JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah paham
Keyla mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ternyata dirinya sedang berada di UKS.
"Kamu pingsan di toilet." Ucap Keenan saat melihat Keyla nampak kebingungan.
Keyla langsung mengerjap terkejut. Menatap Keenan dengan mata membulat. Dirinya pingsan? Apa yang terjadi kepadanya? Kenapa bisa pingsan?
"Gue---pingsan?" Tanya Keyla sambil menunjuk dirinya sendiri.
Keenan mengangguk. "Ya kamu pingsan, dan---itu sangat lama"
Keenan masih heran, kenapa bisa Keyla pingsan selama itu? Dan rasanya baru kali ini Keenan melihat orang pingsan lama. Keenan juga sampai ingin membawa Keyla ke rumah sakit, tapi Arka melarang dan menyuruhnya untuk menjaga Keyla saja sampai tersadar.
Keyla terdiam, berusaha mengingat apa yang terjadi kepadanya.
Keyla mengerjapkan matanya, sesuatu terlintas di benaknya.
"*Cepat kub*r tikus itu*."
"Ooh ya ampuun." Gumam Keyla sambil memijat pelipisnya.
Kini Keyla mengingat apa yang terjadi kepadanya.
'Gara-gara si Kala nih, makanya gue pingsan.' Batin Keyla kesal.
Keenan yang melihat Keyla memijat-mijat pelipisnya seketika merasa khawatir.
"Kenapa? Apa kepalanya pusing? Saya ambilkan obat?" Tanya Keenan.
Keyla meliriknya sekilas. "Nggak usah, kepala gue udah gak pusing"
Keenan mengangguk. "Syukur lah"
"Eh, sebentar."
Keyla seperti mengingat sesuatu, menundukan kepala menatap seragamnya lalu disentuhnya.
Kening Keyla mengerut. 'Kenapa seragam gue nggak basah? Gue kan belum sempat ganti baju.'
Merasa heran seragamnya tidak basa. Keyla ingat jelas belum sempat mengganti seragam sebelum pingsan.
"Seragam gue kenapa nggak basah? Bukannya tadi basah?" Tanya Keyla sambil menatap Keenan lekat.
Alis Keenan terangkat sebelah, tangannya terlipat di depan dada.
"Baju lu udah di ganti" jawab Keenan santai.
"Di ganti?"
Kenan mengangguk.
Keyla berusaha mencerna ucapan cowok tampan itu.
'Di ganti'
Kata di ganti terus terngiang di kepala Keyla.
Bajunya yang basah sudah di ganti? Siapa yang berani menggantikan bajunya?
Di UKS hanya ada dirinya bersama Keenan. Jadi yang mengganti bajunya itu---.
Deg.
Mata Keyla membulat sempurna dengan tubuh menegang. Pikiran buruk langsung terlintas di benaknya.
Apa yang mengganti seragamnya itu, Keenan?
"Brengsek"
Umpatan Keyla dengan tatapan berubah tajam tangannya terkepal kuat nafasnya memburu, terlihat jelas pancaran amarah di mata hazelnya.
Keenan terkesiap mendengar umpatan Keyla. Ada apa dengannya tiba-tiba mengumpat kasar seperti itu?
"KEENAN." Teriak Keyla menggelegar sambil menatap Keenan tajam.
Keenan meringis, menyentuh telinganya yang berdenyut gara-gara teriakan nyaring Keyla.
"Apa? Kenapa harus teriak-teriak, saya nggak budeg." Ucap Keenan sedikit kesal juga.
Tatapan keyla horor sekali menatap Keenan. Sementara yang di tatap terheran-heran. Ada apa dengan Keyla? Kenapa menatapnya seperti itu?
"JADI LU YANG GANTI SERAGAM GUE, KEENAN?" Pekik Keyla sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
Keenan mengerjap. "Haah apa!!" Cengo Keenan.
"Keenan. LU KETERLALUAN"
Keyla murka, memukul-mukul dada Keenan untuk meluapkan emosinya.
Sungguh Keyla tidak terima, secara tidak langsung Keenan sudah melec*hkannya.
"Aduuh Keyla, kamu kenapa sih"
Keenan langsung mundur menjauh dari jangkauan gadis itu.
Nafas Keyla memburu matanya merah penuh emosi.
"Lu keterlaluan Keenan, kenapa ganti baju gue!!"
Keenan terdiam mendengar ucapan Keyla. Jadi gadis ini marah karena bajunya yang basah di ganti? Apa Keyla tidak berfikir? Jika baju tidak di ganti Keyla bisa saja sakit.
"Keyla, jika baju kamu tidak di ganti, kamu bisa masuk angin." Heran Keenan di buatnya. Bisa-bisanya Keyla marah karena bajunya yang di ganti.
Mata Keyla melotot dengan mulut menganga. Apa kata cowok ini? Kalau bajunya tidak di ganti maka Keyla akan masuk angin? Ya itu memang benar, bisa saja dirinya sakit, tapi yang membuat Keyla marah adalah.
Apa benar Keenan yang mengganti bajunya? Serius? Si ketos anak Kiyai terkenal alim ini berani mengganti baju seorang perempuan?
Sungguh Keyla tidak menyangka. Seorang Keenan? Astaga.
"KEENAN." Kembali Keyla berteriak, membuat cowok itu mundur satu langkah, terkejut mendengar teriakan Keyla.
Bahkan Keenan menyentuh dadanya yang berdetak kencang, wajahnya pun berubah khawatir, menatap kearah pintu UKS yang tertutup. Keenan takut ada yang mendengar teriakan Keyla dan bisa menjadi kesalahpahaman.
"Jadi---lu yang ganti baju gue Keenan? Huaaaa!!"
"HUAA, Kenan cabul, Keenan m*sum mamah!!"
Tiba-tiba Keyla tantrum, menangis kencang membuat Keenan gelagapan, cowok itu panik tidak tau harus berbuat apa, jangan sampai dirinya di tuduh yang tidak-tidak.
"Keyla kenapa nangis?" Panik Keenan, kembali mendekati brankar.
Keyla mengusap pipinya yang basah karena air mata, menatap Keenan dengan mata memerah.
"Hiks, lu masih nanya kenapa gue nangis? Lu gantiin baju gue, Keenan. Lu keterlaluan, gue kira lu cowok baik-baik yang suka jaga pandangan, lu juga anak Kiyai. Tapi ternyata kelakuan lu hikss. Covernya saja yang bagus kelihatan alim, baik hati dan tidak sombong, tapi ternyata lu orangnya mes*m, Huaaa!!!" Ucap Keyla panjang lebar.
"Haah?" Keenan kembali cengo mendengar ucapan Keyla.
Berusaha mencerna apa maksud gadis ini.
"Sebentar, apa kata kamu barusan? Saya yang mengganti baju kamu?" Tanya Keenan sambil menunjuk dirinya sendiri.
"IYA LU SIALAN, KEENAN BRENGSEK!!" Teriak Keyla, menyilangkan tangan di depan dada sementara air matanya terus mengalir.
Keenan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengelus dada, berusaha sabar dengan tuduhan keji itu. Bisa-bisanya Keyla menuduhnya seperti itu.
"Astagfirullah" Ucap Keenan beristighfar, ternyata Keyla salah paham.
Tentu saja bukan Keenan yang sudah mengganti baju Keyla. Tapi teman-temannya Keyla sendiri.
Dan setelah mengganti seragam Keyla mereka kembali ke ruang BK. Tapi gadis ini malah salah paham hanya karena ada dirinya sendiri di UKS.
Yang benar saja, Keenan tidak sudi melakukannya.
Gigi Keyla bergemeletuk menatap Keenan tajam. Cowok ini hanya diam saja, itu artinya tuduhannya benar?
"Tuh kan lu diem. Berarti benar, lu yang udah ganti baju gue. Huaa---pfttt"
"Cek, berisik Keyla"
Dengan tiba-tiba Keenan membekap mulut Keyla, membuat gadis itu terkejut, matanya membulat sempurna.
'Keenan bajingan, rasain ini'
Keyla membuka mulutnya yang masih di bekap Keenan lalu.
Grkk.
"AARGH." Teriak Keenan sambil menarik tangannya dari mulut Keyla.
"RASAIN, SIAPA SURUH BEKAP MULUT GUE"
Keyla merasa puas sudah mengigit tangan Keenan.
"Keylaaa." Gram Keenan tertahan sambil mencekal pergelangan tangannya, menatap telapak tangannya yang Keyla gigit.
Terlihat di telapak tangan Keenan ada bekas gigitan, bahkan mengeluarkan darah.
Keyla hanya memutar bola matanya malas, tidak merasa bersalah sedikitpun. Itu balasan untuk Keenan karena sudah berbuat tidak sopan kepadanya.
Keenan menghela nafas kasar. Memejamkan matanya, berusaha meredam emosinya.
Kembali membuka mata, menatap Keyla datar.
"Kamu salah paham. Bukan saya yang mengganti baju kamu, tapi teman-teman kamu sendiri, Keyla. Jangan asal tuduh." Ucap Keenan di setiap katanya penuh tekanan.
"Haah?"
Keyla mengerjap-ngerjapkan matanya terkejut.
Jadi ternyata yang mengganti seragamnya bukan Keenan?
Keyla meringis, mengelus tengkuknya, menatap Keenan sambil nyengir kuda.
"Maaf, gue nggak tau" ucap Keyla pelan, merasa bersalah karena sudah menuduh sembarangan, apa lagi Keyla sampai memukulinya dan mengigit tangannya.
Keenan menghela nafas kasar. "Makanya jangan asal tuduh."
Masih tidak terima di tuduh seperti itu.
Keyla terkekeh canggung. Lagi pula siapa yang tidak curiga coba? Di ruangan ini hanya ada dirinya bersama Keenan, siapapun pasti akan merasa curiga bukan.
"Oke, kamu sudah sadar jadi, harus jalani hukuman, ikut saya. Teman-teman kamu sekarang sedang menjalankan hukuman membersihkan seluruh are sekolah."
Keyla sudah terlihat baik-baik saja, jadi gadis ini harus menjalankan hukumannya, karena itu wajib. Siapapun yang membuat keributan di sekolah, maka harus menjalankan hukuman.
Keyla menatap Keenan. Jadi dirinya harus di hukum?
'Aduuh, gue nggak mau di hukum' Batin Keyla tidak mau di hukum.
"Nggak, gue gamau di hukum." Keyla langsung protes.
"Tidak Keyla kamu harus di hukum, kalian sudah membuat keributan di sekolah."
"Cek. Keenan, kalau saja si Gladis nggak nyerang gue duluan, maka gue sama teman-teman juga nggak akan membuat keributan, seharusnya yang wajib di hukum itu si Gladis sama teman-temannya " Jelas Keyla.
Keenan mengembuskan nafas kasar, gadis ini banyak sekali protes, kenapa tidak mengikuti perintahnya saja agar semuanya cepat selesai.
"Sama saja Keyla, kamu dan teman-teman kamu sudah membuat keributan" Tegas Keenan yang tidak mau di bantah, peraturan tetaplah peraturan yang harus di patuhi.
Keyla menggigit bibir bawahnya. Bagaimana Keyla menghindari hukuman ini.
'Gimana dong, pokoknya gue nggak mau di hukum. Tapi gimana caranya.' Batin Keyla berpikir keras bagaimana caranya menghindari hukum.
Bayangkan saja, mereka harus membersihkan seluruh area sekolah yang luas ini, Keenan jika memberi hukuman memang tidak pernah main-main.
Tiba-tiba Keyla tersenyum miring.
'Oke gue tau apa yang harus gue lakukan.'
"Aduuuh!! Kepala gue pusing banget. Ya ampuun berdenyut-denyut kaya mau meledak, aaahk tolong!!"
Pekik Keyla, menyentuh kepalanya yang seolah-olah terasa sakit sambil berbaring di brankar untuk memuluskan aksinya.
Keyla harap usahanya ini berhasil, hanya alasan itu yang terlintas di benak Keyla untuk menghindari hukuman.
Keenan yang melihat tingkah Keyla langsung berdengus. Keenan tau, gadis ini pasti hanya berpura-pura saja agar bisa terhindar dari hukum.
Apa Keyla lupa? Beberapa saat lalu Keyla sendiri yang mengatakan jika kepalanya sudah tidak pusing, tapi sekarang? Tiba-tiba sekali kepalanya pusing.
"Sudah lah Keyla, saya tau kamu cuman bercanda"
Mendengar ucapan Keenan membuat Keyla mencebik kesal. Ternyata tidak semudah itu mengelabui ketos tampan ini.
'Aah sial, si ketos ini memang susah di kelabui.'
Keyla kesal di buatnya. Tapi walaupun begitu Keyla tidak akan menyerah tetap akan pura-pura sakit sampai Keenan percaya dengan kebohongannya.
"Gue serius Keenan, kepala gue pusing, mungkin gara-gara tadi gue pingsan. Huaa Mamah kepala Key pusing."
Bahkan untuk memuluskan aksinya Keyla sampai pura-pura menangis.
......
ikuti akun Author ya, biar nanti gak ketinggalan cerita baru author wkwkwk makasih🤗🙏