Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam
Sesuai janji nya tadi pagi ralat janji Aisyah bukan janjinya sehingga dia harus pulang lebih awal sekalipun masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan .
" Kalian sudah mandi " Felix menatap wanita yang beda generasi itu ,keduanya mengaguk dengan cepat " Sudah Pa " Jawab keduanya tersenyum kuda memperlihatkan deretan gigi putih mereka .
Felix menggeleng kan kepala nya lalu masuk dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
" Mama siapkan dulu pakaian Papa ,Ana di sini saja jangan ke mana² " Titah Aisyah .
" Iya Ma " Jawab Ana patuh .
Aisyah menyiapkan pakaian yang akan Felix gunakan karena hanya makan malam biasa dia menyiapkan pakaian santai saja .
" Papa " Pekik Ana kegirangan setelah melihat felix keluar terlihat lebih segar .
" Mama ? " Felix menghampiri putri nya di sofa sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil .
" Tadi habis siapkan baju Papa ,mama izin ke luar sebentar" Jawabnya sambil menunjuk ke arah pintu .
Bukannya langsung ke ruangan ganti Felix justru ikut bergabung dengan Ana di sofa .
" Kering kan rambut Papa " Dengan patuh Ana langsung mengambil handuk kecil itu lalu berdiri di atas sofa .
Takut anaknya jatuh Felix mengakat Ana bertumpuk di atas pahanya sambil memeluk kaki Putri nya .
" Rambut Papa harum " Puji Ana tersenyum.
" Memang rambut Ana tidak harum ? " Sesekali Felix mencium perut Ana membuat gadis kecil itu tertawa .
" Jangan ganggu Ana Pa " Protes Ana di sela tawanya .
" Papa hanya mencium gadis kecil Papa tidak mengganggumu " Elak Felix menahan kedua bibirnya .
Aktivitas keduanya terhenti saat mendengar mendengar pintu terbuka .
" Belum pakai baju ? " Aisyah menghampiri keduanya sambil membawa secangkir air hangat .
" Kalau Ana sudah bisa aku tidak perlu menunggu mu " Aisyah memutar bola matanya malas .
" Minum dulu " Felix menerima gelas yang di berikan Aisyah lalu menatap wanita itu " Kamu tidak memberikan racun kan " Tanya Felix menatap Aisyah curiga.
" 2 sendok aku rasa cukup untuk membuat mu berbaring di rumah sakit " Jawab Aisyah kesal .
" Mama tidak boleh begitu " Tegur Ana menatap Aisyah.
" Apa nya yang tidak boleh ? " Aisyah menatap putri nya bingung.
" Mendoakan Papa masuk rumah sakit " Mata Aisyah langsung melotot, dia tidak menyangka jika putri nya itu menanggap serius ucapan nya barusan .
" Maaf ,tadi mama hanya bercanda " Ujar Aisyah meringis pelan .
" Bantu aku " Felix berdiri setelah menghabiskan segelas minuman hangat yang di berikan istri nya .
💐
💐
💐
Di sinilah mereka berada di restoran yang berada di salah satu mall .
" Habis makan Ana boleh main kan Pa ? " Felix mengaguk tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponselnya.
" Mas mau pesan apa ? " Tanya Aisyah sambil membolak-balik buku menu yang ada di tangan nya .
" Terserah " Aisyah mendengus kesal ,jika kata itu adalah senjata bagi wanita tapi jika hidup dengan Felix tidak boleh selain dia yang mengatakan nya .
" Kalau Ana " Kini Aisyah menatap putri nya dengan lembut " Mau ayam " Seharusnya Aisyah tidak perlu bertanya dengan makanan favorit putri nya .
Aisyah mulai menyebutkan beberapa menu makanan setelah itu memberikan buku menu pada pelayan.
" Simpan dulu ponselnya " Tegur Aisyah menatap Felix .
" Hanya sebentar " Jawab Felix fokus pada ponselnya.
" Ana mau main apa ? " Aisyah memajukan badannya mendekat ke arah sang putri .
" Banyak nanti mau main sama Papa " Felix yang sudah menyimpan ponselnya langsung menatap putrinya " Kenapa harus dengan Papa ? " Ana tersenyum kuda " Karena aku sayang Papa " Jawabnya jujur .
" Berarti tidak sayang Mama " Timpal Aisyah membuat Ana terdiam " Sayang,Ana sayang Papa sama Mama " Felix mengacak rambut Ana gemas membuat gadis itu kesal .
" Papa " Gerutu Ana merapikan rambutnya yang sudah berantakan " Kamu lebih cantik begitu princess" Jawab Felix santai .
" Mas jangan aneh-aneh de " Aisyah membantu merapikan rambut putrinya sebelum gadis itu menangis .
" Aku boleh belanja tidak ? " Izin Aisyah lembut .
" Uangku sudah habis " Jawab Felix .
" Terimakasih mas, jadi sambil nunggu Mas dan Ana aku belanja biar tidak bosan " Felix langsung menatap Aisyah horor " Bosan ? " Aisyah menyadari kesalahannya langsung meringis " Maaf mas ,nanti selesai temani Ana main baru kita belanja " Seharusnya Aisyah sadar jika suaminya itu begitu posesif terlebih saat ini mengandung pewaris nya .
" Jangan mencari masalah Sya " Aisyah mengaguk cepat " Maaf mas tadi aku khilaf " Felix berdecak menatap sinis istri nya .
" Sudah boleh tidak belanja keperluan Baby mas ? Kan sudah ketahuan jenis kelaminnya nya " Tanya nya serius .
" Beli saja ,memang siapa yang melarangnya mu belanja ! Kamu memakai uangku bukan uang orang lain " Jawab Felix ketus .
"Iya mas " Jawab Aisyah .
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan mereka datang .
Aisyah mengambil salah satu menu lalu di letakan di depan Felix setelah itu mengambil makanan untuk putri nya .
"Makan yang banyak kalau kurang Ana boleh pesan lagi " Ujar Felix mengusap rambut Ana dengan pelan .
" Iya Papa ' Jawab Ana .
Sebelum menyantap makanan nya Felix lebih dulu mengambil makanan milik Aisyah setelah itu mengembalikan pada pemilik nya .
" Makasih Mas " Ujar Aisyah namun Felix hanya diam saja .
" Makan yang banyak " Felix memberikan potongan kentang pada Aisyah membuat wanita itu tertawa kecil .
" Nanti pulang aku yang memimpin " Ujar Aisyah tertawa kecil lalu mengedipkan matanya menggoda suaminya.
" Kau seperti wanita panggilan " Cibir Felix lalu memasukkan potongan daging dalam mulutnya .
" Tidak masalah" Jawab Aisyah acuh .
Di sela makan malam itu mereka saling bertukar cerita sekalipun jawaban Felix ala kadarnya tapi Aisyah dan Ana cukup senang .
Mengingat Felix begitu sibuk dengan begini saja mereka sudah bersyukur .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...