NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Kalian menginap disini aja beberapa hari selama masa pengobatan Alia. Nanti kalau dia sudah sembuh, baru pulang ke kampung. Sayang kalau harus bolak balik kontrol dari kampung." timpal nek Siti yang menyuguhkan teh di hadapan nek Menik dan Alia.

"Aeaeaeawawa." Alia berusaha berbicara pada neneknya namun ucapannya tak ada yang terdengar jelas. Semua orang yang ada diruangan itu menatapnya prihatin. Kecuali Amel yang kini menaikkan ujung bibirnya merasa jijik melihat bibir adiknya itu.

"Sudah mau maghrib. Mana tasnya? Sini, biar saya simpan ke kamar." nek Siti mengulur tangan untuk meraih tas bawaan nek Menik. Namun nek Menik bergegas bangkit dan membawa tas itu sendiri.

"Tidak apa. Biar saya bawa sendiri saja." jawabnya tersenyum.

Nek Siti menuntun besannya memasuki kamar. Alia ikut bangkit mengekori sang nenek dari belakang.

Aris yang merasa tidak punya tempat untuk tidur nanti malam memutuskan untuk kembali dan tidur di kapal saja malam ini. Besok ia akan kembali membelikan seekor ayam yang besar untuk dimasak oleh ibunya.

"Ayah mau balik ke kapal dulu ya. Besok ayah kemari lagi." pamitnya pada Aluna.

"Iya ayah." jawab Aluna.

Aris bangkit dari duduknya kemudian berpamitan pada semua orang. "Bu, saya balik ke kapal dulu ya. Besok saya kemari lagi." pamit Aris pada ibu dan mertuanya. Tatapan pria itu beralih pada Alia yang duduk di pinggir ranjang balik menatap dirinya

"Ayah pergi dulu ya." pamitnya melampai dari ambang pintu kamar. Alia hanya menangguk lemah. Bibirnya terlalu sakit digerakkan untuk menjawab.

***

Malam harinya, semua orang kecuali Aris tengah menikmati santapan makan malam mereka. Kebetulan nek Siti tadi sore sudah masak gulai ayam beserta tempe goreng mendoan. Sedangkan untuk Aluna, nek Siti memasak sop ayam karena gadis itu sama sekali tidak boleh makan makanan yang berminyak selama masa pengobatan.

Saat makan bersama, Aluna menatap miris Alia yang tampak kepayahan memasukkan makanan ke dalam mulutnya yang bahkan begitu sulit terbuka itu.

Karena tidak bisa makan nasi dan gulai ayam, Alia direbuskan mie instant oleh nek Menik. Alia harus mendongakkan kepala dan memasukkan mie dengan pelan ke dalam mulut. Tanpa dikunyah lagi, Alia langsung menelan mie yang memang sengaja dimasak lembek itu agar tak perlu susah payah untuk mengunyahnya.

"Sakit banget pasti ya kak." ujar Aluna lirih. Alia menampilkan wajah meringisnya menatap Aluna.

"Yah, begitulah nasib kakak kamu, Lun. Kadang nenek harus masak bubur biar kakak kamu bisa makan. Karena kalau makan nasi utuh kakak kamu bisa sampai nangis nahan sakitnya." jawab nek Menik. Wajahnya diselimuti raut kesedihan akan hal yang menimpa cucunya itu.

"Ua ek," gumam Alia. Tanda bahwa ia sudah tidak ingin makan lagi. Sejak mulutnya dipenuhi sairawan, nafsu makannya benar-benar hilang entah kemana. Selapar apapun perutnya, rasa perih di bibirnya membuat rasa lapar itu menguap seketika. Paling ia bisa makan hanya dua sampai tiga suap saja. Itu juga harus penuh perjuangan untuk bisa masuk ke mulutnya.

"Semoga setelah diobati sama dokter besok, sariawannya bisa segera sembuh. Jadi Alia bisa makan enak lagi nanti, ya."hibur nek Siti. Alia hanya mengangguk lemah. Matanya berkaca-kaca akibat rasa sakit yang sejak tadi ditahannya ketika berusaha makan.

Aluna dan nek Siti mengangguk bersama saling mengamini doa nek Siti dalam hati. Sedangkan Amel hanya fokus mengunyah makanannya tanpa mengucapkan apa-apa.

Setelah menyelesaikan makan malam. Aluna dan nek Siti meminum obat mereka, lalu semua orang langsung beristirahat di kamar.

Namun Aluna yang memang selalu sulit tidur lebih cepat, membawa buku diary dan pulpennya ke ruang tamu, kemudian menuliskan segala hal yang dia rasakan sepanjang hari ini.

Semua rasa sedihnya, rasa sakitnya, bahagianya. Ia tuliskan dalam kata-kata. Semua ia adukan dalam buku diarynya. Baru setelah ia rasa cukup, gadis itu kembali ke kamar dan menyimpan buku diarynya kembali. Kemudian berusaha untuk tidur seperti yang lainnya.

***

Seminggu berlalu, Alia dan nek Menik telah kembali ke kampung sejak tiga hari yang lalu. Aluna yang selama Alia berada di dekatnya ceria, kini gadis itu lebih terlihat murung dan sedih.

Kedekatannya dengan Alia memang tidak bisa disamakan dengan Amel. Meskipun Aluna menyayangi Amel, namun rasa sayangnya pada Alia lebih besar. Terlebih Alia jauh lebih lembut dan tidak pernah memaki atau memukulinya seperti yang dilakukan Amel padanya.

Kini Aluna sudah mulai merindukan Alia kembali. Raut khawatir juga tergambar di wajahnya. Pikirannya melayang pada Alia. Entah sariawan di bibirnya sudah sembuh total, entah Alia sudah bisa makan seperti biasa. Entah Alia tidak kesakitan lagi. Entah. Aluna berharap semoga Nanti Alia akan berkunjung lagi dan menginap disini. Agar ia bisa semakin dekat dan tidak canggung lagi dengan kakaknya itu.

"Heh. Ngelamun apa?" sentak Amel membuat Aluna terlonjak dari duduknya.

"Eh enggak kak." jawabnya singkat.

"Kamu kan udah mulai sehat. Itu piring kamu cuci ya! Kakak mau jalan sama Fadly dulu." seru Amel yang kini sudah mengenakan gamis hitam dengan hijab cream serta sling bag yang ia selempangkan di pundak kirinya.

"Wah, kakak cantik banget. Mau kemana kak?" puji Amel takjub melihat kakaknya yang sepertinya sengaja berdandan cantik sore ini.

"Mau ke rumah camer dong. Kakak diundang makan malam di rumah orang tuanya Fadly." jawab Amel bangga. Aluna manggut-manggut dengan mulut membulat ber Oh ria.

"Jangan lupa bilangin sama nenek ya nanti." ucap Amel kemudian. Gadis itu berbalik dan melambaikan tangannya pada Aluna. "Kakak pergi ya, bye." pamit Amel setengah berlari.

Aluna balas melambai kemudian menghela nafas berat. Sebenarnya ia malas jika harus mencuci piring. Tapi Aluna juga tidak mungkin membiarkan piring kotor berserakan. Aluna tidak ingin ketika nek Siti pulang dari rumah tante Nur nanti harus mencuci piring lagi. Akhirnya dengan terpaksa gadis itu berderap ke belakang dan mulai mengumpulkan piring-piring dan gelas kotor untuk kemudian ia cuci.

'Enak banget yah jadi kak Amel. Mentang udah besar, bebas pergi kemana aja dan sama siapa aja. Sedangkan aku, bisanya disuruh ngebabu terus. Hhhhhh, susah emang jadi anak bungsu, penyakitan pula. Nanti kalau aku udah sembuh, aku gak akan mau makan bekas makanan sisa orang lagi. Meskipun itu bekas ayah atau nenek sekalipun. Kapok aku harus minum obat pahit itu terus, semoga bulan depan aku udah sehat deh, biar gak minum obat lagi. Capek banget ya Allah harus minum obat terus. Aku bosan, capek, aku muaaaak ya Allah.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!