Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menjadi bodoh karnanya, bagiku jika tak anggap oleh orang-orang di sekitar mu, maka carilah tempat dimana orang-orang akan menganggap mu.
*******
Arzeta Asafa wanita berusia 25 tahun sudah membina rumah tangga selama kurang lebih 3 tahun, namun belum memiliki momongan bukan karna mandul tapi karna sang suami yang mengalami impoten hingga Zeta harus bersabar dengan hinaan serta cacian dari keluarga besarnya.
Tapi siapa sangka rumah tangga yang dia jaga selama ini, menyimpan DURI di dalamnya.
yuk ikuti kisah Arzeta dan siapa DURI yang merusak ke bahagiaan rumah tangga Zeta...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Huru-hara.
Hari ini adalah hari yang di nantikan keluarga Wijaya sebab hari ini tanggal 10 waktunya untuk Zeta Cek Up ke rumah sakit guna melihat perkembangan Twins.
Tok tok
"Sayang udah siap? Pertanyaan itu Ardi" tunjuk kan untuk Zeta karna saat ini mereka berada di ke diaman Renita, dan sudah dapat di pastikan kerempongan dari ke dua wanita itu.
"Sebentar Hubby... Bentar lagi Aku dan Reni bakalan keluar, Hubby tunggu di ruang tamu aja dulu, sahut Zeta dari dalam kamar"
"Zet! Yakin gak mau cerita dengan Ardi? Kau tau wanita licik itu pasti merencana kan sesuatu! Apa lagi dia saat ini dekat dengan Jacob kau tau rumor mengata kan bahwa Jacob ini akan selalu merebut apa pun milik Ardi, bahkan mantan istrinya dulu juga dia yang merebut, ucap Renita pada Zeta"
"Tenang lah Ren! Kau tau aku bukan wanita lemah! Dulu aku lemah karna aku menjaga perasaan mas Revan dari keluarga dan orang-orang sekitar, sekarang tak perlu harus menjaga hati dan perasaan sebab aku yakin mas Ardi dan keluarga Wijaya malah mendukung jika aku melawan orang-orang munafik, ucap Zeta menenang kan Renita"
"Ayok lah kita keluar! Pasti mas Ardi dan mama sudah menunggu kita, ucap Zeta" lagi sambil mengajak Reni keluar dati kamarnya.
"Masih jadi misteri kenapa wanita kalau mau pergi dandannya lamanya minta ampuuun, 🤔🤔🤔 gumam Ardi" sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
(Kamu pasti selalu bertanya-tanya kenapa wanita itu dandannya lama, ucap Author pada Ardi yang tanpak berulang kali menghela nafas sabar)
(Author kan perempuan coba jawab pertanya yang menjadi misteri bagi kaum pria ucap Ardi)
("Jawabannya Author aja juga bingung😅😅😅 sebab Author pun sama kalau mau pergi itu pasti selalu lama buat PAKSU kadang-kadang sampek marah, jadi bisa di simpul kan kalau semua itu sudah menjadi salah satu sifat wanita, jawab Author" membuat Ardi ngedumel "Sia-sia nanyak sama Author kalok gini ceritanya")
"Maaf ya mas! Nunggunya lama ya? Ucap Zeta" saat dia sudah berdiri di samping Ardi.
"Kalian ini ya kebiasaan kalok mau pergi pasti ngaret waktu, ucap mama Salma" pada ke duanya.
"Udah siap? Yakin udah gak ada yang ke tinggalan! Tanya Ardi" pada ke duanya.
"Gak ada, udah ayok kita berangkat! Jawab Zeta" sambil mengandeng lengan Ardi.
Setelah memastikan semuanya mereka segera pergi menuju mobil dan segera meluncur menuju rumah sakit Wijaya House vital.
Tak butuh waktu lama kini mereka telah sampai dan karna Ardi sudah membuat janji jadi mereka tak perlu mengantri.
Ruang Dokter Hernita.
Saat ini Zeta sedang melakukan pemeriksaan dasar bagi ibu hamil dari mulai tekanan darah, berat badan hingga lingkar lengan pun juga suster laku kan.
Setelah semuanya di catat baru lah Zeta di minta berbaring di atas ranjang pasien untuk melakukan USG.
"Dok, tekanan darah pasien terlalu rendah hanya 90/100, untuk berat badannya ada kenaikan hampir 5 kilo, sedang kan lingkar lengannya cocok ucap Suster pada dokter Herni"
"Terima kasih sus, sekarang nyonya Zeta mari silah kan naik! Kita akan melakukan USG ya! Ucap suster bernama Sela itu"
Setelah siap baru lah dia memanggil dokter Herni untuk melakukan tugasnya.
"Sudah siap Nona Zeta tuan muda Ardi dan keluarga, ucap Dokter itu sebelum memulai tugasnya"
"Lihat ini Bayinya, sepertinya mereka sangat aktif ucap Dokter sambil menunjuk arah monitor.
"Ini kepalanya, yang ini kaki serta tangannya memang belum berbentuk sempurna sebab usianya baru 19 minggu, tapi kalian tak perlu hawatir karna semuanya normal, sang ibu juga sehat hanya tekanan darahnya saja yang rendah, ucap dokter Herni" lalu kembali ke meja kerjanya.
"Untuk jenis kelamin kita belum bisa memastikanya, sebab masih terlalu dini, ucap dokter Herni"
Lalu dia menyudahi tugasnya dan meminta suster agar membersih kan sisa Jel dan membantu Zeta turun.
"Mari nyonya saya bantu turun ucap suster" lalu mereka menuju kursi depan dokter Herni dan di situ sudah ada Ardi dan kelurga lainnya.
"Terima kasih sus, ucap Zeta pada suster Sela"
"Sama-sama nyonya"
Setelah Zeta duduk baru lah dokter Hernita menjelaskan semuanya.
"Seperti yang sudah di sampai kan tadi oleh Sus Sela bahwa tekan darah nona Zeta rendah dan mengharus kan nona untuk lebih banyak mengkomsumsi buah dan sayur, ucap dokter Herni" pada Zeta dan mereka semua mengangguk sebagai tanda mengerti.
"Apa kah nona masih ada keluhan seperti mual, pusing atau yang lainnya, ucap dokter Herni lagi"
"Sejauh ini gak ada dok? Saya sudah merasa lebih baik jawab Zeta" dan itu membuat dokter Herni mengangguk.
"Baik lah jika tidak ada keluhan berarti semua aman dan ini resep vitamin yang harus di tebus, ucap Dokter Hernita" menyerah kan selembar kertas pada Zeta dan Ardi.
"Terima kasih dok! Kalau begitu kami pamit terlebih dahulu, selamat siang ucap Ardi dan Zeta" lalu pergi meninggal kan ruangan itu.
"Terimah kasih dokter Hernita saya serahkan soal menantu dan cucu saya pada anda selaku dokter Kandungan di rumah sakit ini, ucap Ayah Andi dan bunda Gepita" sambil menjabat tangan dokter itu, baru setelah itu mereka pun ikut pamit meninggal kan ruangan dokter kandungan dan menyusul Ardi dan Zeta.
"Sama-sama Tuan Nyonya, saya akan melakukan yang terbaik jawab dokter Hernita" saat sepasang suami istri dan 3 orang lainnya pamit pergi dari ruangannya.
Siapa sangka bahwa ke hadiran mereka di rumah sakit telah mencuri perhatian orang-orang tanpa mereka tau bahwa ada wanita yang melihat itu dengan tatapan penuh rasa iri dan benci.
"Harusnya aku lah yang berada di posisi itu, bukan wanita itu, gumam wanita itu dengan tatapan permusuhan".
" Kalian mau langsung ke kantor atau mau kemana dulu, ucap Bunda Gepi pada Zaidan dan Renita"
"Kita langsung ke kantor Bun sebab kami sudah ada janji miting denhan klain saat makan siang nanti"
Tanpa ke duanya tau bahwa saat ini di kantor Wijaya Group sedang ada keributan yang membuat seisi kantor heboh bukan main.
"Gila gak nyangka loh ternyata mbak Renita itu aslinya munafik tau gak sih"
"Lihat aja itu bisa-bisanya dia mendekati pak Zai demi menjauh kan pacar beliau"
"Iya, loh gak nyangka padahal mereka masih kerabat kok bisa loh mbak Reni ngelakuin itu, ucap para pengawai" saat mereka mendengar bukti percakapan antara Renita dengan seorang wanita.
Huru hara itu belum di ketahui oleh yang bersangkutan sebab mereka langsung menuju resto tempat di lakukannya miting.
Terimah kasih dukunganya sahabat NT.
🥰🥰🥰🥰🥰
jacob udh jd bpk trnyta....mskpn areta msh ga ngaku siiihh....
cpt smbuh y zeta,smua orng mnntimu .....
kl obtnya ada d tngn bpknya jacob,brrti dia dong yg udh nyuri????