NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:164.9k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Seorang Ayah

Deo hanya bisa menemani Giska sampai jam 7 malam karena ia ada tugas yang harus dikerjakannya bersama kelompoknya. Sebenarnya Deo tak mau pergi namun Giska memaksanya untuk pergi. Giska tak mau kuliah Deo sampai terbengkalai.

"Jaga kesehatan ya? Jangan terlalu stres memikirkan keadaan ayahmu." ujar Deo sebelum pergi. Giska hanya bisa mengangguk.

Setelah Deo pergi, Giksa berdiri di depan kaca. Wajahnya menatap ke arah ruangan tempat ayahnya di baringkan. "Cepat sembuh, ayah. Jangan biarkan aku sendiri." guman Giska dengan hati yang sesak.

Setelah berdiri beberapa lama di dekat kaca, Giska pun duduk karena ia merasa lelah.

"Hai....!" sapa Lerry yang baru datang.

"Lerry? Kok tahu aku ada di sini?" tanya Giska. Ia agak terkejut melihat pria tampan itu.

"Aku hanya menduga saja. Ternyata benar. Aku tadi menelepon Alka untuk mencari tahu alamat rumah sakitnya. Ternyata tak begitu jauh dari tempatku melaksanakan penelitian."

Lerry duduk di samping Giska. "Bagaimana keadaan ayahmu?"

"Belum ada perubahan." Giska tertunduk sedih. "Aku kadang merasa kalau ayahku tak akan pernah sadar."

"Jangan putus asa. Semua ada jalan keluar."

Giska mengangguk.

"Aku bawakan sesuatu." Lerry menyodorkan sebuah kotak kue. Giska membukanya.

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau ini kue kesayangan aku?"

Lerry tersenyum. "Aku melihat kotak kue ini di meja makan. Aku bertanya pada paman kepala pelayan, kue kesukaan siapa itu? Lalu ia mengatakan kalau kue itu adalah kesukaanmu."

"Terima kasih."

"Makanlah."

Sebenarnya Giska masih kenyang karena ia baru saja selesai makan nasi yang dibawakan Deo. Namun ia tak mau mengecewakan Lerry. Giska pun mengambil sepotong kue lapis legit rasa keju itu dan memasukannya ke dalam mulutnya.

"Ini minumnya." Lerry kembali menyodorkan sebuah botol minuman yang berisi air jeruk.

"Wah, tahu juga minuman kesukaanku."

"Karena aku perhatikan hanya minuman itu yang kamu suka minum. Tadi di tempat toko kue itu ada minuman air jeruk. Katanya sih asli."

Giska membuka tutup botol itu dan meminumnya. "Wah, segarnya."

"Aku senang kalau kamu tersenyum."

Giska merasa nyaman berbincang dengan Lerry. Ternyata mereka berdua memiliki banyak kesamaan. Sama-sama menyukai film romantis, grup band maroon 5, menyukai aktor Leonardo Dicaprio dan banyak lagi kesamaan lainnya.

"Terima kasih sudah menemani aku." ujar Giska saat menyadari bahwa sekarang sudah jam 9 malam. "Kau pulanglah. Ini sudah larut. Aku mau tidur di rumah sakit."

"Alka tidak datang? Dia tak menelepon mu?" tanya Lerry.

"Eh, ada tadi. Sebelum kami tiba, aku dan Alka baru saja selesai bicara di telepon. Alka bilang masih ada urusan penting."

"Oh....begitu ya? Bagaimana kalau aku temani kamu sampai Alka datang?"

"Nggak usah. Kamu pulanglah. Ini sudah malam."

Lerry pun mengangguk walaupun sebenarnya ia tak rela harus pergi. Ia juga tahu kalau Alka pasti akan datang.

Giska membuka ponselnya. Tak ada telepon ataupun berita dari Alka. Ia juga tak mau menghubungi lelaki itu karena tak ingin menganggu privasi Alka. Giska tak mau menuntut perhatian lebih dari Alka. Giska pun mengirim kabar pada papa mertuanya bahwa ia akan menginap di rumah sakit. Dokter tadi mengatakan bahwa sekitar

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam saat seorang perawat membangunkan Giska yang tertidur di bangku yang ada di depan ruangan ICCU.

"Nona......!"

Giska terbangun dengan wajah bingung. "Ada apa?"

"Ayah nona memanggil."

"Ayah sudah siuman?" rasa kantuk Giska sudah hilang.

"Keadaannya masih kritis tapi dia sudah membuka matanya dan memanggil putrinya. Kami berharap agar nona jangan dulu banyak bicara dengan ayahnya ya?"

Giska mengangguk. Ia dipakaikan pakaian berwarna hijau, penutup kepala dan masker. Lalu diajak masuk ke dalam.

"Ayah.....!" Giska tersenyum senang melihat Delon yang sudah membuka matanya.

"Sayang....!' suara Delon terdengar pelan dan serak.

"Ya ayah." Giska memegang tangan ayahnya.

"Belajarlah mencintai suami mu. Jangan membantah kepada papa mertua mu."

"Iya ayah."

"Maafkan aku tak bisa mendampingi mu untuk selamanya."

"Jangan katakan itu, ayah. Aku yakin kalau ayah pasti bisa sembuh."

Delon tersenyum sangat tipis. Ia memegang wajah putrinya. "Jangan pernah menyerah dan jangan putus asa. Apapun yang terjadi, jangan pernah minta cerai pada suamimu kecuali dia yang meninggalkan mu."

Giska terdiam. Bagaimana mungkin ia bisa berjanji sedangkan ia dan Alka berencana bercerai.

"Nak, milikilah anak. Kalau perlu yang banyak. Sekalipun kelak ayah tak bisa melihatnya, percayalah, ayah akan melihatmu dari sorga."

"Jangan katakan itu, ayah. Giska tak mau kehilangan ayah."

Delon mengusap tangan putrinya. Dokter kemudian datang dan meminta Giska untuk pergi. Sebelum Giska pergi, Delon menyerahkan sebuah amplop putih.

"Bacalah ini kalau ayah sudah pergi!"

Air mata Giska mengalir saat harus meninggalkan ruangan perawatan ayahnya.

Dokter belum mengijinkan Delon berbicara banyak namun pria itu sudah memaksakan dirinya.

Saat Giska keluar dari ruangan ICCU, ia terkejut melihat papa mertuanya.

"Papa?"

"Dokter mengatakan kalau ayahmu sudah membuka matanya. Aku langsung ke sini saat dokter mengatakan kalau ayahmu ingin bertemu denganku." Geo Almando terlihat senang.

"Mana Alka?" tanya Geo.

Tepat disaat itu, Alka keluar dari lift. "Sayang, maaf ya aku lama. Ini makanannya." Alka memberikan sebuah kotak makanan. Giska paham kalau Alka berusaha membuat alasan.

"Terima kasih, sayang. Tadi kan aku bilang kalau aku masih kenyang. Nanti aku makan sedikit lagi ya?" Giska meletakan kotak makanan itu di atas bangku. Geo langsung masuk saat perawat memanggilnya.

Giska melihat dari balik kaca, bagaimana ayahnya dan papa mertuanya berbicara. Entah apa yang mereka bicarakan, Giska dapat melihat kalau keduanya menangis.

"Gis, maaf ya aku baru datang. Ada urusan sedikit." ujar Geo sambil berdiri di samping Giska.

"Seharusnya kamu memberitahu aku. Bagaimana jika papa datangnya lebih cepat? Aku harus jawab apa?"

"Sekali lagi maaf ya?"

Giska duduk sambil mengusap wajahnya.

"Bagaimana ayahmu?" tanya Alka.

"Kata dokter masih kritis."

"Sabar ya?"

Giska mengusap air matanya. Perkataan ayahnya tadi bagaikan sebuah pertanda.

Geo Almando keluar dari ruangan ICCU. Wajahnya terlihat sangat sedih. Di tatapnya Giska yang juga sedang menatapnya.

"Ada apa, papa?" tanya Alka.

Geo mendekati Giska. "Ayahmu, sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir."

"Tidak ....! Aku tadi masih bicara dengan ayah. Tidak....!" Giska berlari ke arah kaca. Ia melihat tubuh ayahnya sudah ditutupi dengan kain putih sampai di kepala.

"Ayah .....ayah......!" Giska langsung jatuh terkulai di lantai. Untungnya Alka dengan sigap langsung menahan tubuhnya. Giska pingsan.

**********

Hujan turun dengan sangat deras saat prosesi pemakaman itu terjadi. Alka dengan sengaja tak memberitahukan teman-teman Giska agar mereka tak bingung dengan kedekatan Alka dan Giska. Hanya keluarga inti saja yang mengantarkan jenasah Delon sampai ke ladang pekuburan.

"Ayah......!" Giska menangis di atas gundukan tanah yang mulai basah itu. Sang ayah dimakamkan berdampingan dengan ibunya.

"Gis, ayo pulang. Hujan sudah turun." ajak Alka. Ayahnya sudah meninggalkan kompleks pemakaman ini.

"Aku nggak mau pulang. Aku mau tidur di sini bersama ayah."

"Nanti kamu sakit, Gis." Alka memegang lengan gadis itu dan memaksanya untuk berdiri.

Baju Giska sudah kotor terkena tanah yang basah.

"Hujannya sudah mulai deras. Nanti besok kita kembali lagi ke sini."

"Aku nggak mau pulang ke rumahmu. Aku mau pulang ke rumah ayah."

"Iya. Kemana pun kamu mau asalkan tidak di sini!"

Giska pun mulai melangkah.

Dari jauh ia melihat sosok Deo yang menghampiri mereka dengan sebuah payung di tangan yang ada di tangannya.

Giska langsung berlari ke arah Deo dan lelaki itu langsung memeluknya. Tak peduli dengan handuknya

"Maafkan aku, sayang. Aku baru tahu kalau ayahmu sudah meninggal." bisik Deo sambil membelai pundak gadis itu.

"Aku mau mati rasanya. Aku nggak tahu harus bagaimana."

Deo melepaskan pelukannya. Ia kemudian memegang kedua pundak "Ada aku di sini!"

**********

Bagimana reaksi Alka melihat istrinya di peluk lelaki lain?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!