NovelToon NovelToon
Ruby Yang Berduri

Ruby Yang Berduri

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Cinta Karena Taruhan / Putri asli/palsu / Saudara palsu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.

Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.

Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.

Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RYB 12. Emerald Memilih Ruby.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke ponsel Ruby.

Aku sudah mendatangi kediaman keluarga Rykhad. Semoga saja dia melakukan seperti yang kau inginkan, Ruby.

Pesan itu dikirim oleh Airis-sahabatnya.

Ruby tersenyum kecil. Airis sangat dapat ia andalkan—Airis segera melakukan perintah Ruby untuk menemui Emer secara langsung, memperlihatkan isi pesan Ruby pada Emer. Pesan yang berisi ancaman bahwa Ruby akan membeberkan apa yang telah Emer lakukan padanya di club.

Ini bukanlah ancaman pertama yang Ruby berikan karena sebelumnya Ruby juga sempat meninggalkan ancaman pada Emer saat ia meninggalkan pria itu di depan kampus. Ruby berniat menggunakan Emer sebagai kunci untuk membuka pintu-pintu yang selama ini terus saja tertutup untuk dirinya.

Ruby meletakkan ponsel dan menatap pada pintu kamar yang dikunci—menanti kapan pintu kamar itu akan terbuka dan membuat ia bebas tanpa bersusah payah meladeni keluarga Sanders.

Hingga setelah menunggunya, Ruby bisa mendengar kunci pintu kamar yang diputar dan pintu pun akhirnya terbuka.

Shinta berdiri dengan wajahnya yang menahan amarah. Mendekat dengan cepat dan langsung mencekal tangan Ruby begitu kuat lalu menyeretnya.

"Ikut!" sentak Shinta saat Ruby berusaha melawan.

Merasa kesulitan, Shinta sampai meminta dua pelayan untuk membantunya menyeret Ruby.

"Kalian mau aku pecat, hah?!" suara Shinta tidak nyaring, tapi cukup menekan karena netra Shinta saat ini sudah menatap nyalang para pelayan yang tidak jua bergerak untuk membantunya menyeret Ruby.

Mau tak mau, beberapa pelayan membantu majikannya itu untuk membawa putrinya ke dalam kamar mandi. Dengan kasar Shinta menghempaskan tubuh putrinya itu. "Tutup pintunya!" perintah Shinta pada pelayan dan menyuruh mereka keluar.

Tangannya langsung meraih shower dan mengatur suhu air sedingin mungkin lalu mengguyur tubuh Ruby yang tersentak karena terkejut.

"Kau harus sakit!" kata Shinta seraya terus menyiram tubuh Ruby dengan air dingin. Mata Shinta menyala marah pada putrinya yang penyakitan itu. "Dasar lemah! Tidak berguna!" sinisnya lagi.

Shinta menghentikan aksinya itu setelah melihat tubuh Ruby yang menggigil, bibir gadis itu juga pucat seketika dan Shinta tersenyum puas—ia memang menginginkan Ruby sakit saat ini juga.

"Ganti pakaianmu cepat! Dan pergi ke ruang keluarga," perintah Shinta pada Ruby yang menatapnya tajam. Shinta hanya terkekeh melihat netra lemah itu yang seperti ingin meledak. "Kau gadis penyakitan. Jangan berani menatapku seperti itu!" Shinta mendorong kepala Ruby kasar. Ia segera keluar dari dalam kamar mandi. Namun, kembali berhenti di ambang pintu dan berbalik.

"Cepat lakukan! Atau kau akan menghadapi kemarahan daddymu!"

Setelahnya Shinta benar-benar berlalu dari sana. Meninggalkan Ruby yang tubuhnya kedinginan. Namun, dengan hati yang sudah menyala dan kian membara.

Para pelayan yang merasa iba pada Ruby langsung membantu Ruby. Memberikan handuk pada tubuh yang bergetar itu.

"Aku tidak apa-apa," kata Ruby. "Hacimmm!"

Namun, bersin sudah menyerang tubuhnya lebih cepat.

*

*

*

Di ruang keluarga kediaman Sanders.

"Aku harap kau tidak berniat menipuku, Tuan Roger."

Nada suara Reagan mulai terdengar dingin setelah mengetahui bahwa ternyata keluarga Sanders memiliki dua putri seperti yang dikatakan putranya, Emer.

Melihat sikap Reagan itu, Roger menjadi gugup. Otaknya berpikir keras apa yang harus ia lakukan saat ini—sangat tidak mungkin mengatakan jika putri mereka hanyalah Rachel karena ternyata Cakra, putranya yang sialan itu memperkenalkan Ruby juga sebagai adiknya pada Emer.

Mengakui jika Ruby sudah bertunangan dengan Tuan Herison hingga tidak dihadirkan dalam pertemuan ini, lebih tidak mungkin lagi. Bagaimana pendapat keluarga Rykhad jika mengetahui bahwa ia telah menjodohkan putrinya yang masih muda dengan pria tua.

Tidak! Tidak bisa seperti itu, gumam Roger dalam hatinya.

Semuanya terlihat serba salah, hingga akhirnya Roger memilih alasan yang lebih masuk akal.

"Tidak seperti itu, Tuan Reagan. Putri Saya sedang tidak enak badan karena itu dia tidak bisa ikut bergabung bersama kita di sini." Roger berusaha meyakinkan keluarga Rykhad. "Istri Saya sudah memanggilnya. Dia bisa berkenalan sebentar dengan semua keluarga Rykhad." Roger tersenyum pada Reagan yang terus menatapnya.

Roger dan Shinta terpaksa memanggil Ruby agar keluarga Rykhad tidak semakin curiga.

"Apa mereka sengaja menyembunyikan satu putrinya seperti cerita-cerita di dalam dongeng itu." Eira bersuara dan melirik pada kakaknya-Emer.

Emer tidak menggubris kebisingan adiknya. Menurut Emer, Ruby memang pantas disembunyikan karena ia sumber virus. Mungkin itu juga alasan keluarga Sanders tidak mengajak Ruby dalam pertemuan ini.

"Kau sudah bertemu dengannya. Apa dia lebih cantik dari ulat bulu itu?" Eira tidak bisa diam, ia tetap bergumam di samping kakaknya.

Emer akhirnya menoleh pada adiknya yang mengangkat alis, menanti jawaban.

Rachel dan Ruby?

Emer membawa netranya pada Rachel. Gadis yang wajahnya terlihat kesal. Namun, langsung tersenyum saat menyadari Emer memperhatikannya.

Rachel adalah gadis yang sangat cantik. Ia juga cukup dikenal di kampusnya karena itu Emer sempat menargetkan Rachel sebagai tempat uji coba melesatkan senjatanya untuk pertama kali.

Akan tetapi, semua rencana Emer gagal karena Cakra sialan ternyata menyerahkan adiknya yang lain padanya-Ruby. Ruby awalnya memang dapat mencuri perhatian Emer bahkan teman-temannya dengan kecantikan luar biasa yang Ruby miliki.

Tapi ternyata gadis cantik itu...

"Hacimmm!"

Emer terkejut saat mendengar suara bersin yang familiar di telinganya.

"Hacimmm! Maaf." Ruby sudah berdiri di ujung ruangan keluarga. Ia menyapa dengan menunduk sopan pada seluruh anggota keluarga Rykhad.

"Ruby! Kemarilah, Sayang. Keluarga Rykhad dan calon tunangan Rachel ingin berkenalan denganmu." Roger tersenyum meminta putrinya yang penyakitan itu untuk mendekat. Kata-katanya sengaja menekankan bahwa Emer adalah calon tunangan Rachel.

Ruby mendekat, tapi ia memilih sofa tunggal yang ada di sana, berjarak dari keluarga Sanders.

"Cantik sekali, Kak." Eira sampai menepuk paha Emer yang mendengus melihat kelakuan adiknya. Benar-benar tidak bisa diam Eira ini. "Kau menyukainya, ya? Makanya mencari keberadaannya tadi?" tanya Eira menggoda Emer.

Tapi sang kakak tidak menggubris ucapannya karena Emer saat ini menatap pada Ruby yang juga menatapnya—tatapan yang maknanya hanya diketahui oleh mereka berdua.

"Ruby sudah ada di sini. Saya rasa kita bisa melanjutkan kembali apa yang tadi tertunda," ujar Roger tersenyum. Ia ingin keluarga Rykhad segera mengikat pertunangan dengan putrinya.

Amanda melirik pada suaminya—meminta Reagan untuk memperhatikan Emer yang saat ini malah asik bersitatap dengan Ruby.

Apa putra mereka menyukai gadis itu?

"Emer!" panggil Reagan.

Emer tak mendegar karena sibuk dengan perasaannya yang ingin menelan Ruby hidup-hidup. Apalagi gadis itu kini tersenyum samar, Emer bisa melihatnya.

Sialan kau virus! umpat Emer dalam hati.

"Kak! Daddy memanggilmu!" Eira memukul paha Emer kuat. Mengembalikan kesadaran Emer hingga menoleh kepada ayahnya.

"Mommy akan memasangkan cincin sekarang," beri tahu Reagan pada putranya.

"Em... Bolehkah aku melakukannya sendiri, Dad?" tanya Emer dan ia segera beranjak mendekat pada mommynya untuk mengambil cincin berlian setelah mendapatkan izin dari sang ayah.

Melihat itu, Rachel pun segera berdiri menanti kedatangan Emer. Akhirnya ia dan Emer akan bertunangan jua setelah Emer resmi menyematkan cincin itu dijarinya.

Tapi ternyata pria tampan itu tidak mendekat ke arahnya. Melainkan menghampiri Ruby dan membawa Ruby untuk berdiri.

Emer menggenggam satu tangan Ruby dan menatap ke semua orang.

"Aku dan Ruby sebelumnya sudah pernah bertemu. Cakra lah yang memperkenalkan kami." Emer bersuara dengan tenang. "Dan di pertemuan pertama itu, aku sudah langsung menyukainya."

Deg!

Semua orang terkejut mendengar pengakuan Emer tentang perasaannya.

"Aku harap Tuan dan Nyonya Sanders tidak keberatan karena aku memilih Ruby sebagai calon istriku dan juga menantu untuk keluarga Rykhad."

Duarrrr!

Emer tak menunggu persetujuan. Ia sudah langsung memasangkan cincin berlian itu pada jari manis Ruby. Membuat ia dan gadis virusnya kini memiliki sebuah ikatan-mereka telah resmi bertunangan.

1
ora
Jangan marah, kecewa, dan patah hati Tuan Herison. Roger masih punya satu putri lagi. Tenang saja/Slight//Facepalm/
ora
Oh, tentu. Sangat bahagia. Apalagi disaat Ruby bahagia, kamu menderita. Berkali-kali lipat kebahagiaannya /Chuckle/🤣🤣🤣
Tutuk Isnawati
ayo kek heri samperin si roger /Joyful/
cuma baca
astaghfirullah jgan Heri woi torr, itu nama alm ayah driku😭😭😭😭😭😭
cuma baca
ckckck tak paatuttt, udah kerasukan dia
Fani Indriyani
Waduh bahaya ga tuh Roger 🤣🤣🤣,wis siap2 aja ya 🤭🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
tak peduli sekeras apapun usahamu klo author gak jodohin lo sm emer, emang lo bisa apa?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: bangg bayiikkk
👑Queen of tears👑: /Joyful//Joyful//Facepalm/kasih paham dia buu 🤣🤣
dia belum tahu sesuatu di balik layar /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
biarlah hangus sekalian...🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
iyuuuuhhhh... emerrrr... tak tahu kau ada di mana, haahhhhh....?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
emang situ keluarganya? pede amat ngaku ngaku...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, coba kasih paham dia, biar tahu
👑Queen of tears👑: bpknya konon 🤏🤣🤣
klw dah gini baru ingat Ruby anaknya /Joyful//Facepalm/
total 2 replies
ora
Nggak peduli dulu sama yang sedang terbakar.

Sekarang pokoknya bahagia dulu aku, Emer dan Ruby jadi nikah juga. Pernikahannya sudah di umumkan 💃🕺💃🕺💃
👑Queen of tears👑: /Joyful//Joyful//Facepalm/gak ada yang peduli sama Rachel ya 🤣🤣 kasian banget dia 🤣🤣
total 1 replies
ora
Roger terlalu terbawa emosi sih/Facepalm/
cuma baca
dudul*/Smug/
cuma baca
nah kan duduk emg😭🤣🤣
👑Queen of tears👑: kebawa emosi /Joyful//Joyful//Facepalm/habislah masuk dalam lubang yang digali sendiri 🙃😭🤣🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
hewan memangnya dikawinkannn???
👑Queen of tears👑: 🤣🤣nina ninunya buu 🤣 Emer dah gak sabar itu /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
banggg bayiiikkk... ternyata emerrrr yg sudah gak sabarrr... ngek/Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
👑Queen of tears👑: wkwkwk ikutan ngek 🤪🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mendegar....
👑Queen of tears👑: n nya siapa yang ngumpetin ini 😭😭🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
aaaiiihhh... ternyata cepat sekali kau mabok virusnya ruby ya?
👑Queen of tears👑: tak tertangkis buu sama si Emer 🤣🤣
👑Queen of tears👑: tak tertangkis buu sama si Emer 🤣🤣
total 2 replies
Asriani Rini
Untung emer memilih ruby cuba racel mana mau dia mengijakkan kaki di dapur
👑Queen of tears👑: wehhh klw Rachel speak nyonyah konglo dia 🤣🤣🤣 gak mainan dia dapur itu 🤣🤣
total 1 replies
ora
Yeayyy, mereka nikah/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!