NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

023 | Ve mode senggol bacok

"Kalo emang ramalan Romi beneran kejadian gimana?"

Chika menarik turunkan alisnya menggoda Veronica yang malah menatap malas ke arah Chika. Ia tak henti hentinya berdecak karena gadis itu yang benar-benar menjadi Mak comblang seperti Romi.

"Nggak bakal!" Veronica berucap sewot membuat Chika kaget.

"kata gue mah iya deh Ve," Romi yang datang dari arah belakang langsung saja duduk di meja membuat kaki Veronica yang sudah nangkring di atas meja di singkirkan begitu saja oleh Romi.

"Dih, sok tau banget sih Lo!" Veronica dengan geram menonjok pinggang Romi dengan keras membuat lelaki itu merintih.

"Gila! Kekuatannya laki bener, sakit nih Ve pinggang gue!"

"Masa bodo!"

Veronica yang sudah hancur moodnya berjalan ke arah pintu belakang, ia diam-diam mengantongi sebatang rokok dan korek api. hanya sebatang doang kok, agar pikiran Ve sedikit rileks.

Ia menyesap batang rokok tersebut dengan mata terpejam dan sangat khidmat.

"Ck! Gila bener! Rasanya bikin rileks," Veronica menyenderkan tubuhnya dan memejamkan mata yang sudah sayup karena menahan kantuk.

Gadis itu memainkan ujung rokok tersebut dan merenung.

"Idup gue udah enak karena full kerja dua puluh empat jam sama Bian. Tapi masa gue harus kek gini terus? Numpang idup sama orang yang dari kecil Lo benci keberadaan nya?"

Veronica menatap rokok tersebut yang sudah kandas. padahal baru beberapa menit ia hisap, sudah tak bersisa seperti ini. Gadis itu membuangnya dengan asal dan kembali berdecak.

"Apa gue cari kerjaan lagi? biar nanti semisal kutu kupret ntuh ngusir gue, gue dah ada persiapan."

Ia mengetuk ketuk dagunya sambil berfikir keras mengenai kehidupan gadis itu yang sebatang kara.

"ck! nanti gue pikirin lagi. Sekarang fokus nabung sama nguras dompet si Bian aja dulu, sampe puas."

Setelah mengatakan hal tersebut, ia mengeluarkan permen gagangnya dan juga parfum. Agar menghilangkan jejak jejak bekas asap rokoknya yang ia hisap diam diam tadi.

"sip! Lo udah wangi dan keren begini. Tinggal nunggu di pinang, asik!"

usai ia berjingkrak kesana kemari mengumpulkan tenaga akhirnya ia berjalan kembali masuk ke dalam kafe sambil kedua tangannya masuk ke dalam saku celana seragam pegawainya.

"Kok gue tiba tiba pengen warnain rambut ya?"

Veronica menatap dirinya pada pantulan dinding kaca kafe tempat ia bekerja itu. Rambutnya kini di biarkan panjang sampai sebahu tetapi masih dengan gaya andalannya, yakni mulet.

Karna bos ples majikannya itu membantah keras Veronica berambut cepak apa cowok. Akhirnya terpaksa ia sedikit memanjangkan rambutnya tetapi kesan seorang Veronica gadis cool nya tetap melekat.

"bener nih! Gue harus warnain nih rambut. Tapi warna apa yah?"

"HAYO!!!"

Asik berkaca sendiri, Veronica di buat kaget oleh Riska yang tiba tiba mengejutkan nya. Gadis itu mengusap dadanya terkejut dan menatap seorang wanita cantik didepannya dengan pelototan.

"Lo usilnya nular ya? Dari siapa? Chika or Romi?"

Riska cengengesan sembari tangannya membuang seplastik sampah besar ke arah tempat pembuangan sampai.

"Nggak ke dua dua nya, Tapi dari Lo sendiri."

Veronica menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk membuat Riska mengangguk.

"kok jadi gue!"

"ya siapa lagi? Orang yang paling usil kan elo Ve, masa gue nuduh bos sih."

"Nah itu! Dia harusnya yang di salahin di sini, bukan gue!"

Riska hanya mengangguk saja, ia sudah biasa soal Veronica yang apa apa selalu menuduh bos nya walaupun bos nya sakit pun tetap ia tuduh.

"Lo jangan nyalahin bos Mulu Ve! Kalo tuhan ngedenger doa nya Romi mampus dah Lo ve!"

Veronica melotot tak terima, ia mencubit pipi Riska dengan keras membuat gadis itu mengaduh.

"Gue nggak nyangka, cewek yang paling anggun kaya Lo punya otak yang sama sama gesreknya kaya Romi."

Riska di buat geleng geleng kepala sembari tangannya sibuk mengusap kedua pipinya yang memerah karena cubitan keras dari gadis jadi jadian tersebut.

"Lo ngapain di sini Ve? Soni kerja, kasur nggak ada yang jaga di bobol Romi ntar."

"iye iye, nangkring bentar doang juga!"

...****************...

"Lo di cari bos tadi."

Veronica tak merespon ucapan dari Chika membuat gadis itu kesal dan menarik rambut Veronica membuatnya memekik.

"aw aw! Lo apa apain sih chik?"

Chika berdecak. "gue ngomong Lo nggak nyahut begitu biar apa?"

Veronica menatap Chika dengan mendengus kesal. Hari ini moodnya benar benar anjlok dalam sehari. Biasanya ia tak peduli dengan omongan melantur dari para temannya. Tapi saat tadi ia sangat sewot.

"Ya nggak apa-apa. biar Lo marah aja kali."

"Boong! Ngambek kan Lo sama gue gara gara di ceng-ceng in tadi?"

"apasih! Gue nggak kaya gitu ya!"

Chika memutar bola matanya malas menghadapi gadis jadi jadian di depannya yang sedang mode ngambek.

"Bos nyariin Lo! gue ingetin sekali lagi tuh."

Setelah mengucapkan amanat dari icik bosnya, Chika menjauh dari Veronica yang sedang mode senggol bacok itu. Ya setiap hari juga gadis itu mode senggol bacok, tapi tak separah hari ini.

Veronica mengelus dadanya berusaha sabar.

"Mau dateng planet kali gue, jadi sewot begini."

Veronica berjalan ke arah ruangan bos nya itu dengan malas. setelah sampai, ia menendang pintu itu dengan keras sampai terbuka seketika dan membuat seseorang yang ada di dalamnya terkejut bukan main.

"ketuk pintu kan bisa Ve," Bian menegur Veronica. Gadis itu malah mengendikkan bahunya acuh dan duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu dengan kedua kaki naik ke atas meja.

"To the point, Lo ngapain nyari gue?" Ia menatap Bian dengan sangat dalam dan menusuk membuat lelaki itu tak bisa berkutik seketika.

"Tadinya, sekarang udah nggak."

Veronica yang sudah kebakaran jenggot pun berteriak dengan keras sampai membuat Bian berdiri dan segera berlari ke arah Veronica untuk menyumpal mulut gadis itu dengan tangan besarnya.

"Lo ngapain teriak teriak sih Ve!"

Bian melotot ke arah Veronica dengan tangan yang semakin menekan mulut gadis itu membuat Veronica memekik minta di lepaskan.

Veronica menarik nafas dalam-dalam saat tangan Bian sudah terlepas dan bisa menghirup udara segar di sekitar nya.

"Lo gila? Kalo gue mati gimana? Siapa yang bakal nyuciil baju Lo yang bejibun? Siapa yang bakal bersihin kamar Lo yang berantakan kaya kapal pecah? Siapa yang bakal masakin makanan buat Lo hah?!"

Bian sampai menjauhkan kepalanya karna Veronica berbicara dengan kepala yang terus maju.

"Iya, tenang ya?" Bian mengusap lembut kepala Veronica dan di tepis dengan kasar oleh sang empu.

"Jangan sentuh gue kaya gitu! Emangnya gue anjing apa?" ucap Veronica sewot.

"emang anjing," Bian bergumam dengan sangat lirih yang sialnya masih terdengar di pendengaran Veronica yang biasanya bolot itu.

"APA LO BILANG?!!!"!

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!