucunya." jawab rangga.
Sore itu, nenek darmi sedang menyalakan tungku dari tanah liat hendak memasak. Tiba-tiba rangga bertamu
"Assalamualaikum.. ?" ucap rangga
"Wa alaikum salam.." jawab nek darmi
"Nek.. Apa kabar.. ?" tanya rangga setelah nek darmi membuka kan pintu.
Nenek darmi sudah berusia 65 tahun, jadi beliau belum pikun hanya suka lupa atau pelupa.
"Siapa ya ?" tanya nek darmi
"Ini saya nek.. Rangga putra nya abah salim umi siti." jawab rangga ramah
"Oh.. Iya ya kamu cu.. Ada apa tumben kemari ?" tanya nek darmi
"Begini nek.. Apa nenek punya no kontak yeni ?" tanya rangga
"Ada kalau tidak salah, sebentar nenek ambil dulu handpone nya.!" ucap nek darmi kemudian masuk mengambil handpone, tak lama kemudian nek darmi pun keluar dengan membawa handpone di tangannya.
"Ini, cari saja sendiri, nenek tidak ngerti dengan benta itu, nenek tidak pernah menghubungi yeni, kecuali yeni sendiri yang menghubungi nenek.!" ucap nek darmi seraya memberikan handpone nya kepada rangga
Rangga mencari kontak yeni dan ia menemukannya dan menyalinnya ke handpone nya.
"Ini nek.. Terimakasih banyak ya nek..kalau begitu rangga pamit ya nek.. Assalamualaikum..!" ucap rangga
"Lah.. Kok buru-buru sih cu.. Tidak masuk dulu.. ?!" tanya nek darmi
"Tidak nek terimakasih." ucap rangga
Rangga pun kembali ke rumah umi dan abah
"Rangga.. Kamu senyum-senyum ada apa nak ?" tanya umi kepada rangga yang sedang duduk di depan rumah
"Ini mi.. Rangga mau menanyakan keberadaan mawar kepada temannya yeni cucunya nek darmi."
"Iya nak cepat tanyakan umi kangen dama mawar, semoga saja mawar bersama temannya ya ?!" ucap umi
"iya mi, ni aku telepon." ucap rangga sambil menekan no kontak yeni
Beruntung yeni tengah berada di kostan nya karna dia sedang shift malam.
"Hallo.. Ini siapa ?" tanya yeni
"Hallo yen.. Apa kabar, ini mas rangga?" jawab rangga terdengar merdu di telinga yeni
"Alhamdulillah baik, mas rangga mana ya ?" tanya yeni penasaran
"Mas rangga mantan nya mawar."
Deg jantung yeni terkejut.
"Iya mas.. Kenapa ?" tanya yeni
"Yen.. Apa mawar ada disitu, orang tuanya khawatir sama mawar ?" tanya rangga
"Iya mas.. Duku memang mawar disni, tapi sekarang tidak ada disini, yeni juga tidak tahu mawar sekarang berada dimana. " jawab yeni
Mendengar ucapan yeni rangga menjadi kecewa karna berharap mawar bersama yeni ternyata tidak.
"Sudah lama mawar tidak ada di tempatmu yen ?" tanya rangga
"Sudah lumayan lama mas, kalau tidak dalah kurang lebih lima bulanan tapi kalau menurut yeni sih, mawar tidak akan jauh di sekitaran kota tempat yeni tinggal, karna dia tidak punya kenalan. Kalau mas ada waktu cari ke sini kasihan mas.. Terakhir pergi dia tidak punya kerjaan. !" jawab yeni
"Oke yen.. Terimakasih informasinya ya, nanti kasih tahu alamat lengkap nya !" ucap rangga
Mereka pun menutup teleponnya masing-masing.
"Apa katanya nak.. ?" tanya umi
"Dulu mawar ada bersama yeni, tapi sekarang sudah tidak lagi mi.." jawab rangga sedih.
Ke esokan harinya. Umi berbelanja ke warung sayur, disitu nampak banyak ibu-ibu yang sedang belanja sambil ngerumpi.
"Assalamualaikum ibu-ibu.. Wah sudah pada ngumpul ni ?" ucap umi menyapa
"Wa alaikum salam umi.." jawab ibu-ibu.
"Eh mi.. Mas rangga, apa sudah punya calon apa belum mi..?" tanya bu nining
Umi tersenyum dan menjawab
"Memang nya kenapa ?" tanya umi dengan ramah
"Iya mi.. Kalau mas rangga mencari calon ada anak saya, kita besanan mi, rangga kan duda anak saya rina janda cocok kan duda dan janda ?!" ucap bu nining
"Aih.. Bu nining.. rangga itu, cocoknya sama anak saya.. Masih gadis.." ucap bu idah
"Eleh.. Gadis belum tentu gadis, mendingan anak saya status nya jelas. " ucap bu nining sinis
"Apa bu nining , jadi bu nining menuduh kalau anak saya itu bukan gadis begitu ?" tanya bu idah marah seraya melempar kangkung di tangannya.
"Apa.. siapa yang bilang.. Kamu sendiri yang ngomong ih buka saya ?" jawab bu nining
"Sudah ibu-ibu.. Kenapa kalian malah berantem.. kalian itu merebutkan pepesan kosong tahu tidak. Lagi pula, tanah kuburan almarhumah elsa itu masih basah.. ?!" ucap si pemilik warung sayur
Mereka pun langsung terdiam . Sambil pada memonyongkan mulut nya masing-masing.
"Iya ibu-ibu.. Bu lilis benar, lagi pula menantu saya belum lama pergi. Dan soal jodoh.. Saya tidak ikut campur, biar anak saya sendiri yang memilih calonnya. Jika anak saya ada jodoh misalnya dengan anak bu nining.. Ya bu idah harus lapang dada menerima, sebaliknya jika anak daya jodoh nya sama anak bu idah, bu nining harus iklas. Tapi jika keduanya tidak berjodoh kalian berdua harus menerimanya. ?!" ucap umi
"Dan.. Jika mas rangga kembali lagi kepada mawar kalian harus lebih iklas. !" ucap pemilik warung sayur.
Bersambung