NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:110.9k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

[REVISI]
.
.
.
Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan disebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Tidak ada yang mempercayainya, bahkan Ibunya sendiri memojokkannya sehingga ia menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah? Bagaimana keduanya bersatu dengan perbedaan dan masa lalu mereka?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Ditinggal Pergi

[REVISI]

.

.

.

"Kamu di rumah saja, Dek. Tidak perlu mengantar sampai bandara." kata Chandra yang sudah selesai bersiap.

Qiana hanya diam tidak menjawab. Hatinya sedang dilanda kegelisahan. Ia menyadari dirinya belum bisa menjadi istri sepenuhnya untuk sang suami, tetapi ia juga tidak bisa menerima jika suaminya mencari pelampiasan di sana nanti. Apalagi mantan sang suami juga berasal dari Kalimantan, bagaimana jika mereka bertemu. Pikiran-pikiran negatif sedang berkecamuk di dalam otaknya. Hingga sampai pada satu titik, Qiana menyimpulkan semua yang ia rasakan saat ini adalah bentuk dari kecemburuan.

Ia terkejut dengan pemikirannya sendiri. Sejak kapan ia mencintai sang suami? Apakah sejak ia menerima pernikahannya, atau sejak kapan? Ia tak tahu pastinya, yang pasti ia merasa tidak rela jika suaminya nanti mencari perempuan lain untuk menutupi kekurangannya.

Melihat Qiana yang tidak merespon kata-katanya, Chandra mendekat dan memberikan kecupan di puncak kepala istri kecilnya yang tertunduk. Qiana tersadar dari pikirannya dan menatap ke arah sang suami.

"Mas..." Chandra hanya menjawabnya dengan tatapan mata yang mengisyaratkan jika ia mendengarkan.

"Tolong..." Qiana malu untuk melanjutkan kata-katanya.

"Apa dek, katakan." desak Chandra.

Bukannya melanjutkan perkataannya, Qiana justru menundukkan kepalanya lagi. Hal ini tentu membuat Chandra penasaran. Ia pun mengangkat dagu istri kecilnya agar mereka bisa menatap wajah satu sama lain.

"Katakan saja, Dek. Tidak perlu malu."

"Mas.. Tolong jangan cari perempuan di sana aku akan berusaha agar ketika kamu kembali aku bisa menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri." ucap Qiana tanpa jeda saking gugupnya ia.

Chandra menahan tawanya karena ia merasa istri kecilnya sangat menggemaskan saat ini. Kemudian Chandra menyatukan keningnya dengan kening Qiana.

“Aku tidak akan melakukan hal itu, Dek. Aku akan menunggumu sampai kamu bisa menerimaku sepenuhnya.”

“Aku juga tidak ada keinginan untuk melakukan hal tersebut hanya karena untuk memenuhi ha srat saja. Bagiku, hanya istriku yang bisa membuatku menginginkannya. Kalau aku memang menginginkannya, aku tidak akan bisa menunggumu.” Goda Chandra. Belum pernah ia merasakan keinginan sebelumnya, hanya Qiana yang bisa membuatnya seperti laki-laki normal lainnya. Qiana pun menangis mendengar penuturan sang suami.

Karena tidak tega, Chandra mulai memberikan kecu pan di kening, kedua mata, hidung dan berhenti sejenak sebelum akhirnya ia menyatukan bi bir mereka.

Qiana yang masih menangis hanya terdiam ketika sentuhan hangat hinggap di bi birnya. Merasa Qiana sudah tidak lagi menangis, Chandra mulai memperdalam ci umannya dan memeluk erat istri kecilnya. Tubuh Qiana sempat menegang, tetapi ia dengan susah payah meyakinkan hatinya jika saat ini yang sedang mencum bunya adalah suaminya. Walaupun Qiana sudah berusaha sekuat tenaga, ia masih belum bisa bernafas ketika berciu man. Alhasil, Chandra melepaskan bi birnya agar istri kecilnya bisa bernafas.

“Bernafaslah seperti biasa, jangan menahan nafas!” kata Chandra, tetapi perkataannya justru membuat istri kecilnya menunduk.

Saking gemasnya, Chandra mengulangi kegiatannya tak lupa meminta Qiana untuk bernafas. Qiana terkejut dengan pengulangan yang Chandra lakukan, tetapi ia juga tidak ingin mengecewakan sang suami. Ia pun bernafas seperti yang dikatakan oleh suaminya hingga setidaknya ciu man mereka bertahan beberapa menit lebih lama.

“Aku harus berangkat sekarang!” kata Chandra yang melepaskan istri kecilnya.

“Jika tidak aku akan terlambat. Aku akan teguh pada pernikahan kita dan aku akan menantikan kesiapanmu saat kita bertemu nanti.” Imbuhnya sembari mengecup kening Qiana.

Qiana hanya bisa menganggukkan kepalanya, entah ia bisa atau tidak. Paling tidak ia akan berusaha untuk memenuhi apa yang ia katakan kepada sang suami. Chandra meninggalkan kamar setelah Qiana mencium punggung tangannya.

Kepergian Chandra memberikan Qiana rasa kesepian di kamar yang beberapa hari ini ia tempati bersama sang suami. Tetapi rasa kesepian tersebut tak lantas membuatnya bersedih. Mereka akan bertemu lagi 70 hari ke depan, ia akan menunggu sang suami dengan berbakti kepada ibu mertuanya sembari menyiapkan mentalnya.

Bandara.

"Terima kasih, Pak. Aku titip Qiana." kata Chandra kepada Bapak.

"Aman wae. Menko diterne yen Qiana ora betah ning omah, sekalian ngurus surat nikah."

(Aman saja. Nanti Bapak antar Qiana pulang jika ia tidak betah di rumah, sekalian mengurus surat nikah kalian.)

"Tapi opo iso diwakilno, Pak?"

(Tapi apakah bisa di wakilkan, Pak?)

"Mugo ae iso." harap Bapak yang tidak tahu bagaimana kinerja tempat asal Qiana.

(Semoga saja bisa.)

"Surat kuasane wes tak gawe loro, dadi misale pihak kono jaluk asline Bapak kekno ae." jelas Chandra yang hanya diangguki oleh Bapak.

(Surat kuasanya sudah saya buat 2, jadi misalkan mereka minta aslinya bisa Bapak berikan.)

Chandra pun berpamitan dan masuk ke dalam untuk melakukan check-in. Sedangkan Bapak setelah memastikan Chandra ada di dalam, beliau kembali ke tempat di mana beliau memarkirkan mobil untuk kembali ke rumah. Berhubung hari ini hari Sabtu, Bapak dapat mengantarkan Chandra ke bandara lantaran beliau libur.

Beliau kembali ke rumah dengan membawa sate kambing dan gulai kambing yang di minta Chandra untuk sang istri. Mamak yang menyambut Bapak pun mengantarkan makanan Qiana ke kamar. Qiana masih merasakan tubuhnya lemas, sehingga ia hanya bisa merebahkan tubuhnya.

Mamak mengetuk pintu dan masuk ke dalam dengan membawa nampan berisi makanan. Qiana merasa sungkan dengan Mamak mertua yang mengantarkannya makanan, ia yang seharusnya berbakti justru merepotkan.

"Ngapunten Mak, sampun damel Mamak repot." kata Qiana yang perlahan mengangkat tubuhnya.

(Maaf Mak, sudah buat Mamak repot.)

"Ndak usah tangi ning sayah. Iki pesenane Bhaya, mengko gek di ma'em terus di ombe obate ben ndang mari." Mamak meletakan nampan di atas meja yang ada di kamar.

(Tidak perlu bangun jika masih sakit. Ini pesanan Bhaya, nanti di makan terus minum obatnya.)

"Nggih Mak, matur suwun sanget." setelah Qiana mengucapkannya, Mamak keluar dan menutup kembali pintu kamarnya.

(Iya Mak, terimakasih banyak.)

Qiana melihat isi nampan, sate kambing dan gulai kambing beserta nasi dan bumbu pelengkap seperti kecap, jeruk nipis dan sambal. Ia masih belum lapar, ia pun memutuskan untuk tidur dan ia menyalakan alarm satu jam kemudian.

Alarm berbunyi, Qiana mengerjapkan matanya dan perlahan duduk. Tubuhnya berangsur-angsur sudah pulih. Saat periksa ke dokter, ia sempat mendapatkan suntikan vitamin karena dokter mengira jika Qiana kelelahan akibat aktivitas di malam hari. Karena kabar jika Chandra sudah menikah merupakan kabar yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Setelah memberikannya suntikan, dokter juga memberikannya obat berupa pereda demam dan nyeri juga vitamin jika demamnya masih berlanjut.

Qiana membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi dan keluar dengan keadaan yang sudah segar. Segera ia memakan makanannya meskipun sudah dingin. Karena porsinya cukup, Qiana menghabiskannya dan meminum obat setelahnya. Ia pun mengenakan hijabnya sebelum membawa nampan ke dapur untuk dibersihkan.

1
Nora♡~
Ada benarnya kata2 Heru itu Chandra... kamu perlu Waspada... tentang Novi... yang memang sejak dulu mudah iri hati dan busuk hati... kalau boleh Chandra perlu ungkapkan masa lalu mu pada Qiana isteri mu agar di suatu saat nanti jika Novi membuat sesuatu perkara yang menyakitkan Qiana dapat mematahkan fitnah yang di limparkan Oleh Novi itu yang terbaik... kamu perlu terbuka dan jujur Chandra... jangan di tutupi kisah silam mu gitu... lanjut..
Meymei: pelan-pelan ya kak (Chandra)
total 1 replies
Nabilah
wckckckck
Nabilah
ldr an thor
Meymei: siap kak
total 1 replies
Nabilah
waduh
Nabilah
sakit hati ibu ningsih
Nabilah
real ini thor?
Nabilah
jd pengen ngerasain adat Jawa
Meymei: boleh dicoba kak 😁
total 1 replies
Nabilah
wckckck laper, kirain apa
Meymei: jangan traveling dl kak 🤭
total 1 replies
Yani
Semoga proses revisinya cepat selesai kan setia menanti ttp semangat thor 💪💪
Yani
Semoga saja Qiana sudah sembuh dari traumanya
Nora♡~
Semoga.... hubungan Qiana❤Chandra semakin baik... Qiana... dapat mengatasi traumanya... Chandra dapat memiliki Qiana seutuhnya... gitu... lanjut...
Meymei: aamiin...
total 1 replies
Melki
kok gitu......
Semangat.....
Meymei: iya kak, alur tetep sama kak cm sy rubah dikit sesuai arahan editor 😁
total 1 replies
Ria Nasution
la kok gitu sihhhh
Meymei: iya kak, alur tetep sama kak cm sy rubah dikit sesuai arahan editor 😁
total 1 replies
jeju94
Thor ditunggu upnya semangat ya. mampir yuk ke karya aku ditunggu ya terimakasih
Meymei: makasih kak.. iya kak, saling support
total 1 replies
mentur
Luar biasa
Ria Nasution
double up dong Thor
Meymei: maaf kak,belum bisa karena masih tahap revisi bab😅
total 1 replies
Melki
next
Meymei: siap kakak,, ditunggu yah
total 1 replies
Yani
Suami idaman
Meymei: iya kak ☺
total 1 replies
Yani
Terus berusaha cepat sembuh
Meymei: doanya ya kak.. berusaha terus ini (Qiana)
total 1 replies
Yani
Penasaran sama author sebenarnya orang mana bisa bahasa Jawa bisa bahasa Banjar?
Meymei: campuran kak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!