Gadis cantik dari desa yang ambisius dengan segala lika liku kehidupannya, dimulai dari keluarga, karir, percintaan, hingga terbentuk "Selintas Imajinasi" yang seumur hidup akan terus menghantuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Melihat istrinya diselimuti amarah. Rifal pun mencoba menenangkan istrinya.
"Udah sayang, udah" Ucap Rifal.
"Kenapa sih? Kenapa? Kamu masih sayang sama dia? Kenapa kamu tidak berdaya ketika dirinya menceritakan penderitaannya itu, hal tersebut kan bukan tanggung jawab kamu" Tanya Ayu sembari menangis.
"Iya sayang maaf, maaf" Jawab Rifal sembari memukul kedua pipinya secara bergiliran.
"Aku memang laki - laki bodoh. Aku akui dulu memang mencintai Yani, merasa berat karena Yani yang merupakan orang pertama yang segalanya aku berikan, dirinya tega sama aku. Tadinya aku ingin menuntut balas kepadanya, alih - alih benci, yang ada kasihan. Tapi jujur sayang, aku sudah tidak memiliki perasaan cinta sama dia, aku hanya kasihan" Timpal Rifal sembari tertunduk.
Melihat pengakuan Rifal, Ayu pun kembali luluh. Yasudah, yang penting nomor dia sudah aku blokir.
"Besok aku belikan nomor baru, buang nomor itu jauh - jauh, jika kamu ingin rumah tangga kita baik - baik saja. Jika ingin hancur, teruskan saja perjuangan mengasihani mantan kamu itu. Semua pilihan ada pada diri kamu" Ucap Ayu dengan tegas.
Mendengar pernyataan istrinya, Rifal pun mengangguk dan akan menuruti apa - apa yang istrinya inginkan.
●●●
Hari demi hari, baik Ayu dan Rifal kembali harmonis, kini usia kehamilan Ayu sudah menginjak usia 4 bulan.
Rifal yang pada saat itu posisinya sudah berganti nomor handphone,
Tiba - tiba ada rekan - rekan kampusnya dahulu yang meminta video call kepada Rifal.
Ayu yang melihat kontak tanpa nama dan memiliki foto profile dengan gaya seperti wanita penghibur.
●●●
Ayu pun geram karena dirinya sudah effort membelikan nomor handphone baru, namun rekannya dengan mudah menyambungkannya kembali dengan wanita penghibur itu.
Kebahagiaan yang Ayu dan Rifal dambakan, kini di uji lagi,
Ayu pun lantas kesal dan membanting handphone Rifal.
Rifal yang sudah muak dengan rumah tangganya yang tidak pernah usai dengan ujian lantas pergi dari rumah tanpa membawa handphone dan uang.
●●●
Melihat kepergian Rifal, Ayu pun tidak peduli. Kini di usia kehamilannya yang sudah menginjak usia 4 bulan, dirinya semakin dihantui rasa tidak pernah usai.
Di benak Ayu pun selalu terlintas kenapa Rifal tidak memberikan peringatan kepada Yani sang pengganggu rumah tangga, ataupun rekannya yang sudah tahu Rifal sudah menikah masih saja di hubungkan dengan wanita penghibur.
"Kenapaaaaaa?" Tanya Ayu.
Yang Ayu inginkan pada saat itu yakni ketegasan dari seorang Rifal yang statusnya kini sudah menjadi suami Ayu.
Ayu ingin Rifal tegas kepada Yani untuk tidak menganggu rumah tangga mereka, tapi tidak Rifal lakukan melainkan terdiam dan membuat Ayu naik pitam.
Kemudian sekarang rekan - rekannya yang begitu mudah menyambungkan telponnya dengan wanita penghibur, padahal Ayu sudah effort mengganti nomor handphone Rifal, tapi Rifal tidak berkenan untuk tegas kepada teman - temannya untuk tidak melakukan hal tersebut, tapi tidak Rifal lakukan melainkan balik marah kepada istrinya dan pergi meninggalkan rumah.
Ayu dengan "Selintas Imajinasi" bahagia dan kesedihan yang tiada usai membuatnya berubah.
Ayu tidak peduli apa - apa yang dilakukan Rifal di luar sana, bahkan mengenai kehamilan anaknya ini tidak Ayu pedulikan juga.
Kehidupan Ayu diwarnai dengan rasa sedih,
Ayu selalu bertanya,
"Kapan aku bahagia?"
"Kapan?"
"Kenapa kehidupanku tiada henti selalu dihantui rasa sedih?"
"Apa salahku?"
"Apaaaaaa" Ucap Ayu kepada dirinya sembari menangis di depan cermin.