Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
" Lo udah baikan sama xavier Al? " tanya Vivi saat mereka berada di kantin sekolah.
Alana menggeleng " bahkan xavier aja belum hubungi aku , entahlah vi aku sendiri juga bingung bagaimana menjelaskan pada xavier " ucap Alana dengan sendu.
" Lo yang sabar ya Al gue yakin sebentar lagi kalian bakal baikan " kata letta menenangkan.
" kaya nya yang di katakan angel bener deh Lett kalau xavier cuma mau main main doang sama aku , setelah berhasil mendapatkan aku dia mencampakkan aku begitu saja " ucap Alana.
Vivi dan letta spontan berjingkat kaget , mereka tidak pernah menyangka pikiran Alana akan SE konyol itu mereka bisa melihat dari tatapan xavier kalau Xavier itu tulus mencintai sahabat nya.
" Lo enggak boleh menyimpulkan begitu dong Al , gue yakin xavier hanya marah sesaat sebentar lagi juga bakal balik kaya dulu lagi " jelas Vivi.
" kalau Vivi aja seyakin itu kenapa Lo malah pemisis sih Al , ayo dong semangat jangan mudah di tindas sama si angel.
Alana menatap lurus ke depan . tatapan nya begitu kosong , apa memang dia harus berjuang sekali lagi untuk menjelaskan pada xavier.
Saat Alana asik dengan pikiran nya tiba tiba Vivi menyenggol lengan Alana lalu menunjuk pintu masuk kantin , Terlihat di sana ada xavier bersama teman teman nya yang membuat para siswa heboh.
Alana menoleh ke pintu masuk kantin hingga tiba tiba tatapan nya bersitatap dengan tatapan dingin xavier . Melihat nya saja Alana sudah merinding bagaimana nanti diri nya menjelaskan pada xavier tentang kesalahpahaman yang terjadi antara mereka.
Asik memikirkan masalah nya dengan Xavier Alana di buat kaget saat ada yang menepuk bahu nya dan itu Jonathan lalu Jonathan tersenyum tipis sebelum akhir nya dia mengikuti langkah teman teman nya.
Di sana terlihat Xavier sedang duduk bersama teman teman nya dengan kerandoman alex yang membuat suasana menjadi heboh . Alana ingin sekali bergabung dengan mereka seperti biasa nya tetapi sekarang tidak bisa , apalagi di sana ada farraz dia tidak mau menimbulkan kesalah pahaman lagi , sudah cukup yang waktu itu dan Alana tidak akan mengulangi nya lagi.
" gue kok seram liat Xavier " kata Vivi sambil berbisik.
Sedangkan Alana hanya diam seribu bahasa sambil menatap Xavier . Di lubuk hati nya yang paling dalam Alana begitu merindukan Xavier.
" Aku ke kelas dulu ya vi , let " pamit Alana . teman teman nya yang paham pun hanya membiarkan Alana mungkin Alana belum siap untuk satu ruangan dengan xavier dengan kondisi yang seperti ini.
Xavier menatap alana yang meninggalkan bangku teman teman nya.
" Kejar bro " kata Alex yang melihat xavier memperhatikan Alana.
Xavier hanya acuh , Alex merotaikan bola mata nya malas , sikap Xavier yang seperti ini begitu membuat teman teman nya geram . ego Xavier sangatlah tinggi . Jika rindu kenapa harus di pendam sih kan bikin sesak di dada.
" Lo enggak mau dengarin penjelasan Alana dulu bro " akhirnya farraz angkat bicara . namun tetap saja Xavier masih acuh bahkan dia begitu malas bersama farraz tapi mau bagaimana lagi farraz itu sahabat nya mungkin saat ini Xavier masih marah dengan farraz namun tidak menutup kemungkinan dia bakal cepat meredakan amarah nya terhadap sahabat karibnya.
" Terserah lo deh Xavier , jangan sampai Lo nanti nyesal gara gara ini " peringat farraz.
Tapi peringatan farraz disalah artikan oleh Xavier , xavier berpikir jika farraz akan merebut alana jika mereka tidak segera memperbaiki hubungan nya dengan alana.
" Lo mau ambil kesempatan dalam kesempitan " geram Xavier dengan emosi.
" Kenapa sih lo salah paham Mulu sama gue kalau yang berhubungan sama gue dan Alana Lo pasti salah paham " ucap farraz tidak habis pikir dengan sikap sahabat nya itu.
" Karena sejak awal kalian saling suka jadi gue selalu over thinking sama kalian " kata Xavier dengan seringai tipis nya.
" Terserah lo aja deh xaf gue malas berdebat sama Lo dan yang pasti gue enggak ada niat buat rebut Alana dari Lo , gue enggak mungkin nikung teman sendiri " pungkas farraz.
" Tapi kenyataan nya Lo nikung gue raz , Lo enggak ingat apa yang Lo lakuin sama Alana beberapa hari yang lalu " ingat xavier.
" iya , gue ingat bener . Alana berangkat bareng gue karena Emang enggak sengaja ketemu di jalan tapi Lo enggak pernah mau dengarin penjelasan gue maupun Alana , sampai kapan pun kalau Lo masih egois kaya gini gue yakin Alana lama lama bakalan muak sama Lo xaf " tekan farraz , farraz lalu berlalu meninggalkan Xavier . Dia begitu malas sekali jika harus berdebat dengan sahabat nya yang keras kepala itu.
" Hai farraz " masih dengan nada yang bergemuruh tiba tiba ada wanita yang tidak di inginkan kehadiran nya datang menghampiri farraz.
" Mau apa Lo ?" tanya xavier sambil berdekap dada
" Mau menghampiri tunangan lah " ucap sheina percaya diri.
" Ck, percaya diri sekali sih Lo , sampai kapan pun gue enggak akan pernah menerima perjodohan sialan itu sheina " kata farraz penuh emosi.
" gue enggak peduli yang gue tau sebentar lagi kita bakal tunangan dan mommy Lo sama mama gue bakal nyiapin semua " ucap sheina dengan bangga.
Belum selesai dengan emosi nya terhadap Xavier sekarang farraz di buat emosi dengan ucapan sheina . Mommy melakukan hal tanpa menanyakan diri nya apa lagi ini menyangkut masa depan nya , kenapa mommy nya jadi ngatur ngatur kaya gini sih.
" Lo enggak bohong kan ?" tanya farraz.
" Buat apa gue bohong kalau perlu sekarang Lo hubungi Tante shafia , dia sudah mengatur semua pertunangan kita , So farraz sekarang Lo sudah tidak berkutik karena lo itu milik gue " tekan sheina dengan senyum manis nya.
Farraz memojokkan sheina ke dinding , perempuan ini sudah berani berani nya mengancam dirinya , dia pikir dia siapa bisa bisa nya mengatur kehidupan nya.
" Lo pikir gue bakal nurutin kemauan mommy gue ? Lo salah shein gue lebih bisa memberontak dari pada ini " kata farraz sambil menatap sheina mengejek.
" Kita lihat saja sampai mana Lo berani memberontak dari orang tua Lo raz , dan asal lo tau gue bakal laporin ke tante shafia tentang apa yang terjadi pada persahabatan Lo sama Xavier , pasti nya Tante shafia bakal semakin membenci Alana karena di anggap parasit " ucap sheina dengan bangga.
" Shit , Lo berani macam macam gue enggak bakal lepasin Lo sheina , Alana enggak ada kaitan nya dengan perjodohan kita jadi Lo enggak usah bawa bawa Alana pada masalah kita " ucap farraz.
" Gue enggak peduli raz , yang gue peduli Alana itu penghalang buat gue milikin Lo . Ya memang sebelum ada Alana sikap Lo emang begini tapi setelah Alana masuk ke dalam hidup Lo semua semakin runyam . Lo makin susah buat gue jangkau raz , terserah lo mau bilang gue obsesi atau apa yang jelas gue sangat mencintai Lo lebih dari siapa pun " setelah mengucapkan itu sheina pergi dengan tangis yang tidak bisa di bendung.