Istri Kontrak Brondong Kaya

Varent tersentak kaget bagai tersengat listrik. Ia tak percaya telah di perangkap oleh Papa kandung nya sendiri.

Ayu yang merasa di abaikan dan di anggap tak ada oleh mantan sepasang kekasih itu, mulai merasa tersinggung. Dengan kesal ia melirik ke arah Varent. Mengangkat gaun nya ke atas dan menginjak ujung sepatu suami kontrak nya itu dengan tumit high heels yang ia pakai.

"Akh,,, apaan sih ?"

Varent jadi kesal, perhatian nya teralihkan pada Ayu yang menatap nya tajam.

"Ingat, perjanjian kontrak mu dengan ku. Tidak boleh selingkuh !"

Ayu bicara dengan menggertak kan gigi nya kepada Varent.

Pemuda tampan itu mendelik marah. Ingin sekali ia menampar mulut perempuan kasar itu.

"Apa ? Kamu ingin bikin gosip heboh lagi ? Apa aku harus teriak, bahwa kalian berselingkuh di depan mata ku."

Ucap Ayu dengan nada sedikit keras.

"Perh,,,,, !"

Varent terperangah dan segera membekap mulut Ayu kuat. Ayu mendelik dan berusaha melepaskan bibir nya yang di tutupi telapak tangan Varent.

"Pergilah Acha. Biarkan pesta ini berakhir dengan tenang. Aku tak mau ada gosip lain yang merugikan keluarga mu dan keluarga ku. Ku mohon, pergi lah secepat nya, sebelum wartawan menyadari kehadiran mu. Perempuan ini sangat berbahaya."

Varent meminta Acha untuk segera pergi.

Ia tampak kesulitan menutupi mulut Ayu yang sudah siap sedia berteriak sembarangan.

Acha yang melihat sikap Ayu yang bar-bar seketika jadi ciut. Perempuan yang ia duga hanya istri bayaran itu ternyata sangat ganas dan liar. Ia tersurut mundur, Ayu bukan lah tandingan nya untuk adu mulut dan kekuatan. Ia tak menyangka, mantan kekasih nya itu saat ini di jaga singa betina yang teramat garang.

Tanpa pikir panjang, Acha akhirnya memilih pergi bersama tangis kecewa dan penyesalan. Ia segera berlari meninggalkan pesta pernikahan Varent orang yang sangat ia cintai dengan hati yang sangat terluka.

"OWH,,,!!"

Varent menjerit sakit saat jari nya di gigit Ayu dengan keras. Ia mengibaskan tangan nya menahan perih. Perempuan bar-bar yang baru saja jadi istri nya itu terlihat sangat marah.

"Itu baru hukuman kecil. Lain kali Aku akan menjadikan mu sate, sop, gulai rendang, biar enak di makan !"

Ucap Ayu beringas.

"Dasar psikopat !"

Varent menggerutu sambil meniup jari nya yang terlihat merah membeku bekas gigitan Ayu.

Ia tak berani untuk membalas perbuatan Ayu yang masih terlihat dongkol di samping nya. Ia terpaksa sabar, agar pertengkaran nya dengan Ayu tidak mengundang perhatian para wartawan yang masih berkumpul di ruangan pesta.

Sementara itu disebuah sudut ruangan pesta yang tak terlihat oleh Varent dan Ayu, sosok Radith tampak tersenyum puas, melihat Varent yang tak berkutik di samping Ayu.

Kehadiran Acha di pesta pernikahan Varent dan Ayu adalah kado special yang sengaja ia persiapkan dari beberapa hari yang lalu.

Undangan yang di kirimkan Radith pada Acha adalah insiatif nya sendiri untuk mengacaukan perasaan sepupu nya yang sedang berbahagia menyambut kehidupan baru nya yang berbeda.

"Selamat berbahagia sepupu ku !" Radith menyeringai menyunggingkan senyuman sinis.

"Kado istimewa dari ku akan selalu menyertai hari-hari mu yang indah." Ujar Radith dalam hati.

Ia mengulum senyuman dan beranjak pergi meninggalkan suasana pesta yang menurutnya sangat membosankan.

MALAM MERAMBAT PELAN.

Tak ada honey moon, tak ada first night di antara mereka berdua setelah pesta pernikahan. Yang ada hanya suara dengkuran halus dari bibir Ayu yang terlihat lelah tengkurap di atas ranjang pengantin yang berhiaskan lampu warna warni dan aneka bunga-bunga.

Varent yang baru saja mandi dan mengganti pakaian nya dengan sebuah piyama memandang perempuan itu dengan perasaan jengkel.

"Dasar jorok, muka gak di cuci, kagak mandi, pakaian pengantin malah di bawa tidur, bukan nya di ganti dulu."

Pemuda tampan itu menggerutu panjang seraya menghempaskan tubuh nya di samping Ayu yang sudah tidur nyenyak.

"Hei !"

Varent mendorong jidat Ayu dengan telunjuk nya.

Ayu tetap tidur tanpa terganggu sedikit pun.

"Woi, bangun !"

Varent mengguncang bahu Ayu kasar.

Ayu tetap tak bergeming.

"Dasar cewek liar. Apa dia gak takut di perkaos ?"

Varent menatap Ayu dengan dahi berkerut tajam. Sikap usil nya tiba-tiba kumat. Pemuda itu pun sibuk mencari sesuatu di dalam laci meja rias. Ia tersenyum jahat saat menemukan sebuah pensil alis berwarna hitam.

Sedikit hati-hati, ia pun mendekati Ayu yang masih tertidur nyenyak. Jemari nya pun mulai bergerak lincah mengukir kumis dan jenggot di wajah Ayu. Alhasil, make up pengantin di wajah Ayu yang masih belum di cuci, kini berubah aneh dan lucu. Wajah Ayu jadi seperti badut karna ulah Varent yang usil.

"Hik hik hik !"

Varent tertawa cekikikan sendirian melihat hasil karya nya di wajah Ayu. Ia sangat puas bisa membalaskan sakit hati nya pada perempuan galak itu.

Saat tawa nya mulai sirna. Varent pun merebahkan tubuh nya. Ia tak henti-henti nya memandang wajah Ayu yang menurut nya lucu dengan perasaan gelisah. Mata nya begitu sulit untuk di pejamkan kan. Bayangan Acha sedari tadi memenuhi benak nya. Ia masih tak percaya dengan apa yang di katakan Acha. Gadis itu terlalu sulit untuk di tebak jalan pikiran nya.

Rasa lelah yang mendera membuat mata nya sulit untuk terus bertahan, akhirnya, Varent pun tertidur dengan sendirinya dengan posisi menatap Ayu yang sudah lebih dulu tidur sedari tadi.

Lewat tengah malam, Ayu tiba-tiba terbangun. Ia merasa ada sesuatu benda yang berat menghimpit paha nya. Mata nya langsung terbuka dan mendelik saat menyadari Varent tertidur di samping nya dengan sebelah kaki nya yang menghimpit tubuh Ayu.

Ayu sontak terkejut. Ia segera bangkit dan mencoba menyingkir kan kaki Varent yang berat. Saking kesal nya, Ayu pun menendang bokong Varent dengan keras.

"Dasar bocah tengil. Cari kesempatan dalam kesempitan." Ayu mengumpat dalam hati.

Ia sedikit melonjak saat tubuh Varent sedikit menggeliat dan bernafas lega saat pemuda itu tidak terbangun karna tendangan nya.

Ayu pun segera mengganti pakaian pengantin nya yang terasa mengganggu tidur nya sedari tadi. Pesta pernikahan itu begitu melelahkan, sehingga ia lupa untuk mengganti baju pengantin nya sebelum tidur. Setelah berganti pakaian, Ayu pun menyambar handuk kecil dan berniat mencuci muka nya ke kamar mandi.

Saat wajah nya menatap kaca di wastafel, Ia pun menjerit keras di dalam kamar mandi.

"Aww,, Hantuuuuu,,,,!!!"

Varent seketika terbangun mendengar jeritan Ayu yang melengking tinggi di dalam ruangan kamar.

"Hah, hantu, mana hantu ?"

Pemuda tampan itu paling takut dengan makhluk halus yang horor itu.

Ia buru-buru bersembunyi di balik selimut tebal. Namun sebuah tangan, dengan kasar menyibakkan selimut yang jadi tempat persembunyian nya.

Wajah Ayu yang penuh coretan terpampang jelas dimata nya menatap marah. Varent tercekat, lidah nya terasa kelu. Ayu seakan ingin menerkam nya. Perempuan itu lebih menakutkan dari pada hantu.

"KAMU ???"

Ayu tampak menyeringai memperlihatkan gigi nya yang tadi sempat menggigit Varent saat pesta.

Pemuda tampan itu menelan air ludahnya, nyali nya ciut seketika.

.

.

.

BERSAMBUNG