Anna harus terjebak dengan dua orang laki-laki yang membuatnya harus terpaksa berakhir dengan Maxim yang ternyata adalah teman masa kecilnya dulu.
Ternyata Maxim dan Dexter adalah mantan rekan yang memiliki sifat berbeda jauh.
Akankah Luna menerima cinta Maxim atau malah pergi bersama Dexter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 23
Malam ini, Anna ikut pergi menemani daster menghadiri sebuah acara pesta rekan bisnisnya. Awalnya dia ingin memakai gaunnya yang biasa saja, tapi tapi Dexter malah pergi membawanya ke sebuah butik ternama dan memberikan yang kau yang indah.
Tidak hanya itu saya, tapi pria juga membawanya pergi ke salon dan meminta mereka untuk meriasnya. Anna tampil dengan sempurna malam ini.
"Ada apa, Tuan?" tanya Anna ketika melihat pria itu mengulurkan tangannya.
Anna tidak mengerti apa maksud Dexter melakukan hal ini. Apa pria ini memintanya untuk merangkul tangannya?
"Ayo, aku akan mengambil tanganmu. Kita akan masuk bersama ke dalam ruangan itu An." jelas Dexter.
Dia berusaha mencari perhatian dan simpati dari wanita ini. Jujur saja, kali ini dia tidak akan mengalah pada Maxim.
Dulu Dia pernah mengalah pada pria itu dan membiarkan Jessica memilihnya. Tapi sekarang tidak lagi. Dia akan berjuang untuk mendapatkan Anna. Dexter benar-benar akan berjuang untuk mendapatkan hati wanita itu.
"Tapi, Tuan-"
"Sudah, ayo." Dexter tetap memaksa wanita itu.
Akhirnya Anna pergi bersama Dexter dan laki-laki itu menggandeng tangannya. Mereka terlihat begitu serasi sekali malam ini
Dimana Anna memakai gaun berwarna Navy, sesuai dengan apa yang Dexter pakai.
Di saat keduanya memasuki ballroom hotel tersebut, banyak mata tertuju pada mereka berdua. Anna dan Dexter menjadi pusat perhatian banyak orang saat ini. Lihatlah, semua mata tertuju pada mereka saat ini sampai dia menangkap seseorang yang menatap dengan tajam.
Tubuhnya langsung membeku di tempat ketika dia melihat Maxim berada di depan mereka saat ini. Bahkan pria itu terlihat menyatakan jam ke arahnya. Maxim benar-benar kecewa dan marah saat melihat Anna bersama dengan pria lain, dan pria itu adalah Dexter sendiri.
Sungguh, rasanya dia ingin membakar ballroom hotel ini saat itu juga. Kedua tangannya berkepala ketika melihat lengan Dexter yang merangkul pinggul Anna.
"Kondisikan dirimu!" Mark berusaha untuk meredam amarah Maxim saat ini.
Dia tahu jika sekarang pria itu sedang emosi melihat wanita yang dia sukai ternyata bersama dengan pria lain, pria itu adalah Dexter sendiri.
"Aku sudah mengatakan padamu bahwa aku tidak ingin datang ke tempat seperti ini. Tapi kau terus saja memaksaku untuk datang!" umpat Maxim.
Dia tidak peduli lagi di mana tempat mereka saat ini. Dia benar-benar merasa marah dengan semua ini. Apalagi saat melihat Anna yang dirangkul dengan begitu mesranya oleh Dexter.
Ya, Dexter sendiri paham dan dia tahu apa yang ada di pikiran Maxim saat ini. Tapi dia tidak akan mengalah lagi dan dia akan terus berusaha untuk mendapatkan Anna.
Karena tidak tahan dengan semua itu, Maxim melemparkan gelas wine yang dipegangnya, hingga berserakan di lantai.
Melihat hal itu membuat para pelayanan langsung sigap untuk membersihkannya.
Anna juga kaget, ketika melihat Maxim yang melemparkan gelas yang begitu saja hingga berserakan di lantai. Dia jika laki-laki itu sedang marah padanya. Tapi untuk apa marah karena mereka tidak memiliki hubungan apapun.
Dia juga tidak merasa berbuat kesalahan sedikitpun terhadap pria itu, jadi menurutnya tidak ada yang harus dikhawatirkan di sini.
Bukan hanya Anna saja, tapi Dexter juga tau betul apa yang terjadi pada Maxim saat ini. Melihat Maxim yang pergi begitu saja meninggalkan tempat acara membuat Dexter berpamitan pada Anna.
"Aku akan kembali. Jangan kemana-mana oke." bisiknya pada Anna.
Ada sesuatu yang harus dia bicarakan dengan Maxim. Dia benar-benar harus bicara dengan pria itu agar semuanya jelas.
"Jangan lama-lama," ucap Anna karena dia tidak terbiasa dengan tempat-tempat seperti ini.
Dexter menganggukkan kepalanya sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan wanita itu.
Dia mencari keberadaan pria itu dan ternyata Maxim berada di sebuah taman belakang, di dekat hotel tempat di mana mereka menghadiri acara tersebut.
"Jika kau datang kembali hanya untuk membicarakan hal itu maka aku tidak ingin bicara denganmu!" Maxim sudah tahu yang datang kali ini adalah Dexter.
Dia yakin dan benar-benar yakin, jika pria itu yang datang mencarinya. Tidak heran lagi, Maxim memiliki insting yang begitu luar biasa dan dia tahu siapa yang datang.
Dexter, datang karena dia ingin bicara dengan Maxim. Intinya mereka berdua harus membicarakan ini sampai selesai.
"Terserah! tapi aku ingin mengatakan satu hal padamu, bahwa aku tidak akan pernah mundur lagi. Aku tidak akan mundur seperti dulu. Kali ini aku tidak akan mengalah dan aku akan terus berjuang untuk mendapatkan Anna!" mendengar hal itu membuat Maxim marah dan langsung menyerang Dexter.
Dia menarik jasnya lalu menghantam pria itu dengan sebuah pukulan keras.
"Hentikan!" teriak Anna karena dia yakin bahwa Dexter akan mencari Maxim.
Ternyata benar dugaannya, jika Dexter mencari Maxim.
Melihat Anna yang datang membuat Maxim menatap tajam ke arahnya.
"Tuan, anda baik-baik saja?" tanya Anna sambil menolong Dexter dan membantu merapikan jas yang dipakai pria itu.
"Aku baik-baik saja, An." jawab Dexter.
Dia memang baik-baik saja karena menurutnya pukulan Maxim ini belum seberapa. Pria itu menahan pukulannya agar tidak terlalu keras menghantamnya.
"Kenapa Anda memukul tuan Dexter? apa salahnya hingga membuat anda terus melakukan hal ini?" tanya Anna pada Maxim yang tidak berkedip sedikit pun melihatnya.
Di tatap seperti itu oleh Maxim membuat Anna mulai khawatir. Dia tau jika sekarang ini pria itu sedang marah padanya. Apalagi melihat kedua tangannya yang terkenal. Anna semakin yakin jika sekarang dia pasti sedang menahan amarahnya.
"Anda egois! anda-"
"Ya! kenapa memangnya? aku egois karena memang sejak dulu aku seperti itu. Kau harus tahu bahwa aku tidak membutuhkan pengakuan dari siapapun tentang diriku. Kau tidak berhak mengkritik tentang diriku. Kau harus sadar bahwa kau bukan siapa-siapa!"
"Jika memang aku bukan siapa-siapa kenapa masih terus mengurusi kehidupanku? kenapa anda selalu mengirimkan hal-hal yang tidak masuk akal ke rumahku. Jangan katakan tidak karena aku tau itu. Sama seperti yang anda katakan bahwa aku tidak berhak mencampuri apapun urusan pribadi anda bukan, maka lakukan hal itu sama denganku. Jangan pernah mencampuri apapun tentang urusan pribadiku karena itu bukan urusan anda!" sahut Anna yang membuat Maxim semakin emosi.
Sejak tadi dia berusaha menahan amarahnya. Tapi Anna terus saja membuatnya merasa kesal dan marah. Dia benar-benar marah saat ini. Sungguh, rasanya dia ingin menghajar Dexter sampai habis tepat di depan matanya.
"Kau tau, kau salah karena telah melakukan hal ini pada ku Anna! suatu saat kau akan menyesal karena telah melakukan hal ini! ingat satu hal, pria b******* yang kau bela ini tidak sebaik dengan apa yang kau pikirkan. Ingat, kau akan menyesal jika mengetahui tentang keburukannya nanti!"
Bersambung