menceritakan tentang wanita gemuk yang bernama Zoya, yang di khianati oleh calon suaminya dan sahabatnya sendiri.
Dan mengisahkan seorang pria yang sangat rupawan bernama Raka, tapi suka berpenampilan seperti gelandangan.
dari pertemuan Zoya dan Raka tanpa di sengaja, menjadi kisah awal dari cinta keduanya yang berliku dan juga penuh rintangan.
dan juga dari pertemuan mereka menghasilkan dua anak-anak yang sangat lucu.
dan seperti apa kisah mereka....
baca terus kisah mereka dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai di cari
Raka segera pulang dari rumah sakit dan langsung menuju ke rumahnya.
"Alex, apa Daniel sudah datang."kata Raka sambil menyetir mobilnya menuju ke rumah.
"sudah boss, dia bersamaku sekarang, kami dalam perjalanan menuju ke rumah boss."
"bagus, aku ingin dia segera mendiagnosa keadaan Calvin,"
"iya nanti aku periksa Calvin sampai ke ujung kukunya Raka."jawab Daniel yang baru datang dari Prancis di jemput Alex.
"kamu ini, kalau di Prancis kenapa manggil aku James, begitu sampai Indonesia langsung berubah jadi Raka."
"kalau di sana di panggil Raka, gak ada yang tau. kalau di sini di panggil James, seperti bule asli saja."
"jangan bawel, cepat datang dan periksa Calvin."
"iya bawel."kata Daniel yang langsung mematikan hpnya.
"kenapa, di suruh cepat datang."
"iya, Raka itu aneh ya Lex, dia rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk mendatangkan aku dari Prancis, demi Calvin anak yang di adopsinya itu."
"Raka memang ketus dan jutek, tapi hatinya baik, kami saja yang anak dari panti asuhan rela dia sekolahkan bahkan di sekolah yang bergengsi, apa lagi dengan bayi yang di temukan dia saat akan di penjual belikan empat tahun yang lalu."
"kamu benar, siapa orang tua yang tega menjual bayinya saat baru saja lahir ya."
"aku rasa bukan orang tuanya yang menjual Dan."
"dari mana kamu tau hal itu Lex."
"Raka memintaku untuk mencari orang tua dari Calvin, dan saat di temukan semua orang yang terlibat mati terbunuh. Dan itu menyulitkan kami untuk mencari tau siapa orang tua Calvin."
"iya, aku ingat saat itu Calvin pun nyaris tidak tertolong, karena bayi sekecil itu di beri obat penenang dengan dosis besar, untung saja mamaku bisa menolong Calvin, kalau tidak Calvin pun tidak selamat."
"itu benar, dan karena itu juga kan kamu pindah haluan, jadi mengambil spesialis anak."
"iya, karena aku sangat suka dengan Calvin."
"tapi sayang, tidak semua suka dengan Calvin, seperti om Johan dan istrinya, dia sangat tidak suka pada Calvin, bahkan kemarin Calvin sempat di buat terluka oleh mereka."
"jadi itu sebabnya Raka langsung mengambil keputusan untuk pindah kesini."
"iya, entahlah saat melihat Calvin aku seperti melihat Raka kecil, tapi sikap keduanya berbeda banget, Raka ketus dan jutek, sedangkan Calvin sangat lembut dan juga sopan."
"kamu benar, kalau Calvin sifatnya ketus dan jutek pasti kita semua percaya kalau itu anaknya."
"iya kamu benar Dan, akhirnya sudah sampai juga, ayo turun. Aku yakin Raka sudah menunggu di dalam."
"baiklah ayo."jawab Daniel yang langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
"selamat siang Tante Sinta, bagaimana kabar Tante."
"baik Dan, bagaimana dengan kamu."
"ya begitulah."
"Daniel cepat naik periksa Calvin sekarang."
"iya bentar, lagi menyapa mama kamu, dasar."
"sudah naik sana, dari pada dia nanti bawel lagi."
"iya Tante, kalau begitu kami naik ke atas dulu ya."kata Daniel yang langsung melangkah ke kamar Calvin, bersama Alex.
"cepat periksa Calvin, apa dia baik-baik saja."kata Raka yang tampak gelisah.
"bisa minta diagnosa dari rumah sakit."
"ini diagnosanya."jawab Raka sambil memberikan map dari rumah sakit.
"aneh."kata Daniel yang membaca rekap kesehatan yang di berikan oleh dokter.
"apanya yang aneh Daniel."kata Raka yang bingung.
"sebelum aku berangkat Calvin makan kacang polong tidak masalah, tapi kenapa di sini penyebab alerginya kacang polong,"
"apa maksud kamu Daniel, kita semua tau kalau Calvin itu alergi pada vanila. Bagaimana bisa berubah jadi kacang polong."
"baca saja sendiri kalau tidak percaya."kata Daniel yang menyerahkan rekap kesehatan Calvin pada Raka.
"iya boss, kenapa aneh sekali."
"bagaimana mungkin bisa seperti ini."kata Raka yang bingung.
"Calvin, apa Calvin kemarin makan kacang bolong, atau kacang almond kesukaan Calvin itu."
"tidak Om."jawab Calvin lembut.
"lalu kemarin Calvin makan apa."
"kemarin saat ke kantor es cream rasa vanilla om."
"tunggu, Calvin tadi kamu bilang saat di kantor papa kamu makan es cream rasa vanilla, bukannya kamu makan nasi goreng kacang polong."
"tidak papi, Calvin tidak makan nasi goreng kacang polong, tapi makan es cream."
"siapa yang memberikan kamu es cream itu Vin."
"salah seorang pegawai papi."
"lalu kenapa kamu tetap memakannya Vin."
"karena mata wanita itu menatap Calvin dengan lembut, seperti tatapan seorang ibu pi, maaf."
"baiklah, papi maafkan, sudah jangan sedih lagi."
"tapi papi jangan memecat wanita itu ya."
"kenapa tidak boleh."
"karena Calvin menyukai wanita itu, dia sangat lembut dan baik sama Calvin, dia juga menggendong Calvin dan memandikan Calvin."
"apaaa."kata Raka, Alex dan juga Daniel bersamaan.
"iya, Calvin ingin ibu seperti wanita itu pi."
"baiklah sekarang Calvin tidur dulu, biar badan Calvin cepat pulih."
"baik pi."jawab Calvin yang akhirnya tertidur setelah minum obat.
"ayo kita keluar dulu, ada yang ingin aku bahas dengan kalian."
"baiklah."jawab Alex dan Daniel bersamaan.
Raka dan kedua sahabatnya segera berjalan menuju keruang kerjanya.
"Lex, ada apa dengan Raka, kenapa dia diam saja sejak keluar dari kamar Calvin.
"enggak tau, tapi yang jelas dia sedang merencanakan sesuatu."
"kamu benar, kalau dia mode seperti itu dia pasti sedang menemukan ide."
"duduklah kalian."kata Raka yang akhirnya mengeluarkan suara.
"ah iya."jawab Alex dan Daniel.
"Alex minta pada petugas keamanan, untuk mengirimkan rekaman cctv lobby kemarin siang sekarang juga."
"untuk apa."
"jangan banyak tanya, cepat kerjakan sekarang juga."
"baiklah, tapi jangan marah seperti itu."kata Alex yang langsung mengerjakan tugas yang di berikan oleh Raka.
"Raka ada apa."
"nanti juga kamu akan tau Dan, kita tunggu cctv itu dulu."
"boss rekaman cctv-nya sudah di kirim ke email."
"baiklah, ayo kita lihat apa yang sebenarnya terjadi."kata Raka sambil mengambil laptop miliknya.
Raka segera menyalakan laptopnya dan mulai melihat.
"bukankah itu Calvin, dia sedang bicara dengan resepsionis."kata Daniel sambil menuju ke arah vidio.
"kamu benar Dan, apa resepsionis itu yang memberikan es cream pada Calvin, wah ini tidak bisa di biarkan."
"diamlah Lex, ayo kita majukan beberapa menit."kata Raka yang memajukan penayangan vidio.
"loh di antar kemana Calvin tadi."kata Alex penasaran.
"iya, kenapa dia tiba-tiba kembali sendirian."
"keruangan ku."jawab Raka singkat.
"eh bukankah itu Calvin, kok dia masuk lagi dari pintu lobby."kata Alex yang melihat Calvin masuk dari pintu lobby.
"itu benar, aneh sekali kenapa Calvin ada dua."
"diamlah dulu, kita lihat apa yang terjadi."
"Calvin kembali ke meja resepsionis lagi, dan itu. Siapa wanita yang tiba-tiba menghampiri Calvin dan menggendongnya."
"itu kan..."