NovelToon NovelToon
Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.

Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.

Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.

Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Keras Kepala

"Tutup mulutmu! Kau pikir aku akan tertipu denganmu! Sekarang minggir dan pergi dari hadapanku!" seru Sandra. Gagal dalam berumah tangga membuat Sandra tak memercayai lagi dengan yang namanya cinta.

"Aku tidak menipumu Sandra, aku tidak akan minggir sebelum kau mengatakan mau menikah denganku!" Chester menahan kuat tenaga Sandra yang saat ini berusaha mendorong dadanya.

"Kau!" Sandra semakin geram, tanpa pikir panjang melayangkan tendangan tepat di selangkangan Chester.

"Argh!" Chester langsung menjerit histeris sambil memegang cepat kemaluannya dengan kedua tangan.

Wajah Chester terlihat sangat merah seperti kepiting rebus. Lelaki itu tengah menahan rasa sakit yang menjalar di bagian burungnya sekarang. Sangat sakit, amat sakit, Chester tak dapat menjabarkan rasa sakit di bawah sana, sangking sakitnya seolah-olah separuh jiwanya melayang-layang dari tubuhnya.

Nana yang melihat kejadian di depan mata barusan langsung tercengang, kemudian secepat kilat mendekati Chester dan Sandra. Dia sudah dua menit berada di sekitar dan diam-diam tak sengaja mendengar pernyataan cinta Chester tadi.

"Oh my God!" seru Nana, melirik Chester dan Sandra bergantian.

"Bur—ungku ...." rintih Chester masih dengan posisi memegang burungnya sambil menatap Sandra sejak tadi. Kakinya mendadak lemas, badannya pun tidak tegap seperti tadi, sedikit menunduk.

"Rasakan itu!" Dengan cepat Sandra melengoskan muka lalu melangkah terburu-buru masuk ke dalam ruangan.

Meninggalkan Chester masih merintih kesakitan.

"Sakit ya Pak?" tanya Nana, melempar senyum kikuk, setelah melihat Sandra hilang di balik pintu.

Chester menoleh ke samping, lelaki itu tak langsung membalas. Pertanyaan Nana tentu saja tidak perlu dilontarkan. Tidak bisakah Nana melihat wajahnya yang sangat merah sekarang. Ditambah lagi, lidahnya mendadak sulit digerakkan. Entah bagaimana keadaan burung Chester sekarang, apa masih bisa beroperasi atau tidak nanti. Chester harap burungnya baik-baik saja.

"Sebaiknya Bapak tarik napas dan hembuskan perlahan-lahan," kata Nana lagi, baru sadar jika burung Chester dalam bahaya besar.

Chester pun mengikuti perintah Nana. Tak lama, rasa sakit di bawah perut Chester berangsur-angsur menghilang.

"Bosmu benar-benar keras kepala ya Na," celetuk Chester, masih dengan raut muka menahan rasa sakit.

"Keras kepala tapi Bapak suka, 'kan?" balas Nana, menyengir kuda.

"Kau benar, itulah yang menjadi daya tariknya. Sudahlah aku mau pulang dulu, sepertinya burungku perlu direhabilitasi."

Nana malah cengengesan. "Iya Pak, hati-hati, semoga proses rehabilitasinya berjalan lancar dan burungnya lekas sembuh."

Chester mengangguk samar kemudian melangkah pelan menuju lift dengan keadaan seperti habis disunat.

Nana hanya dapat menggeleng-geleng kepala, melihat tingkah Chester. Dia pun memutuskan masuk ke ruangan Sandra.

"Bu, kasihan loh Pak Chester, sebaiknya Ibu iya kan saja tawarannya," ucap Nana, setelah berdiri di hadapan Sandra.

Bukannya langsung menanggapi, Nana justru mendapatkan tatapan tajam dari Sandra. Nana takut, oh tidak! Mendapatkan tatapan tajam dari sang atasan, Nana malah merasa tertantang.

"Bukalah sedikit hati, Ibu. Pak Chester lebih tampan dari Pak Bastian, Ibu bisa manas-manasin Pak Bastian, apa lagi mereka kan berteman, hehe."

Sandra menghembuskan napas kasar. "Na, pokoknya aku tidak mau! Chester itu menyebalkan, lebih baik aku menikah kontrak dengan orang yang tidak kukenal, aku heran kenapa kau sekarang lebih berpihak pada Chester? Kapan kalian dekat?" ucapnya, mulai menatap Nana dengan penuh selidik.

"Oke deh, oke, dekat apanya. Saya cuma kasi saran saja sama Ibu, ini menurut pandangan saya saja ya Bu, Pak Chester itu udah gentleman loh, nembak Ibu secara langsung tadi."

"Ck, gentleman apanya? Playboy gitu, sudah berapa banyak wanita yang dia beri kata-kata cinta! Kau tidak tahu saja dulu dia di sekolah seperti apa!" protes Sandra sambil mengerlingkan mata.

"Ya, kalau Ibu memang tidak mau, ya sudah, yang penting saya sudah kasi saran." Nana pada akhirnya mengalah kemudian melempar senyum hambar.

Sandra menghela napas lagi lalu menatap kembali laptop di hadapannya.

"Hm, kita fokus saja mencari kandidat calon suamiku Na, nanti sore atur pertemuan dengan Pak Sabar. Sekarang, kau berjagalah di depan kantor, jika ada karyawan yang meminta tanda tangan silakan masuk, tapi kalau Bastian usirlah, kalau dia memaksa, tinju saja wajah atau pun burungnya!" perintah Sandra.

Mendengar kata tinju, Nana langsung terlihat antusias.

"Oke Bu, siap!" Dengan semangat empat lima enam tujuh, Nana bergegas keluar dari ruangan sambil i-pad hendak berkerja juga dari luar.

***

Sesuai rencana, pada pukul empat sore. Sandra dan Nana sudah berada di restoran bintang lima. Restoran tampak sepi karena di booking Sandra hanya untuk bertemu kandidat calon suami pertamanya.

Di sinilah mereka sekarang, mulai beranjak dari kursi bersamaan, ketika melihat kedatangan Pak Sabar dan putra sulungnya bernama Indro melangkah menuju mereka sekarang. Sandra dan Nana bergantian menjabat tangan Pak Sabar serta anaknya.

"Silakan duduk Pak," sahut Nana sambil menoleh ke samping sekilas.

Pak Sabar mengangguk sambil melempar senyum. "Sudah lama menunggunya Bu Sandra, maaf ya jalanan macet!" seru Pak Sabar dengan air tiba-tiba terciprat-ciprat keluar dari mulutnya hingga mengenai wajah Nana.

Nana terperangah, dengan cepat mengelap cipratan air di wajahnya sambil memundurkan langkah. Diikuti Sandra yang reflek bergerak ke belakang juga.

"Iya tidak apa-apa Pak, sudah biasa di kota metropolitan ini," balas Sandra hendak mencairkan suasana. Setidaknya hanya Pak Sabar saja, yang kalau ngomong muncrat-muncrat.

"Benar, eh perkenalkan ini namanya Indro, sudah lama menjomblo dan hampir jadi bujang lapuk." Pak Sabar melirik ke samping sekilas, di mana Indro curi-curi pandang ke arah Sandra sejak tadi.

Lelaki bertubuh cungkring dan memakai jas itu terlihat amat rapi. Wajahnya mirip seperti pria kutu buku, bedanya Indro tidak memakai kacamata tapi matanya tampak polos sekali.

"Hai Sandra perkenalkan namaku Indro, senang berkenalan denganmu, aku sering melihatmu di televisi."

Sandra membelalakan mata kala mendapatkan semburan air liur dari Indro barusan. Dengan cepat dia memalingkan muka ke samping dan menatap tajam Nana.

"Nana!" seru Sandra tanpa dengan mata melotot keluar. Melalui gerakan mata dia meminta untuk mem-blacklist Indro dari daftar calon suami.

Nana mengerti dan hanya melempar senyum kaku. "Iya Bu?" ujarnya seraya melirik ke depan sekilas, mengatakan bila Pak Sabar dan Indro masih berada di depan.

"Ada apa Bu?" tanya Pak Sabar, mulai kebingungan dengan respon Sandra barusan.

Secara bersamaan pula air-air ajaib itu kembali menyembur ke arah Sandra. Sandra reflek memejamkan mata sejenak dan membuang napas kasar.

"Tidak apa-apa Pak, biasa saya lagi banyak pikiran akhir-akhir ini suka kesurupan nggak jelas," ujar Sandra, membuat Nana pada akhirnya menahan senyumnya. Sebab jawaban Sandra di luar nalar.

Berbeda dengan Pak Sabar dan Indro bergidik ngeri sedikit.

"Kita duduk saja dulu Pak, sebentar lagi pesanan akan datang, selepas itu kita ngobrol." Meskipun Sandra akan menolak anak Pak Sabar. Dia harus menjamu tamu dengan baik.

Pak Sabar dan Indro mengangguk pelan kemudian mulai duduk. Tak sampai semenit, pesanan pun datang, keempatnya langsung menyantap hidangan.

Tak berselang lama, mereka sudah selesai makan.

"Maaf Pak Sabar dan Pak Indro, sepertinya pernikahan ini tidak dapat dilanjutkan," kata Nana memulai pembicaraan.

Pak Sabar mulai beranjak dengan raut muka merah padam. "Apa maksudmu hah?! Kau menolak ajakan menikah anakku! Bisa-bisanya kau menolak anakku yang tampan dan rupawan ini hah!?" sahut Pak Sabar dengan air liur muncrat-muncrat ke segala arah.

Nana spontan bangkit berdiri juga sambil menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, menghindar dari cipratan air liur Pak Sabar yang tak kunjung berhenti. "Stop Pak Sabar, jangan bicara!" sahut Nana sudah tak tahan lagi.

Namun, Pak Sabar kembali buka suara. "Enak saja, kau pikir aku bisu! Kasihan anakku ini! Aku akan memberikan 600 M jika Bu Sandra mau menikah dengan Indro, benar kan Nak?" ucapnya melirik ke samping sekilas.

Indro beranjak juga. "Iya Sandra, terimalah aku jadi suamimu, aku sudah lama menyukaimu, ayo kita cepat-cepat ke KUA sekarang bila perlu," kata Indro, air pun ikut keluar dari mulutnya dan muncrat ke mana-mana.

Sandra menggeleng cepat sambil memalingkan muka ke samping dan menutupi pipinya dengan satu tangan. "Maaf Pak Sabar, Indro, saya benar-benar—hei apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!" teriak Sandra. Indro tiba-tiba menarik tangan pergelangan tangannya.

"Diam, kau harus jadi istriku, ayo Pak, kita pergi ke KUA!" seru Indro, mengenggam erat tangan Sandra.

Sandra berusaha menghempas tangan Indro, tetapi semburan air liur dari mulut Indro membuatnya tampak kewalahan. Dengan cepat Sandra menutup mata sambil memberontak.

"Lepaskan aku!" seru Sandra.

"Tidak mau!" protes Indro.

"Hei lepaskan Bu Sandra!" Tentu saja Nana tidak tinggal diam, cepat-cepat meraih tangan Sandra. Akan tetapi, Pak Sabar dan Indro berbicara lagi.

"Tidak, ayo Pak kita bius Sandra!" teriak Indro tepat di muka Nana.

Nana reflek menutup mata, kini kacamatanya sudah basah dengan air liur Indro. Membuat penglihatannya jadi buram.

"Benar, pengawal! Ayo bawa kedua wanita ini ke dalam mobil!" teriak Pak Sabar juga, memberi perintah pada pengawal yang berdiri di luar restoran.

"Cepat kalian kemari!" perintah Pak Sabar lagi.

Namun, sebelum aksi penculikan itu terjadi. Tiba-tiba ada sepasang tangan kekar meraih tangan Sandra.

"Lepaskan dia!" teriak sosok itu, dengan raut muka merah padam.

Sandra reflek membuka mata. Melihat seseorang yang sangat dia benci berada di restoran sekarang. Siapa lagi kalau bukan ....

1
Nour Abd
up yg banyakk dongg thorr
Ma Em
Sandra sdh pasrah saja terima Chester sebagai calon suamimu dia itu kandidat yg terbaik jgn mencari yg belum ada siapa tau nanti malah dapat yg seperti Indro lagi yg muncrat2 dari mulutnya yg kata Chester bau jigong emang Sandra mau punya suami seperti si Indro yg bau jigong
Ma Em
pasti Chester itu yg datang nolongin Sandra sudahlah Sandra terima saja Chester daripada Si Indro yg suka nyembur kaya ular kobra lebih baik sama Chester
Ma Em
Chester kalau kamu suka sama Sandra jgn sesekali menyakiti perasaan Sandra jgn seperti si Bastian semoga Chester lelaki yg baik untuk Sandra sebagai pengganti Bastian
cinta semu
Bastian macam orang kesurupan ,,sudah tau diri ny selingkuh masih aja belum nyadar ...
cinta semu: Ok.. makasih infonya 🙏
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 2 replies
cinta semu
ayolah Sandra ... hempaskan Bastian
Su Hartini
walaupun saya baru pertama baca karya othor ini tapi cerita nya bagus. ceritanya tidak bertele² pun susunan bahasanya oke...tetap semangat kak....
Nana: Terima kasih ulasannya Ka, saya masih harus banyak belajar lagi Kak 🙏🥰
total 1 replies
Ma Em
Sandra beri Chester kesempatan untuk bicara dgn mu agar kamu tau akal licik Bastian yg telah menjeratmu Sandra dgn mengatakan ayahmu punya hutang banyak padahal ayahmu sengaja dijebak agar Bastian bisa menikah dgn kamu Sandra
Ma Em
Sandra cepatlah bercerai dari Bastian semoga Sandra segera dapat gantinya agar ada orang yg melindungi Sandra dari Bastian.
Su Hartini
pokoknya GK mau Sandra harus dapat pria yg lebih segala³nya dari si BangSaTian
Ma Em
Siapa lelaki yg baru bertemu dgn Sandra semoga lelaki baik yg mau membantu Sandra lepas dari kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
bakal kepanasan nich si bastian.... salah sndiri punya istri cantik g ktulungan mlah selingkuh dgn perempuan lain...
Putri Chaniago
moga anak Laura bkn darah dagingnya Bastian biar hancur Bastian nya dlm penyesalan
sutiasih kasih
ngapain km nangisi sandra.... toh udah ada laura istri hasil selingkuh....
madu yg km hadirkn itu pilihanmu bastian....
terima aja klo sandra mundur dri pda brtahan dgnmu.... laki2 g ada otak... hobi selingkuh...
Ma Em
Bagus Sandra lebih baik kamu mengalah tapi untuk menang pasti Bastian akan menyesal karena sdh menyakiti kamu Sandra sdh jangan ditangisi lagi Bastian yg tukang selingkuh lebih baik benar kata Nana Sandra cepat2 cari pengganti Bastian semoga Sandra dapat gantinya lelaki yg lebih segalanya dari Bastian baik setia dan tentunya cinta dan sayang sama Sandra
Aghitsna Agis: udah terima aja cheester
total 1 replies
sullycungliiie
syukurin.......
sutiasih kasih
ingat bastian.... jgn mngendalikn sandra dgn alasan hutang papah biadapnya....
wlopun kau kaya raya..... tpi bukan segalanya....
jgan nyesel y bastian dgn kpergian sandra dri hidupmu.... krna ketidaksetianmu dan jga keegoisanmu.....
mna ada km cinta dgn sandra tpi mmpu mnyakitinya trlalu dlm.... yg ada km itu suami kejam sprti pph sandra.... sama biadabnya sperti binatang.....
selamat bastian sbntar lgi yg km katakn mncintai laura akn trbukti.... mmpukah laura yg km cintai mngisi posisi sandra saat sandra mnjadi mantanmu...
Julia Manalu
lanjut thor
Ma Em
Ada ya orang tua yg jahat sama anaknya gara2 istri keduanya semoga Sandra segera bisa lepas dari Bastian dan ada orang yg baik mau menolong Sandra dan bisa mengalahkan kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
pnderitaan dri papanya sdh dia rasakn pukuhan tahun lamanya.... skrg punya suamipun sama mnderitanya....
haruskah mnunggu puluhan tahun lgi sandra untuk lepas dri smua pndritaannya??
Nana: Tenang, nanti ada kebahagiaan untuk Sandra, ikuti trs ceritanya ya Kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!