NovelToon NovelToon
Di Ujung Waktu Cinta

Di Ujung Waktu Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:872
Nilai: 5
Nama Author: Azra amalina

Skaya merupakan siswi kelas XII yang di kenal sebagai siswi berprestasi, cantik, dan ramah. Banyak lelaki yang menyukai Skaya, tetapi hatinya justru terpesona oleh seseorang yang tidak pernah meliriknya sama sekali, lelaki dingin yang terkenal sebagai anggota geng motor yang disengani di kota nya.
Darren bukan tipe yang mudah didekat. Ia selalu bersikap dingin, bicara seperlunya, dan tidak tertarik oleh gosip yang ada di sekitarnya. Namun Skaya tidak peduli dengan itu malah yang ada ia selalu terpesona melihat Darren.
Suatu hari tanpa sengaja Skaya mengetahui rahasia Darren, ternyata semuanya tentang masalalu yang terjadi di kehidupan Darren, masalalu yang begitu menyakitkan dan di penuhi oleh janji yang tidak akan ia ingkar sampai kapanpun. Skaya sadar waktu begitu singkat untuk mendekati Darren.
Ditengah fikiran itu, Skaya berusaha mendekati Darren dengan caranya sendiri. Apakah usahanya akan berhasil? Ataukah waktu yang terbatas di sekolah akan membuat cinta itu hanya menjadi kisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra amalina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Bayangan

Vano berdiri di ambang pintu, Tatapannya penuh kesombongan. Seakan-akan ia sudah tahu semua yang akan terjadi.

"Lama nggak ketemu, Darren," kata santai. "Gue penasaran... Lo masih menyalahkan gue atas kematian saudara lo Darren?"

Darren mengepalkan tangan. "Jangan main-main sama gue, Vano." Vano terkekeh, melangkah masuk lebih dekat. "Gue nggak main-main. Justru gue mau kasih tau ke lo sesuatu."

Udara di ruang teras memegang. Skaya bisa melihat bagaimana otot-otot di tubuh Darren mengencang, siap meledak kapan saja.

"Apa yang apa lo mau aku kasih tahu?" suara Darren bergetar dengan emosi. Vano menyeringai. "Lo pernah berpikir nggak kenapa Rama? kenapa bukan lo yang mati malam itu?"

Rania melihat bagaimana mata Darren sedikit melebar. "Lo pikir gue merencanakan semuanya?" Vano tertawa kecil. "Gue cuman pion dalam permainan yang lebih besar."

Skaya menelan ludah. Permainan?

Darren menggerakkan giginya. "Jangan muter-muter Vano siapa yang ada di balik semua ini?"

Vano menatapnya lama. Lalu, dengan suara rendah, ia berbisik, "Seseorang yang lo percayai."

Darah Skaya berdesir.

Wajah Darren menegang, tapi Vano hanya tersenyum, lalu berbalik. "Cepat atau lambat, lo bakal tahu, Darren. Dan waktu itu tiba... Gue pengen lihat ekspresi lo."

Dan sebelum Darren bisa menahan diri, ia berlari ke arah Vano dan menarik kerah bajunya.

"SIAPA?!"

Vano menatapnya, senyum sinis masih terpatri di wajahnya. "Cari tahu sendiri."

Lalu ia menepis tangan Darren dan berjalan pergi. Meninggalkan kekacauan di dalam kepala Darren. Dan meninggalkan pertanyaan besar di benak Skaya. Siapa yang sebenarnya mengingatkan Rama mati?

----

Malam itu, Darren tidak bisa tidur. Kata-kata Vano terus terngiang di kepalanya.

“Seseorang yang lo percayai.”

Siapa yang ia percayai? Lingkarannya kecil. Gengnya, beberapa teman sekolah, dan…

Rama sendiri.

Darren memejamkan mata, berusaha mengingat sesuatu yang mungkin dulu ia lewatkan.

Lalu, seperti potongan puzzle yang mulai tersusun, ia teringat sesuatu.

Satu minggu sebelum kecelakaan itu terjadi.

---

Flashback – Satu Minggu Sebelum Kematian Rama

Darren dan Rama duduk di pinggir jalan, menikmati malam setelah balapan.

Rama tiba-tiba berkata, “Kalau gue mati, lo bakal gimana?”

Darren mendengus. “Ngomong apaan sih lo?”

Tapi Rama hanya tersenyum tipis. Senyum yang aneh.

“Serius, Darren. Kalau gue enggak ada, lo bakal ngapain?”

Darren mengerutkan kening. “Jangan omongin hal bodoh.”

Rama menatapnya lama. Lalu ia berkata pelan, “Kalau sesuatu terjadi, jangan percaya siapa pun begitu aja. Bahkan… jangan percaya gue.”

Darren terdiam. Saat itu, ia tidak mengerti apa maksudnya.

Tapi sekarang, setelah Vano mengatakan bahwa ada seseorang yang lebih besar di balik ini semua…

Kata-kata Rama terasa seperti peringatan.

---

Kembali ke Masa Kini

Darren duduk di ranjangnya, menatap langit-langit dengan napas berat.

Rama tahu sesuatu sebelum ia mati.

Tapi apa?

Skaya yang duduk di kursi dekat jendela, memeluk lututnya. “Jadi… kemungkinan ada seseorang yang lebih besar dari Vano?”

Darren mengangguk. “Dan kemungkinan, orang itu sudah merencanakan semuanya jauh sebelum Rama mati.”

Suasana hening sesaat.

Lalu Skaya bergumam, “Bagaimana kalau orang itu masih mengawasi lo sampai sekarang?”

Darren menoleh padanya. Mata gadis itu penuh ketakutan.

Tapi bukan untuk dirinya sendiri.

Melainkan untuk Darren.

Dan saat itulah, ponsel Darren bergetar.

Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

“Lo udah terlalu jauh, Darren. Kalau lo terus cari tahu, lo bakal menyusul saudara lo.”

Jari-jari Darren menegang.

Mereka benar.

Orang itu masih mengawasi.

Darren menatap layar ponselnya, membaca pesan itu berulang kali.

“Lo udah terlalu jauh, Darren. Kalau lo terus cari tahu, lo bakal menyusul saudara lo.”

Jantungnya berdegup kencang. Ini bukan sekadar peringatan biasa. Ini ancaman.

“Siapa?” Skaya mendekat, suaranya nyaris berbisik.

Darren tidak menjawab. Pikirannya dipenuhi pertanyaan.

Lalu, sebelum ia sempat membalas pesan itu, layar ponselnya mati sendiri.

Seakan-akan ada seseorang yang sudah mengendalikan semuanya.

Dan saat itu juga, ia menyadari sesuatu.

Orang ini lebih dekat dari yang ia kira.

---

Twist #1: Pengkhianatan di Dalam Geng

Keesokan harinya, Darren pergi ke markas gengnya. Ia harus memastikan satu hal, apakah ada seseorang di antara mereka yang berkhianat?

Saat sampai, ia melihat Vano sudah ada di sana, duduk santai di atas motor.

“Apa lo udah mulai curiga sama orang di sekitar lo?” tanya Vano dengan senyum licik.

Darren tidak menjawab. Ia hanya menyapu pandangannya ke semua anggota gengnya.

Lalu ia berkata, “Ada yang ngasih gue peringatan.”

Beberapa orang tampak saling pandang. Ada ketegangan di udara.

Sampai tiba-tiba…

Salah satu anggota geng berdiri dan berlari keluar.

Darren langsung mengejarnya.

Di tengah lorong yang gelap, ia berhasil menarik kerah jaket orang itu dan mendorongnya ke dinding.

“Lo siapa sebenarnya?” desis Darren.

Orang itu menelan ludah.

“Lo enggak akan percaya kalau gue kasih tahu,” katanya dengan suara gemetar.

Darren semakin mempererat cengkeramannya. “Coba aja.”

Lalu orang itu mengucapkan sesuatu yang membuat Darren terpaku.

“Rama tahu siapa dalang di balik semua ini. Dan sebelum dia mati, dia mencoba memperingatkan lo.”

---

Twist #2: Rama Tidak Mati Secara Kebetulan

Skaya yang mendengar cerita itu langsung merasa tubuhnya merinding.

“Kalau Rama tahu sesuatu, kenapa dia enggak ngomong langsung?” tanyanya.

Darren menghela napas. “Mungkin dia takut. Atau mungkin dia enggak punya waktu.”

Lalu ia teringat sesuatu.

Satu hari sebelum kematian Rama, Rama pernah menerima telepon. Waktu itu, ia tampak gelisah dan terus melihat ke sekeliling.

“Lo yakin ini bukan jebakan?” suara Rama terdengar tegang.

Kemudian ia pergi… dan tidak pernah kembali.

Skaya menggigit bibirnya. “Jadi, bisa aja… Rama dijebak?”

Darren menatapnya. “Bukan bisa aja.”

“Tapi memang dijebak.”

---

Twist #3: Dalang Sebenarnya…?

Satu per satu, petunjuk mulai tersusun.

Rama tahu sesuatu yang berbahaya.

Seseorang di dalam geng mengawasi Darren.

Vano bukan otak di balik semua ini. Tapi pertanyaannya, siapa?. Lalu tiba-tiba, sesuatu terlintas di kepala Darren. Sebuah nama.

Seseorang yang selama ini tidak pernah dicurigai. Seseorang yang lebih dekat dari pada yang ia kira. Dan ketika ia menyadari siapa orang itu… Semuanya berubah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!