Setelah ibunya meninggal sejak usianya tujuh tahun, kini Naira terpaksa tinggal dengan ibu serta kakak tirinya, pilihan ayahnya kali ini cukup membuat kehidupan Naira serasa di neraka.
Penyiksaan yang selalu Naira dapatkan selama ini, pada akhirnya telah membuat nya mulai berani melakukan perlawanan, dirinya sudah sangat lelah karena selalu mengalah dan terus-terusan ditindas oleh ibu serta kakak tirinya.
Suatu ketika, telah terjadi peristiwa memalukan dalam hidupnya, hingga membuat dirinya terpaksa di nikahkan dengan seorang pria misterius oleh warga satu kampung,nah loh! Kira-kira apa yang membuat mereka sampai di paksa harus menikah? Serta telah membuat warga satu kampung menjadi murka ? Mengapa pria misterius tersebut bisa datang secara tiba-tiba dalam kehidupan Naira dan malah menjadi suami dadakannya.
Lantas siapakah pria misterius tersebut?
Jangan lupa ikuti kisahnya hanya di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula bertemu
Cekittttt.....!
Buugghhh...!
Dhuarrrrrr...!
Ledakan mobil akibat kecelakaan tunggal, kini telah berhasil menghanguskan seluruh isinya, beruntungnya seseorang yang berada di dalam mobil tersebut berhasil melakukan penyelamatan dirinya sebelum mobil miliknya jatuh terperosok masuk ke dalam jurang dengan kedalaman lebih dari lima puluh meter.
Kini tubuh pria tersebut bergelantungan di antara ranting yang melilit di sekitar pinggiran tebing, namun karena tidak kuat menahan bobot tubuh pria tersebut, akhirnya ia terjatuh dan terperosok dan jatuh ke bawah, tubuhnya terguling di antara semak belukar rerumputan, kedua tangannya sempat mencengkram batang ranting yang terlihat sudah rapuh dan akhirnya ia terjatuh, kepalanya sempat terbentur oleh batu yang tepat berada di bawahnya, seketika pria tersebut pingsan dan tidak sadarkan diri.
......................
"Nai, kenapa pakaianku belum kau setrika? Kau tahu kan kalau malam ini akan ada acara di rumahnya juragan Karso, kamu sengaja ya kaya gini, supaya aku gak bisa datang ke acara itu kan?" hardik Lilis yakni kakak tirinya Naira
Padahal saat ini kondisi Naira sedang tidak baik-baik saja, ia pun sangat kesal atas perbuatan semena-mena kakak serta ibu tirinya. Sampai akhirnya Naira tidak kuat dengan keadaannya. Dengan kasarnya ia melemparkan keranjang baju milik ibu serta kakak tirinya.
"Eh, kamu sudah berani ya! Dasar anak j*lang!" bentak Bu Salma sembari menghisap sebatang rokok.
"si Nai sudah mulai bertingkah Bu, ucap Lilis dengan sengaja mengompori ibunya agar Naira terkena omelannya.
Dan benar saja, tanpa berfikir panjang, Bu Salma begitu teganya menjambak rambut Nadira yang masih tertutup oleh hijab instannya.
"Dasar anak tidak tahu di untung ya kamu, sudah mending kamu dan ayahmu yang lumpuh itu tidak aku usir dari rumah ini!" bentak Bu Salma masih dengan posisi menjambak rambut Naira.
Naira sendiri sudah tidak tahan atas perlakuan seperti ini, hingga akhirnya ia mengigit tangan ibu tirinya.
"Aaarrkkhhh, dasar wanita j*lang kau!" bentak Bu Salma sembari melayangkan tangannya tepat mengenai pipi kiri Naira, beruntungnya Naira buru-buru menepisnya.
dengan sorot matanya yang nyalang, kali ini Naira benar-benar telah di kuasai oleh amarahnya " sudah cukup perlakuan ibu kali ini terhadapku, mulai saat ini aku tidak akan tinggal diam, yang seharusnya pergi dari rumah ini adalah kalian berdua, karena ini adalah rumah peninggalan mendiang ibuku, kalian tidak ada hak untuk mengusirku dan juga Ayah dari rumah ini!" sungut Naira dengan matanya yang melotot.
Sikap Naira kali ini telah membuat Ibu serta kakak tirinya tidak percaya dan sampai menggelengkan kepalanya.
Dan pada akhirnya, setelah puas mengeluarkan seluruh unek-unek nya, Naira bergegas pergi menuju kamar Ayahnya yang saat ini sedang duduk di atas kursi roda, ia pun mendengar dengan sangat jelas pertengkaran antara Naira dan juga istri serta anak tirinya. Pak Rojak hanya bisa merembeskan air matanya, dan terus saja mengucap kata maaf terhadap putri semata wayangnya.
"Ayah tidak usah meminta maaf, mereka memang pantas di perlakukan seperti itu, maafkan Nai juga Ayah, karena Nai sudah melawan Ibu dan juga Kak Lilis!" ucap Nai penuh dengan penyesalan, ia pun sampai menundukkan kepalanya di depan Ayahnya.
kemudian Naira menyandarkan kepalanya tepat di atas kedua pangkal paha Ayahnya.
"Hanya Ayah yang Nai miliki di dunia ini, Nai kuat karena Ayah, semoga Ayah bisa segera sembuh!" kata Nai yang tidak kuasa menahan butiran air matanya.
Pak Rojak pun mengusap kepala putrinya dengan perasaannya yang sangat berkecamuk, ia begitu menyesal karena telah menikah lagi dan malah menciptakan putrinya sendiri hidup seperti di neraka atas sikap serta perlakuan istrinya terhadap Naira.
keesokan harinya.
Seorang pria yang terjatuh dari atas tebing akhirnya ia mulai sadarkan diri, meskipun kondisi kepala nya terdapat beberapa bercak darah.
"Aarrkhhh, apa yang sebenarnya telah terjadi? Dimana aku dan siapakah aku? Aku benar-benar tidak ingat!" pria tersebut kini mencoba untuk bangkit dari atas rumput bercampur tanah. Kemeja putihnya kini sudah terlihat lusuh dan juga Kumal, apalagi rambutnya yang gondrong telah menutupi sebagian wajahnya.
Kkrruuukkkkk...! bunyi perut keroncongan.
Kali ini pria tersebut sudah tidak bisa menahan rasa laparnya, ia pun bergegas mencari sesuatu yang bisa mengganjal para pasukan cacing yang mulai tidak bisa di kondisikan.
Sambil berjalan tergopoh dan terus memegang perutnya, kali ini pria tersebut telah tiba di salah satu perkampungan yang lumayan sepi, ia pun segera mencari sesuatu untuk bisa mengganjal perutnya yang sudah sangat kelaparan
Beruntungnya ada warung nasi di pinggir jalan, dan pria tersebut segera memesannya.
"Totalnya dua belas ribu ya pak!" ucap si pemilik warung sambil mengasongkan sepiring nasi beserta lauknya. Dengan segera pria tersebut buru-buru merampas makanan tersebut tanpa membayarnya terlebih dahulu, sehingga membuat si pemilik warung menjadi geram padanya.
"Woy, kalau tidak punya uang tidak usah makan, elu makan noh rumput!" kata si pemilik warung sembari mengejek pria tersebut. Karena kesal akhirnya piring yang masih berisi separuh makanan pun ia lemparkan ke sembarang arah dan segera memukul wajah pemilik warung, karena tidak terima akhirnya si pemilik warung meneriaki pria tersebut dengan sebutan maling.
"Tolong, ada maling di warung saya! Pak RT, pak RW dan seluruh warga kampung Reyot tolong saya!" terak si pemilik warung.
Karena takut di amuk warga satu kampung, pria tersebut terpaksa melarikan diri dan ada beberapa warga yang mulai mengejarnya, pria tersebut berusaha lari sekuat tenaga agar bisa lolos dari kejaran serta amukan warga setempat. Hingga akhirnya ia berada di samping pekarangan rumah salah satu warga dan melihat sebuah jendela kamar yang terbuka, dan sepertinya si pemilik kamar tersebut lupa menutup serta menguncinya. Dan akhirnya pria tersebut buru-buru menerobos masuk ke dalam.
Ia sempat kebingungan saat mencari tempat untuk ia bersembunyi, Hingga netra nya teralihkan oleh lemari pakaian yang lumayan besar, dan menurutnya lemari tersebut sangat cocok untuk menjadi tempat persembunyiannya.
Tidak lama kemudian, seorang wanita keluar dari dalam kamar mandi yang posisinya tidak jauh dan berada di sebelah kamarnya, wanita tersebut pun hanya mengenakan handuk dan lupa membawa baju ganti. Setibanya di dalam kamar, ia baru tersadar jika pintu jendela kamarnya belum ia tutup rapat dan juga ia kunci, ia pun buru-buru segera mengunci nya dan menutupnya dengan gorden
"Kenapa aku bisa lupa menutup jendelanya, Aish Naira kau itu selalu saja ceroboh!" gerutu Naira pada dirinya sendiri.
Kemudian ia bergegas menuju lemari pakaiannya, namun saat gagang pintu lemari bajunya tidak bisa di buka, Naira pun menjadi kesal di buatnya, hingga akhirnya ia mencoba kembali membuka nya dengan sekuat tenaga agar pintu lemari bisa segera ia buka. Dengan hitungan ketiga akhirnya pintu lemari berhasil ia buka, namun ada satu hal yang membuat Naira terkejut, yakni adanya seorang pria berada di dalam lemari pakaiannya, dan saat pintu lemari pakaian di buka, rupanya pria tersebut sengaja menarik pegangan pintu dari dalam, sehingga Naira kesulitan untuk membukanya, akan tetapi karena tenaganya masih lemas akibat kurangnya asupan makanan, maka tenaga pria tersebut kalah kuat dengan Naira.
Gedebug...!
Kya ...!
Akhirnya pria tersebut terjatuh dan menindih tubuh Naira yang hanya mengenakan handuk
Kini keduanya malah menjerit karena syok.
"Aarrrrkkkhhhh......!" teriak Naira dan pria tersebut secara bersamaan.
Bersambung....
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
gk tega aku thor, klo Naira diduakan😭
itu pasti org Marcel yg mengintip utk mencari tahu apa yg dilakukan oleh Nathan