NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:263.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tes Terakhir

"Tes berikutnya akan segera dimulai. Bersiaplah," kata pria itu, memberi isyarat untuk mengikuti ke area berikutnya. Lei Nan menghela napas dalam-dalam sebelum mengikuti pria itu.

Mereka dibawa ke sebuah ruangan besar yang dikelilingi oleh tembok tinggi. Di tengah ruangan, ada beberapa meja dengan berbagai macam bahan dan alat. Pria paruh baya itu naik ke atas panggung kecil dan memulai penjelasan.

"Tes kedua adalah tes ketahanan. Kami akan menempatkan peserta di sebuah ruangan gelap yang akan dipenuhi gas beracun. Siapapun yang bisa bertahan selama 30 menit akan dinyatakan lolos. Namun, aku ingatkan, tes kali ini bisa merebut nyawa kalian," ucap pria itu dengan serius.

Lei Nan mengkerutkan alisnya. Gas beracun? Ini bukan hanya ujian fisik tetapi juga mental. Ia harus mencari cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat berbahaya. Lei Nan menarik napas dalam-dalam.

Akhirnya salah satu peserta dipanggil untuk memasuki ruangan. Waktu terus berjalan, namun baru berjalan lima menit, segera terdengar suara ketukan pintu yang begitu keras dari dalam ruangan.

"Cepat keluarkan aku dari sini, aku tidak ingin mati," ucap orang itu dari dalam ruangan.

Namun pria itu hanya diam dan menunggu sampai suara orang itu tidak terdengar kembali.

"Baiklah, buka tempat itu dan bawa orang itu keluar dari sini," ucap pria itu dengan dingin.

Setelah itu, orang-orang membawa seorang pemuda dari tempat itu. Pemuda itu dengan busa di mulutnya tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah mati. Melihat pemuda itu, beberapa kandidat lainnya ada yang menyatakan menyerah.

Namun, saat Lei Nan merenung memikirkan apakah dirinya ingin lanjut, tiba-tiba ia mengingat ibunya. Satu-satunya cara mendapatkan informasi tentang ibunya adalah dengan memasuki Aula Informasi ini.

"Lei Nan!" panggil pria itu. Lei Nan melangkah maju, merasa beban berat di pundaknya. Ia mengikuti seorang penjaga ke pintu ruangan yang akan menjadi tempat ujian ketahanannya.

Pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan kegelapan pekat di dalamnya. Lei Nan melangkah masuk, dan pintu tertutup rapat di belakangnya. Ia berdiri sejenak, membiarkan matanya menyesuaikan diri dengan kegelapan. Tiba-tiba, ia merasakan udara berubah, menjadi lebih berat dan beracun.

Lei Nan segera mengaktifkan teknik pernapasan yang pernah dipelajarinya. Ia menahan napas sejenak, mencoba mengatur ritme napasnya agar bisa bertahan lebih lama. Gas beracun mulai menyelimuti ruangan, membuat setiap tarikan napas menjadi menyiksa.

Dalam kegelapan, Lei Nan berusaha tetap fokus. Ia menggunakan indera lainnya untuk merasakan perubahan di sekitarnya. Setiap detik terasa seperti satu jam. Keringat dingin mengalir di dahinya, tetapi ia tetap bertahan.

Pikiran Lei Nan berputar, mencari cara untuk mengatasi gas beracun ini. Ia ingat pelajaran tentang teknik pemurnian qi yang bisa membantu membersihkan racun dari tubuh. Lei Nan mulai mengalirkan qi-nya, berusaha memurnikan udara yang dihirupnya.

Perlahan, Lei Nan merasakan tubuhnya mulai beradaptasi. Meskipun gas beracun masih menyelimuti ruangan, teknik pemurnian qi membantunya mengurangi efek beracun. Waktu terus berjalan, setiap menit terasa semakin panjang. Namun, Lei Nan tetap fokus, menjaga ritme napas dan aliran qi-nya.

Detik demi detik berlalu. Rasa lelah mulai terasa, namun Lei Nan tidak membiarkan dirinya terjatuh. Pikiran tentang keluarganya, tentang tujuan hidupnya, memberikan kekuatan tambahan. Ia tahu bahwa menyerah bukanlah pilihan.

Namun, tiba-tiba seluruh wajahnya mengalir darah dari setiap lubang di kepalanya, dari mata, hidung, mulut, dan terakhir telinganya. Ia mencoba tetap sadar karena udara semakin pekat dan dirinya susah bernapas, bahkan tekniknya sudah tidak berfungsi.

"A-ku tak bisa bernafas."batin Lei Nan mencengkram dadanya.

Perlahan kesadarannya mulai menghilang, namun ia menggigit lidahnya agar tetap sadar. Sudah berapa waktu berlalu, ia tidak tahu apakah penderitaan ini akan segera berakhir.

"Akh..., aku harus bertahan tidak ada kata kembali sekarang."batin Lei Nan mengigit lidahnya begitu keras sampai mengeluarkan darah.

Setelah apa yang terasa seperti ajal bagi hidupnya, suara gong berbunyi, menandakan akhir dari tes. Pintu ruangan terbuka, membiarkan udara segar masuk dan mengakhiri penderitaan Lei Nan. Ia terhuyung keluar dari ruangan, napasnya terengah-engah tetapi penuh dengan rasa lega.

Pria paruh baya itu mengangguk dengan penghargaan. "Selamat, kau berhasil melewati tes kedua," ucapnya dengan suara tegas. Lei Nan mengangguk pelan, napasnya masih berat. Dirinya merasa lega telah berhasil melewati tes yang mengerikan itu. Namun, ia tahu bahwa tantangan berikutnya mungkin akan lebih berat lagi. Ia harus tetap kuat dan fokus untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Pria paruh baya itu kemudian mengarahkan peserta yang berhasil ke tempat istirahat. "Kalian memiliki waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kita melanjutkan ke tes terakhir," katanya. Lei Nan mengambil kesempatan itu untuk meregangkan tubuhnya dan mengatur napasnya. Ia duduk di salah satu bangku, mencoba mengumpulkan kembali tenaganya.

Dan akhirnya, setelah lama beristirahat, Lei Nan dan kandidat lainnya yang lolos diperintahkan memasuki sebuah ruangan.

"Baiklah, kita sampai di tes terakhir. Aku akan memberikan masing-masing dari kalian secarik kertas," ucap pria itu. Pengawas lainnya membagikan sebuah kertas kepada seluruh kandidat.

Saat Lei Nan mendapatkan kertasnya, ia mencoba melihatnya dan tertulis di sana kata 'aku tidak mau mati'. Ia tidak begitu mengerti maksud dari kata itu.

"Baiklah, akan aku jelaskan. Kata pada setiap kertas yang kalian baca adalah bagaimana kalian bisa menjaga kata itu. Jika sampai kalian mengucapkan kata itu, kalian dinyatakan gagal," ucap pria itu.

"Bukankah ini terlalu mudah," ucap seorang pemuda.

Namun pria itu yang mendengarnya segera menyeringai menyeramkan dan pemuda itu yang melihatnya segera merinding dibuatnya.

"Baiklah, setiap dari kalian akan ditutup matanya dan akan diikat," ucap pria itu masih tersenyum.

Lei Nan merasakan hal buruk mengenai ini, namun ia mencoba untuk tetap berada di sini untuk menyelesaikan tes.

"Baiklah, peraturannya mudah. Kalian akan disiksa selama 10 menit dalam ruangan itu, dan penguji akan menyiksa kalian sampai kalian menyebutkan kata yang kalian dapatkan. Jika sampai kalian mengucapkan kata itu, kalian akan gagal. Dan jika kalian bertahan selama 10 menit tanpa mengucapkan kata yang ada di kertas kalian, kalian dinyatakan lolos," ucap pria itu menyeringai.

Seluruh orang terdiam, dan seorang pemuda yang sebelumnya berbicara bahwa tes kali ini mudah, ditunjuk pertama untuk memasuki ruangan.

Pemuda itu akhirnya ditutup matanya dan kaki tangannya diikat. Perlahan ruangan itu ditutup, namun belum berjalan 10 menit pemuda itu sudah keluar dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Terlihat pemuda itu yang sudah terlihat seperti orang gila dengan tubuhnya yang penuh darah. Seluruh kandidat di sana ngeri melihatnya, dan akhirnya beberapa orang memutuskan untuk menyerah saat melihat kondisi pemuda itu.

Di sana akhirnya hanya ada 200 orang yang tetap di sana, termasuk Lei Nan yang masih memiliki keinginan untuk masuk ke dalam Aula Informasi.

"Sebenarnya tes apa ini, jika dibandingkan dengan sebuah tes, tes ini lebih seperti melatih seorang assassin."batin Lei Nan.

1
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!